Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-236: Toxoplasmosis

6/8/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit bersel satu bernama Toxoplasma gondii. Parasit toxoplasma sebenarnya tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya. Ia hanya menjadi berbahaya bila menginfeksi orang dengan gangguan sistem imunitas dan pada ibu hamil. Bila toxoplasma menginfeksi ibu hamil, bayi yang dikandungnya beresiko untuk ikut terinfeksi dan mengenai sistem saraf pusat dengan akibat terjadi keguguran sampai bayi lahir cacat. Di Indonesia sering kali infeksi toxoplasmosis ini hanya dikaitkan dengan kucing sebagai hewan peliharaan. Padahal ada banyak cara lain sebagai penyebab masuknya parasit ke tubuh manusia.
 
Fakta Tentang Toxoplasmosis
  • Parasit Toxoplasma gondii ditemukan pertama kali di dalam daging tikus pada tahun 1908.
  • Pertama kali diketahui dapat menyebabkan kecacatan pada bayi pada tahun 1930 dan mulai dikenal luas sejak tahun 1960.
  • Toxoplasmosis ditemukan di seluruh dunia, dengan jumlah orang terinfeksi sampai jutaan orang.
  • Tapi hanya sedikit yang menimbulkan gejala karena sistem pertahanan tubuh akan mencegah parasit untuk menyebabkan penyakit.
  • Mulai disadari menjadi masalah bagi orang dengan gangguan daya tahan tubuh pada tahun 1983 ketika banyak penderita HIV/AIDS mengalami encephalitis yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii.
  • Di AS diestimasi ada sekitar 60 juta orang yang membawa atau sebagai carrier parasit ini di dalam tubuhnya.
  • Ibu hamil yang terinfeksi beresiko sampai sebesar 20% menulari kepada bayi yang dikandungnya. Di AS setiap tahun ada sekitar 4 ribu bayi lahir terinfeksi toxoplasmosis.
  • Di Indonesia infeksi toxoplasmosis paling sering disebabkan makan daging setengah matang (sate).
Penyebab dan Penularan Toxoplasmosis
Parasit Toxoplasma gondii dapat menginfeksi banyak spesies hewan berdarah panas seperti kucing, kambing, domba, babi, sapi, dll. Untuk menginfeksi manusia, parasit ini paling sering masuk melalui saluran pencernaan (termakan). Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab seseorang tertular:
  1. Kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi (biasanya terbawa oleh serangga ke makanan/alat makan).
  2. Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi.
  3. Meminum susu dari hewan yang terinfeksi (biasanya susu kambing).
  4. Selain termakan, toxoplasma bisa juga tertular melalui transplantasi organ atau transfusi darah dari orang yang terinfeksi atau carrier.
 
Siklus Hidup Toxoplasma gondii
Di dalam tubuh kucing yang terinfeksi, parasit ini dapat mengalami satu siklus sempurna hidupnya. Setelah kucing terinfeksi toxoplasma akibat memakan daging mentah (biasanya tikus dan burung), dalam 1-3 minggu akan terdapat oocysts di dalam fesesnya. Di atas 3 minggu, kucing yang terinfeksi tersebut akan sudah terbebas dari sumber penularan kecuali ia kembali memakan daging mentah kembali. Oocyst pada kotoran kucing ini memerlukan waktu 1-5 hari untuk menyebarkan spora-nya (menjadi sporulated oocyst). Spora ini akan mencemari tanah, air, dan tanaman dan dapat bertahan di alam sampai 1 tahun. Bila hewan atau atau manusia ada yang termakan spora ini maka akan mulai menginfeksi di mana spora akan berubah menjadi tachyzoites lalu kemudian bermigrasi ke jaringan otot dan syaraf menjadi bradyzoites. Selain termakan spora langsung, hewan atau manusia yang memakan daging mengandung bradyzoites juga bisa terinfeksi. Bila yang memakannya adalah kucing, maka lengkaplah satu siklus hidup parasit ini.
 
Faktor Resiko Terkena Toxoplasmosis
  1. Menyentuhkan jari atau tangan ke mulut setelah memegang tanah (berkebun dan bertaman), setelah tersentuh kotoran kucing yang terinfeksi, atau setelah memegang daging mentah.
  2. Sering mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang seperti sashimi, sate, steak, dll.
  3. Mengkonsumsi susu murni mentah terutama susu kambing.
  4. Bayi yang sedang dikandung seorang ibu carrier atau terinfeksi toxoplasmosis, terutama pada minggu kedua sampai keenam kehamilan.
  5. Orang pengidap penyakit autoimmune seperti HIV/AIDS.
  6. Orang yang sedang menjalani chemotherapy.
Baca artikel lain di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Tanda dan Gejala Toxoplasmosis
Sebagian orang terinfeksi toxoplasmosis tidak menimbulkan gejala, dengan parasit yang dapat bertahan di dalam tubuh (fase laten), dan baru akan muncul menyebabkan penyakit ketika daya tahan tubuh sedang melemah.  Bila gejala itu muncul dapat berupa:
  1. Gejala seperti flu (flu like syndrome).
  2. Pembengkakan kelenjar getah bening.
  3. Nyeri otot yang berlangsung lama dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
  4. Pada ibu hamil, sering terjadi keguguran terutama pada trimester pertama kehamilan.
  5. Pada bayi gejala bisa muncul langsung setelah lahir seperti kuning, merah-merah (rash) pada kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tapi bisa juga tidak bergejala sampai beberapa bulan setelah lahir.
  6. Bayi yang terinfeksi dapat menderita kecacatan pada mata mulai dari penurunan penglihatan sampai buta akibat peradangan retina, kecacatan pada telinga (menjadi tuli), bentuk kepala bisa mengecil (microcephaly) atau membesar (hydrocephalus), serta bisa menyebabkan kejang, cerebral palsy (lumpuh otak) sampai gangguan jiwa.
  7. Pada penderita HIV/AIDS dapat menimbulkan gejala encephalitis.
  8. Pada pasien chemotherapy dapat menimbulkan gangguan mata, paru-paru, otak, dan jantung (radang otot jantung).
 
Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila mengalami gejala seperti di atas, sementara juga memiliki faktor-faktor resiko seperti di atas.
  2. Bila menderita HIV/AIDS atau sedang menjalani chemotherapy dan mengalami gejala seperti di atas.
  3. Wanita yang ingin hamil, sebaiknya diperiksakan apakah merupakan seorang carrier yang dapat menularkan pada calon janinnya.
 
Penegakan Diagnosis Toxoplasmosis
Pemeriksaan lab untuk mendeteksi toxoplasmosis adalah mendeteksi keberadaan Toxoplasmosis gondii di dalam tubuh dengan memeriksa IgG dan IgM anti toxoplasma (Tes Sabin-Feldman). IgG yang positif menandakan sebuah infeksi di masa lalu atau merupakan carrier, sementara IgM yang positif menandakan adanya infeksi akut (dalam hitungan minggu) atau yang sedang berlangsung. Selain dari darah, pemeriksaan juga dapat dilakukan pada cairan spinal, cairan ketuban, atau biopsi KGB dan otot. Pada Ibu hamil pemeriksaan toxoplasma biasanya dibarengi dengan pemeriksaan Rubella, CMV, dan Herpes (TORCH) sebagai 4 penyakit penyebab kecacatan pada janin.
 
Penanganan Toxoplasmosis
  • Terapi tidak diperlukan untuk seorang yang sehat, tidak menimbulkan keluhan, dan tidak sedang hamil.
  • Ibu hamil yang terinfeksi bisa diberikan terapi Spiramycin oleh dokter untuk mengobati dan mencegah agar tidak menulari ke pada janinnya.
  • Penderita HIV/AIDS yang terinfeksi toxoplasma, harus menjalani terapi seumur hidup.
 
Prognosis Toxoplasmosis
Prognosis toxoplasmosis biasanya baik.  Prognosis dapat menjadi buruk bila terjadi pada mereka dengan penyakit autoimmune seperti HIV/AIDS, mereka yang menjalani chemotherapy, dan pada bayi baru lahir yang terinfeksi.
 
Pencegahan Toxoplasmosis
Sebenarnya tidak ada yang terlalu dikhawatirkan pada sebuah infeksi toxoplasmosis, karena toxoplasmosis biasanya hanya menyebabkan gejala yang ringan, dan pada orang dengan daya tahan tubuh sehat dapat selalu mencegah parasit di dalam tubuh untuk menimbulkan gejala atau masalah. Tapi tindakan pencegahan harus dilakukan dalam kondisi sbb.:
  1. Penderita gangguan daya tahan tubuh (immune system) seperti HIV/AIDS, harus memeriksa dan diyakinkan tidak terinfeksi toxoplasmosis.
  2. Seorang wanita yang akan hamil, atau sedang hamil sebaiknya dilakukan pemeriksaan untuk memastikan dirinya terbebas dari infeksi toxoplasmosis.
 
Lebih jauh tidak ada salahnya untuk melakukan tindakan pencegahan seperti:
  1. Memakai sarung tangan bila berkebun dan bertaman, dan ketika membersihkan kotoran kucing peliharaan.
  2. Memberi makan kucing peliharaan dengan makanan khusus kucing, agar kucing peliharaan tidak akan memakan daging tikus dan daging-daging mentah mangsa mereka lainnya, sehingga ia tidak menjadi sumber penularan toxoplasmosis.
  3. Hindari mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang, apa lagi dalam kondisi memiliki faktor resiko seperti sedang hamil, dll.
  4. Bekukan daging beberapa hari atau lebih sebelum dikonsumsi karena dapat mengurangi resiko menulari toxoplasma.
  5. Mencuci buah dan sayuran dengan air matang / air mineral sebelum diolah atau dikonsumsi mentah.
  6. Jangan mengkonsumsi susu mentah atau minum air mentah.'

IKM 2016-08
0 Comments



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2016

    Medical Articles 2106

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Dr. Indra K. Muhtadi Buku Sehat untuk Hebat
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2017. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2015. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016

    Categories

    All
    Alergi Gluten (Celiac Disease)
    Binge Eating Disorder
    Breakfast (Sarapan Pagi)
    Canker Sore
    Deep Vein Thrombosis (DVT)
    Dry Eye Syndrome (Sindroma Mata Kering)
    Essential Oil
    Flu Singapura (HFMD)
    Geriatric Syndromes
    Gigitan Binatang
    Gigitan Serangga
    Heat Exhaustion & Heat Stroke
    Jet Lag Dan Melatonin
    Katarak (Cataract)
    Kekurangan Kalium (Hipokalemia)
    Kesehatan Remaja
    Medical Checkup & Screening
    Mengapa Susah Untuk Kurus
    Menyiasati Informasi Medis Di Internet
    Ozone Therapy
    Pancreatitis (Radang Pankreas)
    Panic Attack & Panic Disorder
    Penyakit Jantung Koroner
    Premenstrual Syndrome (PMS)
    Quitting Smoking
    Rotator Cuff Disorder
    Senior Exercise
    Snake Bites (Gigitan Ular)
    Stem Cells
    Tetap Sehat Ketika Hamil
    Tidur Mengorok - Snoring
    Toxoplasmosis
    Vegetarian
    Virus Zika
    Yellow Fever


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly