Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-255: Chemotherapy

3/2/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Chemotherapy atau ditulis kemoterapi, sering disingkat juga menjadi chemo adalah cara menangani kanker dengan menggunakan obat-obatan tertentu yang bertujuan merusak dan pada akhirnya diharapkan menghancurkan sel-sel kanker di dalam tubuh makhluk hidup terutama manusia. Namun banyak sekali mengenai kemoterapi yang harus dipahami sebelum menjalaninya, karena tidak sedikit juga informasi kurang tepat dan mitos di masyarakat Indonesia tentang kemoterapi.
 
Fakta Tentang Kanker dan Chemotherapy
  • Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), di tahun 2012 ada 14.1 juta kasus kanker baru dengan 8.2 juta kematian karena kanker di seluruh dunia.
  • Di tahun 2030 diperkirakan akan ada 21.7 juta kasus kanker baru dengan 13 juta kematian di seluruh dunia.
  • Faktor yang menaikkan angka ini adalah gaya hidup yang buruk termasuk di dalamnya merokok dan obesitas.
  • Semakin rendah stadium suatu kanker, semakin tinggi keberhasilan kemoterapi. Di sini diagnosis dini menjadi teramat penting.
  • Keberhasilan kemoterapi tidak dapat dilihat dari beratnya efek samping, karena beredar mitos semakin berat efek samping berarti semakin berhasil kemoterapi; dan sebaliknya.
Tujuan Chemotherapy
Kemoterapi ketika diberikan kepada penderita kanker memiliki beberapa tujuan seperti:
  1. Mengurangi gejala atau keluhan akibat adanya kanker, disebut sebagai palliation of symptoms. Keluhan bisa hilang biasanya karena ukuran kanker mengecil sehingga tidak menimbulkan rasa sakit lagi.
  2. Menekan laju pertumbuhan kanker dan mencegah kanker agar tidak menyebar atau bermetastase dengan mencegahnya untuk tumbuh.
  3. Sebagai adjuvant therapy atau terapi tambahan dari tindakan operasi atau penyinaran. Untuk tujuan ini kemoterapi dapat dilakukan sebelum tindakan dengan tujuan mengecilkan ukuran kanker agar lebih mudah ditangani. Atau dapat juga dilakukan setelah tindakan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang masih tersisa, agar operasi dan penyinaran menjadi lebih efektif.
  4. Sudah tentu tujuannya adalah menyembuhkan kanker. Kanker dikatakan sembuh bila sudah tidak terdeteksi lagi secara medis dan kanker tidak tumbuh lagi.
 
Cara Kerja Chemotherapy
Kemoterapi bekerja dengan cara memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker yang memiliki karakteristik membelah atau tumbuh dengan cepat. Sayangnya semua sel tubuh yang juga memiliki karakteristik membelah cepat juga terkena imbasnya dan ikut rusak. Sel-sel tubuh yang dimaksud adalah sel mukosa pencernaan dari mulai mulut sampai usus, sel kulit dan sel rambut, sel-sel darah (termasuk sel pertahanan tubuh), serta sel-sel organ reproduksi. Semakin selektif sebuah obat kemoterapi untuk hanya mentarget sel-sel kanker dan tidak mengganggu sel-sel sehat, adalah kriteria untuk sebuah efektivitas dari obat kemoterapi.

Saat ini ada lebih dari 100 jenis obat kemoterapi yang berbeda, yang pemberiannya akan disesuaikan dengan tipe kanker dan kondisi umum kesehatan penderita. Bahkan dosis serta frekuensi pemberian obat yang juga akan berbeda sesuai dengan jenis obatnya, rencana terapi, stadium dari kanker, target dari pemberian kemoterapi, dan tergantung juga dengan respon tubuh terhadap terapi tersebut. Kemoterapi biasa diberikan dalam bentuk siklus 4-mingguan, misalnya 1 minggu pemberian, kemudian 3 minggu istirahat. Waktu istirahat diberikan agar tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang ikut rusak selama minggu pemberian kemoterapi. Harga obat kemoterapi juga tergantung dari jenis, dosis, dan rencana terapi dokter.
 
Cara Pemberian Obat Chemotherapy
Kemoterapi dapat dilakukan di rumah sakit, di klinik, bahkan di rumah penderita, dengan cara sbb.:
  1. Disuntikkan intra-muscular atau ke dalam otot yang biasanya pada otot lengan atas, paha, atau panggul.
  2. Disuntikkan sub-cutan atau di bawah kulit yang biasanya pada lengan, tungkai, atau perut.
  3. Disuntikkan intra-arterial atau ke dalam pembuluh darah arteri pada lokasi arteri terdekat yang menyuplai darah ke sel kanker.
  4. Disuntikkan intra-peritoneal atau ke dalam rongga perut.
  5. Dimasukkan ke dalam intra-venous atau ke dalam pembuluh darah vena, Biasanya menggunakan infusan sama seperti pemberian infus pada umumnya atau menggunakan infuse pump.
  6. Diminum, seperti meminum obat biasa.
  7. Dioles pada kulit. Biasanya berbentuk krim untuk kanker yang terdapat pada kulit.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Uji Klinis Obat Baru Chemotherapy
Penanganan kanker masih merupakan cabang ilmu kedokteran yang terus berkembang, sehingga banyak sekali uji klinik obat baru untuk kemoterapi atau yang disebut dengan cancer treatment clinical trial atau cancer treatment studies atau cancer research study. Cara baru ini bisa menggunakan obat yang benar-benar baru, atau mencoba kombinasi dan cara baru dalam pemberiannya. Tujuannya sudah pasti agar kemoterapi menjadi lebih berhasil. Bila pada rumah sakit atau klinik tempat menjalani kemoterapi tersebut kebetulan sedang diadakan cancer treatment study ini, maka pasien bisa saja ditawarkan untuk ikut serta.
  • Manfaat mengikuti cancer treatment study. Menjadi bagian dalam sesuatu kemajuan sudah pasti bermanfaat untuk orang lain, terutama yang juga menderita jenis kanker yang serupa. Semoga saja cara baru ini lebih baik dan dapat menyembuhkan kanker yang sedang diderita.
  • Resiko mengikuti cancer treatment study. Cara baru tidak selalu lebih baik, dan belum tentu juga cocok untuk kondisi kanker yang tengah diderita, walaupun selalu ada garansi bahwa uji klinis tidak akan diberikan bila hasilnya akan lebih buruk dari standar yang ada.
  • Biaya mengikuti cancer treatment study. Asuransi kesehatan bisa saja tidak mau meng-cover biaya kemoterapi untuk suatu uji klinis, sehingga seluruh biaya biasanya ditanggung oleh lembaga yang sedang meneliti.
 
Efek Samping Chemotherapy
Kemoterapi memberikan efek yang berbeda-beda pada setiap orang yang menjalaninya. Hal-hal yang dirasakan penderita tergantung pada kesehatannya sebelum memulai kemoterapi, tipe dan stadium kanker, serta jenis, dosis dan cara pemberiannya. Dokter tidak akan dapat memastikan efek yang mungkin terjadi, sampai kemoterapi itu dijalani. Dokter hanya dapat menjelaskan sesuai dengan laporan dari penelitian dan statistik yang ada. Dokter secara regular akan melakukan tes darah dan foto Rontgen untuk memantau penderita. Keluhan yang paling umum dilaporkan adalah lemas, merasa sangat letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, diare, sariawan banyak, inkontinensia urin, dan rasa sakit-sakit pada tubuh. Juga keluhan umum di mana terjadi perubahan pada rambut yang rontok sampai botak, kulit yang mengering serta menghitam, menurunnya fungsi kognitif, menurun gairah seks, gangguan ereksi, sampai menurunnya jumlah sel-sel darah di dalam tubuh sehingga mudah terjadi biru-lebam dan mudah terkena infeksi. Tapi bila terjadi demam terutama selama sesi kemoterapi, maka dokter harus segera memberikan perhatian khusus karena bisa jadi efek dari rendahnya leukosit.

Ada penderita yang langsung merasakan efek samping sesaat setelah selesai satu sesi kemoterapi, tapi ada juga yang hanya merasakan efeknya setelah beberapa sesi. Keluhan-keluhan ini bisa bertahan selama menjalani siklus kemoterapi, tapi pada beberapa pendertia keluhan dirasakan berkurang walau pun sesi kemoterapi masih dijalani. Sebagian besar dari keluhan, sebenarnya akan hilang ketika seluruh siklus kemoterapi selesai dijalani. Beberapa keluhan bisa bertahan dan baru hilang dalam hitungan bulan sampai tahun, serta juga ada yang tidak hilang sama sekali, bahkan ada beberapa tipe obat kemoterapi yang dapat mencetus kanker baru seperti leukemia beberapa tahun setelahnya. Efek samping yang menetap itu seperti berkurangnya pendengaran (hearing loss) terjadinya kerusakan otot jantung, paru-paru, syaraf, ginjal, dan organ reproduksi. Bila terjadi kerusakan ovarium pada wanita, yang bersangkutan bisa mengalami gejala menopause sampai benar terjadi menopause. Dan bila terjadi kerusakan testis pada pria, yang bersangkutan bisa menjadi mandul. Bila terjadi kehamilan ketika kemoterapi di jalankan, obat kemoterapi tersebut bisa mencetus kecacatan pada janin.
 
Mengatasi Efek Samping Chemotherapy
Sebagian besar efek dari kemoterapi tidak dapat dihindari dan dicegah 100%. Cara terbaik adalah merubah mindset dan berfikir positif sehingga tubuh juga berusaha untuk mengatasi efek samping yang ada. Mual bisa dikurangi dengan merubah pola makan menjadi porsi kecil tapi sering. Namun, dokter tetap memiliki cara mencegah atau mengatasi efek samping dari kemoterapi. Seperti memberikan analgetik untuk mengatasi rasa nyeri, dan mencegah untuk terjadinya mual dengan memberikan obat anti mual. Terkadang dokter juga meresepkan medical marijuana untuk mengatasi mual bila seluruh anti mual yang ada tidak bisa menghilangkan keluhan mual pada pasiennya. Sementara untuk mengantisipasi kemandulan pada pria, banyak penderita yang masih ingin memiliki anak menyimpan spermanya di bank sperma sebelum dimulai kemoterapi.
 
Menjalani Hidup dengan Chemotherapy
  1. Sesi kemoterapi. Jangan datang sendiri ke tempat terapi karena efek samping yang timbul dapat membuat penderita sangat lemah. Harus selalu ada yang mengantar dan menemani. Catat nomor telepon klinik atau dokter, agar bila terjadi sesuatu dapat langsung menghubungi.
  2. Buat daftar pertanyaan untuk dokter. Jangan sia-siakan waktu ketika bertemu dokter, buatlah daftar pertanyaan yang ingin didiskusikan agar tidak ada yang terlewat. Tanyakan semua, jangan takut dikatakan bodoh karena bertanya. Menjalani kemoterapi merupakan perjuangan hidup yang harus dijalani secara sungguh-sungguh.
  3. Mengatasi perasaan sedih. Wajar bila pasien kemoterapi merasa sedih, takut, marah, frustrasi, tidak berdaya, kesepian, dan bahkan depresi. Cobalah untuk selalu rileks, sebisa mungkin melakukan olah raga ringan, cari teman curhat, bergabung ke dalam support group, serta yang tak kalah penting mendekatkan diri kepada Tuhan. Cara-cara tersebut dapat mengatasi rasa sedih menjalani kemoterapi.
  4. Mengkonsumsi suplemen dan obat. Setiap obat yang dikonsumsi tidak terlepas sebuah suplemen harus dikonsultasikan dengan dokter, karena dapat bereaksi dengan obat kemoterapi.
  5. Bekerja dan berkarir. Banyak penderita kanker yang masih bisa beraktivitas dan bekerja selama menjalani kemoterapi. Tapi penting sekali bagi penderita untuk selalu mengetahui batas kemampuan tubuhnya agar tidak malah terjadi kondisi yang tidak diinginkan.
 
Daftar Pertanyaan untuk Menjalani Chemotherapy
  1. Mengenai kankernya; tipe kanker dan stadium dari kanker
  2. Sebelum mulai kemoterapi; seberapa penting untuk dijalani, apa tujuan yang akan dicapai, apa keuntungan dan resikonya, adakah cara lain selain kemoterapi.
  3. Mengenai obat baru; adakah obat baru yang sedang diujikan untuk jenis kanker yang diderita, apakah bisa untuk berpartisipasi, serta untung/ruginya.
  4. Mengenai sesi kemoterapi; berapa siklus yang akan dijalani, berapa lama durasi setiap sesinya.
  5. Mengenai jenis obat kemoterapi;  Jenis kemoterapi apa yang akan diberikan, bagaimana metoda pemberiannya,
  6. Mengenai efek samping; apa saja efek samping yang bisa langsung terjadi, dan efek samping yang muncul kemudian, apa saja yang harus dilakukan mengatasi efek samping tersebut, berapa lama efek samping itu bertahan, dan apakah bisa hilang sempurna nantinya.
IKM 2017-02
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2017

    Medical Articles 2017

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Manfaatkan STRES untuk menjadi HEBAT; baca di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2018. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2016. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017

    Categories

    All
    Air Minum
    Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
    Berpuasa Yang Sehat
    Cairan Infus & Terapi Infus
    Complementary & Alternative Medicine
    Dehidrasi
    Diet Untuk Bentuk Tubuh Ideal
    Electronic Muscle Stimulation
    Eye Floaters
    Fakta & Fantasi Tentang Diet & Metabolisme
    Fitness For A Better Healthy Life
    Fitness Trackers
    Kanker Getah Bening - Lymphoma
    Kemoterapi (Chemotherapy)
    Kesuburan (Fertilitas) - Fertility
    Luka Bakar (Burns)
    Makanan Untuk Kecantikan (Beauty Diet)
    Mastitis (Radang Payudara)
    Menopause
    Nyeri Haid (Dysmenorrhea)
    Olahraga & Diet Mengatasi Kegemukan
    Olahraga Untuk Kecantikan (Beauty Exercise)
    Part 1
    Part 2 (Beauty Stress)
    Pembesaran KGB
    Penurunan Pendengaran (Hearing Loss)
    Sindroma Nefrotik Vs Nefritik
    Sirosis Hepatis (Cirrhosis)
    SLE (Systemic Lupus Erythematosus)
    STRES Untuk HEBAT
    Terapi Radiasi (Radiation Therapy)
    Tersengat Listrik (Electrical Shock)
    Tidur Untuk Kecantikan (Beauty Sleep)
    Transfusi Darah (Blood Transfusion)
    Varicocele


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly