Hand, foot and mouth disease (HFMD) atau Panyakit Tangan, Kaki dan Mulut; di Indonesia juga dikenal dengan nama flu Singapura. Merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan biasa terjadi pada anak-anak. Mengapa sampai mendapatkan sebutan flu Singapura sepertinya pertama kali masuk ke Indonesia melalui Singapura. Pada tahap awal terpapar virus HFMD gejalanya seperti gejala flu biasa. Baru kemudian akan diikuti oleh lesi merah terkadang berisi air pada telapak tangan dan sekitaran tangan, pada telapak kaki dan sekitaran kaki, serta pada bibir, mulut sampai terjadi sariawan dengan jumlah yang banyak. Perlu diketahui bahwa HFMD berbeda dengan penyakit dengan nama yang mirip (foot and mouth disease) atau di Indonesia dikenal dengan penyakit sapi gila (mad cow disease) yang terjadi pada hewan ternak.
Fakta Tentang Flu Singapura
- Di negara 4 musim HFMD biasa terjadi pada musim semi dan gugur, sementara di Indonesia biasa terjadi pada peralihan antara musim hujan ke panas atau musim panas ke hujan.
- Merupakan penyakit yang sebagian besar kasusnya pada bayi, balita, dan anak-anak. Tapi juga terdapat kasus terjadi pada orang dewasa.
- Sering menyebabkan kasus KLB pada komunitas kecil seperti kompleks sekitar rumah, sekolah, dll.
- Wabah atau KLB HFMD di dunia terjadi beberapa kali. Pertama terjadi tahun 1997 di Serawak, Malaysia membunuh 31 orang anak. Tahun 1998 terjadi di Taiwan, menginfeksi 1,5 juta orang dan 78 di antaranya meninggal. Tahun 2006, 7 orang meninggal di Serawak, Malaysia.
- Tahun 2008 terjadi di Anhui, Cina menginfeksi 25 ribu orang dan 42 meninggal. Lalu terjadi di Singapura yang menginfeksi 2600 orang. Di Vietnam 2300 kasus dengan 11 meninggal. Di Mongolia 1600 kasus dan Brunei dengan 1053 kasus.
- Tahun 2009 terjadi 115 ribu lebih kasus di Cina dengan 18 orang meninggal dunia.
HFMD disebabkan oleh Coxackie virus serotype A-16, yang masuk ke dalam keluarga enterovirus. Ada serotype lain yang dapat menyebabkan penyakit yang mirip, tapi lebih jarang terjadi. Penyakit ditularkan langsung dari orang yang sakit ke orang sehat dalam jalur fecal-oral atau karena termakan dengan melalui media ingus, cairan hidung, ludah, bersin, batuk, dll. Serta dapat juga terbawa oleh kaki serangga yang menempel pada makanan atau alat makan. Masa inkubasi dari virus ini biasanya antara 3 – 6 hari, dengan rata-rata 5 hari. Sering juga ada laporan ditularkan antara anak serumah melalui media tangan orang tua yang mengganti popok tanpa mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan. Insidensi pada bayi menjadi lebih sering saat mereka belajar merangkak dan sering memasukkan tangan ke dalam mulut. Penderita yang sakit dapat menulari ke orang lain melalui ludah pada sekitar 1 minggu pertama sakitnya. Tapi feses penderita masih bisa terdapat virus penyebab HFMD ini sampai hitungan bulan. Jadi penting sekali untuk menjaga higienitas penderita dan orang yang merawatnya.
Gejala dan Tanda Flu Singapura
- Gejala awalnya mirip seperti flu biasa, dengan gejala demam (38 – 39 oC), batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sakit-sakit badan; yang disertai juga dengan penurunan nafsu makan.
- Flu like syndrome bertahan 1 – 2 hari sebelum muncul lesi merah terkadang berair pada telapak dan sekitaran tangan, pada telapak dan sekitaran kaki, serta pada bibir dan sekitaran mulut yang bisa sampai terjadi sariawan dengan jumlah yang banyak. Tidak jarang pula terjadi lesi yang sama pada tungkai, bokong, dan kulit muka.
- Sariawan tumbuh di pipi bagian dalam, bibir bagian luar dan dalam, gusi, lidah, amandel, sampai pada tenggorokan; sehingga penderita mengeluhkan nyeri dan susah untuk makan atau minum. Pada bayi akan didapatkan mereka jadi sering mengences.
- Akibat kesulitan untuk makan dan minum, anak biasanya menjadi lemas dan tidak jarang terjadi dehidrasi bahkan sampai dehidrasi berat.
- Lesi pada kulit berupa kemerahan dan sebagian ada yang berair ini hilang dalam waktu sekitar 1 minggu.
- Bila terjadi pada anak dengan penyakit imunitas bisa terjadi komplikasi dengan viral meningitis dan encephalitis; dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, kaku leher, dan nyeri punggung.
- Sebaliknya gejala HFMD bisa amat sangat ringan, sampai tidak terlihat sama sekali dan sampai sembuhnya tetap dianggap sebagai penyakit flu biasa.
- Setiap demam tinggi yang terjadi pada anak terlepas suatu HFMD atau bukan, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mendeteksi dini segala kemungkinannya.
- Bila penderita amat sulit untuk makan atau minum, karena harus mendapatkan tambahan cairan melalui infus di RS.
- Bila terjadi gejala komplikasi seperti demam tinggi yang tidak kunjung turun, sakit kepala hebat, kaku leher dan nyeri punggung; karena dikhawatirkan suatu viral meningitis atau encephalitis.
Penegakan Diagnosis Flu Singapura
Tidak ada pemeriksaan laboratorium spesifik untuk penyakit ini, sehingga diagnosis hampir selalu ditegakkan dengan melihat pada riwayat dan pemeriksaan fisik penderita. Walau pun dapat diperiksa DNA dari virus untuk memastikannya, pemeriksaan menjadi tidak bearti untuk kesembuhan pasien, karena saat hasil lab keluar dalam 2 minggu, penderita biasanya sudah sembuh.
Penyakit Lain yang Mirip Flu Singapura
HFMD memiliki kesamaan dengan beberapa penyakit yang juga disebabkan oleh virus. Ini menyebabkan HFMD sering terdiagnosis salah dengan herpetic ginggivostomatitis (sariawan pada mukosa mulut dan gusi yang disebabkan oleh virus herpes). Bila sariawan tidak terlalu dominan dengan lesi berupa bruntus berair, HFMD bisa diduga suatu kejadian awal dari cacar air. Bila lesi tidak berair HFMD terkadang terdiagnosis suatu kejadian campak atau roseola infantum. Sampai gejala menjadi jelas bahwa sebenarnya adalah suatu HFMD.
Penanganan Flu Singapura
Dilakukan Sendiri
- Atasi gejala dan keluhan penderita dengan memberikan obat flu atau penurun panas yang dijual bebas.
- Sariawan yang terjadi dapat diringankan dan dipercepat kesembuhannya dengan memberikan oral base seperti Kenalog, dll. Bisa juga dengan memberikan obat kumur untuk mencegah terjadinya infeksi pada sariawan.
- Jaga agar penderita tidak kekurangan minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Berikan minuman dingin seperti es atau bahkan berikan es krim.
- Berikan multivitamin alami dari buah-buahan (yang tidak asam) atau minimal dari suplemen.
- Jaga higienitas penderita, orang yang merawat di rumah, serta anggota keluarga lain di rumah dengan selalu mencuci tangan, tidak menyatukan alat makan/minum dengan penderita dll.; untuk mencegah penularan.
- Agar tidak terjadi penularan di sekolah, sebaiknya penderita diistirahatkan dulu di rumah dari semua aktivitasnya sampai sembuh.
Dilakukan Dokter
- Tidak ada terapi spesifik untuk HFMD, sehingga dokter pun akan memberikan terapi simptomatik saja untuk mengatasi keluhan dan membuat penderita menjadi lebih nyaman.
- Dokter bisa memberikan suplemen vitamin dan immuno booster untuk membuat penderita lebih cepat sembuh.
- Terkadang dokter meresepkan obat kumur yang mengandung anestesi lokal dan anti histamin untuk mengurangi rasa perih pada sariawan, sehingga penderita lebih mudah untuk makan dan minum.
Pencegahan Flu Singapura
- Berikan anak cukup multivitamin terutama yang alami, atau setidaknya multivitamin secara rutin.
- Ajari anak untuk rajin mencuci tangan, terutama anak yang sering memasukkan tangannya ke mulut, anak yang mengenyot jari, serta anak yang sering menggigit-gigit kakunya.
- Jadikan cuci tangan menjadi kebiasaan baik di rumah untuk semua anggota keluarga. Bagi guru di sekolah, jadikan cuci tangan menjadi kebiasaan untuk semua anak didik serta orang-orang di sekolah.
- Yakinkan makanan yang dikonsumsi anggota keluarga jauh dari kontak dengan serangga. Begitu juga dengan alat makannya.
Kekebalan Terhadap Virus Penyebab HFMD
- Tidak ada vaksin untuk mencegah atau menciptakan kekebalan terhadap virus penyebab flu Singapura ini.
- Biasanya seorang anak hanya terkena sekali, karena akan tercipta kekebalan aktif. Tapi tetap ada kasus anak yang terkena lebih dari 1 kali.
- Bila ketika usia anak-anak sudah pernah terkena, seseorang akan mendapatkan kekebalan untuk tidak dapat terkena ketika dewasa. Kasus dewasa yang terkena infeksi HFMD adalah mereka yang belum pernah terkena pada masa anak-anak.