Katarak (cataract) adalah kondisi lensa mata yang berubah menjadi keruh sehingga menghalangi penglihatan penderitanya. Katarak tidak menimbulkan keluhan nyeri, tapi kondisi kekeruhan lensa mata yang berangsur perlahan ini bisa sampai membuat penderitanya kehilangan penglihatan sama sekali. Bila sudah parah, orang yang menderita katarak, akan mudah dilihat oleh orang lain, karena kekeruhan pada lensa tersebut terlihat dari luar, di mana bagian hitam mata (iris) penderitanya menjadi memutih. Tapi bila prosesnya baru mulai terjadi tidak akan terlihat kecuali diperiksa oleh dokter.
Fakta Tentang Katarak
- Istilah cataract diambil dari bahasa Yunani cataractos, yang berarti air yang mengalir deras. Bila air mengalir sangat deras, bisa menciptakan busa putih yang menghilangkan sifat beningnya. Ketika itu ilmu tentang anatomi mata belum mendalam, dan masih dikira ada air yang mengalir di dalam mata.
- Kasus katarak merupakan kasus yang sangat umum dan terkait dengan proses penuaan, terutama di atas 60 tahun.
- Katarak bersifat genetik yang diturunkan dalam keluarga.
- Dilaporkan sekitar 8 juta kunjungan ke dokter setiap tahun di AS dengan kasus katarak.
- Banyak orang yang pada awalnya tidak menyadari mengidap katarak, kecuali sudah menimbulkan keluhan dalam penglihatannya.
- Katarak biasanya mengenai kedua mata secara berasamaan, tapi bisa saja terjadi lebih parah pada sebelah mata.
- Congenital or Infantile Cataracts. Adalah katarak yang terjadi sejak lahir atau pada usia sebelum 1 tahun. Jenis katarak ini harus segera dioperasi karena bisa menghalangi perkembangan mata secara normal dan anak berpotensi menderita amblyopia bahkan bisa sampai buta.
- Nuclear Cataracts. Adalah katarak yang lebih mengenai bagian tengah dari lensa.
- Cortical Cataracts. Adalah katarak yang lebih mengenai bagian pinggir dari lensa (cortex).
- Subcapsular Cataracts. Adalah bila proses perubahan kekeruhan terjadi langsung pada lens capsule (bungkus lensa). Tipe keempat ini terjadi dengan proses lebih cepat untuk sampai menimbulkan gangguan penglihatan penderitanya.
Penyebab Katarak
Lensa mata tersusun dari air dan protein. Protein tertentu bertanggung jawab menjaga kejernihan lensa. Karena kondisi seperti di bawah, struktur protein tersebut bisa terganggu yang mencetus kekeruhan pada lensa. Khusus untuk katarak kongenital, terjadi karena gangguan pada enzim tertentu dalam proses pertumbuhan janin. Faktor penyebab tersebut sbb.:
- Proses penuaan, walau pun tidak semua orang yang sudah tua harus menderita katarak.
- Setelah ada kejadian trauma pada mata.
- Merupakan efek dari penyakit mata seperti glaucoma, retinitis pigmentosa, retinal detachment, dan long-term uveitis.
- Terekspose sinar UV dari matahari, dari alat penggelap kulit, dan lampu-lampu UV.
- Efek samping dari penggunaan lama obat steroid dan obat-obatan tetes mata tradisional.
- Sering terkena radiasi sinar-X.
- Dibawa sejak lahir sebagai penyakit bawaan.
Faktor Resiko Katarak
- Memiliki keluarga kandung yang menderita katarak.
- Menderita penyakit kencing manis.
- Merokok dan sering terekspose asap rokok orang lain.
- Menggunakan obat golongan statin dalam waktu yang lama.
- Ibu hamil yang menderita rubella dan cacar air akan meningkatkan resiko bayinya menderita katarak kongenital.
Tanda dan Gejala Katarak
Seseorang bisa saja menderita katarak tanpa ada keluhan apa pun, sehingga tidak perlu mendapatkan tindakan medis apa pun. Begitu juga bila terjadi progresivitas pada kejadian katarak, di mana pada tahap awal ketika lensa mata mulai mengeruh, penderita bisa tidak mengeluhkan keluhan apa pun. Oleh karenanya penting untuk mewaspadai tanda-tanda awal katarak agar dapat ditangani secara dini. Tanda-tanda tersebut adalah:
- Pandangan menjadi kabur, berkabut, atau berawan.
- Penglihatan menjadi ganda pada sebelah mata.
- Melihat cahaya pendar bila melihat ke arah lampu atau matahari.
- Mengalami gangguan mengemudikan kendaraan ketika malam karena silau saat melihat lampu kendaraan lain.
- Kesulitan membaca karena mata cepat menjadi lelah.
- Bagi pengguna kaca mata, sering mengganti kaca mata.
- Kondisi rabun dekat (myopia) bisa seperti sembuh untuk waktu singkat yang dikatakan sebagai second sight, sebelum akhirnya kondisi myopia malah bertambah buruk.
- Bila terjadi keluhan di atas untuk pertama kali, agar mendapatkan penanganan secara dini dan tepat sasaran.
- Bila terjadi keluhan seperti di atas dan disertai rasa nyeri. Katarak tidak menimbulkan keluhan nyeri, sehingga bila terjadi nyeri, bisa dipastikan ada kondisi medis lain yang harus mendapatkan perhatian.
- Bila keluhan seperti di atas terjadi pada usia di bawah 40 tahun, karena bisa merupakan tanda dari penyakit yang juga harus mendapatkan perhatian medis.
Pemeriksaan Untuk Kasus Katarak
- Pemeriksaan visus dan rekfraksi atau ukuran minus/plus dari mata.
- Tes silau (glare testing).
- Potential acuity testing. Untuk memberikan gambaran potensi perbaikan penglihatan setelah katarak diangkat.
- Tonometry yang mengukur tekanan cairan di dalam mata, untuk melihat ada atau tidaknya glaucoma.
- Pemeriksaan menggunakan ophthalmoscope untuk melihat kondisi lensa dan retina lebih detil dan teliti.
Penanganan Katarak
Dilakukan Sendiri
- Menghindari dan menangani faktor resiko agar kondisi katarak tidak menjadi lebih buruk
- Mengatur pencahayaan di rumah agar lebih optimal seiring dengan menurunnya penglihatan, sehingga bisa tetap melakukan aktivitas keseharian di rumah.
- Bila katarak sudah ‘matang’, segeralah ke dokter untuk dilakukan operasi.
Dilakukan Dokter
- Sebelum katarak menjadi ‘matang’ dokter akan memberikan obat-obatan untuk memperbaiki penglihatan penderita seperti obat tetes mata yang berfungsi melebarkan pupil agar lebih banyak cahaya bisa masuk ke dalam mata.
- Bila operasi diperkirakan tidak perlu dilakukan, dokter akan memberikan obat untuk memperlambat proses pengkeruhan lensa mata.
Operasi Katarak
Operasi bukan satu-satunya cara dalam menangani katarak, kecuali katarak yang terjadi pada anak. Operasi katarak dilakukan dalam 2 tahap. Pertama mengangkat lensa yang sudah rusak dan tahap kedua adalah mengganti lensa dengan lensa tiruan yang disebut IOL (Intraocular lens). Pemasangan IOL bisa tidak dilakukan, digantikan dengan menggunakan kaca mata khusus sebagai pengganti lensa mata. Operasi hanya dilakukan bila sudah mengganggu kualitas hidup penderitanya, setelah dinilai lebih banyak manfaat dari pada resikonya, dan dilakukan setelah katarak menjadi ‘matang’. Pengangkatan lensa mata dapat dilakukan dengan tiga metoda:
- Phacoemulsification, yang menggunakan getaran ultrasonic untuk menghancurkan lensa mata yang rusak. Metoda ini lebih sering digunakan karena hanya memberikan sayatan kecil pada mata, dan operasi bisa diselesaikan dalam 30 menit, serta tidak memerlukan penutup mata setelah operasi.
- Extracapsular cataract surgery, yang merupakan cara klasik dan digunakan pada pelayanan kesehatan yang tidak memiliki teknologi untuk melakukan phacoemulsification atau bila lensa mata terlalu keras sehingga tidak bisa dihancurkan dengan phacoemulsification. Metoda kedua ini memerlukan sayatan lebih besar karena lensa mata diambil secara manual dan harus menutup mata setelah selesai operasi.
- Intracapsular cataract surgery, yang menggunakan sayatan lebih besar lagi pada mata karena selain membuang lensa mata, dokter juga akan mengangkat seluruh kapsul dari lensa. Bila metoda ketiga yang dipakai, maka IOL hanya bisa diletakkan di depan iris. Metoda sekarang hanya digunakan bila kedua metoda sebelumnya tidak bisa dilakukan yang biasanya karena sebelumnya terjadi trauma pada mata.
Komplikasi Operasi Katarak
Walaupun jarang dan hanya terjadi 1 dari 1000 operasi katarak, operasi dapat saja memiliki komplikasi spt.:
- Peradangan yang tidak kunjung hilang, perubahan tekanan bola mata, infeksi, pembengkakan retina, sampai terjadi retinal detachment (lepasnya retina).
- IOL yang telah dipasang tidak memberikan hasil yang baik sehingga harus operasi ulang untuk memperbaiki posisinya, menggantinya, atau membuangnya.
- IOL yang telah dipasang terlepas sehingga harus dipindahkan ke depan iris dengan operasi kedua.
- Dalam hitungan bulan atau tahun setelah operasi, kapsul lensa bisa menjadi keruh sehingga seperti menderita katarak kembali yang disebut sebagai posterior capsule pacification atau katarak sekunder. Bila terjadi akan dibuatkan lubang pada kapsul lensa menggunakan laser.
Jenis-Jenis IOL
- Monofocal lens. Merupakan IOL yang paling sering digunakan dan yang paling memberikan hasil terbaik. Tapi monofocal lens tidak dapat mengkoreksi astigmatism yaitu bila penderita mengalami rabun jauh dan juga dekat.
- Toric lens. Merupakan IOL yang dapat mengkoreksi astigmatisms. Tapi jenis ini tetap mengharuskan penderitanya menggunakan kaca mata untuk mengkoreksi refraksi dari matanya.
- Multifocal lens. Merupakan IOL yang memiliki ukuran berbeda pada setiap bagiannya sehingga bisa mengkoreksi penglihatan jarak dekat, sedang dan jauh. Tapi seringnya penggunaan IOL ini mengharuskan penderitanya juga menjalani operasi LASIK untuk memaksimalkan hasilnya.
Pencegahan Katarak
- Menjaga agar tidak terkena faktor resiko di atas, seperti berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain, mengontrol gula darah, tidak menggunakan obat-obatan tertentu dalam waktu lama, serta menghindari infeksi pada ibu hamil.
- Menggunakan proteksi mata ketika harus terekspose sinar matahari, tidak terlalu sering menggunakan terapi lampu UV.
- Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan baik untuk kesehatan mata seperti blue berry, tomat, wortel, dll.