Luka bakar atau burns adalah jenis luka yang terjadi pada tubuh karena sesuatu yang panas atau menghasilkan panas, seperti api, uap panas, listrik, zat kimia, sinar matahari, dll. Luka bakar dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, otot, syaraf, pembuluh darah, organ dalam, bahkan sampai dengan tulang. Hampir seluruh kejadian luka bakar merupakan kasus kecelakaan yang sebenarnya dapat dicegah. Di Indonesia kesadaran untuk melakukan tindakan pencegahan dari terkena luka bakar masih sangat kurang. Selain itu masih banyak mitos dan cara yang salah dalam penanganan luka bakar di Indonesia yang sering malah menambah buruk kondisi korban dan dapat mengurangi kemungkinannya untuk selamat atau terhindar dari kecacatan tetap.
Fakta Tentang Luka Bakar
- Setiap tahun di AS, terdapat lebih dari 486 ribu kasus luka bakar yangmendapatkan perawatan medis.
- Korban luka bakar lebih banyak pada pria (68%), dibandingkan wanita (32%).
- Luka bakar 43% disebabkan oleh api dan jilatan api, 34% oleh hawa dari sesuatu yang panas, 9% disebabkan oleh kontak dengan sesuatu yang panas, 4% karena tersengat listrik, 3% oleh zat kimia, dan 7% karena yang lainnya.
- Lokasi terjadinya luka bakar 73% terjadi di rumah, 8% terjadi di tempat kerja, 5% di jalan, 5% di tempat rekreasi, dan 9% terjadi pada tempat lainnya.
- Survival rate atau derajat keselamatan dari penderita luka bakar kini semakin tinggi yaitu sekitar 96,8%.
Jenis luka bakar ditentukan dari tingkat keparahan luka bakar sesuai dengan tanda yang ada pada korban yang mengalaminya. Ada yang membaginya sampai 3 tingkatan, tapi ada juga yang membaginya sampai 4 tingkatan, plus 1 tanda atau gejala tambahan; seperti di bawah ini:
- First-degree burns (luka bakar derajat 1). Dikatakan juga sebagai superficial burn (luka bakar permukaan). Contohnya sunburn atau terbakar sinar matahari. Menyebabkan rasa nyeri lokal, kemerahan pada kulit bagian epidermis yang memutih bila ditekan, tidak terjadi blister (lecet berair), dan permukaan masih lembab.
- Second-degree burns (luka bakar derajat 2). Dikatakan juga sebagai partial thickness burn (luka bakar sebagian). Menyebabkan kerusakan pada epidermis dan sebagian dermis. Menyebabkan blisters, pembengkakan jaringan lunak di sekitarnya, kulit bisa terlihat terkelupas, rasa yang lebih sakit, rambut pada kulit masih dapat terlihat.
- Third-degree burns (luka bakar derajat 3). Dikatakan juga sebagai full thickness burn (luka bakar dalam). Merusak lapisan epidermis dan dermis. Permukaan yang terbakar terlihat putih atau hitam, luka cendrung kering, dapat terjadi kehilangan sensasi rasa nyeri karena kerusakan syaraf, dan tidak ditemukan lagi rambut pada kulit. Bila terjadi pada seluruh tangan, lengan, kaki, atau tungkai; dapat terjadi konstriksi dan kerusakan sirkulasi darah yang menyebabkan kematian jaringan yang terbakar.
- Fourth-degree burns (luka bakar derajat 4). Menyebabkan kerusakan sampai mengenai tulang. Contohnya adalah luka bakar yang disebabkan oleh ledakan bom.
- Gejala tambahan: Smoke-expose (efek asap). Yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas karena menghirup asap dan racun yang dapat sampai menyebabkan kematian; walaupun luka bakar pada tubuh sangat minimal.
Persentase Luka Bakar
Penentuan persentase tubuh yang mengalami luka bakar bertujuan membantu penentuan rencana terapi, penentuan resusitasi cairan pada korban, serta panduan menentukan apakah korban harus ditransfer ke unit luka bakar (burn unit) atau tidak. Penentuan ini dibedakan antara orang dewasa dan anak seperti berikut:
Pada Dewasa
1. Rule of Nines
- Bagian depan kepala plus leher depan = 4.5%
- Bagian belakang kepala plus leher belakang = 4.5%
- Bagian depan dari setiap lengan = 4.5%
- Bagian belakang dari setiap lengan = 4.5%
- Dada dan perut = masing-masing 9%
- Punggung bagian atas dan bawah = masing-masing 9%
- Bagian depan dari setiap tungkai = 9%
- Bagian belakang dari setiap tungkai = 9%
- Bagian inguinal (selangkangan) = 1%
Cara ini menggunakan perbandingan luas permukaan telapak tangan korban dengan luas daerah yang mengalami luka bakar. Yang digunakan adalah luas telapak tangan saja, tidak termasuk jemari dan pergelangan tangan. Luas telapak tangan tersebut sekitar 1% dari total luas permukaan tubuhnya.
Pada Anak
- Bagian depan kepala plus leher depan = 10.5%
- Bagian belakang kepala plus leher belakang = 10.5%
- Setiap lengan = 10%
- Dada dan perut = 13%
- Punggung = 13%
- Pantat = 5%
- Setiap tungkai = 13,5%
- Bagian inguinal (selangkangan) = 1%
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Seperti yang disebutkan pada fakta di atas, hanya 43% luka bakar yang disebabkan oleh api atau jilatan api. Dengan persentase yang sama (34%+9%) disebabkan oleh hawa panas, kontak dengan sesuatu yang panas, atau karena zat kimia yang mengeluarkan panas. Luka bakar jenis ini disebut sebagai thermal burns atau yang bukan disebabkan oleh api secara langsung. Thermal burns ini faktor resiko tertingginya terjadi pada anak-anak. Walau pun sebagian besar kasus merupakan luka bakar ringan, tapi tidak menutup kemungkinan bisa mencapai derajat dan persentase luka bakar yang sama dengan jenis luka bakar karena api.
Jenis dan Penyebab Thermal Burns
- Cairan panas, uap panas, atau lelehan suatu cairan panas.
- Kontak dengan sesuatu yang panas seperti alat masak, pipa panas, dll.
- Electrical burns akibat tersengat listrik.
- Karena zat kimia (chemical burns).
- Radiation burns; seperti sunburn atau terbakar sinar matahari, terpapar radiasi dari alat solder/las, serta karena radiasi alat medis terapi kanker (chemotherapy).
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Bila luka bakar mengenai muka, mata, telinga, tangan, kaki, atau genital.
- Bila sudah melebihi 10%.
- Bila sudah terjadi luka bakar derajat 2 atau lebih.
- Bila rasa nyeri tidak kunjung hilang.
- Bila terjadi gangguan bernafas dan atau terpapar oleh asap.
- Bila korban tidak sadar setelah insiden.
- Bila luka bakar yang sudah dirawat sendiri menjadi infeksi. Tanda terjadinya infeksi: nyeri, bengkak, terdapat nanah, dan terjadi demam.
Penanganan Luka Bakar
Dilakukan Sendiri
- Yang paling penting adalah jauhkan dari sumber panas penyebab luka bakar. Hindari agar tidak terjadi korban kedua atau cedera lanjutan pada korban.
- Dinginkan bagian permukaan tubuh yang terbakar. Bisa dengan menggunakan air dingin yang mengalir selama beberapa menit atau dikompres dengan kain bersih yang sebelumnya direndam dalam air dingin.
- Jangan menggunakan: air es, mentega, mayonnaise, pasta gigi, tumbukan daun-daunan, dll.
- Bila luka kotor dapat dibersihkan dengan sabun dan air mengalir. Hindari sabun yang mengandung mint karena akan membuat tambah sakit.
- Bila luka diakibatkan oleh zat kimia, bersihkan zat kimia tersisa sebisa mungkin, dan buang seluruh pakaian yang juga terkena.
- Berikan selapis obat luka bakar. Mulai dari yang paling sederhana seperti lavertran, krim luka bakar seperti silver sulfadiazine, atau dengan gel yang mengandung antibiotik plus ekstrak placenta. Bila luka lebar dan dalam, tutup dengan kain kassa. Jangan menggunakan kapas karena akan lengket. Berikan setidaknya 2 kali dalam 24 jam, dengan dibersihkan terlebih dahulu dengan air setiap kali akan menggunakannya.
- Bila bula pecah jangan membuang atau membersihkannya sendiri di rumah, kecuali Anda seorang petugas medis.
- Bisa meminum obat penahan nyeri seperti paracetamol, ibuprofen, asam mefenamat, dll.
Dilakukan Dokter
- Dokter atau petugas medis juga akan melakukan seperti yang dapat dilakukan sendiri di atas.
- Bila belum atau ragu sudah disuntik tetanus, dokter akan memberikan suntik ATS (Anti Tetanus Serum).
- Bila ada jaringan mati atau bula yang pecah, akan dibersihkan dan dibuang. Tapi yang terdapat pada telapak tangan akan dibiarkan sampai lapisan kulit bawahnya tumbuh kembali.
- Bila dokter mengkhawatirkan sudah terjadi penguapan cairan, maka korban akan diminta untuk banyak minum atau dapat dipasangkan jalur infus untuk tujuan rehidrasi.
- Bila sangat parah, korban akan dirawat pada burn unit atau unit luka bakar yang merupakan unit khusus di RS. Kriterianya: (1) Luka bakar grade 3 melebihi 5%, (2) Luka bakar grade 2 melebihi 20% pada korban usia 10-50 tahun, (3) Luka bakar grade 2 melebihi 10% pada korban usia <10 tahun atau >50 tahun, (4) Luka bakar signifikan pada mata, telinga, tangan, kaki, atau genital.
- Anti nyeri yang diberikan dokter untuk luka bakar, dari mulai yang ringan sampai menggunakan obat golongan narkotik karena nyeri akibat luka bakar, termasuk nyeri yang hebat.
Prognosis Luka Bakar
Luka bakar minor yang dapat ditangani di rumah, biasanya dapat sembuh sempurna tanpa bekas, kecuali korban memiliki bakat keloid. Prognosis akan bertambah buruk bila terjadi derajat luka bakar yang parah, bila wilayah yang terkena luas, bila terjadi infeksi, dan bila penanganan terlambat atau salah.
Mencegah Luka Bakar
- Ajari anak-anak untuk menghargai api dan sesuatu yang panas agar mereka terlatih untuk senantiasa berhati-hati.
- Jangan biarkan anak-anak bermain dengan pemantik api, sumber yang dapat terbakar seperti kembang api dan lain-lain tanpa pengawasan orang dewasa.
- Jangan menggendong anak sambil membawa sesuatu yang panas secara bersamaan.
- Jangan meminum minuman panas dalam kendaraan dan dalam pesawat.
- Bila memasak, arahkan tangkai panci jauh dari tepi kompor sehingga anak-anak tidak dapat meraihnya.
- Perhatikan keran air panas di kamar mandi sebelum membukanya. Pastikan dimulai dari sisi air dingin.
- Jangan merokok pada daerah yang mudah terbakar atau banyak terdapat bahan dari kain.
- Siapkan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di rumah, kantor, dan sekolah, pada setiap lantai (bila bangunan bertingkat); terutama dekat dengan sumber api seperti dapur, dan pemanas air di kamar mandi. Juga sebaiknya ada di dalam kendaraan. Pastikan APAR tersebut tidak kadaluarsa.
- Pasang smoke detector atau alat pendeteksi asap di rumah, sekolah, dan kantor.