Untuk kondisi medis yang satu ini, sedikit sulit untuk menterjemahkannya ke Bahasa Indonesia. Kalau diterjemah-kan bebas bisa menjadi “Sesuatu Mengambang/ Mengapung pada Mata”. Karena float berarti mengambang atau mengapung, sementara floaters mendeskripsikan benda yang mengambang/mengapung tersebut. Eye floaters sendiri adalah suatu kondisi di mana ketika seseorang merasa melihat atau mengalami sesuatu pada lapang pandangnya. Sesuatu tersebut berbentuk seperti rambut atau helaian sarang laba-laba pada media cair, yang bergerak mengikuti pergerakan bola mata, berwarna coklat atau kehitaman, yang lebih nyata dikeluhkan ketika melihat pada sesuatu yang terang. Eye floaters bisa disebabkan dari sesuatu kondisi yang tidak bahaya sampai kondisi medis yang serius dan membutuhkan perhatian khusus.
Fakta Mengenai Eye Floaters
- Dokter mata di seluruh dunia secara rutin mendapatkan pasien datang dengan keluhan eye floaters ini.
- Bahkan 50% orang di dunia mengalami eye floaters ini.
- Lebih sering dikeluhkan atau disadari bagi mereka yang bekerja di outdoor dibandingkan yang bekerja di indoor.
- Cara orang mendeskripsikan eye floaters sangat beragam dan terkadang lucu. Mulai dari sarang laba-laba, kotoran mata yang masuk ke mata, sampai adanya serangga di dalam bola matanya.
- Eye floaters karena penyebab yang tidak bahaya adalah yang paling sering dan dapat terjadi pada semua usia, serta kondisinya bertahan sepanjang hidup.
- Penyebab eye floaters karena penyakit yang paling jarang adalah infeksi parasit yang hanya terjadi pada lokasi dengan sanitasi yang sangat buruk.
Penyebab yang Tidak Bahaya (Benign Causes)
Sebagian besar eye floaters disebabkan oleh kondisi yang tidak bahaya. Paling sering karena sesuatu yang dinamakan vitreous syneresis, di mana ada bagian dari vitreous jelly yang menjadi kurang transparan. Vitreous jelly sendiri merupakan organ kental bening di dalam bola mata memiliki volume ± 5 cc, yang terdiri dari 1% protein dan 99% air. Fungsinya hanya satu yaitu sebagai media bening di mana cahaya lewat dari kornea di depan, melalui lensa, untuk kemudian sampai di retina pada bagian belakang dari mata. Organ spesial ini melekat pada bagian dalam dinding bola mata. Pada banyak orang, lekatannya bertahan sepanjang hidup. Tapi pada sebagian lagi lekatannya sangat sering terlepas. Akibat adanya yang terlepas, akan terdapat bagian yang menjadi kurang transparan dan membentuk eye floaters. Vitreous syneresis ini dapat disebabkan oleh trauma saat melahirkan (karena penggunaan forceps atau bahkan kelahiran normal sekalipun), trauma pada mata, setelah operasi mata, setelah mengedan keras. Tapi sebagian besar penyebabnya sampai sekarang masih misteri.
Penyebab Karena Penyakit (Pathologic Causes)
Pathologic causes pada eye floaters jarang terjadi. Yang diasosiasikan dengan kondisi perdarahan vitreous dan retinal detachment (retina terlepas); yang disebabkan karena kondisi faktor-faktor resiko seperti yang dibahas di bawah. Kondisi-kondisi medis tersebut dapat melepas lekatan organ vitreous jelly sedemikian kuat sampai membuat lubang kecil pada retina. Sejumlah kecil darah dapat keluar dari retina yang luka masuk ke dalam vitreous jelly. Awalnya akan dirasakan sama seperti eye floaters biasa, tapi akan bertambah parah sampai dapat terlihat seperti ada benda yang menghalangi pandangan. Bila tidak ditangani dapat mencetus terlepasnya retina kemudian kebutaan.
Faktor Resiko Eye Floaters karena Pathologic Causes
Eye floaters karena pathologic causes dapat terjadi pada mereka yang memiliki faktor resiko seperti:
- Menggunakan steroid dalam waktu lama yang sering terjadi pada orang yang memiliki radang sendi, asma, dan jenis alergi lainnya.
- Memiliki penyakit seperti rheumatoid arthritis atau kencing manis. Kencing manis bahkan bisa sampai menyebabkan kematian pada retina (diabetic retinopathy) yang mencetus kebutaan permanen.
- Memiliki mata ber-myope tinggi, yang lebih dari 6 dioptri).
- Pasca trauma pada mata atau pasca operasi mata.
- Memiliki glaucoma atau penyakit mata lainnya.
Tanda dan Gejala Eye Floaters
- Pada awalnya semua eye floaters memberikan tanda dan gejala yang persis sama. Yaitu keluhan seperti ada benda asing berbentuk rambut atau helaian sarang laba-laba berwarna coklat atau kehitaman, yang mengapung atau mengambang di dalam air dan mengikuti gerakan bola mata secara kencang kemudian perlahan. Benda asing tersebut bisa sedikit bisa juga banyak, bisa terjadi pada sebelah mata bisa juga pada kedua mata, dan terlihat lebih jelas bila memandang pada tempat yang terang atau layar monitor dan gadget.
- Kadang-kadang orang mendeskripsikannya seperti ada serangga yang melompat-lompat di dalam bola mata yang terlihat ketika melihat sesuatu yang terang.
- Keluhan adanya kilatan (photopsias) dapat terjadi saat terjadi benturan dari “benda asing” tersebut dengan permukaan retina. Tapi keluhan ini dapat hilang dengan sendirinya seiring dengan waktu, tanpa harus diterapi.
- Pasien dengan katarak atau penyakit degenerasi makular bisa tidak menyadari adanya floaters pada matanya.
- Pada eye floaters yang disebabkan oleh pathologic causes, keluhan dapat berkembang sampai “benda asing”-nya membesar, terhalangannya pandangan, sampai kebutaan.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Karena tidak mungkin menentukan suatu kejadian eye floaters disebabkan oleh benign causes atau pathologic causes hanya dari keluhan saja; maka saat pertama kali disadari sebaiknya diperiksakan ke dokter mata.
- Bila floaters menjadi bertambah banyak, bertambah padat atau bertambah besar; karena dikhawatirkan disebabkan oleh sesuatu yang patologis.
- Bila memiliki faktor resiko seperti di atas; karena dikhawatirkan tanda terjadinya retinal detachment.
- Bila terjadi keluhan lain seperti pandangan kabur, mata merah, nyeri pada mata, banyak produksi kotoran mata, photophobia, melihat ada pelangi di sekitar cahaya; karena dikhawatirkan tanda dari berbagai jenis penyakit mata.
Penegakan Diagnosis
Penegakan diagnosis eye floaters relatif mudah, cukup dari keluhan pasien saja. Tapi menegakkan diagnosis penyebabnya yang sulit terlebih lagi menentukan pathologic causes dari eye floaters. Kali pertama pasien datang tanpa keluhan, biasanya dokter meminta untuk meng-obeservasi saja dan meminta pasien datang kembali dalam 3 bulan. Apa bila tidak ada keluhan dan floaters masih sama seperti sebelumnya, maka sering disimpulkan disebabkan oleh benign causes dan tidak perlu mendapatkan penanganan apa-apa. Tapi apabila keluhan bertambah parah, maka diperlukan pemeriksaan lebih dalam.
Pemeriksaan tersebut adalah:
- Pemeriksaan rutin seperti pengukuran tekanan bola mata (tonometry), pemeriksaan menggunakan slit lamp atau biomicroscope, serta pemeriksaan vitreous dan retina dengan ophthalmoscope setelah pakai tetes dilatasi pupil.
- Pemeriksaan tambahan seperti foto segmen posterior (belakang) dari mata, tes visual, retinal tomography untuk mengukur ketebalan retina dan syaraf optik, serta fluorescein angiography untuk memeriksa adanya kebocoran pembuluh darah.
Dilakukan Sendiri
Eye floaters yang disebabkan oleh benign causes tidak perlu mendapatkan penanganan sama sekali. Jadi bila ini yang terjadi yang perlu dilakukan adalah: Senantiasa memperhatikan floaters yang terjadi dan segera memeriksakan ke dokter mata bila terjadi salah satu dari tanda “kapan mencari pertolongan medis” seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebaliknya bila dikarenakan oleh pathologic causes penderita harus menuruti semua petunjuk dan saran dari dokter mata, sampai penyebabnya benar-benar dapat di atas. Targetnya adalah jangan sampai terjadi kerusakan mata lebih jauh dan mencegah kebutaan.
Dilakukan Dokter
Tidak ada pengobatan khusus untuk eye floaters. Yang ditangani oleh dokter adalah penyebab patologisnya. Selain menangani penyakit penyebabnya, dokter bisa berusaha memperbaiki kerusakan perdarahan retina menggunakan laser, cryotherapy, pneumatic retinopexi, vitrectomy, operasi retinal detachment. Tapi untuk beberapa kasus dengan penyebab benign floaters dokter mata bisa saja melakukan prosedur sbb:
- Laser. Dengan cara mentarget floaters yang terdapat di dalam vitreous jelly. Walaupun banyak yang melaporkan berhasil, para ahli dokter mata, memiliki pendapat yang beragam mengenai terapi laser ini. Hal ini disebabkan dokter selalu mempertimbangkan untung dan ruginya suatu tindakan medis tersebut, sementara belum banyak penelitian yang merekomendasikannya.
- Vitreous injection menggunakan obat hyaluronidase yang merupakan pelarut asam hyaluronic. Asam hyaluronic adalah sejenis protein yang terdapat di dalam vitreous jelly yang sering merupakan struktur penyusun floaters. Cara kedua ini pun juga tidak dianjurkan untuk eye floaters dengan benign causes.
Operasi
Tindakan operasi hampir selalu tidak direkomendasikan untuk eye floaters yang disebabkan oleh benign causes. Bila sudah sangat mengganggu dokter dapat melakukan operasi PPV (Pars Plana Vitrectomy) yang merupakan teknis operasi baru. PPV terutama dilakukan untuk kasus eye floaters yang disebabkan oleh penyebab patologis. Bila untuk kasus non patologis, biasanya dilakukan untuk mereka yang memang bekerja mengoptimalkan panca inderanya seperti pilot, atlit, dan pekerja-pekerja outdoor lainnya. Operasi PPV dipercaya memiliki resiko komplikasi sangat rendah (hanya 1 dari 1000 tindakan). Resiko operasi PPV di antaranya infeksi dan terbentuknya katarak.
Pencegahan Eye Floaters
Eye floaters karena benign causes tidak dapat dicegah. Tapi eye floaters karena penyebab patologis dapat dicegah dengan cara mencegah kondisi-kondisi medis yang menjadi faktor resikonya, seperti yang sudah di bahas di atas dengan cara:
- Menjaga kesehatan mata, dan memeriksakan mata secara rutin ke dokter mata setidaknya 1 tahun sekali.
- Hindari kegiatan baik pekerjaan ataupun kegiatan olahraga yang dapat mencedrai mata, atau menggunakan proteksi terbaik pelindung mata saat bekerja atau melakukan aktivitas olahraga yang dapat mencedrai mata.
- Tidak menggunakan obat steroid minum atau obat tetes mata mengandung steroid tanpa petunjuk dokter.
- Mencegah terjadi myopia tinggi pada mata, atau melakukan lasix bila memiliki myopia yang tinggi.
- Menjaga kadar gula darah senantiasa baik dan normal.
Penutup
Eye floaters bisa terjadi pada siapa saja dan pada usia berapapun serta sebagian besar terjadi karena penyebab yang tidak berbahaya (benign causes). Karena tidak bisa hilang dan bertahan seumur hidup, tapi tidak memerlukan penanganan apa pun, maka cara terbaiknya adalah membiasakan diri dengan kehadiran floaters tersebut. Lambat laun juga akan terbiasa, karena dari 50% orang di dunia yang mengalaminya bisa hidup normal bahkan tidak menyadari kehadiran floaters pada pandangannya. Kalaupun harus dihilangkan dengan cara-cara di atas, perhitungkan kembali untung dan ruginya serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Copyright IKM 2017-11