Minum air teh, di Indonesia sangat digemari, walau pun budaya minum teh ini tidak sekental dan serumit di Cina dan Jepang. Di sana minum air teh sampai dibuat seremonialnya dan dianggap sebagai minuman berkelas, sehingga menciptakan efek sugestif juga kepada orang yang meminumnya. Terlepas dari budaya, ceremonial dan efek sugestif tersebut, teh yang berasal dari tanaman bernama spesies Camellia sinensis ini ternyata memang mengandung zat-zat yang memberikan efek tertentu pada tubuh manusia. Bahkan ada beberapa efek yang sangat luar biasa bila kita rutin meminumnya.
Fakta Tentang Teh dan Minum Teh
- Budaya minum teh sebenarnya berasal dari Cina tapi dipraktekkan secara luas di Jepang dan tercatat sejarah sejak masa Kamakura (1192-1333) oleh biksu Zen, dengan tujuan membuat mereka tetap terjaga ketika bermeditasi.
- Teh memiliki setidaknya empat zat stimulan yang berefek pada otak manusia. Yaitu caffeine, theobromine dan theophylline, serta L-theanine yang berefek di otak kita.
- Teh sering digunakan (karena dianggap bisa) untuk men-detox racun atau toxin (yang katanya) bisa menumpuk di dalam tubuh, sejak awal abad ke-20.
Caffeine merupakan zat psychoactive yang paling banyak digunakan di dunia dan biasanya didapatkan dari secangkir kopi. Walaupun sama-sama mengandung caffeine yang memberikan efek psychoactive ini, efek yang didapat berbeda antara meminum kopi dan teh. Caffeine di dalam teh memberikan efek yang lebih mild dibandingkan yang diberikan oleh kopi. Caffeine di dalam teh bisa dianalogikan seperti diberikan semangat oleh seorang nenek kepada cucunya yang dengan lembut dan kasih sayang. Sementara caffeine di dalam kopi bisa dianalogikan seperti diperintah oleh seorang pelatih militer. Bukan berarti caffeine di dalam kopi itu buruk, asal tidak diminum secara berlebihan. Selain karena kandungan caffeine di dalam secangkir teh hanya sekitar 20-60 mg (sementara secangkir kopi mengandung 100-300 mg), teh bisa memberikan efek yang berbeda karena bersinergi dengan tiga zat stimulan lainnya yang tidak dimiliki oleh kopi.
Baca dalam artikel lain tentang caffeine ini. Sedikit kita singgung di sini, bawa caffeine bekerja dengan menstimulasi sistem syaraf pusat yang dapat meningkatkan kesiagaan serta mengurangi rasa mengantuk dan letih. Pendapat yang paling banyak dari para ahli, ini terjadi karena caffeine mem-blok kehadiran neurotransmitter adenosine. Seiring dengan lamanya kita terjaga akan terjadi penumpukan adenosine agar kita merasa mengantuk untuk mengistirahatkan tubuh. Caffeine akan mencegah penumpukan adenosine ini.
Theophylline dan Theobromine
Keduanya merupakan zat yang berhubungan dengan caffeine, karena ketika caffeine dimetabolisme oleh tubuh, juga ada yang dipecah menjadi theophylline dan theobromine. Kedua zat ini termasuk ke dalam zat organik yang dinamakan xanthines, yang bersinergi memberikan beberapa efek psikologis pada tubuh manusia. Theophylline yang sering terdapat di dalam obat asma ini, akan membuat otot pada saluran pernafasan lebih relax, membuat bernafas terasa menjadi lebih ringan. Selain itu ia juga berefek meningkatkan jumlah dan kekuatan detak jantung. Theobromine malah disebut sebagai zat penstimulasi jantung, tapi dalam hal yang baik, karena memberikan efek diuretik ringan dan memperbaiki aliran darah di seluruh tubuh; sehingga berefek menurunkan tekanan darah. Selain pada teh, kedua zat stimulan ini juga banyak terdapat di dalam biji coklat.
L-Theanine
Zat stimulan ini sering disebut sebagai sebuah asam amino yang bersifat psychoactive dengan properti yang unik, sehingga menjadi zat stimulan paling menarik yang terdapat di alam teh. Dari nama zat inilah sebenarnya nama tea atau teh itu berasal. Seperti juga ketiga zat stimulan yang kita bahas sebelumnya, L-theanine bisa melewati blood-brain barrier (sawar darah-otak) menuju dan bereaksi dengan sel-sel di otak manusia. L-theanine akan berefek pada neurotransmitter yang bernama GABA dan dopamine untuk menciptakan efek meningkatkan formasi atau jumlah gelombang alfa di otak, yang biasa hadir ketika otak dibawa relaksasi. Zat inilah yang bersinergi dengan caffeine sehingga memberikan efek yang lebih mild dibandingkan bila meminum secangkir kopi. Sinerginya dengan caffeine akan meningkatkan konsentrasi dan fungsi otak lainnya.
Teh dan Detox
Dengan membanjirinya informasi (dan juga hoax) di dunia maya, kini semakin banyak orang yang sangat ingin untuk membuang (yang biasa disebut sebagai) racun atau toxin dari tubuhnya. Aktivitas detox ini sebenarnya sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam artikel ini kita tidak akan membahas dalam mengenai detox yang bisa kita bahas di dalam artikel lainnya. Tapi yang jelas, salah satu metoda yang sering digunakan untuk men-detox tubuh ini adalah dengan minum sejenis teh tertentu. Sampai-sampai aktivitas men-detox dengan meminum detox tea ini dijadikan sebagai sebuah healthy life style (dianggap sebagai gaya hidup sehat). Ini terjadi karena kegiatan ini sering dilakukan oleh para selebriti yang meng-endorse sebuah merk detox tea tertentu. Yang menyebabkan orang semakin percaya dengan detox tea adalah efek diuretiknya. Mereka yang mengkonsumsinya akan merasa akan tambah banyak kencing. Padahal ini terjadi karena kandungan caffeine sebagai zat diuretik pada detox tea selalu tinggi.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Teh dan Menurunkan Berat Badan
Teh juga banyak yang dimanfaatkan untuk tujuan menurunkan berat badan. Jenis teh yang digunakan biasanya teh hijau yang mengandung zat bernama catechins, yang dapat meningkatkan pembakaran lemak ketika berolahraga. Tapi kesimpulan ini belum bisa dipastikan secara bulat, karena masih dibutuhkan banyak penelitian untuk mendukung teori ini. Sebaliknya detox tea yang kita singgung di atas, justru tidak pernah ada sebuah penelitian pun yang men-support teori bahwa detox tea dapat memberikan efek menurunkan berat badan. Yang memberikan efek menurunkan berat badan bagi orang yang mengkonsumsi detox tea bukan dari kandungan yang ada di dalam tehnya. Melainkan dari anjuran pada petunjuk meminumnya untuk “mengurangi asupan makanan” dan “meningkatkan frekuensi olahraga”; yang tanpa harus meminum detox tea pun sudah pasti dapat menurunkan berat badan.
Teh dan Pilek
Teh juga sering digunakan dan dikonsumsi oleh orang yang sedang terkena pilek. Tapi teh yang dipilih harus yang sangat rendah kandungan caffeine-nya karena orang yang sedang pilek harus cukup terehidrasi. Jangan sampai caffeine di dalam teh malah membuat banyak buang air kecil yang dapat mencetus dehidrasi. Belum cukup penelitian yang dapat mendukung teori meminum teh dapat mengobati pilek, tapi yang jelas efek langsung dari meminum secangkir teh panas ketika sedang pilek dapat langsung dirasakan. Selain dapat menghangatkan tubuh, melegakan tenggorokan, mencarikan dahak, dapat juga membuat tubuh merasa lebih nyaman karena efek L-theanine seperti yang dibahas di atas.
Jenis-Jenis Teh dan Manfaatnya
Terdapat banyak sekali jenis teh di dunia ini. Selain bermanfaat sebagai stimulan yang baik seperti dibahas di atas, berikut beberapa jenis teh yang sering dikonsumsi orang dan memiliki manfaat bagi tubuh kita:
- Green tea atau teh hijau. Teh hijau didapatkan dengan memetik pucuk daun teh yang sangat muda sebelum ia tumbuh besar. Penamaan hijau diberikan akibat warna minuman teh hijau tidak coklat seperti teh pada umumnya, melainkan agak kehijauan. Teh hijau ini popular di seluruh dunia karena dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Pada teh hijau terdapat kandungan antioksidan yang sangat tinggi yang membantu tubuh melawan oksidan dari lingkungan dan melawan infeksi. Hal ini memungkinkan teh hijau dapat membantu sistem pertahanan tubuh dan membantu tubuh memiliki metabolisme yang sehat.
- Teh putih. Teh putih terbuat dari daun tanaman teh yang dipetik sebelum mekar sempurna ketika masih tertutupi oleh rambut putih yang halus. Dari warna rambut pada daunnya inilah nama teh putih berasal. Teh putih sangat tinggi kandungan antioksidan-nya, sehingga banyak yang melaporkan hasil penelitian manfaat kesehatan dari meminum teh putih ini; yang ditengarai bisa mengurangi resiko serangan jantung, menunda kulit keriput, dll.
- Teh hitam. Teh hitam dibuat dengan memberikan perlakuan yang berbeda ketika mengeringkannya daunnya, sehingga memberikan warna yang cendrung hitam pada air. Teh hitam biasa dicampur dengan tanaman lain dan mendapatkan nama yang berbeda-beda seperti Earl Gray Tea, English breakfast, dan Chai. Aroma dan rasa teh hijau sangat kuat dan mengandung caffeine lebih banyak dibandingkan jenis teh lainnya. Teh hitam juga mengandung cukup tinggi antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
- Lemon tea. Dibuat dengan menambahkan perasan lemon ke dalam teh jenis apa saja (biasanya teh herbal), sudah dimanfaatkan orang sejak puluhan tahun yang lalu. Tapi manfaat lemon tea yang paling umum adalah untuk mengobati radang tenggorokan tidak terbukti secara ilmiah. Yang jelas lemon tea memberikan tambahan dari sekedar teh biasa karena mengandung vitamin C yang tinggi, berguna bagi tubuh untuk melawan penyakit.
- Echinacea tea. Merupakan teh yang populer terbuat dari bunga bernama purple coneflower. Teh jenis ini juga dipercaya dapat mengobati pilek. Ada ilmuan yang setuju, tapi ada juga yang tidak terhadap claim ini. Yang jelas, echinacea dapat menstimulasi aktivitas sistem daya tahan tubuh dan mempersingkat kejadian infeksi bakteri dan virus. Echinacea juga mengandung antioksidan yang tinggi.
- Teh herbal dengan madu. Teh herbal bisa terbuat dari buah, bunga, ranting, atau daun tumbuhan (selain daun teh) dan bagian lain dari tanaman yang sudah dikeringkan. Bisa juga ditambahkan dengan rempah-rempah. Karena bukan berasal dari daun tanaman teh, teh herbal tidak mengandung caffeine. Juga karena bisa berasal dari banyak sekali bagian dan jenis dari tumbuhan, banyak orang yang suka dengan teh herbal untuk menikmati wangi, rasa, dan warnanya. Bila diminum manis, biasanya yang digunakan sebagai pemanis adalah madu. Belum ada penelitian yang cukup untuk memastikan manfaat dari berbagai jenis teh herbal, tersebut. Tapi yang paling terkenal adalah peppermint tea dan chamomile tea, yang sudah sejak lama digunakan untuk meringankan gejala pilek. Ditambah dengan manfaat yang terdapat di dalam madu, maka teh herbal dengan madu cukup bermanfaat bagi tubuh kita.
Penutup
Sangat baik untuk memiliki kebiasaan meminum teh, baik untuk teman mengemil, atau pun setiap makan. Sebaiknya teh dinikmati tanpa diberi gula; agar mendapatkan manfaat maksimal dari teh, tapi tidak menyebabkan kelebihan asupan kalori dari gula. Dalam artikel lainnya, kita akan membahas beberapa jenis teh di atas lebih detil dan lebih dalam. Karena seperti teh hijau, teh putih dan teh hitam misalnya, akan sangat menarik bila dibahas secara terpisah, mengingat zat bioaktif yang sangat banyak terkandung di dalamnya.
©IKM 2019-03