Sebenarnya antara diet atau pola makan, harusnya dipisahkan dengan bentuk tubuh ideal. Saya katakan demikian karena tujuan dasar dari mengatur diet bukan semata-mata membentuk tubuh ideal, melainkan untuk membuat tubuh tetap fit, sehat, dan jauh dari segala macam penyakit. Diet sendiri juga termasuk satu pilar dari lima pilar gaya hidup sehat yang tidak dapat dipisahkan dan harus senantiasa dijaga. Sementara bentuk tubuh yang akan menjadi lebih baik karena seseorang menjaga dietnya merupakan bonus dari mengatur diet tersebut. Lebih jauh, menurut saya sebenarnya tidak ada bentuk tubuh yang ideal, karena idealnya bentuk tubuh sangat subjektif. Yang penting seseorang puas dengan bentuk tubuhnya dan ia dalam kondisi sehat dan jauh dari resiko-resiko penyakit. Inilah esensi dasar dari bentuk tubuh yang ideal.
Fakta Tentang Diet dan Bentuk Tubuh Ideal
- Diet dan bentuk tubuh ideal merupakan dua topik yang paling banyak mitosnya yang beredar di masyarakat dan internet.
- Kaum pria lebih mudah berhasil menjalani program diet dibandingkan kaum wanita, dan ini sepertinya berlaku untuk setiap ras dan suku bangsa di dunia.
- Mereka yang mau memaafkan diri sendiri bila salah dalam menjalani program diet, biasanya akan lebih mudah untuk bangkit dan kembali ke program yang direncanakan, ketimbang mereka yang menghukum diri yang malah semakin merasa terpaksa menjalaninya.
- Bentuk tubuh ideal sebenarnya sesuatu yang diciptakan oleh dunia mode yang menjadi semakin ekstrim sehingga semakin sulit dicapai, dan malah semakin berbahaya juga bagi kesehatan yang bersangkutan.
Diet sehat adalah diet yang seimbang, teratur, tidak berlebihan, namun tetap mengkonsumsi seluruh nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kini istilah 4 sehat 5 sempurna yang lama kita kenal sudah diganti dengan istilah “diet seimbang”.
- Seimbang maksudnya sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing orang, karena akan berbeda jenis diet untuk anak pada masa pertumbuhan, diet orang dewasa yang sehat tanpa penyakit, diet orang berpenyakit, diet orang yang baru sembuh dari sakit, diet wanita hamil dan menyusui, diet orang yang sudah tua, serta kondisi lainnya.
- Teratur maksudnya waktu mengkonsumsi makanan dan minuman ke dalam tubuh harus senantiasa terjadwal, di mana jadwalnya juga tergantung dengan kondisi kesehatan seseorang. Untuk orang sehat tanpa penyakit, waktunya menjadi bebas sesuai dengan kebiasaannya. Tapi bila sudah mengidap suatu penyakit, maka harus mengikuti petunjuk dan anjuran dari dokter. Asupan makanan dan minuman tersebut juga harus diperhatikan antara makanan berat dengan cemilan. Seseorang dengan berat badan normal, dapat lebih bebas mengkonsumsi cemilan dari pada orang yang memiliki berat badan berlebih, karena bisa saja malah tidak boleh mengemil sama sekali.
- Tidak berlebihan maksudnya porsi makanan dan minuman harus dibatasi, tidak boleh terlalu banyak, karena sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik. Porsi makanan harus diperhatikan berdasarkan jenis makanannya yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat (sayuran), dan buah-buahan. Ini pun bersifat subjektif sesuai kondisi tubuh dan kesehatan seseorang. Akan berbeda antara anak, dewasa sehat, orang sakit, orang tua, dll.
- Tetap mengkonsumsi semua nutrisi yang dibutuhkan maksudnya tidak boleh membatasi jenis nutrisi, karena tubuh membutuhkan seluruhnya. Porsinya memang harus diatur sesuai kondisi tubuh dan penyakit yang diderita, tapi bukan berarti harus memantang ketat seperti pada program-program crash diet yang banyak sekali jenis dan mitosnya yang kini menjadi viral di internet.
Bila tujuannya adalah ingin memiliki bentuk tubuh ideal, maka dengan mengatur diet seperti uraian singkat dan padat di atas; tanpa harus tersiksa maka bentuk tubuh yang diinginkan dapat dimiliki. Naiknya berat badan sebenarnya disebabkan kalori yang masuk lebih banyak dari yang dibutuhkan. Sebaliknya, berat badan bisa turun bila kalori yang masuk lebih sedikit dari yang dibakar. Rata-rata orang membutuhkan 2.500 kalori per hari atau sekitar 17.500 kalori per minggu. Dibutuhkan sekitar 7.000 kalori ekstra dalam seminggu untuk meningkatkan 1 kg berat badan, atau 7.000 kalori lebih sedikit dalam seminggu untuk menurunkan 1 kg berat badan. Perubahannyapun tidak boleh sangat drastis seperti pada program crash diet, cukup perbedaan 500 kalori saja setiap hari, maka perlahan dan pasti berat badan berubah tanpa harus menderita suatu penyakit.
Minum merupakan Bagian dari Diet Sehat
Satu hal yang tidak boleh hilang dari kehidupan manusia adalah air minum. Seperti yang sudah pernah dibahas sebelumnya, bila kita kekurangan minum dan menderita dehidrasi maka kita akan menderita gangguan pencernaan, menjadi lemah, mudah terkena penyakit, bahkan bisa mencetus kematian. Air yang kita minum harus mengandung unsur atau zat yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan fungsinya. Tidak boleh kurang, namun juga tidak boleh berlebih. Semuanya harus pada satu batas keseimbangan yang sedang-sedang saja. Bila berlebih atau kurang, keduanya dapat mencetus suatu kondisi medis atau bahkan suatu penyakit.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Banyak mitos tentang air minum dan diet sehat yang tidak sepenuhnya benar, tapi juga kadang tidak sepenuhnya salah. Mitos nomor wahid adalah: Meminum air putih dapat menurunkan berat badan, menetralisir racun, dan membakar lemak. Ada benarnya, karena bila seseorang tercukupi kebutuhan cairannya, maka metabolisme tubuhnya akan optimal sehingga tubuh lebih sehat. Tapi air putih jelas tidak dapat membakar lemak dan hanya dengan mengkonsumsi air putih lebih banyak apa pun jenisnya tanpa memperbaiki diet secara keseluruhan, sudah pasti tidak akan menurunkan berat badan. Faktanya adalah, bila seseorang mengkonsumsi air putih lebih banyak, biasanya konsumsi air yang mengandung gula, bersoda, atau berkalori tinggi menjadi jauh berkurang dan sudah pasti asupan kalori yang bersangkutan menjadi lebih rendah, sehingga dapat menurunkan berat badannya.
Bentuk Tubuh Ideal
Seperti pada fakta di atas, sebenarnya tidak ada istilah bentuk tubuh yang ideal, semuanya bersifat semu dan dipromosikan oleh dunia mode. Bentuk tubuh yang dipromosikan tersebut kini kian ekstrim saja dan semakin sulit bagi orang biasa untuk mencapainya. Sangkin ekstrimnya justru bagi orang menjalani hidup dengan bentuk tubuh “boneka Barbie” tersebut, atau sebaliknya penuh dengan “tumpukan otot” berlebih; justru dapat membahayakan yang bersangkutan secara medis. Yang seperti Barbie akan menderita kekurangan gizi, sementara yang berotot sering malah mengkonsumsi suplemen-suplemen secara salah dan berlebihan yang berbahaya bagi kesehatan.
Jadi bagaimana seharusnya? Sebenarnya ukurannya bukanlah dari bentuk tubuhnya, tapi sesuatu yang terukur. Berat badan normal biasa diukur dengan Body Mass Index (BMI) atau Index Masa Tubuh. Walaupun ada cara pengukuran lain, tapi BMI di tambah dengan ukuran lingkar pinggang merupakan cara paling sederhana untuk menentukan berat badan normal. Baca dalam artikel lainnya mengenai BMI ini. Tapi mencapai berat badan normal bukan sekedar mencapai ukuran BMI dan lingkar pinggang saja. Membiasakan dan berusaha memperbaiki semua gaya hidup yang tidak sehat menjadi lebih sehat, merupakan satu-satunya cara dalam mencapai dan menjaga berat badan yang sehat. Memiliki dan mempertahankan gaya hidup yang sehat tanpa harus memiliki bentuk tubuh seperti di majalah, TV dan internet; dapat mencegah seseorang untuk terkena berbagai macam masalah medis seperti serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, kencing manis, sleep apnea, dll.
Normal Weight Obesity
Berat badan di luar normal bisa berupa kegemukan (obesitas) atau kurus; yang keduanya tidak baik bagi kesehatan dan berpotensi menimbulkan masalah-masalah medis. Walau pun kondisi obesitas lebih buruk dibandingkan kurus, tapi ada suatu kondisi yang dinamakan ‘obesitas pada berat badan normal’. Jangan terlalu senang bila ukuran BMI dan lingkar pinggang normal, karena bisa saja tergolong ke dalam normal weight obesity tersebut. Ini terjadi bila berat badan normal, sementara persentase lemak di dalam tubuh di atas normal. Maka semua resiko pada obesitas juga terdapat pada orang tersebut. Inilah alasan saat ini definisi obesitas lebih diperdalam lagi menjadi: “memiliki jumlah lemak tubuh berlebih, bukan sekedar berat badan berlebih saja”. Berikut adalah batasan jumlah lemak tubuh di mana pria lebih rendah dari pada wanita:
Jangan langsung ditelan bulat-bulat bila mendapatkan informasi mengenai cara diet atau bentuk tubuh yang ideal. Banyak sekali informasi di luar sana terutama di internet yang memiliki maksud terselubung dengan tujuan berbisnis. Cara-cara instan dalam menurunkan atau menaikkan berat badan hanya akan berefek buruk bagi tubuh. Mungkin tidak terasa sekarang, tapi lambat laun kondisi-kondisi medis akan pelan-palan bermunculan. Ada beberapa kunci bila ingin sukses menjalani diet sehat dan memiliki tubuh sehat.
- Sabar. Bersabarlah, karena untuk terbiasa menjalani diet yang sehat serta memiliki tubuh yang sehat tidak bisa dengan cara instan.
- Tekun. Jalanilah secara tekun dan penuh semangat. Jangan baru menjalaninya sebentar sudah merasa tidak berhasil, gagal, dan menyerah.
- Jangan menghukum diri sendiri. Bila usaha pertama kurang berhasil atau gagal, jangan sampai menyalahkan dan menghukum diri sendiri. Rasa penyesalan dan bersalah akan malah tambah mengendurkan komitmen.
- Jangan melihat orang lain. Apa lagi membandingkan diri dengan model yang ada di majalah, TV, atau internet. Niscaya Anda akan senantiasa merasa gagal. Ingat mereka sesungguhnya hidup dalam ‘penyiksaan’ dalam bentuknya sendiri. Tumbuhkan rasa bahagia untuk diri sendiri.
- Berikan reward. Atau hadiah pada diri sendiri bila setiap tahap dari target dapat tercapai. Dengan demikian semangat dan komitmen akan tetap tinggi.
- Jalani semua pilar gaya hidup sehat. Yang terdiri dari diet sehat, olah raga rutin terukur, istirahat cukup, stres terkontrol, dan hati yang bahagia. Kelimanya merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.
- Konsultasikan kepada dokter. Bila Anda merasa ragu atau tidak yakin akan sesuatu informasi atau kondisi di tubuh Anda, jangan tunda untuk mengkonsultasikannya kepada dokter. ‘Terlambat’ merupakan kata yang penuh dengan rasa penyesalan dan di dunia medis sebenarnya kita harus menghindari kondisi yang sudah ‘terlambat’.