Memiliki pencernaan yang sehat seperti sesuatu yang mudah untuk dilakukan, tetapi yang terjadi sebenarnya justru sebaliknya. Ternyata agar pencernaan sehat diperlukan usaha yang dilakukan secara persisten sehingga berbuah menjadi suatu kebiasaan di dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu kebiasaan untuk menjaga pola makan dan memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Kebiasaan tsb. berawal dari rumah di mana orang tua memberikan contoh kepada anak-anak. Sehingga bisa dikatakan pola makan seorang anak merupakan cerminan dari pola makan keluarga di rumah. Anak yang memiliki pencernaan yang sehat diharapkan menjadi lebih cerdas karena perkem-bangan otak sangat dipengaruhi pencernaan yang sehat.
Sistem pencernaan kita dimulai dari mulut dan diakhiri di anus. Di antaranya ada esophagus atau kerongkongan, perut, sistem hepatik, usus halus, dan usus besar; di mana semuanya bekerja sama sehingga kita bisa makan, mengkonsumsi dan mencerna makanan kita dengan baik. Usus adalah tempat diserapnya nutrisi dari makanan yang kita konsumsi, dan juga tempat untuk membuang sisa hasil pencernaan tersebut. Selain untuk urusan mencerna, usus juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari adanya zat berbahaya yang ditolak agar tidak diserap apa bila terdapat di dalam rongga usus. Bila usus sedang tidak sehat akan muncul gejala-gejala seperti sakit perut, kembung, mencret, sembelit, mual, muntah, dan heart burn (sakit dari ulu hati yang naik ke dada), dan lain sebagainya.
Ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab rusaknya kesehatan pencernaan. Tapi yang utama adalah:1.Pola makan yang buruk2.Dehidrasi atau kurang minum3.Kurang tidur4.Gaya hidup dengan stres tinggi5.Memiliki penyakit6.Mengkonsumsi obat/jamu secara salah atau berlebih tanpa panduan dari ahli.Keenam faktor utama perusak kesehatan pencernaan di atas dapat menyebabkan dysbiosis (gangguan keseimbang-an bakteri baik dalam usus), dan juga mencetus penyakit seperti IBS (irritable bowel syndrome), IBD (irritable bowel disease), kencing manis, obesitas, penyakit jantung, gangguan sistem saraf, bahkan sampai terjadinya kanker.
Bakteri Baik dalam Pencernaan
Usus juga menjadi rumah bagi bakteri baik yang berfungsi membantu pencernaan kita yang disebut dengan microflora. Microflora juga membantu memproses nutrisi, berperan dalam kesehatan sistem imun, bahkan membantu fungsi sistem syaraf agar berfungsi dengan baik. Keberada-an microflora harus senantiasa dalam jumlah seimbang, tidak kurang tapi juga tidak berlebihan. Kondisi ketidak-seimbangan microflora disebut dengan dysbiosis. Jenis makanan dan pola makan sangat menentukan keberadaan dan fungsi dari microflora di dalam pencernaan kita.
Fungsi Probiotic Menjaga Pencernaan Sehat
Probiotic adalah bakteri baik serupa dengan yang komensal (hidup secara normal) di dalam usus manusia (microflora), juga serupa dengan bakteri yang ditemukan pada beberapa makanan yang difermentasi seperti yogurt. Biasanya merupakan bakteri bergenus Lactobacillus atau Bifidobacterium. Diperkirakan di AS antara 25-45 juta orang termasuk anak-anak mengeluhkan sakit perut, kembung, konstipasi atau diare karena ketidakseimbangan microflora dan dapat diatasi dengan memberikan probiotik. Walaupun data di Indonesia tidak ada, sepertinya tidak akan terlalu jauh berbeda, terutama yang tinggal di perkotaan, di mana kebiasaan pola makan di rumah mencetus kondisi dysbiosis termasuk pada anak-anak.
Probiotik Aman untuk Anak
Penelitian menunjukkan bahwa probiotik aman dan bermanfaat untuk mencegah gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit, serta dapat juga membantu mencegah infeksi saluran pernafasan atas pada anak-anak yang sehat. Jenis probiotik yang banyak diteliti adalah Lactobacillus rhamnosus GG (LGG) dan S. boulardii (LGG) yang dapat mengurangi kejadian diare sampai 13%. Kecuali seseorang atau anak memiliki kondisi khusus seperti penyakit melemahnya sistem imun, mengkonsumsi probiotik dari makanan atau suplemen, dinilai aman oleh para ahli. Bila anak lebih jarang sakit, sudah tentu tumbuh kembangnya termasuk otak dan syaraf juga akan lebih optimal untuk menciptakan generasi sehat dan cerdas.
Keberadaan Microflora bagi Kesehatan Kita
Microflora disebut juga gut microbiome atau mikrobiom usus, seperti yang dijelaskan di atas merupakan bakteri baik yang bersifat komensal (tinggal di dalam usus secara normal). Setiap orang diperkirakan memiliki 200 jenis spesies microflora dalam ususnya. Keseimbangan microflora ini sudah ditunjukkan oleh penelitian terkait sangat erat antara kesehatan usus dengan sistem imun, kesehatan mental, gangguan endokrin (hormonal), gangguan pencernaan, penyakit autoimun, sampai kanker. Ungkapan “you are what you eat” atau “Anda adalah apa yang Anda makan”, menjadi sangat relevan karena sehatnya pencernaan kita memegang peranan sangat penting terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Karenanya menjadi sangat penting bagi kita dan orang tua untuk mengetahui tanda pencernaan anggota keluarga di rumah itu sehat atau tidak. Bukan hanya pada orang dewasa, karena gejala yang sama dapat terjadi pada anak-anak, sbb.:
- Sakit perut, mulai dari kembung dan sering buang angin, konstipasi, diare, sampai heart burn; di mana semuanya terjadi karena gangguan mencerna makanan dan gangguan dalam membuang sisa pencernaan.
- Sering mengkonsumsi makanan manis, bisa menjadi pengingat bahwa pencernaan keluarga akan mudah terganggu. Hal ini terjadi karena makanan tinggi gula menekan jumlah dan jenis dari microflora dalam usus. Akibatnya akan mencetus berbagai kondisi inflamasi atau peradangan di tubuh yang dapat menjadi penyebab banyak sekali penyakit termasuk kanker.
- Perubahan berat badan, baik itu berkurang atau bertambah, padahal pola makan dan olahraga tetap sama, bisa menjadi tanda bahwa pencernaan tidak sehat. Karena tubuh mengalami gangguan penyerapan nutrisi, meregulasi bula darah, dan menyimpan lemak. Turunnya berat badan bisa akibat SIBO (small intestine bacterial overgrowth) atau pertumbuhan bakteri dalam usus halus yang berlebih, sementara kenaikan berat badan bisa karena terjadinya resistensi insulin.
- Gangguan tidur dan sering letih juga menjadi indikasi terjadinya dysbiosis yang dapat mengganggu kualitas tidur membuat tidur lebih pendek dan sering terjaga.
- Kondisi autoimun. Sudah banyak penelitian yang menemukan hubungan antara kesehatan usus dan gangguan sistem imun karena usus yang tidak sehat dapat meningkatkan inflamasi sistemik.
- Iritasi kulit seperti psoriasis juga bisa terkait dengan menurunnya jumlah microflora dalam usus sehingga berpengaruh pada sistem imun sampai bermanifestasi pada kulit.
- Intoleransi pada jenis makanan tertentu bisa terjadi tanpa adanya reaksi sistem imun seperti halnya pada sebuah kejadian alergi makanan. Contohnya ketidak-cocokan pada susu dan produk susu (dairy products), sehingga langsung mencret setelah mengkonsumsinya; karena adanya kondisi dysbiosis.
Menjaga Pencernaan Tetap Sehat
Untuk menghindari gangguan pencernaan seperti dibahas di atas, dan untuk memiliki keluarga yang lebih sehat dan anak-anak yang cerdas, maka kebiasaan baik di rumah harus dijalankan dan dicontohkan pada anak-anak, sbb.:
- Jalani hidup dengan kadar stres yang dapat dikelola, atau saya sering menyebutnya “Stres untuk Hebat”. Tidak mungkin seorang yang hidup dan tidak gila itu tidak memiliki stres, sementara stres sangat mudah mencetus gangguan pencernaan. Jadi kita harus bisa memanfaatkan stres untuk membuat hidup jadi lebih hebat. Baca dalam artikel lainnya mengenai hal ini.
- Cukupkan tidur, yang bukan hanya sekedar durasinya, tapi juga kualitas tidur pun harus baik. Kualitas tidur yang baik sangat diperlukan bagi pencernaan untuk berfungsi optimal. Baca dalam artikel lainnya.
- Makan dengan santai dan tidak berburu-buru. Makan terlalu cepat selain dapat membuat perut menjadi tidak nyaman dan kembung, juga akan membuat gangguan keseimbangan insulin yang dapat mencetus obesitas dan kencing manis.
- Cukupkan minum dan hindari dehidrasi. Meminum air dengan cukup (baca dalam artikel lainnya), dapat menjaga keseimbangan microflora dalam usus, serta menekan keberadaan bakteri jahat pada pencernaan. Sudah pasti akhirnya mengurangi kejadian infeksi pada pencernaan kita.
- Konsumsi pre/probiotik yang bisa didapatkan dari makanan ataupun suplemen. Probiotik adalah bakteri baik sementara prebiotik adalah makanan untuk bakteri baik tersebut.
- Kenali alergi dan intoleransi makanan, walaupun merupakan jenis makanan/minuman kesukaan Anda. Bicarakan pada dokter bagaimana caranya menurunkan intoleransi terhadap makanan agar Anda kembali dapat menikmati makanan kesukaan Anda tersebut.
- Modifikasi pola makan. Walaupun diletakkan terakhir, bukan berarti menjadi yang paling tidak penting. Ada beberapa tips agar memiliki pencernaan yang hebat:
- Kurangi konsumsi makanan olahan (processed food)
- Kurangi makanan/minuman manis.
- Kurangi makanan tinggi lemak.
- Miliki kebiasaan mengkonsumsi jenis makanan yang beragam karena dapat membantu usus memiliki gut microbiome yang lebih beragam.
- Konsumsi makanan berserat tinggi; seperti sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, dan oatmeal.
- Konsumsi makanan berkandungan mikronutrien yang tinggi; seperti sayuran, buah-buahan, teh, dll.
- Konsumsi makanan yang difermentasi karena mengandung pre/probiotik yang tinggi; seperti tempe, oncom, tape, yogurt, kefir, kimchi, dll.
- Konsumsi makanan tinggi kolagen; seperti kaldu dari tulang sapi, kulit ikan salmon, telur, daging, kacang-kacangan, dll.
- Konsumsi makanan tinggi polyphenols; seperti coklat, anggur, teh hijau, bawang bombai, kacang almond, dll.
- Gemar mengkonsumsi bawang putih, karena bawang putih mendukung pertumbuhan gut microbiome.
- Bila dirasakan dari sumber makanan masih atau ada yang kurang, dapat mengkonsumsi suplemen. Tapi diskusikan dengan dokter Anda untuk konsumsi rutin dari suplemen ini.
Penutup
Pencernaan manusia sangat kompleks dan penelitian megenainya masi terus berkembang. Tapi yang sudah pasti adalah memiliki pencernaan yang sehat dapat membuat tubuh memiliki sistem imun yang lebih kuat, jantung lebih sehat, otak lebih sehat, resiko terkena kanker lebih rendah, memperbaiki suasana hati, dan sudah pasti dapat membuat keluarga lebih sehat dan anak-anak tumbuh lebih cerdas.
©IKM 2023-07