Banyak orang dewasa yang salah mengira bahwa vaksinasi yang mereka dapatkan saat kecil dulu, akan memberikan proteksi terhadap penyakit untuk sepanjang hidupnya. Hal ini memang benar untuk beberapa macam penyakit seperti polio. Tapi banyak penyakit yang vaksinasinya harus diulang secara berkala untuk mempertahankan imunitas atau kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. Kemudian ada pula penyakit yang vaksinnya memang belum ada saat mereka kecil dulu. Malahan ada vaksin yang memang diperuntukkan untuk orang dewasa, karena untuk penyakit tertentu memang justru muncul dan memiliki resiko tinggi pada usia dewasa. Penyakit yang disebutkan di artikel ini sebagian besar sudah pernah dibahas dalam artikel lainnya. Silakan cari pada daftar artikel di blog saya.
Fakta Tentang Vaksinasi Dewasa
- Di negara maju (AS) saja, masih menghabiskan >10M dolar per tahun untuk mengatasi dan mengobati penyakit yang sebenarnya sudah ada vaksinnya. Dapat kita bayangkan bagaimana halnya dengan di Indonesia.
- Puluhan juta kematian di dunia setiap tahun sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi dewasa.
- Harapan hidup orang di AS meningkat dari 69 tahun pada 1960, menjadi 80 tahun lebih di awal abad 21 ini salah satunya karena adanya vaksinasi dewasa.
- Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, pada tahun 2013 dengan didukung oleh persatuan dokter ahli alergi dan imunologi (PERLAMUNI), sudah memberikan rekomendasi jadwal vaksinasi untuk dewasa.
- Biaya yang diperlukan satu orang untuk melengkapi vaksinasi dewasa ini untuk akhir tahun 2015 sekitar:
- Rp1,7-Rp3,1 juta untuk penyakit yang kekebalannya bisa bertahan seumur hidup.
- Rp150-Rp270 ribu yang diulang 3 tahun sekali.
- Rp183-Rp320 ribu yang diulang 1 tahun sekali.
- 3x Rp1.5 juta untuk vaksin HPV.
- Memang tidak murah, karena sehat itu memang mahal, tapi Ingatlah selalu bahwa sakit itu jauh lebih mahal lagi.
- Influenza (bukan flu biasa)
- Typhoid fever (demam tifoid)
- Hepatitis B
- Hepatitis A
- MMR - Mumps, Measles, Rubella (gondongan & campak)
- Pneumonia (radang paru-paru / paru-paru basah)
- Varicella (cacar air)
- Herpes Zoster (cacar api)
- Tetanus, Difteri, Pertusis
- Meningitis (radang selaput otak)
- Human Papillomavirus (HPV) untuk wanita & pria
- Yellow fever (demam kuning)
Influenza (bukan flu biasa)
- Semua orang dewasa dianjurkan untuk vaksinasi Influenza satu kali setiap tahun. Influenza berbeda dengan flu dan batuk pilek biasa karena bisa menyebabkan kematian.
- Beberapa kelompok/kondisi yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi Influenza: gangguan sistem pernapasan kronik, penyakit ginjal kronik, gangguan kardiovaskular (gagal jantung, penyakit jantung koroner, sindroma koroner akut, hipertensi, aritmia, gangguan katup jantung, penyakit jantung bawaan), diabetes melitus, HIV/AIDS, kanker, anemia, obesitas, lansia, karyawan/pekerja, tenaga kesehatan, perokok, orang yang tinggal di panti jompo/tempat penampungan, pelancong (traveler), dan calon jemaah haji/umrah, serta ibu hamil.
- Vaksin Influenza diberikan sekali setahun dan dapat diberikan sepanjang tahun.
Thyphoid Fever (Demam Tifoid)
- Indonesia adalah negara endemis demam tifoid, sehingga vaksin ini dianjurkan untuk semua orang dengan atau tanpa riwayat demam tifoid.
- Banyak yang mengira demam tifoid disebabkan oleh kondisi kecapean, padahal penyakit ini disebabkan oleh kuman yang ditularkan lewat jalur pencernaan manusia.
- Demam tifoid bisa menyebabkan kematian karena komplikasi perforasi usus (usus bocor) dan meningitis tifosa (radang selaput otak karena tifoid).
- Pemberian diberikan setiap 3 tahun sekali, tanpa kecuali.
Hepatitis B
- Penyakit hepatitis B, termasuk penyakit pencabut nyawa dan apa bila sudah sembuh pun bisa mencetus kanker hati.
- Vaksinasi penyakit yang ditularkan melalui jalur darah dan hubungan kelamin ini, disarankan untuk semua orang dewasa tanpa terkecuali.
- Sebaiknya sebelum vaksinasi diperiksa Anti HBS (Hepatitis B Serum) terlebih dahulu. Kalau Anti HBS-nya masih tinggi, maka tidak perlu mendapatkan pengulangan (booster). Tapi harus diperiksa kembali setiap 6 tahun.
- Bila sudah mendapatkan vaksinasi ketika bayi, biasanya hanya harus diperkuat (booster) saat usia 6 dan 12 tahun. Lalu seumur hidup harus diulang booster setiap 6 tahun bila Anti HBS-nya rendah.
- Malah kalau Anti HBS sudah tidak ada, harus diulang 3 kali seperti vaksinasi awal. Karena berarti tubuhnya tidak atau belum berhasil membuat antibody-nya bisa bertahan untuk melindungi terahadap infeksi Hepatitis B.
- Perhatian khusus harus diberikan kepada kelompok risiko tinggi, yaitu: tenaga kesehatan, pengguna Narkoba, orang dengan partner seksual multipel, HIV/AIDS, pasien dengan gangguan hati kronik, dan pasien dengan gangguan ginjal kronik termasuk yang sedang hemodialysis.
Hepatitis A
- Walau pun tidak sebahaya hepatitis B, penyakit hepatitis A lebih mudah menular karena ditularkan melalui jalur pencernaan dan bisa membuat penderitanya sangat menderita, sehingga vaksinasinya ini dianjurkan untuk semua individu.
- Perhatian khusus harus diberikan kepada pelancong (traveler) dan yang menyiapkan makanan (food handler).
- Bila sudah mendapatkannya saat kecil, tidak perlu diulang karena kekebalannya bisa bertahan seumur hidup.
- Vaksin MMR dapat mencegah sindroma Rubella kongenital (cacat pada bayi), sehingga dianjurkan untuk diberikan kepada wanita sebelum hamil minimal 4 minggu sebelumnya. Tapi tidak boleh berikan kepada ibu hamil.
- Walau pun jarang menyebabkan kondisi medis berat ketiga penyakit MMR ini vaksinasinya sangat dianjurkan bagi tenaga kesehatan, pelancong (travelers), dan orang yang tinggal di asrama/lingkungan padat, serta saat terjadi wabah di suatu daerah.
- Dosis kedua diperlukan karena 2-5% populasi normal tidak merespon 1 dosis MMR.
Pneumonia (radang paru-paru/paru-paru basah)
- Pneumonia merupakan penyakit penyebab kematian yang sering pada manula ketika mereka sudah terlebih dahulu menderita penyakit lainnya. Juga sering menjadi komplikasi mematikan bagi penderita HIV/AIDS, kanker, dan penyakit ginjal kronis, serta penyakit kronis lainnya.
- Karenanya sangat dianjurkan untuk semua manula dan mereka dengan kategori perokok aktif, gangguan sistem pernapasan kronik (PPOK dan asma), gangguan sistem kardiovaskular, diabetes melitus, gagal ginjal kronik, sindroma nefrotik, gangguan hati kronik (termasuk sirosis), dan pencandu alkohol.
- Juga disarankan untuk diberikan kepada seluruh calon jemaah haji dan umrah agar terhindar dari radang paru-paru selama beribadah.
- Ada 2 jenis vaksin pneumonia (PPSV23 dan PCV13) yang dianjurkan untuk diberikan keduanya. Bila belum dapat PPSV23 sebelumnya, pertama berikan dulu PCV13 kemudian setelah 8 minggu berikan PPSV23. Bila sudah dapat PPSV23 sebelumnya, PCV13 diberikan setahun kemudian.
- Untuk PPSV23 bila vaksin diberikan pada usia 19-60 tahun, diperlukan 1 dosis ulangan 5 tahun kemudian. Setelah mendapatkan kedua vaksin ini, diharapkan mendapatkan kekebalan seumur hidup.
Varicella (Cacar Air)
- Memang cacar air bukan merupakan penyakit pencabut nyawa, tetapi terkena penyakit cacar air merupakan kondisi yang sangat menyakitkan dan mengganggu produktivitas.
- Tapi varicella dapat menyebabkan cacat janin bila infeksi primer terjadi pada trimester pertama kehamilan, sehingga dianjurkan diberikan kepada wanita sebelum hamil, setidaknya 4 minggu sebelumnya. Tapi tidak boleh diberikan kepada ibu hamil.
- Selain itu, semua orang dewasa yang tidak terbukti pemah mengalami cacar air atau tidak memiliki kekebalan terhadap varicella dianjurkan untuk vaksinasi, karena manifestasi klinis cacar air pada orang dewasa umumnya lebih berat dari pada anak-anak. Juga sangat dianjurkan bagi tenaga kesehatan
- Pemberiannya cukup sekali dan kekebalan bertahan seumur hidup.
Herpes Zoster (Cacar Api)
- Setiap orang dewasa yang sudah terkena cacar air, bila terpapar virus cacar air kembali, berpotensi untuk menjadi penyakit yang sedikit berbeda yaitu herpes zoster.
- Walau pun tidak sampai menyebabkan kematian, nyeri pada kulit karena penyakit ini bisa sampai bertahan untuk hitungan tahunan setelah penyakitnya sembuh.
- Disarankan diberikan sekali saja kepada semua orang berusia 60 tahun ke atas, dengan atau tanpa episode Zoster sebelumnya, karena insidensi cacar api Zoster ini tinggi pada usia di atas 60 tahun.
Tetanus, Difteri, Pertusis (batuk rejan)
- Walau pun sudah mendapatkan imunisasi DPT saat bayi, pada daerah endemi ketiga penyakit ini, pemberian booster sangat penting yang cukup diberikan sekali saja.
- Vaksin DPT pada bayi berbeda dengan orang dewasa karena untuk dewasa menggunakan vaksin Td/Tdap, yang merupakan vaksin DTP dengan reduksi antigen Difteri dan Pertusis.
- Terlebih lagi dalam rangka mencegah penyakit tetanus neonatorum (tetanus pada bayi baru lahir), sangat disarankan vaksinasi ini diberikan kepada wanita usia subur.
Meningitis (Radang Selaput Otak)
- Penyakit meningitis memiliki banyak penyebab, di mana penyebab yang paling bahaya dan berpotensi mematikan adalah yang disebabkan oleh bakteri meningococcal, sehingga dibuat vaksinnya.
- Vaksinasi meningitis meningococcal ini tidak diberikan secara rutin dan hanya diberikan kepada calon jemaah haji/umrah dan calon pelancong (traveler) ke negara-negara tertentu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Vaksinasi boleh diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui, bila terdapat faktor resiko untuk melindungi bayi.
- Vaksinasi meningitis cukup diberikan sekali saja.
Human Papillomavirus (HPV)
- Vaksinasi HPV untuk perempuan menggunakan vaksin HPV bivalent atau quadrivalent, sedangkan pada pria menggunakan vaksin HPV quadrivalent.
- Virus HPV dapat mencetus perubahan seluler pada leher rahim yang dapat berpotensi menjadi kanker.
- Waktu pemberian terbaik untuk memperoleh efektivitas maksimal adalah usia 9-26 tahun dan/atau sebelum aktif secara seksual dan dapat diberikan hingga usia 55 tahun. Tapi jangan diberikan untuk ibu hamil.
- Waktu pemberian untuk pria adalah usia 22-26tahun, terutama kepada individu homoseksual. Individu non homoseksual juga dapat menerima vaksinasi hingga usia 26 tahun untuk mencegah penyakit menular seksual ini.
Yellow Fever (Demam Kuning)
- Indonesia bukan negara endemis penyakit demam kuning sehingga vaksin penyakit ini tidak diberikan secara rutin. Dan hanya diberikan kepada calon pelancong ke negara-negara tertentu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penutup
Dari dulu kita sudah menyadari bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati. Kalau untuk harta seperti mobil dan rumah saja Anda lindungi dengan asuransi, mengapa kesehatan Anda tidak dilindungi dari penyakit-penyakit bahaya? Salah satu caranya adalah dengan mencegah penyakit tersebut dengan cara vaksinasi. Lihat jadwal lengkap vaksinasi dewasa di website saya pada link ini.
IKM 2015-12