Penyakit jantung termasuk penyakit yang sangat tinggi percepatan pertambahan kasusnya di dunia termasuk di Indonesia, terutama di antara orang yang tinggal di daerah perkotaan. Penyakit yang dulunya didominasi oleh orang usia 50 tahun ke atas sekarang sudah sering dilaporkan diderita oleh orang dengan usia lebih muda bahkan pada usia 30-an. Sudah banyak penelitian yang dijalankan untuk mencari penjelasan akan fenomena ini dan semuanya berkesimpulan bahwa kenaikan insidensi penyakit jantung dan meningkatnya faktor risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung adalah karena kebiasaan hidup manusia modern yang semakin tidak sehat.
Dari seluruh kebiasaan yang disepakati oleh seluruh peneliti menjadi penyebab utama adalah sedentary lifestyle atau gaya hidup yang malas bergerak. Semakin aktif secara fisik seseorang, semakin rendah risikonya untuk terkena penyakit jantung. Penelitian juga melaporkan bahwa orang paruh baya bila tidak aktif secara fisik selama 6 tahun berturut-turut risiko untuk terkena penyakit jantung meningkat berkali lipat. Kebiasaan hidup penduduk kota di Indonesia sudah bisa dikategorikan sebagai sedentary lifestyle, karena mobilitas selalu menggunakan kendaraan. Jarang sekali sampai bisa menempuh 6000 langkah/hari atau 75 menit bergerak fisik/minggu, sebagai jumlah lang-kah dan waktu aktif secara fisik yang disarankan para ahli.