Kasus kanker payudara pada wanita usia muda kini angkanya mulai merangkak naik, dan kasus kanker payudara pada wanita di usia muda ini semakin agresif dan semakin sulit untuk ditangani; kecuali bila diagnosis ditegakkan sejak dini. Menurut statistik, kejadian kanker payudara memegang porsi sepertiga dari keseluruhan kejadian kanker pada wanita setiap tahunnya. Walaupun sebagian besar terjadi pada wanita di atas 40 tahun, tapi kini insidensi pada wanita usia muda semakin sering ditemui. Malah menurut laporan pada tahun 2018, kanker payudara merupakan kanker tersering yang terjadi pada anak perempuan dan wanita usia 15-39 tahun, dengan insidensi 24 dari setiap 100,000. Walaupun laporan ini ada di AS, bukan tidak mungkin hal yang sama ada di Indonesia.
Manusia sudah mengetahui tentang kanker payudara sejak lama, bahkan pernah tertulis pada dokumen kertas papyrus 3000-2500 tahun SM pada peradaban Yunani kuno. Bapak ilmu kedokteran Hippocrates juga sudah menjelaskan tentang staging kanker payudara pada tahun 400-an, yang sudah mengetahui bahwa kanker payudara berkaitan dengan menstruasi pada wanita. Pada abad pertama ini, dokter saat itu berusaha menanganinya dengan tindakan operasi sederhana. Para dokter di masa Kekaisaran Romawi juga sudah menduga bahwa kanker payudara disebarkan melalui kelenjar getah bening (KGB) yang juga diangkat dengan tindakan operasi sederhana tanpa anestesia.