Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-214: Alzheimer’s Disease

7/12/2015

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Alzheimer’s Disease (AD) atau Penyakit Alzheimer merupakan penyebab utama dari Dementia atau pikun (baca tentang pikun pada artikel lainnya) terutama di negara maju. Otak penderita AD memiliki area abnormal yang terdiri dari senile plagues atau bisa diterjemahkan bebas sebagai pengerasan otak dan neurofibrillary tangles atau diterjemahkan bebas sebagai jaringan syaraf yang kusut. Kedua kondisi ini merusak hubungan antar sel di dalam otak. Biasanya lokasi terjadinya ada pada bagian otak yang mengontrol fungsi kognitif atau intelektual, termasuk di dalamya memory dan kemampuan berbahasa. Akibatnya penderita AD tidak dapat berfungsi normal dalam kesehariannya, dan dapat kehilangan memory serta terjadi penurunan intelektual.
 
Fakta Tentang Alzheimer’s Disease
  • AD biasanya terjadi pada usia di atas 60 tahun.
  • Resiko terkena AD meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Ditengarai jutaan orang di dunia menderita AD, dan diprediksi terus meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup manusia.
  • AD terjadi pada semua ras dan suku bangsa.
  • AD lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria.
  • AD dianggap sebagai masalah besar dalam kesehatan masyarakat yang menghabiskan lebih dari USD100 milyar setahun di AS dengan biaya perawatan per tahun per penderita sebesar USD20-40 ribu.
  • AD merupakan penyakit yang bersifat progresif di mana kondisi akan bertambah buruk seiring dengan waktu, dan belum ada pengobatan yang dapat mengembalikan kondisi otak yang sudah rusak akibat AD.
  • Rata-rata seorang penderita AD dapat hidup 8-10 tahun setelah diagnosis ditegakkan, tapi ada yang bisa bertahan 20 tahun di panti jompo dengan perawatan maksimal.
Penyebab Alzheimer’s Disease
Sampai sekarang masih belum dapat dipastikan penyebab dari AD, dan ditengarai terjadi karena beberapa penyebab yang terjadi bersamaan. Banyak para ahli yang percaya bahwa AD bukan bagian normal dari suatu proses penuaan. Walau pun faktor usia termasuk di dalam faktor resiko terkena AD, tapi penuaan bukan satu-satunya penyebab seseorang terkena AD. Faktor resiko lain adalah riwayat di dalam keluarga yang juga menderita AD. Tapi AD yang terkait faktor genetik ini hanya terjadi pada AD yang onset awalnya pada usia muda atau di bawah 60 tahun.
 
Perjalanan Alzheimer’s Disease
Karena kerusakan otak tadi, kadar neurotransmitter yang bekerja di otak menjadi rendah. Awalnya gejala AD hampir tidak dirasakan oleh penderitanya karena saat sudah tua penurunan beberapa fungsi dan daya ingat dianggap sebagai suatu yang biasa. Seiring dengan waktu, penderita akan kehilangan kemampuan untuk berfikir secara jernih, sulit untuk memutuskan sebuah situasi, sulit untuk memecahkan masalah, sulit berkonsentrasi dan kesulitan mengingat hal-hal yang penting.  Lama kelamaan penderita akan sulit untuk mengurus dirinya sendiri, bahkan terjadi kesulitan untuk berbicara. Terjadi juga perubahan tingkah laku dan kepribadian dari penderitanya. Terkadang efek sosial dan hubungannya dengan orang yang dicintai menjadi lebih besar dari pada kemunduran fungsi itu sendiri.
 
Tanda dan Gejala Alzheimer’s Disease

AD dimulai dengan memory lost yang ringan dan secara perlahan bertambah buruk. Jangan disamakan dengan kebiasaan orang tua yang sering lupa meletakkan kaca mata misalnya atau sulit mengingat nama-nama orang. Ini bukanlah AD, karena terkait hanya dengan proses mental yang melambat seiring dengan proses penuaan (minimal cognitive impairment). Dalam bahasa Inggris fenomena ini disebut sebagai benign senescent forgetfulness. Walau pun sering terjadi seperti ini pada orang tua, tapi tidak menghambat mereka untuk belajar hal-hal yang baru, memecahkan masalah, dan menjalankan aktivitas keseharian. Inilah yang membuatnya berbeda, karena pada penderita AD mereka sudah tidak dapat melakukannya lagi.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Tanda-Tanda awal AD yang harus diwaspadai:
  • Kesulitan mengenal orang (bukan sekedar lupa namanya).
  • Kesulitan mengingat kejadian/aktivitas yang baru saja terjadi.
  • Ketidakmampuan melakukan perhitungan matematika sederhana.
  • Kesulitan menemukan kata untuk sesuatu yang sederhana.
  • Kesulitan melakukan aktivitas biasa keseharian.
 
Bila bertambah parah, dapat menimbulkan tanda-tanda sbb.:
  • Ketidakmampuan mengerjakan aktivitas keseharian seperti mandi, memakai baju, menyisir, makan, dan ke toilet.
  • Kesulitan untuk belajar sesuatu yang baru, dan kesulitan mengerti informasi-informasi  yang baru.
  • Bermasalah dengan komunikasi (berbicara, membaca, menulis).
  • Sering mengalami disorientasi dan terjadi kebingungan terhadap lingkungan yang seharusnya dikenal.
 
Pada saat kejadian menjadi sangat parah dapat terjadi:
  • Hilang sama sekali ingatan atau memory sampai tidak mengenal keluarga terdekat sekali pun.
  • Tergantung seluruhnya kepada orang lain untuk mengurus diri dalam kesehariannya.
  • Disorientasi yang sangat parah, sampai bisa nyasar bila berjalan seorang diri.
  • Terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian. Dapat berubah menjadi lebih sering merasa cemas, lebih kasar, dan lebih agresif.
  • Sampai dapat terjadi kelumpuhan otot untuk menelan sehingga meningkat resiko terjadi malnutrisi, tersedak, atau banyak cairan di dalam paru-parunya; sehingga meningkatkan resiko terjadinya pneumonia.
 
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Bila terdapat gejala seperti di atas, apa lagi gejala tersebut terasa semakin memburuk, sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Tujuannya untuk mencegah progres yang cepat serta mencegah terjadi kondisi medis lain yang bisa timbul akibat AD yang diderita.
 
Penegakan Diagnosis Alzheimer’s Disease
  • Anamnesis kepada penderita dan keluarga.
  • Tes neuropskologis.
  • Tes laboratorium (rutin dan cairan cerebrospinal).
  • MRI & CT scan untuk melihat otak yang biasa menjadi mengecil pada kasus AD.
  • SPECT (single-photon emission computed tomography) yang dapat mendeteksi kelainan pada gambaran otak.
  • EEG (electroencephalography) untuk melihat pola gelombang otak.
  • Bila perlu dapat dilakukan tes genetik.
 
Penanganan Alzheimer’s Disease
Dilakukan Sendiri
Yang dapat dilakukan sendiri bukan saja oleh penderita tapi juga semua anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita, yaitu menjaga agar penderita AD terhindar dari cedera dan kejadian lain yang dapat mengancam jiwanya. Selain itu membantu untuk terus menjalankan terapi tingkah laku yang diajarkan di rumah sakit, serta teratur untuk selalu melakukan olah raga. Juga dianjurkan untuk secara rutin bersosialisasi serta mengunjungi teman dan keluarga agar tidak sampai lupa. Bila kondisi sudah sangat buruk, maka mungkin dibutuhkan seorang perawat atau seorang asisten yang dapat membantunya dalam aktivitas kesehariannya.
 
Dilakukan Dokter
  • Walau pun belum dapat untuk menyembuhkan AD, terapi medis tetap diberikan pada penderita untuk menghambat proses kerusakan yang disebabkan oleh penyakit ini. Terapi yang diberikan oleh dokter terdiri dari terapi non-obat dan terapi menggunakan obat. Terapi non-obat merupakan terapi tingkah laku serta terapi okupasi. Sementara terapi obat yang biasa diberikan dokter adalah sbb.:
  • Cholinesterase inhibitor. Cholinesterase adalah suatu enzim yang mengurai acetylcholine di otak. Acetylcholine yang sering dijumpai sangat rendah pada penderita AD ini berfungsi dalam komunikasi sel-sel syaraf di otak. Dengan menghentikan fungsi cholinesterase, maka jumlah acetylcholine diharapkan cukup di dalam otak. Hasil dari diberikannya obat ini akan terlihat dari fungsi kognitif penderita AD akan membaik atau setidaknya stabil, tingkah laku lebih terkontrol, dan lebih dapat melakukan aktivitas kesehariannya.
  • Glutamate receptor inhibitor (Mementine). Merupakan obat baru yang bekerja memblok kerusakan otak yang disebabkan oleh glutamat.
  • Obat-obat suportif lainnya seperti anti inflamasi, anti oksidan, anti depresan, anti psikotik, mood stabilizer, dan terapi hormon.
 
Pencegahan Alzheimer’s Disease
Karena penyebab pastinya belum dapat ditentukan, maka pencegahan secara pasti dari AD ini pun belum dapat dipastikan. Pencegahan dilakukan terhadap kondisi memburuknya status penyakit AD yang diderita yaitu dengan memahami secara benar tanda dan gejala suatu kasus AD bila menjadi bertambah buruk.  Mencegah agar tidak terlalu cepat menjadi bertambah buruk, dapat membuat hidup penderita lebih berkualitas dan juga akan menambah harapan hidupnya.

IKM 2015-12

0 Comments



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2015
    Medical Articles 2105
    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2016. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2014. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015

    Categories

    All
    Alzheimer's Disease
    Bahagia
    Bau Mulut - Halitosis
    Berjalan Kaki & Kesehatan
    Demam Berdarah Dengue
    Demam Pada Dewasa
    Diabetes & Olah Raga
    Flu Tulang Chikungunya
    Guillain-Barre Syndrome
    Insomnia Primer
    Kanker Kulit
    Kanker Mulut & Tenggorokan
    Kanker Otak
    Kanker Usus Besar
    Langsing
    Lutut Saya Berisik (Lutut Berbunyi)
    Mallocclusion & Dental Braces (Kawat Gigi)
    Masa Sih Saya Bungkuk
    Menurunkan Berat Badan Tanpa Tersiksa
    Migraine
    Multiple Sclerosis
    Nyeri Bokong (Sciatica)
    Pengobatan Nyeri
    Pilates Dangerous Exercise
    Rahasia Vitamin D
    Rehabilitasi Pasca Stroke
    Sakit Gigi & Sakit Gusi
    Sehat
    Sehat Di Hari Kartini
    Seputar Kesehatan Gigi Anak
    Sound Therapy
    TBC Paru
    Terapi Pijat Secara Medis
    Tidur
    Tidur Siang (Napping)
    Tumit Pecah-Pecah
    Vaksinasi Dewasa
    Yang Membantu & Mengganggunya


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly