Helicobacter pylori adalah satu spesies jenis bakteri yang hidup di dalam sistem pencernaan manusia yang sering menyerang lapisan dalam dari lambung. Infeksi bakteri ini bisanya tidak berbahaya, tetapi menjadi penyebab dari sebagian besar kejadian gastritis (peradangan lambung) atau yang sering dikategorikan juga sebagai sakit maag di Indonesia, serta sering bertanggung jawab atas kejadian ulkus atau tukak pada lambung dan usus halus. Infeksi bakteri ini awalnya hampir tidak menimbulkan gejala sama sekali, sampai sudah terjadi tukak pada lambung atau usus halus, barulah penderita biasanya mencari pertolongan medis.
Fakta Tentang Infeksi H. pylori
- Nama helicobacter berasal dari kata “helico” yang berarti spiral karena bentuknya melingkar seperti spiral.
- Infeksi awal sering terjadi pada masa anak-anak.
- Bakteri ini sudah hidup berdampingan dengan manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
- 60% populasi orang dewasa di seluruh dunia terinfeksi H. pylori yang sebagian besar tidak menyadarinya.
- 10% dari yang terinfeksi berkembang menjadi tukak pada lambung dan/atau usus halusnya.
Penyebaran bakteri ini diduga bisa langsung melalui ludah seperti pemakaian bersama alat minum dan alat makan atau berciuman. Juga dapat disebarkan melalui jalur fecal-oral yaitu feses yang terbawa oleh vektor (lalat, kecoa, semut, dll.) atau terbawa tangan yang terkontaminasi, kemudian termakan melalui makanan. Bakteri ini bisa beradaptasi hidup pada lingkungan yang sangat asam seperti di dalam lambung dengan cara mengurangi keasaman lambung kita. Bentuknya yang spiral dapat masuk mempenetrasi lapisan mukosa lambung kemudian membentuk lendir yang melindunginya, sehingga tidak bisa ‘tersentuh’ oleh sistem pertahanan (sistem imunitas) tubuh kita. Lebih jauh, ia juga dapat mempengaruhi kerja sistem imunitas tubuh untuk membuat dirinya kebal dan tidak dapat dihancurkan. Dengan rusaknya lapisan dalam lambung, jaringan di sana menjadi rentan terhadap asam lambung yang pada akhirnya mencetus timbulnya tukak pada lambung dan/atau usus halus.
Faktor Resiko Infeksi H. pylori
Anak-anak lebih mudah untuk terkena infeksi H. pylori, yang disebabkan oleh higienitas anak-anak biasanya lebih rendah dibandingkan orang dewasa. Oleh karenanya, faktor lingkungan dan higienitas memegang peranan penting penentu tinggi atau rendahnya resiko seseorang terkena infeksi bakteri ini, seperti:
- Tinggal di negara berkembang seperti Indonesia yang pengelolaan limbah, perawatan sungai dan air bersihnya masih banyak yang kurang baik.
- Mengkonsumsi sumber air dari sungai atau danau yang bersatu dengan sarana MCK.
- Tinggal di dalam rumah yang sesak dengan penghuni.
- Tinggal serumah dengan penderita H. pylori.
- Mengkonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang seperti pada pasien asma, alergi, atau nyeri sendi kronis.
Tanda dan Gejala Infeksi H. pylori
Hampir semua orang yang terinfeksi H. pylori tidak menunjukkan adanya tanda dan gejala. Tapi walaupun tidak bergejala, orang yang terinfeksi bakteri ini tetap menjadi sumber penularan bagi orang lain disekitarnya. Baru setelah infeksi berkembang menjadi tukak pada lambung atau usus halus, akan timbul keluhan nyeri pada abdomen/perut terutama ketika perut sedang kosong seperti saat tidur malam atau lebih dari 4 jam setelah makan. Pada awalnya keluhan biasanya mirip dengan keluhan sakit maag, sehingga penderitanya bahkan dokter yang memeriksa sekalipun belum mengetahui bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri H. pylori. Keluhan juga bisa dengan mudah berkuang atau hilang dengan mengkonsumsi obat-obat untuk sakit maag biasa seperti antasida, antihistamin II, atau proton pump inhibitor. Bila dibiarkan seperti ini tanpa diterapi khusus, keluhan akan berkembang menjadi nyeri hilang-timbul yang sangat sakit.
Komplikasi Infeksi H. pylori
Komplikasi dari infeksi bakteri ini disebabkan oleh komplikasi dari tukak pada lambung dan/atau usus halus yang bisa mengarah kepada kondisi yang lebih parah lagi. Komplikasi tersebut adalah:
- Perdarahan di dalam lambung dan/atau usus halus, yang terjadi ketika tukak sudah mengenai pembuluh darah.
- Komplikasi yang pertama di atas ini akan berlanjut pada komplikasi berikutnya yaitu anemia.
- Perforasi atau bocornya dinding lambung atau usus halus, akibat tukak yang membesar sampai menembus dinding.
- Peritonitis, yaitu infeksi yang terjadi pada rongga perut akibat terjadinya perforasi yang dapat mencetus meluasnya infeksi pada organ-organ lain di dalam rongga perut.
- Obstruksi pada lambung dan/atau usus halus yang membuat makanan tidak dapat tercerna.
- Penelitian terbaru bahkan menyebutkan, infeksi H. pylori berperanan terhadap kejadian kanker lambung.
- Juga ada penelitian yang melaporkan, infeksi H. pylori juga berperan terhadap meningkatnya resiko seseorang terkena penyakit Parkinson’s.
Karena pada awalnya keluhannya mirip dengan sakit maag, maka penderita sebaiknya mencari pertolongan medis bila terdapat tanda-tanda seperti di bawah, agar infeksi H. pylori ini dapat segera tertangani dan komplikasi yang lebih berat dapat dicegah. Tanda dan gejala tersebut adalah:
- Terlalu sering sendawa, atau sendawa yang tidak kunjung berhenti
- Terasa kembung yang tidak seperti biasanya
- Terasa nyeri pada ulu hati atau perut secara keseluruhan
- Nyeri pada dada (heart burn)
- Buang angin bertambah sering
- Mual dan muntah
- Susah atau gangguan menelan makanan
- Hilang nafsu makan
- Demam
- Berat badan turun yang tidak diketahui penyebab pastinya
- Terdapat darah pada feses
- Pucat, sebagai tanda dari terjadinya anemia.
Penegakan Diagnosis Infeksi H. pylori
Sering sekali diagnosis infeksi oleh bakteri H. pylori ini terlambat terdiagnosis. Apa lagi bila penderita memang sering mengalami gangguan lambung seperti dyspepsia syndrome atau sakit maag dan GERD (gastro oesophageal reflux disease). Itulah sebabnya, diperlukan anamnesis yang baik agar dapat membantu dokter mengarahkan diagnosisnya kepada infeksi bakteri ini. Untuk pemeriksaan fisik, tidak ada pemeriksaan yang spesifik, dan dokter akan memeriksa seperti kasus keluhan nyeri pada perut lainnya. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan melakukan biopsi dinding lambung menggunakan endoskopi atau pemeriksaan serologi darah untuk mencari antibodi terhadap H. pylori. Namun pemeriksaan ini pun biasanya dilakukan hanya untuk tujuan penelitian saja.
Tapi ada pemeriksaan sederhana yang dapat membantu dokter menegakkan diagnosis. Untuk pemeriksaan sederhana ini pasien harus menghentikan obat PPI dan antibiotik beberapa hari sebelum pengetesan. Tes-tes tersebut adalah sbb.:
- Urea breath test – UBT (tes nafas urea). Karena bakteri ini hidup memecah urea menjadi ammonia dan CO2, jadi ketika penderita menelan tablet urea, 30 menit kemudian, bisa didapati nafasnya mengandung karbon sampai di atas 5%.
- Tes feses yang menggunakan antibodi H. pylori yang akan tinggi bila terdapat bakteri tersebut di dalam fesesnya.
Penanganan Infeksi H. pylori
Dilakukan Sendiri
- Menjaga makanan dan diet agar keluhan tidak bertambah parah akibat terjadinya tukak pada lambung/usus seperti menghindari makanan pedas.
- Tidak mengkonsumsi alkohol, karena alkohol akan memperlama proses kesembuhan tukak lambung/usus.
- Berhenti merokok, karena rokok bukan saja akan memperparah tukak juga membuat kesembuhannya lebih lama.
Dilakukan Dokter
- Dokter akan memberikan antibiotik yang biasanya merupakan kombinasi dari 2 jenis antibiotik dari antibiotik seperti clarithromycin, metronidazole, amoxicillin, dan tetracycline selama 14 hari.
- Dokter memberikan histamin II blocker seperti ranitidine, famotidine, dll.
- Dokter juga akan memberikan obat untuk menekan produksi asam lambung yaitu PPI (proton pump inhibitor) seperti omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, pantoprazole, atau rabeprazole.
- Bisa juga diberikan obat untuk menghilangkan keluhan-keluhan lainnya seperti obat mual, obat penurun panas, dll.
- Setelah pengobatan dokter akan meminta dilakukan tes ulangan untuk memastikan bakteri sudah musnah semua.
Terapi Penunjang
Beberapa penelitian kini banyak merekomendasikan bagi penderita untuk juga diberikan terapi penunjang seperti:
- Probiotic; Karena antibiotik membunuh semua jenis bakteri, probiotic terutama jenis Lactobacillus acidophilus dapat mengembalikan keseimbangan bakteri baik di dalam pencernaan. Probiotic juga dapat mengurangi resiko pertumbuhan jamur di dalam pencernaan.
- Teh hijau; yang ternyata merupakan zat yang tidak disukai oleh H. pylori karena dapat membunuhnya. Sehingga pemberian teh hijau dapat mengurangi keparahan gastritis.
- Madu asli; karena memiliki efek seperti antibiotik yang sangat baik untuk membantu memerangi H. pylori.
- Olive oil atau minyak zaitun; yang juga memiliki efek seperti antibiotik yang berefek sangat kuat melawan sampai delapan strain dari H. pylori.
Pencegahan Infeksi H. pylori
Pada dasarnya, pencegahan infeksi H. pylori adalah menjalani hidup yang sehat dan meningkatkan higienitas diri seperti:
- Mencuci tangan secara berkala dengan benar, terutama setiap sebelum makan dan setiap selesai buang air.
- Menggunakan sumber air yang bersih dan mencuci bahan makanan dengan air yang bersih.
- Memasak air dan makanan sampai mendidih.
- Tidak menggunakan alat makan bersama dengan orang lain.
- Menghindari untuk jajan atau makan di tempat yang higienitasnya diragukan, seperti di pinggir jalan, atau pada penjaja makanan yang hanya mencuci ala kadarnya alat-alat makan yang digunakan.
Penutup
Bisa dipastikan, sebagian besar orang di Indonesia terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori ini walaupun tidak disadari baik oleh penderitanya bahkan oleh dokter sekalipun karena tidak menimbulkan gejala sama sekali. Bila higienitas dan atau diet (pola makan) menjadi buruk, mereka yang terinfeksi akan menunjukkan gejala seperti dyspepsia syndrome atau gejala GERD yang dianggap sebagai “sakit maag” biasa saja; yang biasanya sering kembung dan sulit untuk sembuh sempurna. Oleh karenanya bila, Anda atau keluarga ada yang menderita sakit maag berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh, harus dipertimbangkan adanya peran infeksi bakteri Helicobacter pylori ini. Konsultasikanlah kepada dokter Anda. Kemudian tidak ada salahnya juga untuk membiasakan mengkonsumsi probiotic, teh hijau, madu dan minyak zaitun yang dapat memerangi bakteri ini, menjaga kesehatan pencernaan Anda, serta kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.
©IKM 2019-08