Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-382: Masker di Masa Pandemi C19 – C19 Face Mask

25/9/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sejak merebaknya pandemi COVID-19 (C19) yang dimulai dari Wuhan di China, orang di seluruh dunia menjalani hidup lebih higienis. Ada yang secara suka rela karena sudah menjadi suatu kebiasaan dirinya, tapi tidak sedikit yang harus dipaksa bahkan sampai harus ditetapkan sanksi dan hukuman. Andai saja mereka yang tidak mau diajak untuk hidup lebih higienis itu tahu bahwa peran serta mereka sampai tingkat individu berpengaruh sangat besar terhadap penyebaran penyakit ini yang dimulai dari setiap lingkungan terkecil setiap orang; maka mereka sudah pasti akan mau menjalaninya. Salah satu hidup higienis tersebut adalah menggunakan masker. Dalam artikel ini kita akan membahas masker dan penggunaannya terkait dengan pandemi C19 agar tepat pemanfaatan dan cara memakainya.

Fakta Tentang Face Mask dan C19
  • Masker bukan satu-satunya cara mencegah penularan C19, tapi merupakan salah satu cara sangat penting agar kita bisa memutus mata rantai penularannya.
  • Di akhir September 2020 ini, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia, sangat banyak orang yang menggunakan masker dengan cara yang salah/tidak tepat.
  • Masker kain memiliki efektivitas setengahnya masker bedah dan 50 kali lebih tidak efektif dibanding masker N95.
  • Menggunakan masker sangat aman dan tidak akan membuat seseorang keracunan karbon dioksida.

Read More
0 Comments

Topik ke-381: Penyakit Katup Jantung – Heart Valves Disease

4/9/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Jantung kita berdegup sejak kita berusia kurang lebih 12 minggu di dalam kandungan, sampai nanti kita meninggal dunia. Kecuali dengan sengaja dihentikan untuk suatu tindakan medis, jantung kita tidak akan berhenti berdegup. Bila ia berhenti karena suatu penyakit atau kecelakaan dan tidak ada usaha pertolongan, maka yang bersangkutan akan menemui ajalnya. Bila dihitung rata-rata per menit jantung kita berdegup 75 kali, maka dalam setahun jantung berdegup 39.420.000 kali. Kalikan saja berapa umur Anda ditambah 28 minggu dalam kandungan, sebanyak itulah jantung Anda berdegup. Maka sebanyak itu pula lah, katup-katup jantung kita membuka dan menutup dalam keteraturan simfoni yang tanpa kita sadari untuk mengatur keluar masuknya darah dari dan ke dalam pompa super ini. Artikel ini membahas tentang penyakit-penyakit umum yang biasa terjadi pada katup-katup jantung.

Fakta Tentang Heart Valves Disease
  • Jantung kita memiliki 4 buah katup yang masing-masing bisa memiliki penyakitnya sendiri.
  • Beberapa orang dengan gangguan katup jantung bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali.
  • Katup Mitral adalah yang paling banyak penyakitnya, sementara katup Trikuspidalis yang paling sedikit.
  • Mitral stenosis lebih banyak terjadi di negara berkembang karena terkait infeksi (rheumatic fever). Sementara Mitral prolapse lebih banyak terjadi pada orang Caucasoid.

Read More
0 Comments

Topik ke-380: Happy Hypoxia

28/8/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Pada akhir Agustus 2020, tengah marak pemberitaan tentang satu gejala yang tidak biasa dari penderita COVID-19, yaitu happy hypoxia. Hal ini pernah dibahas sedikit pada artikel sebelumnya, tapi akan dibahas lebih dalam pada artikel ini. Happy hypoxia memiliki nama yang lebih formal di ilmu kedokteran yaitu silent hypoxia atau silent hypoxemia. Suatu kejadian atau kondisi yang sudah lama dikenal di dunia medis yang bisa terjadi karena beberapa kondisi medis. Hanya saja karena saat ini terjadi pada pasien COVID-19 (C19) ada yang menunjukkan gejala ini, happy hypoxia menjadi terkenal.

Tonton YouTube video mengenai topik ini --- Silakan untuk subscribe di channel saya:
Subscribe YouTube
Fakta Tentang Happy Hypoxia
  • Biasa dijumpai pada pasien PPOK dan pendaki gunung.
  • Seiring dengan perjalanan pandemi C19, lebih banyak kini ditemukan penderita C19 mengalami happy hypoxia.
  • Pada kasus C19, lebih sering terjadi pada orang dewasa muda dan orang sehat yang tidak memiliki faktor comorbid.


Read More
0 Comments

Topik ke-379: Agar Tidak Sering Sakit

14/8/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Pertanyaan yang sering saya dapatkan dari pasien sebagai dokter: “Mengapa saya sering sakit, ya dok?”. Tidak ada orang yang tidak pernah mengalami keluhan di tubuhnya, setiap orang pernah mengalami sakit. Memang ada yang jarang, tapi ada yang relatif sering. Bagi yang sering, hidup setiap hari harus dengan bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit kepala, sakit sendi, dll., sepertinya sudah menjadi kesehariannya. Justru ketika tidak ada keluhan merupakan hari yang luar biasa bagi mereka. Mengapa bisa terjadi demikian? Tentunya ada yang melatarbelakanginya. Kita harus tahu hal-hal yang membuat kita sering sakit, agar kita menjadi tidak sering sakit lagi. Dalam artikel ini kita akan membahas faktor-faktor yang sering terabaikan tapi justru dapat membuat kita menjadi sering sakit.
Tonton YouTube video mengenai topik ini --- Silakan untuk subscribe di channel saya:
Subscribe YouTube
Fakta Agar Tidak Sering Sakit
  • Hal yang membuat seseorang sering sakit, sering kali merupakan hal kecil yang sering diabaikan.
  • Sering sakit akan menghambat perbaikan sel bagi orang dewasa dan menghambat pertumbuhan bagi anak-anak.
  • Untuk mencegah agar tidak sering sakit harus memperhati-kan diet, hidrasi tubuh, higienitas tangan, kesehatan mulut, serta kuantitas dan kualitas tidur, juga kondisi stres.
  • Tapi ada juga faktor lain yang membuat orang jadi sering sakit seperti alergi, penyakit gangguan sistem imunitas dan faktor genetik.

Read More
0 Comments

Topik ke-378: Batuk Pilek Biasa (Common Cold)

7/8/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Batuk pilek biasa yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai common cold terkadang juga dikenal dengan istilah head cold; adalah penyakit batuk pilek yang rutin menginfeksi orang di seluruh dunia sepanjang tahun. Common cold merupakan penyakit yang ringan tapi sangat berdampak kepada kehidupan sehari-hari penderitanya. Common cold berbeda dengan influenza atau flu juga berbeda dengan COVID-19 (C19); dimana keduanya merupakan penyakit berat bahkan sampai dapat menyebabkan kematian. Tapi baik common cold maupun influenza di masa pandemi C19 sampai pertengahan tahun 2020 ini, keduanya membuat kekhawatiran banyak orang karena memiliki gejala yang sama dengan gejala awal dari C19.
Tonton YouTube video mengenai topik ini --- Silakan untuk subscribe di channel saya
Subscribe YouTube
Fakta Mengenai Batuk Pilek Biasa
  • Orang dewasa rata-rata menderita 2 sampai 3 kali penyakit batuk pilek biasa ini setiap tahun. Sementara anak-anak bisa sampai 5 kali bahkan lebih.
  • Di dunia, merupakan penyebab utama anak tidak masuk sekolah dan orang tidak bekerja.
  • Penyakit ini lebih tinggi insidensinya pada musim gugur dan dingin di negara 4 musim. Sementara di Indonesia lebih tinggi insidensinya saat musim hujan.
  • Untuk orang dengan daya tahan tubuh sehat paling lama terkena sekitar 1 minggu, tapi bagi yang memiliki penyakit lemah sistem imunitas bisa mencetus komplikasi seperti bronchitis, sinusitis atau pneumonia.

Read More
0 Comments

Berpacu Menemukan Vaksin C19 (C19 Vaccine Race)

24/7/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Setiap orang di dunia dan juga sebagian besar orang yang berharap di Indonesia kini seakan merasa melihat seberkas cahaya terang di dalam gelapnya pandemi COVID-19 (C19) ini. Karena saat ini sudah semakin banyak berita dan hasil penelitian melaporkan seakan-akan vaksin C19 akan tersedia sebentar lagi. Padahal kenyataanya, vaksin masih dalam tahap pengembang-an dan pengujian. Lalu nantinya harus melalui proses produksi, distribusi, baru penyuntikan. Setelah itu masih harus kita buktikan dulu bahwa vaksin tersebut benar bisa memberikan kekebalan. Sampai itu terjadi, sesungguhnya kita masih tetap harus menjalani hidup dengan adaptasi kebiasaan baru ini (era new normal). Seberkas cahaya terang itu terlihatnya saja yang dekat, tapi sesungguhnya masih cukup jauh.
Tonton YouTube video mengenai topik ini --- Silakan untuk subscribe di channel saya
Subscribe YouTube
Fakta Tentang Berpacu Menemukan Vaksin C19
  • Sampai minggu ketiga Juli di seluruh dunia, ada 165 vaksin C19 yang sedang dikembangkan, dimana 34 kandidat vaksinnya sudah pada tahap menjalani uji klinis.
  • Ada 4 metoda dasar dalam pengembangan vaksin. Untuk C19 kini dikembangkan keempatnya oleh ilmuan dunia.
  • Pemerintah Inggris dengan jumlah penduduk 66 juta orang sudah memesan 190 juta dosis vaksin dari 3 kandidat vaksin yang berbeda; terdiri dari 100 juta vaksin Oxford, 30 juta vaksin Pfizer, dan 60 juta vaksin Valneva.
  • Pemerintah Indonesia melalui Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac untuk menjalani uji klinis fase III dan akan memproduksinya untuk pemanfaatan di dalam negeri.

Read More
0 Comments

Topik ke-376: Melakukan Tes COVID-19

17/7/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
WHO selalu menekankan bahwa agar lebih bisa menahan laju penyebaran penyakit COVID-19 (C19) suatu negara harus agresif dan proaktif melakukan tes dengan tujuan screening. Sehingga suatu kasus akan dapat cepat terdeteksi, contact tracing menjadi lebih mudah dan yang bersangkutan bisa segera mengisolasi dirinya untuk menahan penyebaran. Tes dengan tujuan screening ini menjadi semakin penting ketika diketahui sangat banyak orang yang terpapar tidak menimbulkan gejala apa-apa yang disebut sebagai asymptomatic carriers. Awalnya di Indonesia disebut sebagai OTG (Orang Tanpa Gejala), tapi sejak 13 Juli 2020 dengan Kepmenkes No. 413/2020 istilah OTG dan beberapa istilah lainnya diganti dengan penyebutan baru.
Tonton YouTube video mengenai topik ini --- Silakan untuk subscribe di channel saya:
Subscribe YouTube
Fakta Tentang Tes COVID-19
  • Masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum memahami tentang tes C19 membuat penolakannya masih sangat tinggi.
  • Tes C19 terdiri dari tes untuk mendeteksi keberadaan virus dan tes untuk mendeteksi terbentuknya kekebalan tubuh.
  • Kedua jenis tes saling mendukung, tidak bisa dipisahkan, dan sebaiknya dilakukan keduanya.
  • Mentri Kesehatan Indonesia sampai merubah definisi atau istilah seseorang terkait dengan paparan C19 agar mempermudah pemahaman masyarakat dan memberikan kemudahan tenaga kesehatan dalam mengkategorikannya.

Read More
0 Comments

Topik ke-375: OTG (Orang Tanpa Gejala) COVID-19

10/7/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Hal positif dari COVID-19 (C19), adalah tidak semua orang yang terkena harus merasakan penderitaan karena adanya berbagai gejala dan keluhan. Tapi justru karena hal tersebut membuat pandemi penyakit ini bertambah susah untuk dikendalikan, sekaligus membuatnya menjadi hal negatif. Karena mereka yang tidak bergejala tetap menjadi sumber penularan yang menyebarkan penyakitnya ke banyak orang. Di Indonesia kelompok orang tidak bergejala ini disebut sebagai OTG (Orang Tanpa Gejala). Sementara dalam bahasa Inggris mereka disebut sebagai asymptomatic carriers. Tapi definisi antara OTG di Indonesia dengan asymptomatic carriers yang dikenal dunia tersebut ternyata berbeda. Dalam artikel ini akan dibahas tentang OTG dan asymptomatic carriers sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, untuk menekan penyebaran penyakit ini.
Tonton YouTube video mengenai topik ini --- Silakan untuk subscribe di channel saya:
Subscribe YouTube
Fakta Tentang OTG
  • Istilah OTG dikenal sejak adanya Kepmenkes No. 328 tahun 2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian C19.
  • Istilah OTG versi Kemenkes sedikit berbeda dengan OTG versi WHO yang dikenal dunia.
  • Sekitar 80% orang dengan COVID-19 tidak sadar bahwa dirinya memiliki virus.
  • Waktu yang paling menulari bagi seorang OTG adalah 48 jam sebelum ia menimbulkan gejala (bila jadi sakit), atau sekitar 3 hari setelah dirinya terpapar (bila tidak jadi sakit).
  • Tingginya jumlah OTG membuat membatasi bepergian, physical distancing, pemakaian masker, sering mencuci tangan, dan penjagaan kesehatan menjadi lebih krusial lagi.

Read More
0 Comments

Topik ke-374: New Normal Era & Kesehatan Versi 3.0

26/6/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Karena pandemi COVID-19 (C19) dan pembatasan-pembatasan yang ada untuk mengurangi resiko penyebaran penyakit ini, kehidupan kita tidak akan sama lagi seperti sebelum tahun 2020, dan kita mutlak harus beradaptasi. Sejalan dengan usaha kita untuk mewujudkan era new normal pada setiap aspek kehidupan seperti tempat kerja, sekolah, ruang publik, bahkan di rumah; sudah tentu akan ada peraturan dan usaha berlapis untuk menciptakan kondisi aman tersebut. Seperti yang sudah kita ketahui di antaranya adalah physical distancing (menjaga jarak secara fisik dengan orang lain), rajin mencuci tangan, menjaga kesehatan, screening tes untuk C19, dll. Kondisi seperti ini membawa kita hidup dalam koridor kehidupan kenormalan baru yang ternyata juga menggeser pemahaman tentang kesehatan, merevolusinya menjadi versi baru; versi 3.0.
Tonton YouTube video mengenai topik ini --- Silakan untuk subscribe di channel saya:
Subscribe YouTube
Era New Normal
Albert Einstein pernah berkata dalam quote-nya yang terkenal; “Hanya orang gila yang mengharapkan hasil yang berbeda tapi masih menggunakan cara yang sama”. Jelas sekali bila kita mengharapkan hasil yang lebih baik kita harus merubah cara lama yang biasa kita jalankan. Dalam konteks pandemi C19, karena cara lama kita sudah tidak relevan lagi, maka untuk mendapatkan hasil yang berbeda, yaitu hasil yang lebih baik, hasil yang lebih aman bagi kesehatan kita; maka kita harus menggunakan cara yang baru. Cara baru inilah yang kita kenal dengan istilah new normal sehingga kita kini berada dalam era baru yaitu era new normal.

Read More
0 Comments

Topik ke-373: Kesehatan Mata vs. Penggunaan Gadget

13/6/2020

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Karena pandemi COVID-19 (C19) ini, banyak aktivitas yang kita lakukan di rumah atau dari rumah. Yang paling trend adalah WFH (work from home) dan SFH (school from home). Kerja atau sekolah di/dari rumah ini harus dijalani, terlepas kita atau yang melakukan menyukainya atau tidak. Sudah pasti WFH dan SFH ini ada manfaat dan ada juga kerugiannya. Salah satu kerugian tersebut ada pada sisi kesehatan, tepatnya pada kesehatan mata. Karena saat WFH dan SFH kita menghabiskan waktu lebih banyak untuk menatap layar gadget atau dalam bahasa Indonesianya gawai; seperti laptop, tablet, HP, dll. Suatu aktivitas yang beresiko bagi kesehatan mata kita. Sehingga kita harus tahu bagaimana caranya agar mata bisa tetap sehat walaupun harus WFH atau SFH.
Tonton YouTube video mengenai topik ini --- Silakan untuk subscribe di channel saya:
Subscribe YouTube
Fakta Mengenai Kesehatan Mata & Penggunaan Gadget
  • 87% orang dewasa di AS menggunakan satu atau lebih gadget, lebih dari 2 jam dalam sehari.
  • American Optometric Association (AOA) pernah melaporkan bahwa 41% orang tua di AS mengaku anak-anaknya dalam sehari menghabiskan waktu 3 jam atau lebih menggunakan perangkat digital.
  • 66% dari anak-anak tersebut memiliki tablet atau HP mereka sendiri.
  • Bahkan banyak yang menggunakan gadget sampai beberapa jam sebelum mengambil waktu istirahat.
  • Yang dianggap sebagai pengganggu kesehatan mata dari gadget terutama blue dan violet lights yang dikeluarkannya.

Read More
0 Comments
<<Previous
Forward>>
    Home >> Medical Articles >> 2020

    Medical Articles 2020

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2019. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2020
    November 2020
    October 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020

    Categories

    All
    Agar Tidak Sering Sakit
    Antara Pria & Wanita
    Batuk Pilek Biasa (Common Cold)
    Berpacu Menemukan Vaksin C19 (C19 Vaccine Race)
    COVID-19
    COVID-19 Dan UV-C
    COVID-19; To Vaccine Or Not To Vaccine
    Dewasa Muda & COVID-19
    Dewasa Muda & Diabetes
    Diabetes Pada Orang Kurus
    Diet Dan Kanker
    EVALI
    Fakta-Mitos-Hoax Seputar COVID-19
    Gagal Jantung (Heart Failure)
    Gejala Dan Deteksi Dini Kanker
    Gelaja COVID-19 Yang Tidak Biasa
    Generasi Capek; Dewasa Muda Lebih Mudah Stres
    Generasi Cuek; Dewasa Muda Lebih Mudah Sakit
    Happy Hypoxia
    Jangan Kurang Tidur Di Masa Pandemi
    Kecemasan Pada Wanita
    Kesehatan Mata Vs. Gadget (Digital Eyestrain)
    Masker Di Masa Pandemi C19
    Melakukan Tes COVID-19
    Mutasi COVID-19 Vs. Obat & Vaksin
    New Normal Era & Kesehatan Versi 3.0
    OTG (Orang Tanpa Gejala) COVID-19
    Panduan Minum Sehat
    Pencegahan COVID-19
    Penyakit Katup Jantung (Heart Valves Disease)
    Penyakit & Kondisi Comorbid COVID-19
    Serba-Serbi Datang Bulan
    Sistem Imunitas
    Teh Vs. Kopi
    Wuhan Corona Virus (2019-nCoV / COVID-19)


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Picture of the week
    Picture
    COVID-19; To Vaccine or Not To Vaccine - Divaksin Atau Tidak

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly