Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-300: Terapi Sulih Hormon dan Osteoporosis

22/6/2018

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Hormon-hormon diproduksi oleh beberapa kelenjar di dalam tubuh manusia. Mereka adalah zat kimia yang memiliki efek spesifik untuk target organ dan bagian yang spesifik serta unik. Misalnya ovarium memproduksi estrogen untuk kemudian diantar melalui pembuluh darah memiliki efek pada rahim dan tulang. Seiring dengan menuanya seseorang, tubuhnya akan memproduksi jumlah hormon yang kian berkurang; khususnya hormon reproduksi estrogen dan progesterone pada wanita serta testosteron pada pria. Penurunan hormon reproduksi ini pada wanita akan menciptakan kondisi yang dinamakan menopause, yaitu terhentinya proses menstruasi. Efek lain dari hilangnya hormon ini pada wanita juga akan mencetus gangguan pada tulang. Hal inilah yang dibahas kali ini.
 
Fakta tentang Osteoporosis & Terapi Sulih Hormon
  • Menurut WHO, osteoporosis merupakan masalah kesehatan kedua di dunia setelah penyakit kardiovaskular.
  • Di seluruh dunia, 1/3 wanita usia 60-70 tahun dan 2/3 wanita usia di atas 80 tahun mengalami osteoporosis.
  • Osteoporosis menjadi penyebab banyak kasus patah tulang pada wanita tua di seluruh dunia.
  • Lebih dari 50% wanita dan 25% pria di atas 50 tahun menderita patah tulang akibat osteoporosis.
  • Diperkirakan dalam 50 tahun, jumlah patah tulang panggul akan menjadi 2x lipat dari saat ini.
  • Terapi sulih hormon kini menjadi pilihan terapi dan pencegahan osteoporosis pada wanita yang sudah menopause.
  • Pemberian terapi sulih hormon, harus hati-hati karena bukan tidak memiliki efek samping pada tubuh wanita.
Menopause dan Osteoporosis
Menopause rata-rata terjadi antara usia 48-53 tahun, tapi ada juga yang sudah menopause sejak awal 40-an. Menopause juga dapat terjadi akibat operasi pengangkatan ovarium atau akibat chemotherapy dan terapi radiasi. Gangguan yang terjadi pada tulang seorang wanita yang menopause adalah berkurangnya massa tulang (bone loss) yang dimulai sejak proses perimenopause (awal menopause) berlangsung. Bone loss ini akan menggiring tulang masuk ke dalam kondisi osteoporosis atau tulang keropos. Osteoporosis dapat terjadi di luar kesadaran karena tidak menimbulkan keluhan dan gejala. Tanpa pencegahan dan pengobatan dapat mencetus tulang menjadi patah secara tiba-tiba (fraktur spontan), terutama sering terjadi pada tulang panggul, tulang punggung, dan tulang pergelangan tangan.
 
Tulang manusia tersusun oleh anyaman zat kolagen yang fleksibel. Kalsium fosfat dan kalsium karbonat, adalah dua mineral yang mebuat anyaman kolagen tersebut menjadi keras. Tulang adalah organ hidup yang setiap waktu terjadi perombakan sel tulang lama (resorption) dan pembentukan sel tulang baru (formation). Ketika proses resorption terjadi lebih cepat dari proses formation, maka terjadilah osteoporosis. Pada tubuh wanita yang sudah menopause, kecepatan resorption tulang ini berlangsung lebih cepat dari pada formation karena tubuhnya berhenti memproduksi estrogen; yang fungsi estrogen di dalam tubuh wanita adalah membantu pembentukan sel-sel tulang baru (osteoblast).
 
Terapi Sulih Hormon
Terapi sulih hormon atau dalam bahasa Inggrisnya Hormon Replacement Therapy (HRT), dan terapi sulih estrogen atau Estrogen Replacement Therapy (ERT); adalah usaha dunia medis untuk mengatasi hilangnya estrogen dan progesteron pada tubuh wanita yang sudah menopause. Indikasi dan tujuan utamanya adalah mencegah dan mengobati osteoporosis pada wanita yang sudah menopause.
 
ERT hanya mengganti hormon estrogen yang sudah berhenti diproduksi oleh tubuh yang kini tersedia dalam bentuk tablet dan dalam bentuk patch seperti koyo yang ditempel di kulit. ERT biasanya diberikan pada wanita yang sudah tidak memiliki rahim setelah operasi pengangkatan. Karena pada wanita yang rahimnya masih ada bila diberikan ERT tunggal tanpa progesteron, akan meningkatkan resiko terjadinya kanker pada rahim (endometrial cancer). Maka untuk mencegah terjadinya kanker tersebut dokter akan mengkombinasikannya dengan hormon penyeimbang estrogen yaitu progesterone atau sintetisnya yang dinamai progestins. ERT yang dikombinasikan dengan progesteron dinamakan sebagai HRT. HRT akan menciptakan kondisi yang mirip seperti seorang wanita ketika masih dalam masa suburnya.
 
Efek Samping Terapi Sulih Hormon
Walaupun jarang, seperti pada terapi lain di dunia medis, HRT dan ERT juga dapat mencetus beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping sebagian besar akan hilang, ketika tubuh sudah mulai terbiasa dengan terapi yang diberikan. Tapi masih ada juga kasus di mana efek sampingnya terus terasa. Oleh karenanya seorang wanita yang mendapatkan HRT/ERT harus senantiasa mengamati dan merasakan perbedaan dan gejala pada tubuhnya. Bukan berarti harus menjadi paranoid, namun harus sensitif dan waspada terhadap perubahan/keluhan yang mungkin muncul. Efek samping yang dapat timbul pada seorang wanita, bisa dikarenakan efek dari estrogen dapat juga karena efek dari progesteron, atau kondisi dari efek keduanya.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Seiring dengan semakin banyaknya penelitian klinis mengenai efek pemberian jangka panjang dari HRT dan ERT, kini dunia medis cendrung merekomendasikan HRT/ERT dalam dosis rendah, karena terbukti tetap efektif dan bisa menekan efek samping dibanding dengan memberikan dosis yang tinggi. Dokter kini juga biasa memberikan tablet estrogen dan progesteron dalam sediaan terpisah, dibandingkan dengan tablet kombinasi; karena ternyata bisa memfasilitasi adaptasi tubuh wanita yang mendapatkannya. Terkadang mengganti sediaan dari pil ke patch atau sebaliknya, pada seorang wanita yang mendapatkan terapi juga dapat menekan efek sampingnya.
 
Berikut efek samping yang mungkin terjadi.
Efek samping estrogen yang ringan:
  • Rasa tidak nyaman di payudara
  • Payudara menjadi bengkak dan membesar
  • Tungkai dan kaki menjadi bengkak pada kedua sisi tubuh
  • Berat badan terus-menerus naik akibat nafsu makan naik.
  • Peningkatan hasrat seksual
 
Efek samping estrogen yang berat, dan harus mendapatkan pertolongan medis:
  • Kembung dan nyeri/keram perut
  • Mual, muntah, diare
  • Pusing, sakit kepala, migraine
  • Demam
  • Perdarahan dan spotting dari vagina yang terus menerus
  • Pembesaran kelenjar payudara
  • Nafas pendek dan nyeri dada
  • Kulit dan mata kuning akibat gangguan liver
 
Efek samping progesteron yang ringan
  • Kembung dan pencernaan yang lambat
  • Rasa tidak nyaman atau nyeri pada payudara
  • Perubahan berat badan (naik atau turun) yang nyata
  • Bercak-bercak hitam pada kulit terutama muka
  • Jerawat
  • Rasa lelah
 
Efek samping progesteron yang berat, dan harus mendapatkan pertolongan medis:
  • Kesulitan bernafas dan nyeri pada dada
  • Batuk yang tidak jelas penyebabnya sampai batuk darah
  • Pusing dan sakit kepala berat
  • Gangguan penglihatan
  • Lemah dan kebas pada lengan atau tungkai
  • Nyeri pada betis
  • Kulit dan mata kuning akibat gangguan liver
  • Depresi berat
 
Resiko dari HRT dan ERT
Selain dari efek samping di atas HRT dan ERT juga bukan tanpa resiko. Walaupun terus menerus disempurnakan, baik dari sediaan obat, dosis, dan metoda pemberiannya; laporan timbulnya resiko masih ditemukan terutama pada pemberian jangka panjang dari HRT. Pemberian HRT di atas 5 tahun, meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, walaupun saat ini masih dalam perdebatan apakah benar merupakan efek dari HRT. Karena ada juga penelitian serupa yang menyimpulkan tidak mencetus resiko terjadinya kanker payudara. Di lain pihak, pemberian ERT di atas 10 tahun meningkatkan resiko kanker ovarium (bagi wanita yang tidak diangkat ovariumnya). Sementara resiko penyakit kardiovaskular juga meningkat; pada pemberian HRT di atas 1 tahun resiko serangan jantung dan penggumpalan darah meningkat, dan pemberian HRT di atas 2 tahun resiko stroke juga meningkat. Resiko kardiovaskular sebenarnya menurun pada pemberian ERT, tapi tidak disarankan untuk wanita yang masih memiliki ovarium dan rahim seperti uraian di atas.
 
Oleh karenanya, bila seorang wanita dan dokternya memutuskan untuk menjalani HRT atau ERT, maka ada yang harus dilakukan secara rutin untuk mencegah resiko-resiko tersebut; yaitu:
  • Rutin sekali dalam sebulan melakukan SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI). Bila ditemukan adanya pembesaran benjolan pada payudara yang sebelumnya tidak ada, maka harus segera diperiksakan ke dokter.
  • Rutin setahun sekali, dilakukan mammogram dan pemeriksaan payudara oleh dokter.
  • Melakukan pemeriksaan secara rutin jantung dan darah sesuai anjuran dokter, untuk melihat peningkatan resiko penyakit kardiovaskular.
  • Bila perlu melakukan cancer screening untuk mencegah terlambatnya diagnosis kanker.
 
Penutup
Pada Oktober 2004, di AS dilaporkan hasil penelitian yang memperingatkan bahwa pada tahun 2020, semua orang di AS berusia di atas 50 tahun akan memiliki resiko patah tulang karena osteoporosis; bila tidak diambil tindakan pencegahan yang serius. Semenjak waktu itu HRT dan ERT menjadi pilihan bagi wanita yang sudah menopause untuk mencegah terjadinya osteoporosis. Dengan HRT dan/atau ERT seorang wanita menopause dapat memperlambat terjadinya bone loss bahkan bisa meningkatkan kepadatan massa tulangnya kembali.
 
HRT dan ERT bukan tanpa efek samping dan bukan tanpa faktor resiko. Jadi seperti juga seluruh terapi medis, seorang dokter dan pasiennya harus mengerti dan mengambil segala tindakan penanganan dini bila terjadi efek samping serta pencegahan dini agar tidak timbul resikonya. Bila memang akan diberikan, sangat disarankan untuk diberikan dengan dosis rendah dan dalam waktu yang tidak begitu lama (di bawah 1 atau 2 tahun). Pemeriksaan lengkap kembali harus dilakukan bila setelah 1 atau 2 tahun itu HRT dan ERT akan dilanjutkan kembali. Selain itu sangat disarankan untuk diberikan hanya untuk wanita yang benar-benar sudah terbukti sangat beresiko dan akan mengalami osteoporosis.
 
Konsultasikan dan putuskanlah bersama dokter Anda, bila Anda ingin mendapatkannya. Ingat bahwa HRT dan ERT hanya ditujukan untuk pencegahan osteoporosis, bukan untuk pencegahan rasa tidak nyaman akibat proses alami menopause, dan bukan pula untuk tujuan kosmetik.

©IKM 2018-06

Picture
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2018

    Medical Articles 2018

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Manfaatkan STRES untuk menjadi HEBAT; baca di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2019. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2017. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018

    Categories

    All
    Alcoholism (Kecanduan Minuman Beralkohol)
    Apel & Kesehatan
    Cintai Diri Sendiri (Love Yourself)
    Epilepsy (Epilepsi)
    Ginjal & Air Minum
    Henoch-Schonlein Purpura (HSP)
    Heterochromia Iridis
    Ileus
    Irama Jantung Tidak Beraturan - Arrhythmia
    Kanker Ovarium
    Kanker Pada Anak
    Kemasan Makanan & Minuman Dari Plastik
    Kesadaran Penyakit Kanker Di Indonesia
    Kesehatan Purnabakti
    Kista & Kista Aterom
    Makan Sehat Tanpa Harus Diet
    Masalah Bulanan Wanita
    Mesothelioma
    Mimpi Buruk (Nightmare)
    Mimpi (Dream)
    Minuman Manis (Sweet Beverages)
    Patah Tulang (Broken Bone)
    Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
    Pola Makan Di Bulan Puasa
    Psoriasis (Penyakit Kulit Bersisik)
    Puasa Ramadhan Vs. Puasa Diet
    Puasa Vs. Lebaran
    Rehabilitasi Paru Untuk Bonkhitis Kronis
    Rokok & Wanita Karir
    Stok Obat Di Rumah (Home Pharmacy)
    Subconjunctival Hemorrhage (Mata Berdarah)
    Tendon Robek (Ruptured Tendon)
    Terapi Sulih Hormon & Osteoporosis
    Terbakar Matahari (Sunburn)
    Tetap Aktif Tanpa Harus Olahraga Berat
    Wanita & Insomnia
    Yang Terdapat Dalam Air Minum


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly