Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-259: Cairan Infus dan Terapi Infus

17/3/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Ketika pasien dirawat di rumah sakit, hampir selalu terpasang selang infus. Di dunia medis, tujuan pemasangan selang infus ini ada beberapa macam. Cara pemasangannya pun berbeda-beda dengan menggunakan alat yang berbeda, bahkan jenis cairan infus yang diberikan pun sangat banyak jenisnya. Pemasangan selang infus dan terapi infus (infusion therapy) bukan tidak memiliki efek samping, di mana yang paling sering terjadi adalah phlebitis pada lokasi pemasangan. Karenanya menjaga peralatan tetap steril dan lokasi pemasangan senantiasa bersih sangat penting bila seorang pasien diharuskan terpasang selang infus atau harus mendapatkan terapi infus.
 
Fakta Tentang Cairan Infus dan Terapi Infus
  • 6-7 dari 10 pasien yang dirawat di rumah sakit dipasangkan selang infus dengan tujuan yang berbeda-beda.
  • 50% dari pasien yang dipasangkan selang infus mengalami phlebitis atau infeksi pada lokasi pemasangan, terutama dengan pemasangan lebih dari 3 hari.
  • Banyak orang menyangka, bila sudah terpasang selang infus maka pasien sudah tidak perlu makan dan minum lagi, padahal isi cairan infus tidak selalu berisi pengganti minum dan makan.
  • Banyak orang juga menyangka bahwa selalu terdapat obat atau medikasi pada cairan infus, padahal sebagian besar justru hanya infus jaga saja.
  • Sejak tahun 1980, infusion therapy bisa diberikan juga pada pasien yang dirawat di rumah, terutama di negara-negara maju dan harus dilakukan oleh perawat yang terlatih.
Cara Pemasangan Selang Infus
Selang infus untuk tujuan terapi infus dipasang pada tubuh pasien menggunakan alat bantu yang disebut sebagai IV catheter atau ‘kateter intra vena’. IV catheter ini dapat dipasang di berbagai tempat di tubuh pada jalur pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Terapi infus tidak pernah dipasang pada jalur pembuluh darah arteri. Lokasi-lokasi pemasangannya adalah sbb.:
  1. Pembuluh darah vena di tangan atau lengan bawah di sekitar pergelangan tangan. Cara ini adalah yang paling sering dan paling mudah juga untuk dilakukan.
  2. Pembuluh darah vena di pelipis. Cara ini biasa dilakukan pada bayi yang kecil karena sulit untuk memasangkan IV catheter seperti pada cara pertama.
  3. Pembuluh darah vena di kaki atau tungkai bawah di sekitar pergelangan kaki. Cara ini dilakukan bila akses pada kedua tangan tidak didapatkan, misalnya pada kondisi kedua lengan bawah pasien terluka parah.
  4. Seperti pada nomor 3, tapi pemasangannya menggunakan prosedur operasi yang disebut sebagai vena section; yaitu dibuat sayatan kecil menggunakan pisau sebelum IV catheter dimasukkan. Cara ini dilakukan pada pasien yang dalam keadaan dehidrasi berat atau terjadi perdarahan hebat, sehingga pembuluh darah vena sudah collapse.
  5. Pembuluh darah vena jugularis di leher. Cara ini digunakan untuk pemberian cairan infus yang bermolekul besar dan berkonsentrasi tinggi (seperti pemberian nutrisi intra vena), karena vena jugularis ini diameternya lebih besar.
 
Tujuan Pemasangan Selang Infus
Tidak ada tindakan di dunia medis yang dilakukan tanpa tujuan, demikian pula dengan pemasangan selang infus, sehingga hanya 60-70% saja dari pasien yang dirawat di rumah sakit dipasangkan selang infus. Bagi yang dipasangkan, tujuannya adalah seperti berikut:
1. Infus jaga.
Pemasangan infus sebagai ‘infus jaga’ adalah tujuan yang paling sering. Biasanya cairan infus yang diberikan hanya larutan RL (baca di bawah) saja, dengan tetesan yang lambat, karena hanya bertujuan menciptakan tersedianya jalur intra vena. Jalur intra vena diperlukan untuk pemberian obat suntik sehingga pasien tidak berkali-kali ditusuk jarum setiap kali akan diberikan obat suntik intra vena, melainkan hanya melalui selang infus saja.

2. Rehidrasi.
Tujuan rehidrasi adalah yang kedua tersering, dengan maksud memberikan cairan pengganti cairan tubuh yang berkurang/hilang akibat penyakit seperti diare atau terjadi perdarahan akibat luka atau akibat tindakan operasi. Pemberian rehidrasi biasanya dilakukan dengan tetesan yang cepat, bahkan bisa dipasangkan infusion press-cuff atau sabuk pemeras agar cairan masuk lebih cepat ke dalam tubuh. Cairan yang diberikan paling sering adalah RL.

3. Terapi.
Tujuan lainnya adalah untuk pemberian obat. Obat yang biasa diberikan intra vena seperti antibiotik, anti jamur, antiviral, anti nyeri, anti mual, dan kemoterapi. Lebih jarang jenis obat seperti kortikosteroid, anti pembekuan darah, obat-obatan jantung, hormon, immunoglobulin, adrenalin, dll. Sementara caranya dapat dilakukan sbb.:
  • Obat bisa dilarutkan dalam sebuah cairan infus yang terpasang. Cara ini dipilih bila obat harus dimasukkan secara perlahan dan terus menerus dalam kurun waktu tertentu.
  • Obat sudah dalam bentuk cairan dalam botol atau soft bag yang dipasang mengganti ‘infus jaga’ yang sudah terpasang sebelumnya.
  • Obat dimasukkan di dalam syringe dan diberikan menggunakan syringe pump. Cara ini dipilih bila obat harus dimasukkan harus secara sangat presisi.

4. Transfusi.
Jelas bertujuan mengganti atau menambah komponen darah pasien yang menderita kekurangan baik akibat perdarahan, operasi, mau pun penyakit tertentu. Transfusi bisa berupa whole blood (darah utuh), PRC (packed red cells) atau perbandingan sel darah lebih tinggi dari plasma, fresh frozen plasma atau hanya terdiri dari semua protein plasma, trombosit, dan krioprestipitat dengan kandungan fibrinogen lebih banyak

Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
5. Nutrisi.
Bila pasien tidak dapat makan dan juga tidak dapat dimasukkan makanan cair melalui selang NGT (naso-gastro tube), maka pilihannya adalah memberikan nutrisi intra vena yang diantar langsung ke dalam peredaran darah pasien atau yang disebut sebagai total parenteral nutrition. Biasanya selang infus dipasang menggunakan catheter khusus pada vena besar seperti pada leher.
 
Lama Pemberian Cairan Infus
Cairan infus diberikan selama diperlukan dan amat sangat tergantung pada kondisi dan penyakit pasien. Namun setiap 3 hari sekali atau setidaknya maksimal dalam 7 hari, set infus yang terdiri dari IV catheter dan selang infus harus diganti untuk menghindari terjadinya komplikasi infeksi yang disebut phlebitis. Selain durasi pemasangan, frekuensi atau kecepatan tetes cairan juga tergantung pada kondisi dan penyakit pasien. Pada ‘infus jaga’, kecepatan tetes sangat lambat atau sekitar 20 tetes per menit saja. Sebaliknya untuk tujuan rehidrasi, kecepatan bisa sangat cepat atau harus sesegera mungkin dihabiskan dan biasa menggunakan infusion press-cuff atau sabuk pemeras. Sementara untuk tujuan terapi dan nutrisi kecepatannya harus dihitung secara detil dan presisi sesuai dengan dosis yang akan diberikan dokter. Sangkin presisinya, pemberiannya pun sampai harus sampai menggunakan infusion pump bahkan syringe pump.
 
Beberapa Jenis Cairan Infus (non obat) & Kegunaannya
Daftar di bawah ini disusun dari yang paling sering diberikan ke pada pasien.

1. Cairan Kristaloid
  • RL (ringer lactate) dengan komposisi (mmol/100ml) Na=130, K=4-5, Ca=2-3, Cl=109; dan basa=28-30mEq/L. Kegunaannya: hidrasi dan mengganti cairan tubuh dan sering digunakan sebagai infus jaga.
  • NaCl atau larutan garam 0.9% (normal saline) dengan kegunaan: mengganti elektrolit dan menjaga keseimbangan elektrolit.
  • Dextrose dengan jenis dan kandungan glukosa (gr/L); D5=50, D10=100, D20=200. Kegunaannya: memberikan tambahan glukosa pada pasien yang dipuasakan atau yang hipoglikemia.
  • RA (ringer acetate) yang hampir sama dengan RL dan diberikan pada pasien luka bakar, shock perdarahan, dan pasien diare yang kehilangan bikarbonat yang masif. Manfaat yang dirasakan pasien 3-4 kali lebih cepat dari pada cairan RL.

2. Cairan KA-EN
Kegunaan pemberian cairan KA-EN adalah sebagai pengganti cairan biasanya pada pasien anak yang dehidrasi, demam, tidak mendapatkan asupan oral. Jenisnya dipilih oleh dokter berdasarkan kebutuhan masing-masing pasien.
  • KA-EN 1B. (g/L): NaCl=2.25 dan dextrose=37.5
  • KA-EN 3A. (g/L): NaCl=2.34, KCl=0.75, Na-laktat=2.24, dextrose=27
  • KA-EN 3B. (g/L): NaCl=1.75, KCl=1.5, Na-laktat=2.24, dextrose=27
  • KA-EN 4A (mEq/L): Na=30, Cl=20, laktat=10, dex.=40
  • KA-EN 4B (mEq/L): Na=30, K=8, Cl=28, laktat=10, dextrose=37.5
  • KA-EN MG3. (g/L): NaCl=1.75, Na-laktat=2.24, dex.=100

3. Cairan Asering
Kegunaannya untuk pasien penyakit jantung, asidosis, dan ketika menjalani prosedur anestesi. Kandungannya (mEq/L): Na=130, Ca=3, K=4, Cl=109, asetat=28.

4. Cairan Keloid
Merupakan cairan bermolekul besar dan sulit menembus membran kapiler sehingga dapat membuat tekanan osmosis plasma lebih terjaga dan mengalami peningkatan.
  • Albumin; yang merupakan protein seperti pada putih telur. Dulu dibuat dari plasma manusia, tapi kini sudah merupakan albumin sintetis. Pemberiannya bertujuan untuk mengganti kekurangan albumin bagi pasien syok hipovolemik, trauma, operasi, luka bakar, dan gagal ginjal akut.
  • HES (hydroxyethyl starches); yang merupakan polimer glukosa amilase dan amilopektin. Pemberiannya bertujuan menurunkan permeabilitas pembuluh darah pasien post trauma untuk menghindari kebocoran kapiler.
  • Dextran; juga merupakan polimer glukosa dengan tujuan pemberian menambah volume plasma dan menurunkan viskositas darah agar mencegah agregasi trombosit pada pasien trauma, syok sepsis, iskemia cerebral, dan iskemia miokardia.
  • Gelatin; merupakan kolagen dari sapi dengan tujuan memberi efek anti koagulan dan dapat menambah volume plasma pasien.
  • Manitol; dengan rumus C6H14O6, yang dapat membantu tekanan intrakranial menjadi normal atau berkurang serta dapat meningkatkan diuresis (produksi urin). Diberikan untuk pasien menjalani prosedur operasi otak dan operasi transurethral, serta pada pasien gagal ginjal

5. Parenteral Nutrition
Atau nutrisi yang diberikan intra vena. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pemberian total parenteral nutrition (TPN) harus melalui pembuluh darah yang besar seperti pada vena jugularis di area leher menggunakan kateter khusus. Fungsinya adalah memberikan nutrisi atau zat makanan pada pasien yang sama sekali tidak bisa mendapatkan asupan makanan dengan cara peroral atau menggunakan NGT. Kandungan TPN adalah kombinasi dari glukosa, garam-garaman (Na, K, Ca, Mg), asam amino, lipid, vitamin dan beberapa dietary mineral. TPN terbagi tiga dengan persentase dari kandungan di atas yang berbeda:
  • Untuk pasien normal; dengan kandungan asetat terendah dari ketiganya.
  • Untuk pasien high stress; dengan asam amino, dextrose, Na, asetat dan fosfor yang lebih tinggi.
  • Untuk pasien fluid-restricted; dengan asam amino, lipids, Na, K, Ca, dan Cl yang lebih rendah.
IKM 2017-03
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2017

    Medical Articles 2017

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Manfaatkan STRES untuk menjadi HEBAT; baca di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2018. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2016. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017

    Categories

    All
    Air Minum
    Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
    Berpuasa Yang Sehat
    Cairan Infus & Terapi Infus
    Complementary & Alternative Medicine
    Dehidrasi
    Diet Untuk Bentuk Tubuh Ideal
    Electronic Muscle Stimulation
    Eye Floaters
    Fakta & Fantasi Tentang Diet & Metabolisme
    Fitness For A Better Healthy Life
    Fitness Trackers
    Kanker Getah Bening - Lymphoma
    Kemoterapi (Chemotherapy)
    Kesuburan (Fertilitas) - Fertility
    Luka Bakar (Burns)
    Makanan Untuk Kecantikan (Beauty Diet)
    Mastitis (Radang Payudara)
    Menopause
    Nyeri Haid (Dysmenorrhea)
    Olahraga & Diet Mengatasi Kegemukan
    Olahraga Untuk Kecantikan (Beauty Exercise)
    Part 1
    Part 2 (Beauty Stress)
    Pembesaran KGB
    Penurunan Pendengaran (Hearing Loss)
    Sindroma Nefrotik Vs Nefritik
    Sirosis Hepatis (Cirrhosis)
    SLE (Systemic Lupus Erythematosus)
    STRES Untuk HEBAT
    Terapi Radiasi (Radiation Therapy)
    Tersengat Listrik (Electrical Shock)
    Tidur Untuk Kecantikan (Beauty Sleep)
    Transfusi Darah (Blood Transfusion)
    Varicocele


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly