Satu hal yang tidak boleh hilang dari kehidupan manusia adalah air minum. Seperti yang sudah pernah dibahas sebelumnya, bila kita kekurangan minum dan menderita dehidrasi maka kita akan menderita gangguan pencernaan, menjadi lemah, mudah terkena penyakit, bahkan bisa mencetus kematian. Tapi dehidrasi bukanlah satu-satunya tanda, bahwa seseorang membutuhkan minum. Ini disebabkan karena dehidrasi terjadi bila kekurangan cairan sudah pada tahap lanjut. Tanda-tanda awal ketika tubuh membutuhkan air minum inilah mungkin yang harus kita cermati, agar tubuh kita senantiasa tercukupi kebutuhan cairannya. Lebih jauh dalam artikel ini juga akan dibahas banyak hal tentang air minum dan efeknya bagi tubuh.
Fakta Mengenai Air Minum
- Haus adalah tanda sederhana kita membutuhkan minum.
- Tapi kaum manula cendrung sedikit minum karena pada tubuh mereka bisa kehilangan sensasi rasa haus.
- Menurut penelitian IOM tahun 2004, Rata-rata asupan cairan orang dewasa yang baik adalah 2,7 L untuk pria dan 2,2 L untuk wanita. Yang terdiri dari 81% berasal dari minuman, 19% berasal cairan pada makanan.
- Orang yang kurang minum 49% lebih rentan terkena kanker kantung kemih.
- Konsumsi air minum dalam kemasan di AS per tahun lebih dari 25 miliar liter atau sama dengan volume air terjun Niagara selama 2,5 jam!
- Air minum menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Ini disebabkan karena setiap saat tubuh kehilangan cairan dari pernafasan, kulit, dan air kencing. Ketika asupan lebih sedikit dari yang dikeluarkan otak mencetus mekanisme rasa haus membuat yang bersangkutan ingin minum.
- Memilih lebih meminum air putih dibandingkan air yang berasa manis atau soda, jelas dapat mengurangi asupan kalori dari minuman yang tinggi kalori tersebut.
- Lebih dari 80% dari otak kita adalah air, sudah jelas di sini bahwa otak dan sistem syaraf tidak akan berfungsi baik bila yang bersangkutan kekurangan asupan cairan.
- Fungsi otot hanya bisa terjaga baik bila kebutuhan air dan elektrolit tercukupi.
- Agar kulit terjaga kesehatannya, dibutuhkan juga air minum yang dapat memperlambat proses pengerutan.
- Air minum dibutuhkan bagi ginjal untuk berfungsi baik sebagai pengangkut dan pelarut.
- Pencernaan yang sehat adalah pencernaan yang mendapatkan cukup air dan dapat mencegah konstipasi.
- Air minum juga menjaga kesehatan sendi.
Tips Agar Tidak Kurang Minum
- Ingatlah untuk minum setiap saat makan atau mengemil.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayuran, karena 19% asupan cairan berasal dari makanan terutama buah dan sayur.
- Siapkan selalu botol air minum di mobil, di kantor, dan di dalam tas Anda.
- Pilihlah minuman yang disukai, agar minum lebih banyak. Semua jenis minuman selama tidak berlebihan dan tidak mengandung alkohol adalah baik.
- Pilihlah air putih atau air mineral dibandingkan air berkalori tinggi seperti yang berasa manis atau minuman bersoda bila BMI Anda sudah berlebih.
Kandungan di Dalam Air Minum
Air putih yang kita minum sebenarnya lebih dari sekedar air, berikut yang seharusnya terkandung di dalam air minum dan juga hal-hal yang harusnya tidak boleh ada di dalam air minum.
- Air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (H2O). Struktur molekul air inilah yang menjadikan air adalah air, dan yang membuat tubuh kita dapat meregulasi suhu tubuhnya dengan mudah.
- Air minum harus mengandung trace minerals yang dibutuhkan oleh tubuh. Mineral yang harus ada adalah:
- Magnesium yang berguna membantu proses pencernaan protein, memelihara kesehatan otot dan ligamen, membantu menghilangkan timbunan lemak di dinding dalam pembuluh darah, dan sebagai zat pembentuk sel darah merah.
- Calcium yang menjaga kesehatan tulang dan gigi, berperan penting dalam proses kontraksi otot, pembekuan darah, dan menunjang imunitas tubuh.
- Natrium yang menjaga keseimbangan cairan tubuh, menopang transmisi saraf, kontraksi otot, absorbsi glukosa, dan menjadi alat angkut zat gizi melalui membran sel.
- Kalium yang membantu pembentukan sel dan pembentukan jaringan di dalam tubuh.
- Bikarbonat yang memelihara keseimbangan keasaman darah dan menyokong proses pencernaan.
- Semakin tinggi kandungan mineral terutama bikarbonat di dalam air, maka semakin alkali jenis airnya. Pastikan jumlah mineral pada air tidak berlebihan, karena bila berlebih juga tidak baik bagi kesehatan. Konsumsilah air ber-pH tinggi sesuai kebutuhannya dan dalam jumlah yang proporsional.
- Air minum juga sebaiknya mengandung fluoride untuk menjaga kesehatan gigi. Di AS air minum sengaja ditambahkan fluoride sejak tahun 1940-an, yang dapat menurunkan insidensi gigi berlubang sampai 25%.
- Arsenik dan timbal, sering terdapat pada pipa air minum, terutama pipa tua yang terbuat dari bahan logam. Kedua hal ini tidak boleh terlarut ke dalam air yang melaluinya karena arsenic dan timbal sangat berbahaya bagi tubuh. Batasan aman bagi tubuh untuk arsenic adalah 10 parts per billion (ppb), dan untuk timbal adalah 15 ppb.
- Mikroorganisme juga tidak boleh sampai terdapat di dalam air minum. Yang sering adalah E. coli dan cryptosporidium ketika air tercemar oleh feses, giardia yang sering terbawa oleh hewan. Mikroorganisme ini dapat menginfeksi saluran cerna dan mencetus diare. Mikroorganisme ini mati bila air dididihkan sampai 3 menit sebelum dikonsumsi.
- Klorin sering ditambahkan ke dalam sumber air minum seperti air dari PDAM untuk membunuh mikroorganisme. Batas maksimal klorin yang aman bagi tubuh adalah 4 mg/L.
- Hal-hal lain yang tidak boleh juga ada di dalam air minum, dan air minum tersebut dianggap terkontaminasi bila mengandung hal-hal seperti: pestisida, material inorganic (sianida, asbes, mercury, dll.), material organik (syrene dan benzene), serta material radioaktif (radium, uranium, dll.)
Air Minum dalam Botol
Kini semakin banyak orang di dunia yang mengkonsumsi air minum kemasan. Selama sumber air dari alam seperti sungai, sumur gali, sumur pompa, dan lain-lain masih cukup sehat seperti uraian di atas, sesungguhnya kita tidak membutuhkan air yang dikemas. Namun karena kini semakin sulit mendapatkan air yang benar-benar sehat, kita beralih ke air minum kemasan. Satu hal efek paling merusak alam dari air minum kemasan adalah kemasan botol plastiknya. Selain dibutuhkan waktu ratusan tahun bagi alam untuk mendaur plastik, usaha memproduksi botol plastik sendiri mencemari air bersih di bumi ini. Sehingga bila kita memutuskan memilih air minum dalam kemasan sebaiknya kemasannya kita pastikan untuk di daur ulang. Produksi air minum dalam kemasan di AS dikontrol ketat oleh FDA dan di Indonesia oleh BPPOM. Produsen bertanggung jawab memproduksi air yang aman, memproduksi botol yang tidak merusak alam, menggunakan botol yang food grade, serta diberi identitas dan etiket yang jelas seperti sumber air, jenis perlakuan pada air, sampai angka-angka kandungan yang terdapat di dalamnya.
Jenis Air Minum Kemasan berdasarkan Sumber Air
- Mineral water. Adalah air yang berasal dari dalam tanah yang setidaknya secara alami mengandung 250 parts per million (ppm) dari mineral trace element terlarut. Bukan yang ditambahkan kemudian di pabrik. Air jenis ini adalah air yang memiliki kandungan mineral tertinggi dibandingkan jenis-jenis lainnya di bawah.
- Spring water. Adalah air yang berasal dari mata air keluar ke permukaan tanah. Air harus diambil dari air permukaan tersebut dan tidak boleh dibor ke dalam tanah.
- Artesian well water. Adalah air yang berasal dari sumur artesis. Artinya air tersebut telah melalui saringan alami lapisan yang terdiri dari batu, pasir, dan tanah liat. Biasanya air jenis ini bisa didapat dengan mengebor ke kedalaman lebih dari 100 meter.
- Well water. Adalah air sumur yang sengaja diambil dengan menggali (sumur biasa) atau mengebor tanah (sumur bor dangkal). Jenis ini adalah yang paling banyak dipraktekkan di Indonesia.
- Tap water. Adalah air yang didapat dari sumber air permukaan seperti air hujan, air danau, air sungai, termasuk air dari PDAM. Tap water harus mendapatkan perlakuan tambahan sebelum dibotolkan.
Jenis Air Minum Kemasan berdasarkan Perlakuan Air
Dari mana pun sumbernya, bila air tersebut belum memenuhi standar yang ditetapkan harus mendapatkan perlakuan tambahan terutama yang bersumber dari tap water seperti di atas. Setelah mendapatkan perlakuan air minum kemasan biasa disebut sebagai purified water. Berikut adalah jenis-jenis perlakuan produsen terhadap air sebelum dibotolkan:
- Distillation. Adalah dengan mendestilasi air yaitu merebusnya sampai mendidih kemudian uap air diembunkan kembali. Jenis perlakuan ini akan menghilangkan semua yang terdapat di dalam air termasuk mineral, dan hanya tertinggal molekul air (H2O) saja.
- Reverse osmosis. Adalah perlakuan osmosis terbalik dengan memampatkan air dan melewatinya pada membran khusus. Jenis perlakuan ini juga akan menghilangkan banyak hal termasuk mineral yang terdapat di dalam air.
- Absolute 1 micron filtration. Adalah perlakuan menyaring air dengan saringan maksimal 1 micron. Perlakuan ini akan membersihkan air dari komponen besar seperti mikroba dan logam berat, tapi mempertahankan kandungan mineralnya.
- Ozonation. Adalah perlakuan menggunakan ozon untuk membunuh mikroba. Perlakuan ini lebih baik dari pada menggunakan klorin yang dapat membunuh mikroba dan mempertahankan kandungan mineral, tapi tidak menghilangkan logam berat.
Menyaring Sendiri Air Minum
Membeli alat saringan sendiri di rumah secara ekonomis akan lebih murah dibandingkan air minum kemasan. Secara medis tidak akan ada bedanya, tapi harus diyakinkan dulu sumber air yang akan disaring tidak mengandung hal yang bahaya atau dapat tersaring dengan alat yang dibeli secara sempurna. Sebaliknya sumber air juga harus mengandung hal-hal yang seharusnya terdapat di dalam air minum seperti uraian di atas.
Memutuskan Memilih Air Minum Kemasan
Sebaliknya, bila memutuskan untuk memilih air minum dalam kemasan, jadilah konsumen yang pintar. Telitilah segala sesuatu terkait hal yang telah kita bahas di atas. Karena di AS saja ketika dilakukan tes rutin dari lebih 100 merk air minum kemasan di sana, sepertiganya sering memiliki masalah. Karena bagaimanapun bersihnya, kontaminasi bisa saja terjadi dan sumber air alam sudah pasti tidak konstan dan bisa saja berubah dari waktu ke waktu. Lebih jauh pilihlah air minum kemasan sesuai dengan kebutuhan. Lihatlah mana yang benar dibutuhkan sesuai dengan jenis sumber airnya dan jenis perlakuan yang dilakukan produsen terhadap airnya. Misalnya, wanita hamil, bayi, orang tua, orang yang mengidap penyakit rendahnya sistem imunitas, orang yang mengkonsumsi steroid secara rutin, serta penderita kanker, lebih baik mengkonsumsi air minum kemasan. Bila mengkonsumsi air minum kemasan yang tidak bermineral, pastikan asupan mineral didapatkan dari sumber makanan. Misalnya kacang-kacangan, kedelai, brokoli, dan ubi manis mengandung magnesium dan calcium yang tinggi. Konsultasikan kepada dokter untuk memilih produsen air minum kemasan yang tepat.
Copyright - IKM 2017-08