Asam urat merupakan penyakit yang banyak disalahmengerti oleh masyarakat di Indonesia. Hampir semua orang memahami bahwa asam urat adalah penyakit sendi, tidak lebih. Memang tidak salah, karena ketika asam urat di dalam darah tinggi yang disebut hiperurikosemia atau hiperurisemia, sendi-sendi yang mendapatkan beban berpotensi untuk terasa nyeri dan bengkak. Tapi asam urat yang tinggi di dalam darah sejatinya merupakan penyakit yang terjadi karena adanya penurunan dan kerusakan fungsi ginjal. Sementara keluhan di sendi sebenarnya hanya salah satu gejala atau keluhan yang muncul ketika terjadi hiperurikosemia. Bila sudah dalam kondisi tersebut, maka yang bersangkutan harus menjaga “gaya hidup ginjal sehat”, di mana salah satunya mengatur dan menjaga asupan makanan atau diet yang tidak mengandung purin yang tinggi agar kerusakan ginjal bisa tidak terus terjadi akibat kondisi hiperurikosemia-nya.
Fakta Mengenai Diet Asam Urat
- Purin sebagai penyebab asam urat tidak hanya berasal dari makanan saja, karena juga diproduksi tubuh secara alami.
- Kondisi hiperurikosemia juga dipengaruhi banyak faktor, tidak hanya karena makanan yang dikonsumsi.
- Karenanya menjaga agar kadar asam urat menjadi normal kembali harus dilakukan dengan segenap usaha, bukan saja menjaga asupan purin.
Seperti yang disebutkan pada pendahuluan ketika terjadi hiperurikosemia, maka bisa terjadi pembengkakan dan peradangan pada sendi yang disebut sebagai gout arthritis (baca lebih dalam pada artikel lain mengenai radang sendi gout ini). Asam urat yang tinggi di dalam darah bisa menumpuk pada sendi membentuk kristal asam urat, disusul dengan terjadinya pembengkakan dan peradangan pada sendi, berpotensi menimbulkan nyeri yang hebat. Sangkin nyerinya, sendi yang bengkak bisa terasa nyeri hanya dengan menyentuhkannya dengan kain pakaian. Kabar baiknya, gout arthritis bukan penyakit yang mengancam jiwa, dapat dikontrol dengan obat-obatan, merubah gaya hidup, dan menjaga diet.
Purin dan Asam Urat
Tingginya asam urat di dalam darah (hiperurikosemia) ini bisa terjadi karena tingginya asupan makanan mengandung purin atau karena tubuh memang memproduksi asam urat terlalu banyak. Gout arthritis sendiri bisa juga terjadi ketika kadar asam urat di dalam darah sedang normal, karena masih adanya faktor inflamasi di dalam tubuh dari kondisi hiperurikosemia sebelumnya. Purin sendiri merupakan senyawa kimia yang akan dipecah menjadi asam urat ketika dimetabolisme oleh tubuh. Purin bisa dibuat oleh tubuh dan bisa didapatkan dari makanan. Dalam kondisi normal asam urat akan terlarut di dalam darah, di bawa ke ginjal dan dibuang bersama urin. Ketika fungsi ginjal sudah menurun sehingga lambat untuk membuang asam urat tersebut maka terjadilah kondisi hiperurikosemia. Batas normal atas asam urat pada pria dewasa maksimal adalah 7.0, dan pada wanita dewasa adalah 6.5.
Tanda dan Gejala Hiperurikosemia
Hiperurikosemia bisa terjadi selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala sama sekali dan tidak disadari oleh orang penderitanya, sampai mencetus keluhan. Keluhannya yang utama sudah jelas adalah nyeri sendi karena terjadi gout arthritis, terutama pada sendi yang mendapatkan penekanan seperti jari jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari tangan. Bisa juga muncul gejala dan tanda gangguan ginjal seperti nyeri pinggang, gangguan buang air kecil, dll. Dalam tahap berat bisa sampai muncul tanda-tanda gagal ginjal (baca dalam artikel lain mengenai gagal ginjal ini).
Mencegah Hiperurikosemia
Bagi orang sehat dengan fungsi ginjal yang masih baik, setiap purin yang dikonsumsi dari makanan akan termetabolisme dan terekskresikan dengan sempurna, sehingga tidak perlu memantang atau menghindari makanan tertentu. Karena kondisi hiperurikosemia tidak bisa dihindari dengan membatasi diet purin. Baru setelah terjadi hiperurikosemia, yaitu ketika fungsi ginjal sudah mulai menurun/rusak, barulah harus membatasi diet purin. Hiperurikosemia sendiri dicegah dengan cara menjalani gaya hidup yang sehat terutama “gaya hidup ginjal sehat” dengan cara: mencukupkan hidrasi (minum) setiap hari, tidak membiasakan menahan buang air kecil, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak mengkonsumsi minuman energi terlalu banyak, membatasi konsumsi minuman bersoda, dan yang paling penting tidak merokok dan menjauhi asap rokok orang lain. Karena asap rokok adalah perusak ginjal nomor satu di dunia. Hampir semua perokok di usia paruh bayanya hidup dalam kondisi hiperurikosemia. Suatu kondisi yang bila dibiarkan dapat terjadi kerusakan ginjal yang permanen sehingga harus melakukan cuci darah seumur hidup.
Makanan Mengandung Purin
Makanan mengandung purin tinggi hanya harus dihindari oleh mereka yang sudah menderita hiperurikosemia untuk mencegah terjadinya gout arthritis dan yang terpenting mencegah kerusakan ginjal lebih parah lagi. Panduan jenis makanan ini hanya efektif bagi mereka dengan angka asam urat yang tidak begitu tinggi. Sementara yang sudah sangat tinggi, seperti di atas 10, setiap makanan akan dapat meningkatkan asam urat di dalam darahnya. Ini disebabkan purin memang terdapat di dalam setiap sel, yaitu di dalam mitokondria. Artinya di sini, setiap sumber makanan sesungguhnya mengandung purin. Sehingga makan nasi pun dapat meningkatkan asam urat seorang penderita hiperurikosemia berat. Bagi mereka obat-obatan menjadi penyelamat yang harus dikonsumsi secara rutin sesuai arahan dokter.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Yang harus dihindari, yaitu makanan mengandung purin >200 mg per 100 gram-nya: jeroan, daging babi, kerang, scallops, ikan dengan daging berwarna merah tua seperti tuna dan tongkol, alkohol, sayuran berwarna daun hijau tua (bayam, asparagus, daun singkong, dll.), kacang-kacangan dan kecambah lainnya.
- Yang harus dibatasi, yaitu makanan mengandung purin 100-200 mg per 100 gram-nya: udang, kepiting, daging merah, jamur, ragi dan tape, minuman energi, soda, daging/ikan dalam kemasan seperti kornet dan sardines, tahu, tempe, oncom dan produk hasil olahan kedelai lainnya.
Membatasi Fruktosa
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bukan makanan mengandung purin saja yang dapat menyebabkan naiknya kadar asam urat di dalam darah. Makanan manis mengandung gula fruktosa; yang banyak terdapat pada pemanis dalam makanan/minuman kemasan dapat juga mencetus kondisi hiperurikosemia. Ini terjadi karena metabolisme fruktosa di dalam tubuh akan menghasilkan produk sampingan yaitu asam urat yang tidak berbeda seperti asam urat yang berasal dari hasil metabolisme purin. Berarti jelas di sini sudah diketahui kini bahwa asam urat juga bisa berasal dari diet yang tinggi fruktosa. Selain itu makanan manis juga dikaitkan dengan kejadian obesitas yang merupakan faktor resiko untuk terjadinya gout.
Kondisi Lain Pencetus Asam Urat
Hiperurikosemia sendiri tidak hanya terjadi karena konsumsi purin saja. Bisa juga terjadi karena beberapa kondisi seperti:
- Resistensi insulin; biasa terjadi pada orang dengan berat badan berlebih, obesitas, dan menjelang kencing manis.
- Penyakit kencing manis itu sendiripun merupakan faktor resiko untuk hiperurikosemia.
- Menurunkan berat badan dengan cepat juga bisa mencetus hiperurikosemia, sehingga harus dihindari juga ikut-ikutan dalam program diet menurunkan berat badan instan yang kini banyak dilakukan orang. Ini terjadi karena turunnya berat badan secara cepat memperberat kerja ginjal.
- Tidak berolahraga. Bila badan tidak diolahragakan dalam waktu lama, metabolisme secara keseluruhan dapat terganggu, termasuk juga metabolisme purin yang dapat mencetus meningkatnya asam urat di dalam darah.
- Stres tinggi; karena sejatinya stres merusak metabolisme tubuh termasuk metabolisme purin di dalam tubuh.
- Genetik. Tidak bisa dipungkiri, faktor genetik juga memegang peranan.
- Beberapa jenis kanker dan efek kemoterapi.
- Penyakit-penyakit ginjal lainnya.
Makanan dengan Purin Rendah
Seperti disampaikan di atas, bahwa semua makanan sejatinya mengandung purin, tapi bila mitokondria di dalam selnya kecil, maka rendah juga kandungan purinnya (<100 mg per 100 gram). Makanan rendah purin yang masih bisa dikonsumsi bagi penderita hiperurikosemia yang tidak begitu parah adalah sbb.:
- Nasi terutama dari beras merah
- Oats dan oatmeal
- Kentang dan umbi-umbian
- Buah-buahan, tapi jangan di makan bijinya
- Sayuran yang berwarna terang atau hijau muda seperti sawi putih, kol, tomat, wortel, timun, labu siam, dll.
- Daging ikan tidak berwarna merah tua seperti salmon, kakap, kembung, dll.
- Ayam dan unggas lainnya.
- Makan mengandung vitamin C tinggi, karena vitamin C sudah terbukti dapat membantu menurunkan kadar asam urat di dalam darah.
The Mediterranean Diet
Ada satu jenis diet yang sangat bagus untuk menurunkan kadar asam urat di dalam darah, yaitu the Mediterranean diet, atau diet Mediterania. Negara yang mempraktekkan cara diet ini adalah Yunani, Itali, dan Morocco. Masakan dan makanan mereka selain sangat kaya dengan asam oleat (oleic acid) dan asam lemak, ternyata juga rendah kandungan purinnya. Jenis makanan diet Mediterania ini direkomendasikan bagi penderita asam urat, seperti berikut:
- Protein: unggas, telur, salmon, dan ikan berdaging putih
- Dari tumbuhan: buah-buahan, sayuran (berwarna cerah)
- Lemak sehat: minyak zaitun, minyak dari kacang almond.
- Daging sapi sebenarnya juga dikonsumsi, tapi biasanya hanya sekali dalam sebulan.
Merovolusi Gaya Hidup
Menjaga diet memang harus dilakukan oleh mereka dengan hiperurikosemia. Tetapi mengatur diet saja tidaklah cukup untuk mengkoreksi kondisi hiperurikosemia dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut, karena dia juga harus merevolusi gaya hidupnya yaitu:
- Berhenti merokok, dan menghindari asap rokok orang lain.
- Menghindari sedentary life style, aktif bergerak, dan melakukan olahraga secara rutin.
- Menurunkan berat badan mencapai BMI dan lingkar perut yang ideal.
- Menjaga makan dan jenis makanan yang masih diperbolehkan agar tidak berlebihan.
- Mencukupkan minum dan menghindari dehidrasi.
- Mencukupkan asupan vitamin C harian, baik dari makanan ataupun dari tablet suplemen.
- Istirahat tidur malam yang cukup dan optimal, menghindari begadang.
- Mengontrol, mengatasi, dan memanfaatkan stres.
- Menjalani hidup dengan fikiran dan perasaan yang bahagia.
Penutup
Sepertiga penyebab naiknya kadar asam urat bagi mereka yang memang sudah menderita hiperurikosemia adalah dari makanan, maka penderita sudah seharusnya menjaga asupan purinnya. Teliti lagi makanan yang Anda konsumsi karena bisa jadi Anda mendapatkan informasi yang salah, sehingga harus dipastikan pada dokter Anda. Serta tidak lupa untuk juga memodifikasi dan merevolusi gaya hidup secara keseluruhan menjalani gaya hidup ginjal yang sehat.
©IKM 2019-07