Natrium yang dalam bahasa Inggrisnya disebut sodium, adalah mineral yang sangat diperlukan tubuh. Tapi seperti semua kebutuhan asupan makronutrien dan mikronutrien termasuk mineral, tubuh kita senang dengan yang pas atau yang sedang-sedang saja. Tidak kurang, tapi juga tidak berlebih. Natrium bisa terdapat secara alami dalam bahan makanan atau sengaja ditambahkan selama proses pabrikasi dan memasak makanan dalam bentuk garam, membuat garam menjadi sumber 75% dari total asupan natrium sebagian besar orang setiap harinya. Selain dalam bentuk garam, natrium dikonsumsi juga oleh kita bersumber dari penyedap rasa, pengawet makanan, dll.
Garam adalah suatu senyawa yang terdiri dari dua molekul mineral yaitu Natrium (Na) dan Klorida (Cl), dengan perbandingan berat 40% berbanding 60%. Manusia sangat membutuhkan asupan garam dalam dietnya agar tetap sehat. Natrium merupakan elektrolit terbanyak di dalam darah dan juga terdapat pada cairan di sekitar dinding-dinding sel, yang menciptakan ion bermuatan positif terpenting di dalam tubuh. Natrium berperan penting dalam proses kontraksi otot, sehingga kekurangan natrium dalam jumlah besar akan mencetus kram otot yang sering terjadi pada atlit ketika terlalu banyak mengeluarkan keringat. Natrium juga menjaga fungsi syaraf dan meregulasi volume dan tekanan darah. Sementara Klorida merupakan elektrolit kedua terbanyak di dalam darah setelah natrium. Bersama natrium dan kalium, klorida juga memegang peranan penting dalam kerja sistem syaraf. Jumlah klorida yang rendah dapat sampai menyebabkan respiratory acidosis (asidosis pernafasan) di mana terjadi penumpukan karbon dioksida di dalam darah.