Essential Oil atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bisa disebut sebagai ‘minyak yang penting’; dalam bahasa kita dikenal dengan istilah minyak atsiri. Minyak atsiri ini merupakan minyak yang didapat dari mengekstrak tumbuhan yaitu bagian batang, kulit batang, akar, daun, bunga, atau buahnya. Dengan didukung penelitian medis dari manfaat essential oil ini, menjadikannya sebagai pilihan dalam mengatasi beberapa masalah medis dan pendamping dari terapi medis. Seperti juga semua usaha dan terapi dalam pengobatan, essential oil tidak akan selalu aman dan cocok bagi seseorang. Hal ini menggarisbawahi bahwa dalam memilih dan memutuskan untuk menggunakan essential oil ini, dibutuhkan kebijaksanaan, pengetahuan, dan masukan yang komprehensif.
Fakta Tentang Essential Oil
- Sejarah essential oil dimulai sejak zaman Cina kuno, Mesir kuno, Yunani kuno, dan dalam kebudayaan Indian; di mana sudah digunakan sebagai usaha dalam pengobatan.
- Dewasa ini di dunia termasuk di Indonesia, essential oil menjadi industri yang berkembang pesat dengan peningkatan keuntungan sekitar 13% dalam lima tahun.
- Pernah di-published dalam International Journal of Neuroscience bahwa beberapa jenis essential oil bermanfaat dalam memperbaiki mood, meningkatkan fungsi kognitif, serta memperbaiki fisiologi tubuh.
- Essential Oil digunakan paling banyak untuk aroma therapy.
- Di Tennessee, AS ada laporan sejak 2011-2015 paparan toxic dari tree oil yang meningkat dua kali lipat, di mana 4 dari 5 kasusnya ada pada anak-anak.
- Tidak semua orang menyukai aroma dari essential oil, sehingga Anda harus memilih mana yang Anda dan keluarga Anda sukai.
Seorang dokter yang menjabat sebagai director of integrative medicine di Beth Medical Center, New York, Woodson Merrell, MD., mengatakan bahwa pasien menyukai essential oil digunakan dalam pengobatan karena bersifat alami, dan biasanya efektif dan aman. Tapi kita harus bijaksana dalam memilih suatu essential oil seperti yang dikatakan oleh Jade Shutes, seorang clinical aroma therapist yang juga menjabat sebagai president of the National Association for Holistic Aromatherapy. Ia menjelaskan bahwa jangan langsung percaya dengan claim yang mengatakan bahwa suatu merk essential oil itu bisa digunakan untuk terapi, bernilai klinis atau merupakan jenis yang premium.
Lebih jauh ia menjelaskan apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih suatu merk essential oil seperti yang dilakukan juga oleh US FDA (BPPOM-nya AS):
- Tidak mengandung pestisida. Bila mengandung pestisida, US FDA tidak akan mengeluarkan izin edarnya.
- Pada label dan/atau website produsen mencantumkan nama latin dari minyak atsiri yang diekstrak, untuk menyatakan kemurniannya. Bila hanya namanya saja seperti “lavender essential oil” biasanya ada kemungkinan produk diisi dengan bahan-bahan lain.
- Produsen melakukan tes gas chromatography atau mass spectrometry pada produknya, yang merupakan tes kemurnian dari suatu zat hasil pengekstrakan dari tumbuhan.
- Produsen menerapkan harga berbeda untuk masing-masing produk karena biaya pengekstrakan (misalnya) antara citrus fruits dan bunga akan berbeda. Bila harga semua produknya relatif sama, besar kemungkinan merupakan kandungan sintetis saja.
- Kemasan produk menggunakan kemasan botol kaca gelap (biasanya berwarna kebiruan) untuk mencegah terjadinya oksidasi.
- Setelah dibeli, sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin agar tahan lebih lama dari oksidasi dan kerusakan.
Jenis dan Manfaat Essential Oil
Sekarang banyak perawat di RS di AS menggunakan essential oil untuk mengobati mual sampai mengurangi kecemasan. Di toko kita dapat jumpai essential oil terdapat dalam body lotion, shampo, bahkan cairan pembersih. Jadi apa sajakah manfaat dari essential oil ini.
- Mengurangi stres dan membuat tidur nyenyak (lavender dan vanilla). Di Nashville’s Vanderbilt University Medical Center, AS, sebuah diffusers yang mengeluarkan citrus scent diletakkan di ruang gawat darurat; ternyata dapat menurunkan tingkat stres terkait pekerjaan karyawannya dari 41% menjadi 3%. Selain mengurangi stres, zat yang sama dapat membuat tidur seseorang menjadi lebih nyenyak.
- Mengatasi rasa mual (peppermint). Hal ini sudah digunakan dan dipakai sejak zaman kuno, bahwa aroma mint dapat mengatasi rasa mual. Bahkan aroma mint juga ditambahkan di beberapa obat mual dan obat maag.
- Meringankan gejala flu dan batuk (eucalyptus, lavender, teatree). Ketiga jenis ini dapat meringankan gejala flu dan batuk karena berfungsi sebagai analgesik, anti mikroba, dan antiseptik.
- Meningkatkan daya tahan tubuh (eucalyptus, lavender, teatree, lemon, sweet orange). Selain berfungsi seperti di atas zat tersebut berfungsi sebagai zat detoksifikasi.
- Membunuh kuman (eucalyptus). Beberapa penelitian mengemukakan bahwa jenis essential oil ini bersifat sebagai analgesik dan dapat membunuh kuman seperti E. coli.
- Untuk kecantikan (rosehip dan grapeseed). Beberapa jenis essential oil diketahui bermanfaat baik untuk kulit sebagai radiant booster, anti-scar dan stretchmarks, dan pelembab. Ini membuatnya sering digunakan sebagai obat jerawat, terapi antiaging, dan terapi kecantikan.
- Menghambat pertumbuhan sel kanker. Walau pun masih dalam tahap penelitian, sudah ada yang mengemukakan bahwa jenis essential oil tertentu dapat bermanfaat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.
Bila kita menghirup aroma dari essential oil, indera penciuman kita mengirimkan sinyal ke limbic system di otak yang bertugas mengontrol emosi. Jadi pada dasarnya aroma dari essential oil berefek pada mood seseorang yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tekanan darah, denyut jantung, sampai membuat tubuh memproduksi dan melepas hormon-hormon tertentu seperti dopamin (hormon motivasi), endorphin dan serotonin (hormon bahagia), oksitosin (hormon cinta), dll. Sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal, seseorang harus lebih dahulu menyukai aroma yang akan digunakan seperti yang dikatakan oleh Adriane Fugh-Berman MD., seorang associate professor of pharmacology di Georgetown University Medical Center, AS; bahwa seseorang bisa tidak menyukai suatu aroma yang disukai orang lain bila memiliki pengalaman yang tidak baik sebelumnya. Misalnya seorang mahasiswa kedokteran yang tidak menyukai bau mint karena ketika dalam pendidikan dosennya menggunakan aroma mint untuk menghilangkan bau cadaver (mayat yang digunakan untuk praktikum). Membuatnya hingga saat ini bila mencium aroma mint akan teringat tentang cadaver, sampai pasta gigi pun harus ia beli yang tidak mengandung bau mint sama sekali.
Efek Samping Penggunaan Essential Oil
Segala sesuatu yang memiliki manfaat besar di tubuh, biasanya juga menyimpan efek samping yang tidak kecil pula, tentunya bila digunakan dengan cara yang tidak benar. Essential oil juga tidak secara general baik untuk setiap orang.
- Contohnya bagi pasien asma dan alergi yang alergi terhadap aroma atau zat tertentu. Mereka tidak bisa menggunakan essential oil secara bebas, karena justru akan membuat alergi atau asmanya kambuh bahkan sampai dapat mengancam jiwa bila terjadi efek anafilaktik.
- Begitu juga untuk wanita hamil yang harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, karena sering malah membuatnya mual. Hal ini dikatakan oleh Alan Hirsch, MD., seorang dokter yang menjabat sebagai neurological director of the smell & taste treatment and research foundation di Chicago, AS.
- Bila digunakan pada kulit dalam bentuk konsentrat dan kebetulan yang bersangkutan alergi terhadap kandungannya, maka dapat menimbulkan reaksi di kulit mulai dari sekedar memerah, sampai terjadi dermatitis kontak dengan rasa terbakar. Bahkan pada anak kecil dapat mencetus gangguan syaraf, kejang, sampai koma.
- Lebih jauh Dr. Fugh-Berman menegaskan bahwa jangan meminum essential oil walau pun dalam jumlah kecil tanpa supervisi medis karena berpotensi beracun. Bila termakan dalam jumlah besar essential oil dapat merusak sistem syaraf dan dapat menyebabkan kejang.
- Yang sudah ada laporan toksisitasnya bila termakan adalah essential oil yang mengandung camphor, clove, lavender, eucalyptus, thyme, tea tree, dan wintergreen oil.
- Efek keracunan yang sudah terlaporkan adalah gelisah, halusinasi, kejang, chemical burns, masalah pernafasan, gagal hati, dan pembengkakan otak.
Agar Penggunaan Essential Oil Aman
- Mengerti dosis yang digunakan. Rule of thumb atau ‘aturan dasar’ dari menggunakan obat, apa pun itu obatnya tidak terlepas obat herbal atau alami; adalah digunakan sesuai dosis yang ditetapkan. Semua obat, bahkan essential oil sekalipun, bila melebihi dosis yang akan berpotensi menjadi racun dan berbahaya bagi sel dan organ di tubuh.
- Waktu terapi. Disarankan maksimal hanya dalam 1 jam, karena tidak ada gunanya menghirup aroma essential oil secara terus menerus, bahkan dapat membuat tubuh akhirnya bereaksi sebaliknya dari hasil terapi yang diharapkan, seperti peningkatan denyut jantung dan naiknya tekanan darah. Hal ini disampaikan oleh ahli aromatherapy Robert Tisseran yang juga menulis buku Essential Oil Safety.
- Mengerti interaksi zat aktif kandungannya. Karena bisa saja kandungan aktif suatu essential oil berinteraksi terhadap obat dari dokter yang sedang dikonsumsi. Misalnya blue chamomile oil menghambat enzim yang memetabolisme antidepressant alami di tubuh, sehingga tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat antidepressant. Zat peppermint juga memiliki daftar panjang yang tidak bisa digabung dengan jenis obat tertentu.
- Jangan diminum. Karena masih sedikit bukti yang dapat menjelaskan kalau essential oil aman untuk diminum. Laporan keracunan pada bayi anak-anak sebagian besar karena essential oil terminum atau terjilat oleh mereka.
- Jangan menggunakannya pada konsentrasi tinggi langsung pada kulit, tanpa mencobanya dulu sedikit. Hal ini untuk menghindari terjadinya efek alergi. Selain itu penggunaan konsentrasi pada kulit seperti citrus oil (bergamot dan lime) tidak boleh terekspos langsung dengan sinar UV dari matahari. Lebih jauh lagi, lebih baik untuk penggunaan pada anak-anak tidak diaplikasikan pada kulit.
- Pergunakan alat dalam pemanfaatannya. Agar terapi yang didapatkan menjadi maksimal. Yang murah adalah sebuah diffuser seperti yang dijual di toko untuk aromatherapy, dan yang mahal menggunakan sebuah nebulizer yang biasa digunakan untuk terapi asma. Tapi bila digunakan untuk essential oil, bukan untuk dihirup langsung.
Penutup
Ilmu terapi essential oil masih terus berkembang, mulai dari teknologi pengekstrakannya, cara pengemasan dan penyimpanannya, dari segi pemanfaatannya, sampai dari efek samping dan interaksinya terhadap zat atau obat lain. Oleh karenanya, sampai benar-benar ditetapkan standar terapi untuk essential oil ini, konsumen harus mengerjakan PR nya terlebih dahulu sebelum menggunakan. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber dan ikutilah petunjuk serta saran seperti yang di sudah bahas di atas. Yang utama pilihlah produsen yang benar-benar serius dalam bisnisnya serta jujur dalam pemasaran produk mereka. Dan terakhir, cobalah konsultasikan kepada ahli bila memang Anda masih ragu. Curiosity can kill the cat!
IKM 2016-08