Fluoride adalah sebuah mineral yang memang terdapat pada tulang dan gigi manusia. Secara alami ia terdapat di dalam air, tanah, tumbuhan, batu, bahkan udara. Sudah lama fluoride digunakan untuk memperkuat enamel atau lapisan terluar gigi sehingga dapat mencegah gigi untuk cepat berlubang. Oleh karenanya sudah dipraktekkan sejak lama di AS dan negara-negara dunia untuk menambahkan fluoride ke dalam sumber air olahan, dan mungkin termasuk air PDAM di Indonesia; yang disebut sebagai water fluoridation. Sudah sejak lama juga fluoride ditambahkan ke dalam produk pasta gigi, obat kumur, dan terdapat dalam bentuk suplemen. Tapi seperti pedang bermata dua, ternyata fluoride juga memiliki efek buruk bagi tubuh manusia.
Fakta Tentang Fluoride
- Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC) di AS, kejadian gigi berlubang pada anak usia 12 tahun (gigi dewasa), turun 68% dari tahun 1960an sd. 1990an setelah dilakukan penambahan fluoride pada sumber air dan pasta gigi serta obat kumur di sana.
- 99% fluoride di dalam tubuh terdapat pada tulang dan gigi.
- Batasan aman kandungan fluoride (yang ditetapkan tahun 2015) pada air minum adalah 0,7 ppm (parts per million).
- Obat kumur yang diresepkan oleh dokter gigi, memiliki fluoride yang lebih tinggi dari pada yang dijual bebas.
- Fluoride juga digunakan di dalam cairan pembersih, pestisida, dan campuran pembuat produk dari teflon, besi, dan aluminium.
Kebutuhan fluoride oleh tubuh dapat dipenuhi dengan meminum atau memakannya, sedangkan untuk gigi dapat juga langsung diaplikasikan secara topical dari pasta gigi dan obat kumur. Sumber fluoride di sekitar kita dapat berasal dari:
- Air Tanah. Secara alami, air tanah mengandung fluoride dengan konsentrasi yang sangat beragam. Dalam kondisi normal antara 0,01 sd. 0,3 ppm. Tapi di beberapa lokasi terutama China dan India, bisa sangat tinggi sampai berbahaya bagi tubuh untuk dikonsumsi.
- Fluoridated Water (air yang ditambahkan fluoride). Batasan aman sejak 2015 sampai dengan sekarang yang masih digunakan untuk penambahan fluoride pada sumber air minum adalah 0,7 ppm. Tapi harus diwaspadai untuk di Indonesia ketika musim kemarau di mana debit air PDAM menjadi sedikit, konsentrasi fluoride di dalamnya bisa saja menjadi lebih tinggi.
- Suplemen. Fluoride biasa terdapat pada suplemen dalam bentuk tetes untuk anak yang diberikan bila terindikasi anak berada dalam resiko tinggi menderita gigi berlubang. Pemberian pada anak hanya diperbolehkan untuk anak berusia di atas 6 tahun. Suplemen juga diberikan untuk mencegah kejadian osteoporosis dan menambah kepadatan tulang orang-orang yang tinggal pada daerah di mana sumber air minum mereka tidak mengandung mineral fluoride. Atau diberikan untuk wanita paska menopause. Walaupun untuk wanita menopause masih dipertanyakan efektifitas pemberiannya.
- Makanan. Beberapa jenis tumbuhan yang ditanam pada tanah berkadar fluoride tinggi, bisa mengandung kadar fluoride tinggi di dalamnya. Contohnya daun teh, terutama yang tua-tua, biasanya mengandung kadar fluoride yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun teh yang ditanam pada lokasi lain.
- Produk Kesehatan Gigi. Seperti pasta gigi dan obat kumur, yang sengaja ditambahkan fluoride untuk mencegah kejadian tinggi gigi berlubang.
Manfaat Fluoride
Seperti yang disinggung di atas, mineral fluoride berguna bagi gigi untuk meremineralisasi enamel gigi yang rapuh, sehingga menjadi lebih kuat dan mencegah gigi cepat berlubang. Bahkan kondisi awal gigi berlubang (tooth decay), dapat dicegah dengan pemberian fluoride pada pasta gigi dan obat kumur. Fluoride juga berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya di dalam mulut. Kita tahu, bahwa bakteri memecah gula dan karbohidrat dan memproduksi asam di dalam mulut yang dapat menggerogoti mineral pada gigi (demineralisasi) sehingga gigi menjadi berlubang. Pada tulang selain gigi, fluoride diperlukan agar tulang tetap kuat dan tidak mudah terjadi osteoporosis.
Bahaya Kelebihan Konsumsi Fluoride
Sayangnya manfaat fluoride untuk mencegah gigi berlubang dan memperkuat tulang tersebut juga diiringi dengan bahaya yang justru lebih banyak. Fluoride berbahaya bila terkonsumsi lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Oleh karenanya harus sangat diperhatikan asupan fluoride agar tubuh tidak malah mendapatkan bahaya dari fluoride ini. Berikut bahaya fluoride bila terkonsumsi banyak:
1. Dental Fluorosis.
Terjadi bila konsumsi fluoride berlebih pada saat gigi masih dalam masa pertumbuhan di dalam gusi; kondisi yang sering terjadi pada anak-anak ketika gigi dewasa mereka mulai tumbuh.
- Dental fluorosis kasus ringan ditandai dengan adanya bintik putih (white spots) pada permukaan gigi. Pada kasus ringan ini, hanya menjadi masalah kosmetik saja. Dipercaya hal ini juga terjadi karena penggunaan pasta gigi yang salah, yaitu bila anak kecil menggunakan pasta gigi dewasa. Pasta gigi anak dibuat sedemikian rupa agar aman bila tertelan, sedangkan pasta gigi dewasa bukan untuk ditelan. Kita tahu, bahwa anak kecil sering menelan pasta gigi yang sedang digunakannya.
- Dental fluorosis kasus berat ditandai dengan gigi yang berubah warna menjadi coklat. Pada kasus berat ini justru malah membuat gigi akan menjadi mudah patah. Hal ini sering ditemui pada komunitas atau wilayah yang mengkonsumsi sumber air minum ber-fluoride sangat tinggi (> 8 ppm).
Mirip dengan dental fluorosis tapi terjadi pada tulang lain selain gigi, di mana terjadi konsumsi fluoride dalam jumlah tinggi pada waktu yang lama. Tanda yang sering muncul adalah adanya keluhan nyeri dan kaku pada sendi. Dalam waktu panjang, dapat mencetus kalsifikasi atau pengerasan pada ligamen (jaringan ikat penghubung otot dan tulang). Kondisi yang sering terjadi pada orang di dalam komunitas yang air minum mereka memiliki kadar fluoride yang tinggi. Skeletal fluorosis dapat membuat tulang dan sendi menjadi lebih keras, sehingga rentan terjadi fracture (patah tulang) dan kekakuan sendi.
3. Kondisi Lain
yang masih dalam ruang pro dan kontra. Di mana ada penelitian yang meyakini bahayanya walaupun fluoride dikonsumsi secara sedikit, tapi ada juga penelitian yang tidak menemukan keterkaitan konsumsi fluoride dengan bahaya tersebut. Sehingga masih dibutuhkan lebih banyak penelitian, dengan subjek lebih besar, waktu lebih lama, dan juga uji klinis agar lebih akurat. Tapi kedua kelompok penelitian sepakat, bila fluoride dikonsumsi terlalu banyak, bahaya tersebut menjadi sangat nyata.
Bahaya Lain Konsumsi Tinggi Fluoride
Bahaya lain dari konsumsi fluoride berlebih; yang diperdebatkan seperti dijelaskan di atas adalah sbb.:
- Rendahnya fungsi kognitif dan IQ pada anak, bila dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil. Hal ini pernah diteliti pada 27 penelitian di China. Anak-anak pada area dengan kadar fluoride tinggi dalam air minumnya, memiliki IQ yang lebih rendah dibandingkan anak China di daerah lain. Tapi efeknya kecil, hanya rata-rata 7 poin saja.
- Kanker Tulang berjenis osteosarcoma yang biasa mengenai tulang-tulang besar di tubuh manusia dan lebih sering terjadi pada pria. Ada 1 penelitian yang mengasosiasikan konsumsi tinggi fluoride di dalam air minum terhadap insidensi osteosarcoma pada laki-laki dewasa muda. Tapi beberapa penelitian lainnya membantah hal ini.
- Penyakit-Penyakit Ginjal. Dipercaya oleh peneliti yang pro terhadap pendapat ini bahwa konsumsi fluoride tinggi di dalam air minum dapat mempermudah pembentukan batu pada ginjal. Kondisi yang dapat berlanjut pada menurunnya fungsi ginjal dan mencetus jenis penyakit ginjal lainnya.
- Arthritis (radang sendi). Karena terjadi skeletal fluorosis seperti dibahas di atas, maka sendi yang terkena efeknya akan lebih mudah mencetus terjadinya nyeri dan radang pada sendi tersebut.
Kontroversi Water Fluoridation
Dewasa ini muncul kontroversi di dunia antara perlu atau tidaknya melakukan penambahan fluoride pada pengolahan sumber air minum. Benar bahwa sejak tahun 1960-an sampai 1990-an tindakan ini dapat menekan angka kejadian gigi berlubang di AS sampai 68%. Karena zaman kini sudah berkembang, di mana semakin banyak produk kesehatan untuk gigi seperti pasta gigi dan obat kumur sudah ditambahkan fluoride ke dalamnya; kebutuhan penambahan fluoride ke dalam air minum menjadi turun urgensinya. Banyak orang juga berpendapat, bahwa kesehatan gigi tidak seharusnya diintervensi secara masal, karena merupakan masalah individu sehingga harus ditangani secara individu juga. Ditambah dengan justru banyak bahayanya, maka banyak negara terutama di Eropa yang sudah melarang tindakan water fluoridation ini. Tapi badan kesehatan dunia WHO, masih menganggap perlu water fluoridation ini untuk beberapa daerah di dunia, yang memang penduduknya beresiko kekurangan asupan fluoride; sebagai cara murah dan efektif mengurangi resiko gigi berlubang.
Dosis-Dosis Aman Konsumsi Fluoride
Fluoride bisa terdapat di berbagai sumber, sehingga telah ditetapkan batasan aman konsumsinya agar tubuh tetap mendapatkan manfaat, tapi tidak mendapatkan bahayanya. Berikut adalah batasan maksimal elemental fluoride:
- The daily adequate intakes (AI) atau asupan adekuat harian dari seluruh sumber termasuk air minum adalah sbb.:
- Bayi baru lahir sd. 6 bln: 0,01 mg, tidak melebihi 0.7 mg
- Bayi 7 sd. 12 bulan: 0,5 mg, tidak melebihi 0,9 mg
- Anak 1 sd. 3 tahun: 0,7 mg, tidak melebihi 1,3 mg
- Anak 4 sd. 8 tahun: 1 mg, tidak melebihi 2,2 mg
- Anak 9 sd. 13 tahun: 2 mg, tidak melebihi 10 mg
- Anak pria 14 sd. 18 tahun: 3 mg, tidak melebihi 10 mg
- Pria 19 tahun ke atas: 4 mg, tidak melebihi 10 mg
- Wanita 14 tahun ke atas termasuk wanita hamil dan menyusui: 3 mg, dan tidak melebihi 10 mg
- Untuk mencegah dan mengobati osteoporosis disarankan asupan maksimalnya 15-30 mg.
- Pada wilayah dengan kandungan fluoride di dalam air minum mereka < 0,3 ppm, maka disarankan mendapatkan suplemen fluoride maksimal per hari: anak 3 sd. 6 tahun 0,5 mg, anak 6 sd. 16 tahun 1 mg. Pada wilayah dengan kandungan fluoride di dalam air minum 0,3 sd. 0,6 ppm, maka disarankan mendapatkan suplemen fluoride maksimal per hari: anak 3 sd. 6 tahun 0,25 mg, anak 6 sd. 16 tahun 0,5 mg. Suplemen jangan diberikan untuk daerah yang kandungan fluoride dalam air minum > 0,6 ppm.
Lebih Baik Berhati-Hati
Bila Anda khawatir dengan konsumsi fluoride diri Anda dan keluarga, ada beberapa tips agar konsumsi fluoride masih aman, cukup tapi tidak berlebih.
- Periksakan air minum Anda bila menggunakan air tanah.
- Bila air tanah mengandung fluoride tinggi, jangan diminum atau bisa menggunakan fluoride filter. Rutinlah mengganti cartridge filter-nya
- Atau bisa juga beralih ke air minum dalam kemasan yang mencantumkan kadar fluoride pada kemasannya, dan carilah yang aman.
- Bila kandungan fluoride dalam air tanah yang dikonsumsi justru rendah, gunakan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung fluoride. Sikat gigi 2 kali sehari, dan berkumur sekali sehari akan cukup memenuhi kebutuhan fluoride harian untuk dewasa. Sementara untuk anak, pilih pasta gigi yang memang dikhususkan untuk anak.
Penutup
Seperti nutrisi lainnya, fluoride aman dikonsumsi. Tapi berbeda dengan nutrien lainnya, ada batasan yang ketat dalam mengkonsumsinya. Cerdaslah dalam memilih sumber air minum kita agar keluarga senantiasa sehat, jauh dari penyakit.
©IKM 2019-01