Pendahuluan
Bila kita membicarakan tentang kesehatan remaja, sebenarnya kita membicarakan pencegahan. Pencegahan terhadap penyakit yang mungkin nantinya akan diderita setelah dewasa, den mencegah kebiasaan-kebiasaan buruk terhadap kesehatan yang dapat mencetus gangguan medis ketika dewasa. Selain itu ada masalah yang sering terjadi dan menjadi masalah medis pada remaja seperti kehamilan usia remaja, penggunaan narkoba, kekerasan, bullying, depresi sampai dengan kasus bunuh diri yang kesemuanya bisa berdampak bagi kesehatan remaja secara keseluruhan. Karena kematangan kognitif berlangsung pesat saat remaja, maka masa remaja adalah suatu kesempatan untuk mengembangkan sikap dan gaya hidup yang sehat seperti diet yang sehat, berolah raga secara rutin, istirahat yang baik, sampai mengatasi stres.
Fakta Tentang Kesehatan Remaja
- 16% remaja berusia 12-19 tahun di dunia memiliki kelebihan berat badan (overweight).
- 12% remaja berusia 12-17 di dunia merupakan perokok.
- 18% remaja berusia 12-17 tahun di dunia pengkonsumsi alkohol.
- Di AS 6,7% remaja berusia 12-17 tahun bolos sekolah lebih dari 10 hari dalam sebulan karena alasan kesehatan.
- Di AS 33% siswa SMA tidak aktif secara fisik.
- Di AS pada tahun 2013 terjadi 13.812 kematian remaja berusia 15-19 tahun karena berbagai alasan. 7.137 karena kecelakaan, 1.892 karena pembunuhan, 1.513 karena bunuh diri, sisanya karena penyakit.
Masalah pada remaja bisa dibagi menjadi masalah psikis, masalah fisik, masalah hubungan, dan sudah tentu masalah kesehatan. Masalah psikis biasanya berupa suatu kelainan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder), kecemasan, mood swing, eating disorder, dan social phobia. Masalah psikis yang juga mungkin timbul adalah identitas seksual yang menyimpang. Masalah Fisik sering berupa timbulnya jerawat, pubertas, kelebihan berat badan, serta menstruasi pada wanita dan perubahan suara pada pria. Kemudian masalah hubungan bisa timbul pada remaja seperti masalah pertemanan, hubungan dengan lawan jenis (termasuk di dalamnya hubungan seks), tekanan teman sebaya (peer pressure), bullying, komunikasi buruk dengan orang tua, atau masalah keharmonisan rumah tangga orang tua. Sementara masalah kesehatan pada remaja bisa berupa inaktivitas fisik, perawatan tubuh, gangguan tidur, kebiasaan merokok, penyakit infeksi, sampai penyakit metabolisme yang kini sudah mulai banyak kasusnya terjadi di usia remaja.
Peranan Promosi Kesehatan untuk Remaja
- Memperkenalkan gaya hidup yang sehat seperti memilih jenis makanan yang dikonsumsi karena saat ini banyak remaja yang gemar mengkonsumsi diet berlemak tinggi sementara jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Gaya hidup sehat juga dengan mengajak mereka senantiasa aktif secara fisik , karena remaja setidaknya memiliki aktivitas fisik selama 60 menit dalam sehari. Kenyataannya remaja masa kini lebih senang bermain dengan gadget dan berinteraksi di dunia maya tanpa aktivitas fisik sama sekali. Yang ketiga adalah agar mereka membiasakan tidur dengan teratur, karena begadang merupakan kegemaran remaja. Remaja yang tidurnya tidak teratur sering mengalami masalah psikis dan masalah kesehatan. Terakhir adalah mengajarkan remaja untuk dapat mengatasi stres dengan efektif tapi tidak destruktif, karena tidak sedikit masalah remaja timbul karena adanya stres dalam kehidupannya.
- Mendeteksi secara dini adanya gangguan psikis karena saat ini di negara maju dan perkotaan besar, sudah banyak remaja yang memiliki gangguan psikis seperti depresi dan kecemasan. Dengan promosi kesehatan pada remaja, orang tua, guru, dan remaja itu sendiri dapat membaca bila ada tanda-tanda awal gangguan psikis seperti kehilangan ketertarikan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, perubahan nafsu makan, berat badan turun atau naik secara drastis, banyak merokok, gangguan tidur, rasa lelah yang sangat, hilang konsentrasi belajar, dll. Saat ini diketahui 3-5% remaja beresiko mengalami depresi berat yang dapat berujung kepada penyimpangan prilaku hingga kejadian bunuh diri.
- Memperkenalkan kehidupan seks yang sehat. Tanpa pengetahuan yang baik serta bekal agama yang cukup, remaja sangat beresiko untuk menjalani kehidupan seks bebas yang rentan terhadap penyakit menular seksual serta penyakit infeksi berbahaya seperti HIV, Hepatitis B, dll. Menurut laporan WHO rata-rata remaja di dunia ketika memasuki pendidikan perguruan tinggi, 47% di antara mereka sudah pernah berhubungan seks, di mana 41% di antaranya tidak menggunakan pelindung. Di AS setiap tahunnya sekitar 270 ribu bayi lahir dari Ibu yang masih berusia remaja dan terdapat sekitar 10.000 diagnosis HIV baru pada populasi berusia 13-24 tahun.
- Menjauhi para remaja dari penggunaan narkoba. Penggunaan Narkoba hampir selalu dimulai dengan kebiasaan merokok. Saat ini diketahui sekitar 20% remaja di dunia adalah perokok aktif. Diawali dengan merokok, remaja biasanya terdorong untuk mencoba narkoba yang dihisap seperti rokok, kemudian akhirnya berkembang kepada bentuk pil dan suntik.
Baca artikel lain di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Salah satu usaha pencegahan yang masuk ke dalam preventive medicine adalah vaksinasi yang bukan hanya diberikan pada bayi dan anak kecil, tapi juga sudah harus dimengerti bahwa remaja pun harus dilengkapi vaksinasinya. Untuk lebih lengkapnya baca artikel lain tentang vaksinasi dewasa. Berikut adalah vaksinasi yang dapat diberikan untuk remaja:
- Tdap (vaksin tetanus dan difteri). Melengkapi imunisasi DPT ketika bayi, mereka harus mendapatkan booster pada usia 11-12 tahun.
- Hepatitis B. Walau pun sebagian besar sudah mendapatkannya ketika kecil, saat mencapai usia 12 tahun kadar serum anti HBS mereka harus diperiksa. Bila sudah tidak ada (dengan angka 0), maka harus diulang kembali 3 kali suntik vaksin. Bila angkanya rendah (< 100), maka harus di-booster 1 kali suntik vaksin. Kecuali bila angka anti HBS > 100, maka tidak perlu disuntik vaksin kembali.
- Hepatitis A, karena relatif mahal biasanya sering terlewat ketika kecil. Jadi ada baiknya remaja diberikan vaksinasi Hepatitis A karena masa remaja adalah masa-masa mereka makan sangat bebas yang membuatnya rentan terinfeksi Hepatitis A.
- MMR (mumps, measles, rubella), bagi mereka yang belum pernah mendapatkannya ketika kecil sama sekali atau baru disuntik satu kali.
- Varicella (cacar air), bila mereka belum pernah terkena dan belum pula mendapatkan vaksin cacar air ketika kecil.
- Influenza, di mana vaksinnya disarankan untuk diberikan sejak berusia 2 tahun untuk 1 kali setiap tahun.
- HPV atau vaksin anti virus penyebab kanker rahim. Diberikan biasanya untuk remaja wanita.
Penyakit Metabolisme pada Remaja
Dengan gaya hidup yang kurang baik, remaja kini sangat beresiko memiliki penyakit metabolisme seperti tekanan darah tinggi, kadar lemak tinggi dalam darah, sampai penyakit jantung dan pembuluh darah; yang mana dulu biasanya merupakan monopoli mereka yang berusia di atas 40 tahun. Oleh karena itu sekarang sudah direkomendasikan untuk dilakukan medical checkup kepada remaja yang di mulai sejak usia 18 tahun. Bila tidak ditemukan adanya masalah, dapat diulang setiap 5 tahun sampai berusia 40 tahun. Tapi ketika saat diperiksa ditemukan adanya masalah, maka pemeriksaan rutin kesehatan mungkin harus dilakukan setiap tahun. Saat ini diketahui di AS 14% remaja dengan berat badan normal dan 43% remaja dengan berat badan berlebih memiliki kadar cholesterol yang tinggi dalam darahnya.
Penutup
Setidaknya 1 dari 5 remaja di dunia ini membutuhkan penatalaksanaan medis, yang bila luput dari perhatian sudah pasti berpotensi menjadi benih masalah kesehatan mereka ketika dewasa. Usia remaja pada dasarnya memiliki resiko untuk terkena penyakit yang sama dengan usia dewasa, hanya pendekatannya saja yang sedikit berbeda karena tubuh mereka dalam peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Jadi yang harus diperhatikan terutama bagi orang tua dan guru, tidak berbeda caranya seperti memperhatikan kesehatan orang dewasa. Luputnya memperhatikan kesehatan pada remaja biasanya karena mitos yang mengatakan tubuh usia muda akan selalu kuat mengatasi masalah medis apa pun dan masih bebas untuk melakukan dan memakan apa saja. Sebaliknya, justru karena mitos ini, banyak kini orang berusia muda sudah mengidap penyakit-penyakit yang berbahaya seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, gagal ginjal, kanker, dll.
Sudah saatnya kita untuk merubah paradigma tersebut dan lebih memperhatikan kesehatan remaja calon penerus bangsa.
IKM 2016-04