Sejak kecil kita diajarkan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang lain dan akhirnya menjadi kebiasaan bagi kita. Tapi seberapa seringkah Anda berterima kasih kepada diri sendiri? Padahal mengucapkan terima kasih kepada tubuh Anda merupakan hal terpenting yang harus Anda lakukan. Momentum akhir tahun ini dapat Anda ambil dalam membuat sebuah resolusi tahun depan untuk mulai berterima kasih kepada diri Anda, lebih dari yang selama ini Anda lakukan. Bukan berarti harus menjadi seorang yang narsis, melainkan berterima kasih dengan cara lebih mencintai diri Anda, menjaganya agar jangan sampai menderita dan rusak akibat gaya hidup yang Anda jalani. Karena sampai akhir hayat nanti, di dalam tubuh itulah Anda akan selalu berada.
Memulai Mencintai Diri Sendiri
Sadarkah Anda, semakin hari Anda semakin sibuk dengan urusan kantor atau pekerjaan, urusan rumah, keluarga besar, anak-anak, sosialita, dll.; yang tambah membuat sedikit waktu bebas yang bisa Anda miliki. Tapi dengan waktu yang hanya sedikit tersebut, lebih sedikit lagi waktu untuk Anda merawat tubuh Anda. Karena sebagai makhluk sosial, Anda justru lebih sering memikirkan orang lain dibandingkan memikirkan mengenai kesehatan Anda. Bukan menyarankan Anda mengurangi memberikan perhatian kepada orang yang Anda cintai, tapi ingin mengingatkan bahwa tubuh Anda pun membutuhkan sentuhan cinta Anda.
Mencintai diri sendiri seperti ketika kita berhadapan dengan sebuah koin yang memiliki 2 sisi. Bukan untuk dipilih, tapi harus kedua-duanya. Sisi yang pertama adalah sisi fisik atau lahiriah, dan sesi yang kedua adalah sisi psikis atau batiniah. Tidak bisa hanya mencintai sisi fisiknya lalu melupakan sisi atau aspek psikis, atau hanya mencintai aspek psikis kemudian melupakan aspek fisiknya. Hanya mencintai aspek fisik akan membawa Anda pada kondisi kehampaan dan ketidakpuasan. Sementara bila hanya mencintai aspek psikis saja, akan membawa Anda pada situasi hidup penuh dengan resiko-resiko kesehatan; yang lambat laun akan menggerogoti aspek psikis Anda juga.
ASPEK FISIK
Ada 5 pilar dan 3 penguat pilar gaya hidup sehat yang menjadi tiang kesehatan Anda. Tiga dari 5 pilar tersebut adalah aspek fisik yang harus diperhatikan dalam usaha mencintai diri sendiri.
Ketiga pilar tersebut adalah sbb.:
1. Diet
Diet berarti mengatur asupan makan dan minuman. Agar tubuh Anda merasa dicintai oleh pemiliknya, pilar pertama adalah Anda harus memiliki pola makan yang teratur. Makanlah 3 kali dalam sehari yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Jangan ada yang dilewatkan, kecuali Anda sedang berniat berpuasa. Bicara tentang puasa, sesekali saluran pencernaan Anda juga harus diistirahatkan. Baca dalam artikel lain mengenai puasa dan kesehatan. Hal yang juga tidak kalah penting adalah porsi makan, karena tidak boleh makan secara berlebihan. Seseorang sering tidak menyadari makannya sudah berlebihan karena mengabaikan kandungan kalori dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Misalnya cemilan dan minuman manis yang boleh jadi kalorinya sangat tinggi, sehingga total asupan kalori harian menjadi berlebih.
2. Aktivitas Fisik dan Olahraga
Hippocrates mengatakan, bila ingin sehat tidak cukup hanya mengatur diet, tapi juga harus berolahraga. Bedakan antara aktivitas fisik dan olahraga yang dibedakan dari nadi orang yang melakukannya dan bisa dibaca di dalam artikel lain cara menghitungnya. Aktifitas fisik harus dilakukan karena Anda harus menghindari memiliki gaya hidup yang sedentary atau malas bergerak. Sementara olahraga juga harus rutin dilakukan. Bila dalam suatu aktivitas olahraga belum tercapai denyut nadi olahraga, maka yang dilakukan hanya aktivitas fisik biasa. Tapi hindari juga agar jangan melewati denyut nadi maksimum ketika berolahraga yang malah bisa membahayakan tubuh bahkan nyawa Anda. Bila terlalu repot menghitungnya, Anda bisa gunakan fitness tracker. Terlepas dari pro dan kontra manfaatnya, alat ini jelas bisa membantu memberikan data jumlah denyut nadi Anda ketika berolahraga.
3. Beristirahat
Yang dimaksud beristirahat di sini adalah tidur di saat malam hari. Seperti juga diet, agar tubuh sehat Anda harus memiliki waktu tidur yang teratur, dan cobalah untuk mematuhi jadwal tersebut. Insomnia sering terjadi justru karena seseorang sering melawan kantuk dan tidak mematuhi jadwal tidurnya. Cukupkanlah waktu tidur malam Anda antara 7-8 jam, atau setidaknya selalu di atas 6 jam. Itu pun harus dalam kondisi yang berkualitas. Artinya Anda tidak terjaga selama waktu tersebut. Bila susah untuk tertidur, susah memiliki waktu tidur malam yang panjang, atau sangat mudah terbangun di malam hari untuk alasan buang air kecil, terkejut, dll.; ini berarti tidur Anda tidak berkualitas. Stres sangat sering tercetus dalam kondisi seseorang kurang tidur atau tidurnya tidak berkualitas.
Sementara tiga penguat pilar aspek fisik adalah:
1. Berhenti Merokok & Menjauhi Asap Rokok
Bagi Anda yang masih merokok, maka Anda tidak bisa dikatakan sudah mencintai diri Anda, malah sebaliknya Anda berarti sedang menzolimi diri dan tubuh Anda. Ada 4000 zat lebih yang terkandung dalam sebatang rokok yang sedang dinyalakan, di mana seluruhnya berakibat tidak baik bagi tubuh. Malah 50 di antaranya merupakan zat karsinogenik yang dapat mencetus kanker di tubuh Anda. Bagi Anda yang tidak merokok, berada di lingkungan perokok membuat Anda sama buruknya dengan perokok itu sendiri. Karena baik dihisap langsung maupun yang terhisap dari rokok orang lain, keduanya memiliki bahaya yang tidak berbeda. Maka usahakanlah mulai dari sekarang bukan hanya tidak merokok, tapi juga senantiasa menjauhi asap rokok orang lain.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Banyak orang yang tidak mau melakukan medical checkup atau memeriksakan diri ke dokter dan laboratorium dengan lengkap dan secara berkala. Alasannya paling sering adalah takut ketahuan bila memiliki suatu penyakit atau masalah medis. Padahal pencegahan jauh lebih mudah, lebih murah, dan lebih tidak menyakitkan dibandingkan mengobati. Bila Anda ingin lebih mencintai diri Anda, maka paradigma ke dokter di kala sakit sudah harus ditinggalkan. Periksakanlah diri Anda ketika sehat, ketika belum ada keluhan, agar semua masalah yang sekiranya ada, dapat ditangani sebelum mencetus keluhan atau masalah yang lebih serius lagi. Konsultasikan kepada dokter seberapa sering Anda harus melakukannya dan apa saja yang harus diperiksa. Dalam kondisi normal di atas 40 tahun dilakukan sekali setahun, tapi akan sangat tergantung kepada kesehatan Anda.
3. Vaksinasi
Terlepas dari keterbatasan vaksin yang sering kosong di Indonesia karena alasan politis dan agama yang tidak akan kita bahas di sini; selama vaksinnya ada lengkapilah semua vaksinasi untuk orang dewasa yang tersedia. Masih sedikit masyarakat di Indonesia yang memahami bahwa vaksin bukan saja untuk anak-anak, tapi juga amat sangat penting bagi orang yang sudah dewasa. Ada belasan penyakit yang bisa Anda hindari bila Anda mendapatkan vaksinnya. Untuk lebih jelasnya dapat dibaca di dalam artikel lainnya. Penyakit-penyakit yang ada vaksinnya tersebut adalah penyakit-penyakit berat yg bisa menyebabkan kematian. Kalaupun sembuh, sering menimbulkan gejala sisa, dengan penderitaan selama proses penyembuhannya. Mencintai diri sendiri salah satunya adalah harus melengkapi vaksinasi dewasa yang tersedia.
ASPEK PSIKIS
Dua dari 5 pilar gaya hidup sehat, dua di antaranya merupakan aspek psikis yang juga tidak boleh luput dalam usaha mencintai diri sendiri. Kedua pilar tersebut adalah sbb.:
1. Stres
Jangan anggap enteng masalah stres, karena lebih dari 75% penyakit yang dirasakan oleh fisik, terjadi karena ada faktor stres atau yang disebut sebagai somatoform. Tidak mungkin seorang yang masih hidup dan masih waras, untuk tidak memiliki stres. Jadi stres bukannya harus ditakuti, dihindari dan diingkari; justru stres harus dijadikan teman, dihadapi, dan diakui keberadaannya. Kemudian pergunakanlah pencetus stres atau stressor yang ada menjadi bahan bakar semangat untuk menjalani hidup. Dengan demikian Anda akan dapat memaknai stres untuk membuat hidup Anda menjadi lebih hebat. Baca dalam artikel lain berjudul Stres untuk Hebat, seri 1 dan 2.
2. Hidup Bahagia
Walaupun diletakkan di akhir, bukan berarti kurang penting. Justru mungkin menjadi hal yang paling penting. Rasa bahagia merupakan suatu rasa yang subjektif dan berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Sehingga sangat sulit untuk mendefinisikan bagaimana hidup yang bahagia itu. Tapi yang jelas, rasa bahagia bisa selalu hadir di dalam kehidupan bila yang bersangkutan selalu merasa cukup, serta mensyukuri apa yang ada serta dan tidak meratapi apa yang tidak ada. Berikhtiarlah secara maksimal, tapi tawakalkan keputusannya kepada sang Maha Pencipta. Dekatkanlah hati senantiasa kepada Tuhan, maka apa pun yang dihadapi di dalam kehidupan akan menghadirkan rasa yang bahagia di dalam hati.
Tips Tambahan Mencintai Diri dari Aspek Psikis
Mencintai diri sendiri dari aspek psikis yang pada intinya untuk mengatasi stres dan menjalani hidup yang bahagia juga dapat dilakukan dengan cara-cara sbb.:
- Memperbaharui wawasan dengan membaca. Baik buku fisik maupun buku elektronik yang bisa Anda pilih dan download sesuai kesukaan Anda. Sudah banyak penelitian yang melaporkan bahwa membaca dapat menenangkan hati.
- Ciptakan kondisi di sekitar Anda yang sesuai dengan kesenangan Anda seperti menyediakan vas dengan bunga segar, memasang parfum ruangan, bahkan dengan aroma therapy; di kantor, di rumah, dan di dalam kendaraan Anda.
- Miliki tempat favorit untuk Anda kunjungi yang dapat menenangkan diri. Sebagian orang memilih perpustakaan, sebagian lagi memilih taman, alam terbuka, tapi ada juga yang memilih untuk pergi window shopping ke mall.
- Lakukan self-motivation dengan berbicara mengenai hal-hal positif dengan suara keras di depan sebuah cermin. Hal ini juga sudah banyak diteliti dapat meningkatkan semangat dalam bekerja dan menjalani aktivitas keseharian Anda.
- Digital detox. Istilah yang baru di era millennial ini. Maksudnya adalah menyediakan satu waktu untuk tidak memegang gadget dan terputus dari dunia digital. Karena sudah ada penelitian yang melaporkan bahwa dunia digital sangat stressful dan bisa mencetus depresi, terutama untuk mereka yang belum terbiasa dengannya.
- Slowing down. Sadarkah Anda, Anda kini selalu berada di “jalur cepat” dalam menjalani hidup ini? Bukan saja yang berhubungan dengan pekerjaan, tapi juga dengan kehidupan di luar pekerjaan. Cobalah sesekali untuk “pindah” ke “jalur lambat”. Cobalah untuk makan lebih lambat, bicara lebih lambat dan teratur, melakukan aktivitas di rumah di waktu senggang dengan lebih perlahan; maka Anda akan merasakan ketenangan yang luar biasa.
- Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Karena you are the greatest person under your skin. Cintailah diri Anda apa adanya. Orang lain berbeda dengan Anda dan akan selalu tidak bisa disamakan.
- Buatlah daftar hal yang Anda ingin lakukan di dunia ini, dan usahakanlah untuk melakukannya satu demi satu. Buatlah target dan kejar target tersebut. Karena hal yang paling Anda sesali di kala tua nanti bukan hal salah yang Anda lakukan, tapi justru hal-hal yg belum sempat Anda lakukan.
- Carilah pertolongan dan teman curhat. Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa membutuhkan orang lain. Hindarilah untuk hidup atau menjalani aktivitas kehidupan ini seorang diri. Lakukanlah bersama orang yang Anda cintai, bersama teman, atau buatlah teman baru. Dengan berbagi hati akan selalu merasa lebih ringan.
©IKM 2018-12