Pada kulit kita dapat muncul bercak-bercak gelap berwarna coklat tua kehitaman. Sepintas terlihat sama, tetapi ada beberapa jenis dan penyebab dari bercak-bercak gelap tersebut. Yang paling sering adalah melasma dan lentigo yang terjadi pada orang dewasa, serta freckle yang terjadi pada anak-anak. Melasma, lentigo, dan freckle sebenarnya adalah kelainan yang terjadi pada kulit, namun ketiganya tidak bersifat bahaya. Karena munculnya pada kulit yang terbuka seperti muka, leher, dan lengan, ketiganya menjadi penyebab banyak pasien berobat ke dokter kulit dengan alasan kosmetik. Pada artikel ini kita hanya akan membahas yang terjadi pada orang dewasa yaitu melasma dan lentigo.
Melasma merupakan masalah kulit yang umum terjadi dengan timbulnya bercak perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari aslinya. Tergantung penyebabnya, melasma bisa hilang dengan sendirinya. 90% kejadian melasma terjadi pada wanita karena kemunculannya Berhubungan erat dengan hormon estrogen. Bila terjadi pada wanita hamil biasa disebut dengan chloasma gravidarum atau masker kehamilan yang bisa hilang beberapa bulan setelah persalinan. Lokasi muncul paling sering pada muka dengan pola simetris kiri-kanan, terutama pada dahi, pipi, batang hidung, dan dagu. Namun dapat juga muncul pada kulit bagian tubuh lainnya yang terpapar oleh sinar matahari.
Lentigo merupakan bercak yang rata pada permukaan kulit dengan warna yang menjadi lebih gelap dari kulit aslinya. Bila terjadi sejak lahir biasa dikenal dengan istilah “tanda lahir”. Tapi lebih sering terjadi pada orang di atas usia 40 tahun, sehingga disebut sebagai aging spot atau bercak penuaan. Seiring dengan pertambahan usia, sangat umum sekali muncul lentigo ini. Lokasi munculnya paling sering pada muka, punggung tangan, dan daerah kulit lain yang sering terpapar sinar matahari; namun tidak bersifat simetris seperti melasma. Kemunculannya bisa perlahan membesar selama bertahun-tahun, tapi dapat pula muncul secara tiba-tiba. Tanda lahir bisa perlahan hilang dengan sendirinya, namun hanya sedikit lentigo yang merupakan aging spot bisa hilang dan akan menetap untuk selamanya.
Penyebab dan Faktor Resiko Melasma
Tidak jelas penyebab pasti dari melasma, tetapi semakin gelap kulit seseorang akan semakin tinggi resikonya untuk memiliki melasma. Sensitivitas terhadap estrogen dan progesterone juga dikaitkan dengan kejadian melasma. Inilah sebabnya pengguna KB hormonal seperti pil KB dan implant KB, wanita hamil, serta terapi menggunakan estrogen dan progesterone; lebih beresiko untuk muncul melasma. Selain itu penyakit thyroid serta stres juga diduga menjadi faktor predisposisi penyebab melasma. Lalu sudah tentu sinar UV dari paparan sinar matahari dapat menyebabkan melasma, karena sinar UV berefek pada sel yang mengontrol melanosit (pigmen warna kulit).
Penyebab dan Faktor Resiko Lentigo
Berbeda dengan melasma, setiap orang beresiko untuk memiliki lentigo. Selain bisa terjadi sejak lahir sebagai tanda lahir, faktor usia juga merupakan penyebab dari lentigo. Tapi ada orang yang lebih mudah terkena yaitu mereka yang lebih banyak mendapatkan paparan sinar matahari, yang menggunakan indoor tanning (alat penggelap warna kulit menggunakan sinar UV), sering mengalami sunburn (terbakar sinar matahari), dan yang menjalani terapi kanker menggunakan radiation therapy. Setelah bertahun-tahun kerusakan karena sinar UV ini dapat menyebabkan deposit pigmentasi di kulit lalu berkembang menjadi lentigo.
Tipe-Tipe Lentigo
Berbeda juga dengan melasma yang hanya memiliki 1 jenis, lentigo memiliki beberapa jenis/tipe yang dibedakan dari penyebab dan di mana munculnya:
- Lentigo simplex. Adalah tipe yang paling sering terjadi yang lebih dikenal dengan istilah birthmark atau “tanda lahir”, karena muncul sejak lahir dan masa anak-anak. Seringnya muncul di kulit depan dan belakang tubuh, lengan, dan tungkai. Tipe ini bisa hilang seiring waktu.
- Solar lentigo. Seperti namanya terjadi karena paparan sinar matahari dalam waktu bertahun-tahun. Biasanya baru muncul di atas usia 40 tahun sehingga disebut sebagai aging spot atau tanda penuaan, walaupun orang dengan usia lebih muda tetap bisa terkena solar lentigo. Muncul di kulit yang terpapar sinar matahari seperti di muka, leher, tengkuk, bahu, dan lengan.
- Ink spot lentigo. Terjadi pada orang berwarna kulit putih setelah terkena sunburn (terbakar sinar matahari) dengan munculnya bercak hitam seperti bercak tinta.
- PUVA lentigo. Terjadi setelah mengalami terapi psoralen plus ultraviolet-A radiation (PUVA) yang biasa diberikan untuk pasien eksim, psoriasis, dan vitiligo.
- Tanning bed lentigo. Terjadi setelah terpapar sinar UV dari alat penggelap warna kulit (indoor tanning).
- Radiation lentigo. Terjadi setelah menjalani terapi sinar (radiation therapy) untuk kasus kanker.
Melasma termasuk kelaian kulit yang bersifat kronis dan bersifat unik untuk setiap pemiliknya. Bila kemunculannya dipicu oleh penggunaan KB hormonal, maka untuk mencegahnya agar tidak muncul kembali adalah mengganti KB dengan metoda yang non hormonal. Bila kemunculan-nya kerana kehamilan, tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu setelah kehamilan selesai. Dan bila disebabkan karena terapi hormonal estrogen dan progesterone, maka merupakan resiko yang harus diterima. Sebagian besar kasus melasma karena penggunaan KB hormonal, karena kehamilan, dan karena terapi hormonal bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan setelah penggunaan dihentikan atau setelah persalinan.
Berbeda dengan melasma, lentigo lebih sulit untuk dicegah karena bisa merupakan bawaan sejak lahir atau karena faktor penuaan. Tetapi baik melasma dan lentigo akan lebih mudah muncul bila kulit lebih sering terpapar sinar matahari dan sumber sinar UV lainnya. Maka untuk mencegahnya adalah dengan cara:
- Mengurangi paparan sinar matahari terutama yang bergelombang pendek seperti UV-B dan UV-C, yaitu matahari antara jam 10 pagi sd. jam 3-4 sore.
- Menggunakan topi bertudung lebar, serta mengenakan pakaian menutup kulit. Lebih baik yang menggunakan bahan berteknologi memantulkan sinar UV.
- Menggunakan tabir surya atau sunscreen, dan ulang pemakaiannya secara reguler.
- Bagi wanita, dapat menggunakan produk kosmetik yang berkemampuan melindungi dari sinar UV (sebagai tabir surya) bila akan beraktivitas di luar rumah. Baca dalam artikel lainnya mengenai tabir surya ini.
Mengobati Melasma & Lentigo
Untuk sebagian wanita, melasma bisa hilang dengan sendirinya terutama yang terjadi karena kehamilan atau penggunaan KB hormonal. Tapi karena bercak melasma biasanya luas, simetris, dan mengganggu secara kosmetik, banyak yang ingin menghilangkannya. Sementara untuk bercak lentigo tidak seluas dan tidak menyebar seperti bercak melasma dan biasa terjadi pada orang tua. Jadi lebih jarang orang ingin menghilangkan lentigo dibandingkan melasma. Melasma dan Lentigo bisa dihilangkan dengan beberapa cara, walaupun tidak menjamin tidak akan muncul kembali, selama faktor resikonya masih ada.
Menggunakan Home-made Masker
Bercak gelap di kulit bisa dikurangi warnanya menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah dan menjadikannya masker muka. Walaupun penelitiannya masih minim, tetapi dapat dicoba karena tidak bersifat bahaya, sementara banyak yang betestimoni akan keberhasilannya.
- Jus lemon dan timun. Campur jus lemon dan timun dengan perbandingan 50:50 lalu ditambah air, baru digunakan. Jus lemon dan timun dapat mengurangi warna gelap dari bercak yang muncul.
- Cuka apel. Dapat juga menggunakan cuka apel yang dicampur dengan air dan berefek seperti di nomor 1.
- Oatmeal dan madu. Masak oatmeal lalu dinginkan. Setelah dingin campurkan dengan madu, lalu biarkan selama 10 menit baru digunakan. Cara ini dapat mere-majakan kulit dan enzim dari madu mencerahkan kulit.
Membeli Produk yang Dijual Bebas
Ada beberapa produk untuk menyamarkan bercak hitam, mengurangi bahkan mengklaim dapat menghilangkan bercak hitam di kulit yang memang dijual bebas. Tapi kecendrungannya banyak produk yang seharusnya dalam pengawasan dokter juga ikut dijual bebas terutama di toko online. Berhati-hatilah dalam memilih produk-produk tersebut, karena tidak sedikit yang dapat menimbulkan efek samping. Mulai dari bercak gelap tidak kunjung hilang malah bertambah, kulit terbakar, sampai resiko terjadinya kanker kulit karena mengandung hydroquinone yang bersifat karsinogenik. Yang aman untuk dibeli bebas adalah produk dengan kandungan: Alpha hydroxyl acids (AHA) toner maksimal 8%, trichloroacetic acid (TCA), dan phenol.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Bila bercak gelap baik melasma ataupun lentigo bertambah luas dan dirasakan mengganggu.
- Bila bercak gelap menebal dan terasa gatal, karena mungkin bukan merupakan melasma atau lentigo, melainkan tanda-tanda awal dari suatu keganasan.
- Ketika sudah mencoba menggunakan produk yang dijual bebas, namun hasil belum memuaskan.
- Bila muncul efek samping dari penggunaan produk yang dijual bebas, maka harus segera diperiksakan ke dokter.
- Saat sudah menjalankan terapi oleh dokter, lalu muncul efek samping dari terapi.
Mengobati Melasma dan Lentigo oleh Dokter
Cara atau metoda yang bisa digunakan dokter adalah:
- Menggunakan obat steroid oles untuk mengurangi warna gelap pada bercak yang muncul.
- Bleaching cream (krim pemutih) yang mengandung hydroquinone (senyawa air raksa), atau retinoids dan tretinoin. Cara ini lebih sering digunakan untuk lentigo.
- Chemical peels (mengelupas lapisan kulit menggunakan zat kimia bersifat asam). Tergantung dalamnya bercak, chemical peels terbagi tiga: light, medium atau deep peel. Setelah terkelupas kulit memperbaharui selnya sehingga bercak gelap hilang.
- Dermabrasion dan micro-dermabrasion yang meng-gunakan aplikator khusus untuk secara perlahan mengelupas lapisan epidermis kulit. Setelah itu kulit juga akan memperbaharui selnya.
- Laser skin resurfacing (intense pulse light therapy) untuk maksud yang sama mengelupas lapisan atas kulit. Kelebihannya, laser dapat juga menstimulasi kolagen dan pertumbuhan kulit baru.
- Cryotherapy (terapi pembekuan) untuk menghancur-kan melanosit.
Bedakan dengan Keganasan di Kulit
Kasus keganasan di kulit seperti beberapa jenis kanker kulit dapat memiliki gejala awal seperti melasma, terutama lentigo. Jadi sangat penting untuk dimengerti tanda dan gejalanya agar segera dapat dikonsultasikan kepada dokter. Bahkan dokter juga terkadang kesulitan untuk menegakkan diagnosis kanker kulit pada tahap awal kemunculannya. Sehingga dibutuhkan pemeriksaan lebih teliti, terutama dengan melakukan biopsi kulit. Seperti dijelaskan di atas bila bercak gelap di kulit menebal, menjadi teraba, dan terasa gatal; maka saatnya untuk diperiksakan ke dokter.
©IKM 2023-08