Saat ini banyak sekali orang yang berolahraga menggunakan alat yang dapat ‘mengukur’ aktivitas olahraganya. Alat ini punya beberapa nama dan dapat menginformasikan beberapa pengukuran. Nama yang paling terkenal adalah nama Fitness Tracker. Tapi ada juga yang menyebutnya sebagai sport band atau fitness band karena sering dikenakan pada pergelangan tangan seperti gelang. Bentuk sebenarnya tidak hanya berupa gelang, tapi bisa berupa liontin, cincin, bahkan ada yang berupa anting dan perhiasan lain. Pertanyaannya sekarang, apakah alat ini akurat, dan benar bergunakah alat ini bagi orang yang menggunakannya, mari kita bahas.
Fakta tentang Fitness Trackers
- Fitness trackers dimiliki dan digunakan oleh jutaan orang di AS dan mungkin oleh puluhan juta orang di seluruh dunia.
- Tujuh merk terlaris di AS adalah Apple Watch, Basis Peak, Fitbit, Microsoft Band, MIO Alpha 2, PusleOn, dan Samsung Gear S2.
- Tujuan orang menggunakan fitness tracker beragam, mulai dari bertujuan mengontrol olahraga demi menurunkan berat badan, ingin mengetahui aktivitas fisiknya, memang senang dengan gadget baru, sampai hanya karena ikut-ikutan dan sebagai bagian dari fashion saja.
- Menggunakan fitness tracker saja tanpa melakukan program diet dan olahraga yang terukur, tetap saja tidak akan mempercepat penurunan berat badan pemakainya.
- Tapi bagi yang senang dengan gadget, fitness trackers meningkatkan aktivitas olahraga pemiliknya sampai 40%.
Penelitian di akhir 2016 yang dilakukan di Singapura oleh Duke-National University of Singapore Medical School dalam employee wellness program yang membagikan fitness trackers pada karyawan perusahaan; menunjukkan hasil bahwa para karyawan tidak tertarik pada alat yang hanya sekedar menunjukkan angka aktivitas olahraga saja. Mereka lebih tertarik bila alat dapat memberikan lebih seperti laporan kondisi tidur, total kalori harian, serta jumlah langkah yang telah mereka lakukan pada suatu hari. Merk yang terkenal untuk multi fungsi ini adalah Apple Watch. Tapi Courtney Monroe, asisten professor di Health Promotion Education and Behavior dari University of South Caroline menyebutkan bahwa merk tersebut hanya bagus pada orang yang relatif sehat, karena pada orang dengan kelainan atau berpenyakit, hasil ukurnya tidak akurat.
Penelitian lain yang dilakukan di University of Pittsburgh dan di muat dalam the Journal of the American Medical Association memberikan hasil yang lebih positif, bahwa pada sekelompok orang muda yang termasuk ke dalam subjek penelitian, mereka lebih berhasil menurunkan berat badan ketika melakukan diet dan aktivitas fisik hariannya terpantau oleh alat fitness tracker dibandingkan kelompok yang tidak menggunakan alat. Namun tidak berbeda bermakna dibandingkan kelompok yang melakukan pencatatan secara manual tanpa bantuan alat. Sehingga penelitian ini menekankan bahwa fitness tracker seperti namanya tidak signifikan membantu pemakainya lebih banyak menurunkan berat badan, melainkan sebagai sarana pencatatan saja.
Bahkan dalam penelitian lain yang dilaporkan oleh John Jackicic, seorang professor di department of health and physical activity, melaporkan bahwa fitness tracker hanya memberikan perbedaan bermakna pada 6 bulan pertama; ketika hasil penurunan berat badan lebih berhasil pada mereka yang menggunakan alat dibandingkan yang tidak. Setelah 6 bulan, malah mereka yang menggunakan pencatatan manual secara online pada website peneliti menunjukkan hasil lebih bermakna menurunkan berat badannya. Hal ini Mengejutkan peneliti sehingga menyimpulkan bahwa yang lebih penting bukan alat ukurnya, tetapi motivasi dari orang yang menjalaninya. Alat mungkin hanya efektif bagi mereka yang memang senang dengan gadget, bukan untuk semua orang.
Akurasi Fitness Trackers (Heart rate & kalori terbakar)
Sebuah penelitian yang dilaporkan pada bulan Mei 2016 dan dimuat di the Journal of Personalized Medicine, alat fitness trackers dapat diandalkan dalam mengukur denyut jantung (heart rate), tapi sangat menyimpang dalam mengukur jumlah kalori terbakar pemakainya. Mereka menggunakan 7 alat berbeda dari merk yang paling banyak digunakan di AS. Pengukuran denyut jantung memiliki akurasi tertinggi dengan kesalahan <5% sementara pengukuran kalori terbakar memiliki akurasi terendah dengan kesalahan 27.4%. Bahkan ada satu alat kesalahannya sampai 92.6%. Sayangnya laporan ini tidak mau menyebutkan merk mana yang memberikan hasil tersebut. Hal ini diamini oleh penelitian lain dari Stanford University di Palo Alto, California dan Swedish School of Sport and Health Science di Stockholm, Jerman. Yang juga menggunakan 7 merk terlaris dan memberikan laporan yang tidak jauh berbeda dengan hasil di atas.
Bila dibedakan berdasarkan aktivitasnya, fitness trackers juga memberikan hasil yang berbeda tingkat keakuratannya. Hal ini dilaporkan oleh hasil penelitian di Stanford University pada 60 orang yang bukan olahragawan profesional berusia 18 tahun ke atas, 29 orang laki-kali dengan umur median 40 tahun dan 31 orang wanita dengan umur median 37 tahun. Demografi (tinggi, berat, BMI, ras, dan fitness level) mereka beragam. Mereka diminta melakukan 80 tes yang terbagi dalam 2 fase. Tes terdiri dari aktivitas duduk, sepeda statis, dan berjalan serta berlari di atas treadmill. Mereka menggunakan alat fitness trackers dan juga menggunakan alat ukur akurat yang biasa digunakan dalam penelitian sebagai pembanding. Alat yang digunakan adalah 7 merk yang paling laris seperti penelitian lainnya.
Akurasi Fitness Trackers (fitur lainnya)
Kini fitness trackers tidak hanya dapat mengukur heart rate dan jumlah kalori terbakar tapi juga dapat memberikan informasi mengenai jumlah langkah (sebagai pedometer), jarak yang ditempuh ketika berolahraga (jalan, lari, atau bersepeda), mencatat pola tidur, bahkan ada yang sudah bisa mengukur tekanan darah penggunanya. Serta ada juga yang tahan air sehingga bisa digunakan ketika melakukan olahraga di air (water sports). Sayangnya masih minim sekali penelitian yang melakukan penelitian terhadap fungsi atau fitur lain dari fitness trackers ini. Namun dari hasil pengujian yang dilakukan oleh para produsen sendiri, terlepas dari akurasi hasil pengujian mereka, dapat disimpulkan untuk sementara bahwa selain fungsi mengukur heart beat dan kalori terbakar, pengukuran jarak dianggap akurat karena menggunakan teknologi GPS yang kini juga kian akurat. Kemudian fitur melaporkan aktivitas tidur dianggap juga cukup akurat; mulai dari total waktu tidur, jumlah gerakan dalam tidur, kepulasan tidur, serta suhu tubuh ketika tidur. Fitur pengukuran tekanan darah tidak dimiliki oleh banyak alat, dan dari laporan produsen yang memiliki fitur ini, hasil ukur tekanan darah bisa lebih akurat bila dilakukan dengan cara yang benar seperti pengukuran oleh alat ukur digital lainnya. Baca dalam artikel lain untuk informasi cara mengukur tekanan darah yang benar.
Merk dan Jenis Fitness Trackers yang Ada di Pasaran
Kini kesemua merk dari fitness trackers yang laku di pasaran bisa didapatkan di Indonesia melalui toko online. Ada 15 jenis yang terlaris seperti di bawah ini:
1. Fitbit
Fitbit merupakan merk terbaik di tahun 2017 ini. Fitbit memiliki aplikasi (iOS dan Android) pendukung yang paling lengkap dibandingkan pesaingnya. Tipe Fitbit Flex 2 dapat digunakan untuk aktivitas water sports karena tahan air.
2. Samsung Galaxy Gear S2
Bukan sekedar fitness meter karena juga dapat berfungsi sebagai telepon yang terhubung melalui Bluetooth k HP penggunanya. Memiliki fitur mencatat jenis makanan yang dikonsumsi dengan memasukkan datanya.
3. Apple Watch Nike+
Jenis ini adalah yang terbaru di tahun 2017 ini, namun juga yang termahal (USD400). Memiliki fitur sosial media yang dapat terhubung sesama pengguna melalui aplikasi dan mengetahui aktivitas pengguna lainnya.
4. i-One Smart Watch
Memiliki fitur pengukuran tekanan darah dan dapat digunakan untuk aktivitas water sports.
5. Withings Active Pop
Tahan air, sehingga dapat digunakan untuk aktivitas water sports dengan model seperti jam tangan yang biasa.
6. Misfit Phase Hybrid
Jenis ini memiliki model seperti jam tangan analog dengan baterai yang paling baik karena tahan sampai 6 bulan sekali pengisian.
7. Fitbug Orb
Juga memiliki kelebihan baterai yang tahan selama 4 bulan sekali pengisian.
8. WiseWear Calder
Jenis ini disenangi wanita karena memiliki model seperti perhiasan dan memiliki sebuah panic button yang terhubung dengan nomor HP keluarga yang didaftarkan.
9. Nixon Mission
Yang ini untuk penggemar olahraga snow and surfboarders, karena dapat mengukur kemiringan lereng, jarak dan kecepatan.
10. YOOHD Bluetooth Smart Fitness Band
Jenis ini untuk anak muda, karena membuat setiap gerakan seperti permainan dengan memberikan poin kepada penggunanya sehingga terpacu untuk mengumpulkan sebanyak mungkin poin.
11. ASUS ZenWatch 3
Memiliki fitur tahan keringat & pengisian baterai super cepat.
12. Kinematix Tune
Jenis ini unik karena diletakkan pada sepatu sehingga dapat menganalisa cara berlari penggunanya.
13. Microsort Band 2
14. Huawei Fit
15. Garmin Vivosmart HR
Penutup
Alat fitness trackers bukan medical devices sehingga setiap hasil ukurnya tidak bisa dipakai sebagai dasar diagnosis atau pun mengganti alat ukur lainnya yang sudah lolos berbagai uji klinis. Bila terjadi keraguan, pengguna harus mengkonsultasikannya kepada dokter. Dilihat dari fitur-fitur yang dimiliki, jelas sekali produsen mentarget konsumen kaula muda yang memang senang dengan gadget dan elektronik serta terkoneksi dengan smartphone mereka melalui sebuah aplikasi. Karena semua fitur hanya dapat dinikmati bila penggunanya memang biasa menggunakan alat berteknologi tinggi. Agar hasil ukur fitness trackers yang digunakan semakin akurat, harus diikuti petunjuk pemakaian sebaik mungkin, termasuk menggunakannya dengan cara yang pas agar tidak mudah bergerak ketika melakukan gerakan olahraga. Baca dan kuasailah manual yang disediakan produsen sebelum menggunakannya.