Menyambung bahasan kita dalam artikel sebelumnya yaitu mengenai tabir surya, kali ini kita akan membahas dampak dari efek pemanasan global terhadap kesehatan, khususnya gelombang panas atau heatwave. Diperkirakan oleh para ahli geofisika pada tengah tahun ini untuk bumi bagian Utara sampai ke khatulistiwa akan diterpa oleh beberapa gelombang panas. Bahkan di negara-negara Eropa dan AS sudah dikatakan sebagai bencana alam. Bagi Indonesia selain suhu akan menjadi lebih panas, sudah pasti karena rendahnya tekanan udara di Utara, maka angin kering dari Benua Australia akan menerpa Indonesia untuk menambah panasnya cuaca; yang tentunya sedikit banyak akan berdampak bagi kesehatan.
Para ahli Geofisika di dunia sudah mengkategorikan gelombang panas sebagai salah satu bencana alam; yang dapat diprediksi, namun sayangnya tidak bisa dicegah kecuali melalui program kerja sama seluruh manusia di dunia untuk menurunkan suhu di muka bumi dan tentunya memakan waktu yang tidak sebentar. Sampai dengan usaha itu berhasil, maka tidak ada cara lain bagi kita kecuali beradaptasi dan mencegah seoptimal mungkin agar tidak berdampak bagi kesehatan. Para ahli mengatakan bahwa gelombang panas akan menyebabkan kematian lebih banyak dibandingkan bencana terkait cuaca lainnya, seperti topan, angin puting beliung, banjir, kebakaran hutan, dll. Di Jepang, Amerika Utara, dan Eropa tahun lalu gelombang panas membunuh ratusan bahkan ribuan orang. Dengan puluhan ribuan lainnya terdampak bagi kesehatan mereka.
Efek gelombang panas yang ekstrim terhadap tubuh sangat banyak di mana tingkat keparahannya berbanding lurus dengan lamanya paparan pada tubuh. Secara akut atau dampak langsungnya, tubuh akan menderita dehidrasi dan heatstroke (sengatan panas), di mana keduanya dapat menyebabkan reaksi domino untuk kondisi patologis lainnya. Dehidrasi derajat sedang saja sudah dapat menurunkan fungsi kognitif dan mempengaruhi mood penderitanya. Bila berlangsung selama berhari-hari, maka gelombang panas ekstrim akan mengganggu kerja organ-organ internal dan memberikan beban sangat berat pada sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Gelombang panas ekstrim tersebut akan membuat sistem thermoregulatory atau pengatur suhu tubuh di otak kita menjadi rusak dan tidak mampu beradaptasi lagi mengatur suhu dalam tubuh lalu membuat organ-organ menjadi ikut rusak. Ginjal, liver, jantung, otak, dan paru-paru seluruhnya terkena dampak panas tersebut yang dapat mencetus gagal ginjal dan/atau serangan jantung. Paru-paru juga akan rusak dan terjadi emphysema, kambuhnya asma, dan penyakit-penyakit paru lainnya. Semua kejadian tersebut bisa menjadi penyebab kematian bagi penderita yang terkena gelombang panas.
Faktor Resiko Terkena Dampak Gelombang Panas
Semua orang beresiko untuk terkena dampak bagi kesehatan akibat terpapar gelombang panas. Tapi populasi yang lebih rentan adalah bayi, anak-anak, manula, dan mereka yang obesitas, sudah memiliki penyakit kardiovas-kular dan/atau penyakit paru-paru, termasuk di dalamnya perokok berat. Belum lagi anak-anak dan manula termasuk kelompok orang yang sulit untuk mendapatkan minum yang cukup, maka dehidrasi adalah kejadian pertama yang muncul ketika mereka terpapar gelombang panas. Kondisi cuaca yang memanas secara perlahan awalnya tidak disadari. Bila tidak dikejar dengan hidrasi yang cukup, akan mencetus kondisi fatigue atau rasa lelah yang malah tambah membuat penderitanya tambah malas minum, membuatnya jatuh tambah dalam ke kondisi dehidrasi yang berbahaya; sampai menjadi terlalu terlambat.
Luka Bakar karena Gelombang Panas
Banyak yang tidak menyadari bahwa musim panas dengan suhu yang ekstrim yang diprediksi akan terjadi tengah tahun ini di Indonesia dapat menyebabkan luka bakar di kulit. Memang tidak seperti luka bakar saat terkena api, namun kulit sudah menderita karenanya. Malah bisa sampai menyebabkan luka bakar derajat 3 bila tersentuh benda yang terlalu panas seperti aspal, beton, atau benda-benda di tempat terbuka lainnya. Begitu pula interior pada kendaraan yang suhunya bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Dalam kondisi normal, tubuh dapat meregulasi suhunya dengan mengeluarkan keringat atau penguapan melalui pernafasan. Tapi dalam kondisi sangat panas proses tersebut berjalan lebih lambat sehingga luka bakar di kulit akan menjadi lebih buruk kondisinya.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Tanda awal bahwa tubuh sudah berdampak terhadap gelombang panas adalah sbb.:
- Timbul rasa haus
- Kulit menjadi memerah
- Mengalami heat cramps atau keram otot akibat panas. Keram otot terjadi karena tubuh kehilangan air dan natrium dalam jumlah yang banyak.
Bila tidak tertangani dan kondisi terus memanas, maka akan terjadi heat exhaustion (kelelahan akibat panas) dan heatstroke (sengatan panas); dengan tanda dan gejala:
- Muncul rasa mual
- Lalu dapat terjadi muntah
- Mengalami palpitasi (jantung berdegup kencang)
- Pusing
- Linglung
- Sampai kehilangan kesadaran.
Gelombang Panas Juga Berbahaya di Malam Hari
Bahkan di malam hari sekalipun, cuaca ekstrim terjadinya gelombang panas juga tetap dan sama berbahayanya saat malam hari ketika matahari sudah terbenam. Karena suhu panas tidak serta merta turun saat matahari terbenam. Mereka yang lebih beresiko tetap saja adalah bayi, anak-anak, manula, dan mereka dengan penyakit comorbid seperti yang disinggung di atas, sehingga terjadinya heat exhaustion dan heat stroke tetap mengancam di malam hari. Kerusakan kulit dan organ yang terjadi di siang hari akan terus berlangsung setelah matahari terbenam bila tubuh tidak didinginkan. Mereka dengan penyakit kardiovaskular dapat diperparah dengan naiknya tekanan darah dan stroke akibat hipertensi.
Gelombang Panas di Perkotaan
Dibandingkan dengan pedesaan, “bencana” gelombang panas ekstrim lebih berbahaya bagi mereka yang tinggal di daerah urban atau perkotaan. Hal ini terjadi karena di perkotaan populasinya lebih padat, dan banyak gedung dari beton dan berdinding kaca, serta lebih banyak permukaan tanah yang tertutup aspal dan beton. Seluruh kondisi tersebut membuat lingkungan perkotaan berpotensi menahan panas lebih lama dibandingkan di pedesaan. Ilmuan menyampaikan bahwa pada setiap populasi 1 juta orang di perkotaan, suhu akan lebih panas 1 – 3 derajat Celsius. Dan kondisi ini tetap sama di malam hari, karena potensi menyimpan panas bahan bangunan di perkotaan.
Tips Mengatasi Gelombang Panas
Dampak gelombang panas bagi kesehatan bisa sangat berbahaya, dan kita harus beradaptasi seoptimal mungkin. Berikut adalah tips yang dapat dilakukan dalam mengatasi gelombang panas yang intinya adalah hidup tetap sehat, menghindari kondisi terlalu panas, dan menjaga agar tubuh tetap terhidrasi sempurna, sbb.:
- Manfaatkan AC (pendingin ruangan). Bila di rumah memiliki AC, manfaatkanlah baik di siang hari atau pun di malam hari. Atau bisa mengademkan diri di dalam mall, dan ruang publik lainnya yang memiliki AC. Karena kipas angin tidak lagi bisa diandalkan pada suhu di atas 32 derajat Celsius. Karena malam hari juga sama berbahayanya, maka tetap nyalakan AC di malam hari bila suhu dirasakan terlalu panas.
- Mengurangi aktivitas luar ruangan. Jelas aktivitas di luar ruangan harus dibatasi hanya pagi hari sebelum matahari terbit sd. sekitar jam 7 pagi saja.
- Menggunakan tabir surya. Gunakan tabir surya, dan pilih tabir surya yang paling tepat untuk diri, yang dapat dibaca panduannya pada artikel sebelumnya.
- Pastikan tubuh terhidrasi sempurna. Hampir seluruh kerusakan pada organ internal tubuh akibat gelombang panas diawali dengan kondisi dehidrasi. Malah menjadi amat sangat penting untuk memastikan tubuh agar terhidrasi sempurna. Jangan menunggu sampai terasa haus baru minum. Baca dalam artikel lainnya.
- Sesuaikan busana dengan cuaca. Dalam menjalani cuaca gelombang panas ekstrim, pakailah baju dengan bahan yang berpori (breathable). Lalu pergunakan topi, scarves, dan kaca mata hitam. Bila memungkinkan pilih bahan pakaian yang bisa memantulkan sinar UV agar tidak tembus ke kulit.
- Hindari makanan panas dan terlalu pedas. Makanan panas dan terlalu pedas akan membuat suhu tubuh naik yang malah akan menambah buruk dampak dari gelombang panas yang sedang dihadapi.
- Hindari konsumsi alkohol. Karena alkohol akan meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan tekanan darah, dan turut mengganggu sistim termoregulasi suhu tubuh di otak kita.
- Mandi dengan air dingin. Selalu merupakan ide yang bagus untuk mandi lebih sering dengan menggunakan air dingin yang akan membantu menurunkan suhu tubuh yang terlalu panas.
- Saling menjaga antar keluarga. Terutama bayi, anak kecil, manula, dan mereka yang memiliki kondisi /penyakit comorbid. Kenali tanda-tanda bila seseorang terkena heat exhaustion dan/atau heatstroke sehingga pertolongan untuk mereka tidak menjadi terlambat.
- Melakukan aktivitas jauh dari panas, seperti bermain kartu atau boardgame di dalam ruangan, menonton film, berenang di kolam renang indoor, main ke mall atau museum yang memiliki AC, bermain bowling, atau nongkrong di café sambil makan es krim.
Penutup
“Bencana alam” gelombang panas yang ekstrim dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Tapi kita tetap dapat meminimalisir resikonya dengan perencanaan dan persiapan yang baik. Jadilah orang yang fleksibel di musim panas kali ini, untuk bisa segera merubah rencana dan agenda kegiatan ketika melihat ramalan cuaca menunjuk-kan akan terjadinya suhu yang sangat panas. Selalu bersiap agar tubuh dapat segera mendinginkan suhunya saat terpapar dengan gelombang panas. Dan terakhir pastikan selalu ada air minum terutama air mineral yang mudah dijangkau agar tubuh terhidrasi sempurna. Jangan tunggu haus, karena haus hakikatnya tanda bahwa tubuh sudah mulai mengalami dehidrasi.
©IKM 2023-06