Alzheimer’s Disease (AD) atau Penyakit Alzheimer merupakan penyebab utama dari Dementia atau pikun (baca tentang pikun pada artikel lainnya) terutama di negara maju. Otak penderita AD memiliki area abnormal yang terdiri dari senile plagues atau bisa diterjemahkan bebas sebagai pengerasan otak dan neurofibrillary tangles atau diterjemahkan bebas sebagai jaringan syaraf yang kusut. Kedua kondisi ini merusak hubungan antar sel di dalam otak. Biasanya lokasi terjadinya ada pada bagian otak yang mengontrol fungsi kognitif atau intelektual, termasuk di dalamya memory dan kemampuan berbahasa. Akibatnya penderita AD tidak dapat berfungsi normal dalam kesehariannya, dan dapat kehilangan memory serta terjadi penurunan intelektual.
Fakta Tentang Alzheimer’s Disease
- AD biasanya terjadi pada usia di atas 60 tahun.
- Resiko terkena AD meningkat seiring bertambahnya usia.
- Ditengarai jutaan orang di dunia menderita AD, dan diprediksi terus meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup manusia.
- AD terjadi pada semua ras dan suku bangsa.
- AD lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria.
- AD dianggap sebagai masalah besar dalam kesehatan masyarakat yang menghabiskan lebih dari USD100 milyar setahun di AS dengan biaya perawatan per tahun per penderita sebesar USD20-40 ribu.
- AD merupakan penyakit yang bersifat progresif di mana kondisi akan bertambah buruk seiring dengan waktu, dan belum ada pengobatan yang dapat mengembalikan kondisi otak yang sudah rusak akibat AD.
- Rata-rata seorang penderita AD dapat hidup 8-10 tahun setelah diagnosis ditegakkan, tapi ada yang bisa bertahan 20 tahun di panti jompo dengan perawatan maksimal.
Sampai sekarang masih belum dapat dipastikan penyebab dari AD, dan ditengarai terjadi karena beberapa penyebab yang terjadi bersamaan. Banyak para ahli yang percaya bahwa AD bukan bagian normal dari suatu proses penuaan. Walau pun faktor usia termasuk di dalam faktor resiko terkena AD, tapi penuaan bukan satu-satunya penyebab seseorang terkena AD. Faktor resiko lain adalah riwayat di dalam keluarga yang juga menderita AD. Tapi AD yang terkait faktor genetik ini hanya terjadi pada AD yang onset awalnya pada usia muda atau di bawah 60 tahun.
Perjalanan Alzheimer’s Disease
Karena kerusakan otak tadi, kadar neurotransmitter yang bekerja di otak menjadi rendah. Awalnya gejala AD hampir tidak dirasakan oleh penderitanya karena saat sudah tua penurunan beberapa fungsi dan daya ingat dianggap sebagai suatu yang biasa. Seiring dengan waktu, penderita akan kehilangan kemampuan untuk berfikir secara jernih, sulit untuk memutuskan sebuah situasi, sulit untuk memecahkan masalah, sulit berkonsentrasi dan kesulitan mengingat hal-hal yang penting. Lama kelamaan penderita akan sulit untuk mengurus dirinya sendiri, bahkan terjadi kesulitan untuk berbicara. Terjadi juga perubahan tingkah laku dan kepribadian dari penderitanya. Terkadang efek sosial dan hubungannya dengan orang yang dicintai menjadi lebih besar dari pada kemunduran fungsi itu sendiri.
Tanda dan Gejala Alzheimer’s Disease
AD dimulai dengan memory lost yang ringan dan secara perlahan bertambah buruk. Jangan disamakan dengan kebiasaan orang tua yang sering lupa meletakkan kaca mata misalnya atau sulit mengingat nama-nama orang. Ini bukanlah AD, karena terkait hanya dengan proses mental yang melambat seiring dengan proses penuaan (minimal cognitive impairment). Dalam bahasa Inggris fenomena ini disebut sebagai benign senescent forgetfulness. Walau pun sering terjadi seperti ini pada orang tua, tapi tidak menghambat mereka untuk belajar hal-hal yang baru, memecahkan masalah, dan menjalankan aktivitas keseharian. Inilah yang membuatnya berbeda, karena pada penderita AD mereka sudah tidak dapat melakukannya lagi.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Kesulitan mengenal orang (bukan sekedar lupa namanya).
- Kesulitan mengingat kejadian/aktivitas yang baru saja terjadi.
- Ketidakmampuan melakukan perhitungan matematika sederhana.
- Kesulitan menemukan kata untuk sesuatu yang sederhana.
- Kesulitan melakukan aktivitas biasa keseharian.
Bila bertambah parah, dapat menimbulkan tanda-tanda sbb.:
- Ketidakmampuan mengerjakan aktivitas keseharian seperti mandi, memakai baju, menyisir, makan, dan ke toilet.
- Kesulitan untuk belajar sesuatu yang baru, dan kesulitan mengerti informasi-informasi yang baru.
- Bermasalah dengan komunikasi (berbicara, membaca, menulis).
- Sering mengalami disorientasi dan terjadi kebingungan terhadap lingkungan yang seharusnya dikenal.
Pada saat kejadian menjadi sangat parah dapat terjadi:
- Hilang sama sekali ingatan atau memory sampai tidak mengenal keluarga terdekat sekali pun.
- Tergantung seluruhnya kepada orang lain untuk mengurus diri dalam kesehariannya.
- Disorientasi yang sangat parah, sampai bisa nyasar bila berjalan seorang diri.
- Terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian. Dapat berubah menjadi lebih sering merasa cemas, lebih kasar, dan lebih agresif.
- Sampai dapat terjadi kelumpuhan otot untuk menelan sehingga meningkat resiko terjadi malnutrisi, tersedak, atau banyak cairan di dalam paru-parunya; sehingga meningkatkan resiko terjadinya pneumonia.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Bila terdapat gejala seperti di atas, apa lagi gejala tersebut terasa semakin memburuk, sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Tujuannya untuk mencegah progres yang cepat serta mencegah terjadi kondisi medis lain yang bisa timbul akibat AD yang diderita.
Penegakan Diagnosis Alzheimer’s Disease
- Anamnesis kepada penderita dan keluarga.
- Tes neuropskologis.
- Tes laboratorium (rutin dan cairan cerebrospinal).
- MRI & CT scan untuk melihat otak yang biasa menjadi mengecil pada kasus AD.
- SPECT (single-photon emission computed tomography) yang dapat mendeteksi kelainan pada gambaran otak.
- EEG (electroencephalography) untuk melihat pola gelombang otak.
- Bila perlu dapat dilakukan tes genetik.
Penanganan Alzheimer’s Disease
Dilakukan Sendiri
Yang dapat dilakukan sendiri bukan saja oleh penderita tapi juga semua anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita, yaitu menjaga agar penderita AD terhindar dari cedera dan kejadian lain yang dapat mengancam jiwanya. Selain itu membantu untuk terus menjalankan terapi tingkah laku yang diajarkan di rumah sakit, serta teratur untuk selalu melakukan olah raga. Juga dianjurkan untuk secara rutin bersosialisasi serta mengunjungi teman dan keluarga agar tidak sampai lupa. Bila kondisi sudah sangat buruk, maka mungkin dibutuhkan seorang perawat atau seorang asisten yang dapat membantunya dalam aktivitas kesehariannya.
Dilakukan Dokter
- Walau pun belum dapat untuk menyembuhkan AD, terapi medis tetap diberikan pada penderita untuk menghambat proses kerusakan yang disebabkan oleh penyakit ini. Terapi yang diberikan oleh dokter terdiri dari terapi non-obat dan terapi menggunakan obat. Terapi non-obat merupakan terapi tingkah laku serta terapi okupasi. Sementara terapi obat yang biasa diberikan dokter adalah sbb.:
- Cholinesterase inhibitor. Cholinesterase adalah suatu enzim yang mengurai acetylcholine di otak. Acetylcholine yang sering dijumpai sangat rendah pada penderita AD ini berfungsi dalam komunikasi sel-sel syaraf di otak. Dengan menghentikan fungsi cholinesterase, maka jumlah acetylcholine diharapkan cukup di dalam otak. Hasil dari diberikannya obat ini akan terlihat dari fungsi kognitif penderita AD akan membaik atau setidaknya stabil, tingkah laku lebih terkontrol, dan lebih dapat melakukan aktivitas kesehariannya.
- Glutamate receptor inhibitor (Mementine). Merupakan obat baru yang bekerja memblok kerusakan otak yang disebabkan oleh glutamat.
- Obat-obat suportif lainnya seperti anti inflamasi, anti oksidan, anti depresan, anti psikotik, mood stabilizer, dan terapi hormon.
Pencegahan Alzheimer’s Disease
Karena penyebab pastinya belum dapat ditentukan, maka pencegahan secara pasti dari AD ini pun belum dapat dipastikan. Pencegahan dilakukan terhadap kondisi memburuknya status penyakit AD yang diderita yaitu dengan memahami secara benar tanda dan gejala suatu kasus AD bila menjadi bertambah buruk. Mencegah agar tidak terlalu cepat menjadi bertambah buruk, dapat membuat hidup penderita lebih berkualitas dan juga akan menambah harapan hidupnya.
IKM 2015-12