Radiation therapy (terapi radiasi) yang bisa disebut juga dengan radiotherapy di Indonesia dikenal dengan istilah ‘terapi sinar’. Adalah satu cara penatalaksanaan terapi untuk kanker dengan menggunakan sinar energi tinggi yang tidak terlihat oleh mata kita dalam bentuk partikel subatomic dengan tujuan merusak sampai menghancurkan sel-sel kanker agar berhenti tumbuh atau mati sama sekali. Sebagian besar radiation therapy menggunakan Sinar-X, dan sebagian kecilnya menggunakan proton atau tipe sinar berenergi tinggi lainnya. Dokter yang memberikan radiation therapy disebut sebagai radiation oncologist. Sama dengan chemotherapy, radiation therapy bukan tanpa efek samping, karena dapat juga merusak sel-sel tubuh normal yang terkena radiasi. Sehingga aplikasinya juga sangat tergantung dari manfaat dan resiko dari setiap tindakannya.
Fakta Tentang Kanker dan Radiation Therapy
- Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), di tahun 2012 ada 14.1 juta kasus kanker baru dengan 8.2 juta kematian karena kanker di seluruh dunia.
- Di tahun 2030 diperkirakan akan ada 21.7 juta kasus kanker baru dengan 13 juta kematian di seluruh dunia.
- Faktor yang menaikkan angka ini adalah gaya hidup yang buruk termasuk di dalamnya merokok dan obesitas.
- Semakin rendah stadium suatu kanker, semakin tinggi keberhasilan radiation therapy. Di sini diagnosis dini menjadi teramat penting.
- Saat ini lebih dari 50% kasus kanker di dunia diberikan radiation therapy sebagai terapi tunggal atau bagian dari rencana penatalaksanaan kankernya.
- Radiation therapy dapat diberikan untuk hampir semua jenis kanker, bahkan dapat juga diberikan untuk kasus keberadaan tumor yang tidak ganas.
- Efek samping radiation therapy lebih minimal dan lebih dapat dikontrol dari pada efek samping kemoterapi.
Seperti halnya juga kemoterapi, ketika diberikan kepada penderita kanker, radiation therapy memiliki beberapa tujuan:
- Mengurangi gejala atau keluhan akibat adanya kanker, disebut sebagai palliation of symptoms. Keluhan bisa hilang biasanya karena ukuran kanker mengecil sehingga tidak menimbulkan rasa sakit lagi.
- Menekan laju pertumbuhan kanker dan mencegah kanker agar tidak menyebar atau bermetastase dengan mencegahnya untuk tumbuh.
- Sebagai adjuvant therapy atau terapi tambahan dari tindakan operasi atau kemoterapi. Untuk tujuan ini radiation therapy dapat dilakukan sebelum tindakan dengan tujuan mengecilkan ukuran kanker agar lebih mudah ditangani. Atau dapat juga dilakukan setelah tindakan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang masih tersisa, agar operasi dan kemoterapi menjadi lebih efektif.
- Sudah tentu tujuannya adalah menyembuhkan kanker. Kanker dikatakan sembuh bila sudah tidak terdeteksi lagi secara medis dan kanker tidak tumbuh lagi.
Jenis Radiation Therapy
1. External Radiation Therapy
Istilah radiation therapy paling sering menggambarkan tindakan penembakan sinar berenergi tinggi dari mesin di luar tubuh (external radiation therapy) yang diarahkan pada bagian tubuh tertentu. Penyinaran tersebut menggunakan linear accelerator yang akan ‘menembak’ sinar radiasi dari beberapa sudut. Jenisnya adalah sbb.:
- Local treatment; di mana sinar ditargetkan pada sebuah area kecil di tubuh yang terdapat kanker.
- Regional treatment; bila area target penyinaran lebih besar sehingga mengenai satu regio atau bagian dari tubuh.
- Whole body treatment; bila penyinaran ditargetkan pada keseluruhan tubuh dengan tujuan memberikan efek terapi pada seluruh tubuh secara sistemik. Tipe ketiga ini sangat jarang dipraktekkan.
2. Internal Radiation Therapy
Radiation therapy bisa juga menggunakan sumber yang ditanam (implant) di dalam tubuh yang disebut sebagai internal radiation therapy atau brachytherapy. Sumber sinar berenergi tinggi ini diletakkan di dalam container kecil yang berisi material radioaktif, di dekat lokasi kanker yang akan dimusnahkan.
- Implant mungkin diletakkan secara permanen, atau
- Implant diletakkan untuk masa waktu tertentu.
3. Bentuk Lain
Radiation therapy bisa juga diberikan dengan cara:
- Menyuntikkan cairan radioaktif ke dalam tubuh pasien,
- Meminum cairan radioaktif, serta
- Menelan kapsul berisi bahan radioaktif.
Cara Kerja Radiation Therapy
Apa pun metoda yang digunakan seperti di atas, radiation therapy bisa menggunakan Sinar-X atau proton berenergi tinggi, atau dapat juga bahan radioaktif. Radiation therapy diberikan untuk merusak atau menghancurkan materi genetik pada sebuah sel kanker. Materi genetik pada sebuah sel bertugas mengatur pertumbuhan dan pembelahan dari sebuah sel. Dengan menghancurkan materi genetiknya, sel kanker akan berhenti tumbuh, berhenti membelah, dan akhirnya diharapkan akan mati. Selama terapi, diharapkan sebanyak mungkin sel-sel kanker yang terkena dengan sedikit mungkin sel-sel tubuh normal yang harus ikut rusak.
Baca artikel lain di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Lama atau durasi sebuah radiation therapy sangat tergantung dengan tipe kanker, lokasi kanker, ukuran kanker, kombinasi terapi kankernya, serta sudah pasti kondisi dan keadaan umum penderitanya.
- External radiation therapy biasanya diberikan untuk pasien rawat jalan di sebuah rumah sakit atau klinik khusus kanker; dengan durasi antara 10-30 menit untuk sekali terapi. Sebagian pasien hanya membutuhkan satu kali treatment saja, di mana biasanya diberikan hanya untuk menghilangkan rasa nyeri kepada pasien dengan kanker berstadium lanjut. Normalnya pasien akan diberikan dalam beberapa minggu dengan pola 5 hari dalam setiap minggunya. 2 hari libur terapi dimaksudkan agar tubuh memiliki waktu untuk recovery dan meminimalisir efek samping. Selama penyinaran berlangsung, pasien akan berada sendiri di dalam ruangan, sementara tim yang terdiri dari dokter dan perawat akan berada pada ruangan terpisah menggunakan TV dan radio untuk berkomunikasi dengan pasiennya. Untuk external radiation therapy, selama dan setelah terapi pasien tidak bersifat radioaktif, sehingga aman untuk pulang ke rumah dan berada dekat dengan orang lain.
- Untuk internal radiation therapy, pasien harus diopname di RS untuk beberapa hari dan tidak diizinkan untuk berada dekat dengan orang lain tanpa pelindung khusus; sampai level dari radioaktif aman bagi orang lain di sekitarnya atau sampai implant-nya dicabut. Untuk yang temporary atau sementara, lamanya bisa hanya beberapa menit saja, bisa hanya satu hari, bisa juga sampai beberapa hari. Sementara yang permanen, akan selalu berada di dalam tubuhnya.
Keluhan dan Efek Samping Radiation Therapy
Pasien yang menerima external radiation therapy tidak akan merasakan nyeri sama sekali, bahkan bisa diberikan untuk wanita yang sedang hamil sekali pun. Sementara pasien yang menerima internal radiation therapy bisa mengeluhkan rasa tidak nyaman dari keberadaan implant, tapi tidak akan sampai terasa nyeri. Seperti yang dijelaskan di atas, selama menerima internal radiation therapy, pasien yang bersangkutan tidak boleh dekat dengan orang lain tanpa pelindung khusus sampai level radioaktifnya aman, atau sampai implant dikeluarkan.
Sementara efek sampingnya bagi pasien tergantung dari bagian tubuh yang terpapar dan seberapa banyak radiasi yang diterima tubuh. Sebagian besar dari efek samping bersifat sementara, dapat dikontrol, dan umumnya hilang setelah terapi selesai atau hilang dalam beberapa waktu. Walau pun sangat jarang, ada efek samping yang timbul justru beberapa waktu setelah terapi, yaitu tumbuhnya kanker baru yang berbeda dengan kanker yang sudah sembuh. Efek yang bisa timbul sesuai dengan lokasi penyinaran adalah sbb.:
- Terapi pada semua area; rambut (‘bulu’) kulit rontok (bisa permanen), iritasi dan gatal pada kulit, kerusakan kulit, rasa letih, serta gangguan produksi sel-sel darah sehingga mudah terkena infeksi.
- Terapi pada daerah kepala dan leher; rambut rontok, mulut kering, ludah mengental, sariawan banyak, kesulitan sampai sakit menelan, perubahan perasa pada lidah, gigi rusak, mual.
- Terapi pada daerah dada; kesulitan menelan, nafas pendek dan berat, serta batuk.
- Terapi pada daerah perut; mual, muntah, dan mencret.
- Terapi pada daerah panggul; mencret, iritasi kantung kencing, banyak bekemih, dan disfungsi seksual.
Persiapan Radiation Therapy
Sebelum menjalani radiation therapy, tim kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat akan menyusun rencana proses terapi untuk meyakinkan radiasi mengenai titik yang tepat di mana radiasi dibutuhkan. Persiapan biasanya sbb.:
- Simulasi. Akan dicari posisi ternyaman bagi pasien selama terapi dilakukan (untuk external radiation therapy). Posisi nyaman ini penting karena selama terapi, pasien diminta untuk sebisa mungkin tidak bergerak. Bahkan untuk radiasi daerah dada, pasien bisa diminta untuk menahan nafas selama penyinaran berlangsung. Bantal sebagai ganjal tubuh dan tali penahan akan disusun sedemikian rupa untuk mendapatkan posisi ternyaman tersebut.
- Penandaan lokasi. Kemudian daerah yang akan disinar, akan ditandai. Tergantung dari rencana terapi, penandaan bisa dilakukan secara temporary menggunakan marker atau secara permanen menggunakan tato.
- Pemeriksaan dengan CT-scan. Untuk lebih meyakinkan lokasi penyinaran, pasien biasa dilakukan pemeriksaan CT-scan terlebih dahulu.
- Pemilihan dosis. Setelah semua persiapan selesai, dokter kemudian akan memilih dosis penyinaran yang akan diberikan sesuai dengan semua faktor yang sudah dibahas di atas.
Keberhasilan Radiation Therapy
Seperti halnya juga dengan penanganan kanker lainnya, setelah terapi dokter akan melakukan beberapa seri pemeriksaan. Dari pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dokter akan melihat bagaimana respon kanker terhadap radiation therapy yang diberikan. Pada beberapa kasus, hasilnya bisa langsung terlihat dalam hanya beberapa saat. Tapi ada juga hasil baru terlihat setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Untuk pasien dengan kanker berstadium lanjut, hasil radiation therapy tidak ditujukan untuk penyembuhan, tapi hanya untuk meringankan/ menghilangkan keluhan atau untuk menahan laju pertumbuhan dan penyebaran kankernya saja.
Daftar Pertanyaan untuk Menjalani Radiation Therapy
- Mengenai kankernya; tipe kanker dan stadium dari kanker
- Sebelum mulai radiation therapy; seberapa penting untuk dijalani, apa tujuan yang akan dicapai, apa keuntungan dan resikonya.
- Mengenai sesi radiation therapy; berapa waktu yang akan dipakai, berapa lama durasi setiap sesinya.
- Mengenai jenis obat radiation therapy; jenis apa yang akan diberikan, bagaimana metoda pemberiannya.
- Mengenai efek samping; apa saja efek samping yang bisa langsung terjadi, dan efek samping yang muncul kemudian, apa saja yang harus dilakukan mengatasi efek samping tersebut, berapa lama efek samping itu bertahan, dan apakah bisa hilang sempurna nantinya.