Vitamin E termasuk sebuah antioksidan kuat yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin yang larut dalam lemak ini terdapat pada banyak bahan makanan, dan kini juga sudah banyak tersedia sediaan suplemennya. Karena sifatnya yang larut dalam lemak, maka tubuh dapat menyimpannya untuk dapat digunakan kembali saat dibutuhkan. Dengan penelitian yang kian berkembang, kini banyak terungkap lebih dalam dari vitamin E ini. Dengan efek kuat antioksidannya tersebut, vitamin E menjadi vitaminnya antiaging dan vitamin kecantikan, serta vitamin untuk mencegah beberapa penyakit kronis seperti kanker.
Fakta Tentang Vitamin E
- Kata vitamin E diambil dari bahasa inggris yaitu “eight” karena terdiri dari delapan bentuk vitamin E di alam.
- Empat dalam bentuk tocopherol dan empat dalam bentuk tocotrienols.
- Tapi dalam tubuh manusia yang paling aktif adalah dalam bentuk tocopherol khususnya 1 bentuk yaitu Alpha-tocopherol. Karenanya vitamin E sering hanya disebut sebagai alpha-tocopherol.
- Bentuk vitamin E paling banyak dalam makanan adalah Gamma-tocopherol
- Satuan vitamin E ada dua yaitu milligram dan International Unit (IU).
- Vitamin E sudah digunakan pada dunia kedokteran dermatologi sejak tahun 1950an.
Untuk berfungsi sempurna tubuh manusia harus mendapatkan vitamin E dalam jumlah yang cukup. Bila seseorang menderita kekurangan vitamin E, ia akan mudah terkena infeksi, memiliki gangguan penglihatan, dan mengalami kelemahan otot. Sebaliknya, tidak pernah terbukti adanya efek samping kelebihan vitamin E bila seseorang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin E dalam jumlah banyak. Tapi efek samping berbahaya akan timbul saat suplemen vitamin E dikonsumsi secara berlebih (yang akan dibahas di bawah). Dosis suplemen vitamin E dalam sehari tidak boleh melebihi 1000 mg atau 1500 IU. Sementara jumlah harian yang disarankan dari sumber makanan adalah sbb.:
- Usia 14 tahun ke atas, 15 mg atau 22.4 IU per hari
- Wanita hamil dan menyusui, 19 mg atau 28.4 IU per hari
- Anak 9-13 tahun, 11 mg atau 16.4 IU
- Anak 4-8 tahun, 7 mg atau 10.4 IU
- Anak 1-3 tahun, 6 mg atau 9 IU
- Anak 7-12 bulan, 5 mg atau 7.5 IU
- Anak 0-6 bulan, 4 mg atau 6 IU
- Bagi penderita cystic fibrosis dan Crohn’s disease harus mendapatkan suplemen vitamin E karena dikhawatirkan terjadi gangguan penyerapan.
Sumber Vitamin E pada Makanan
Vitamin E dapat kita peroleh pada beberapa jenis makanan. Karenanya, seorang yang makan dengan sumber beragam yang sehat, selalu mendapatkan cukup vitamin E di dalam dietnya seperti sbb.:
- Biji bunga matahari kering, 100 gram (26 mg vitamin E)
- Kacang almond kering, 100 gram (24 mg vitamin E)
- Minyak sayur, 100 gram (16 mg vitamin E)
- Hazelnut kering, 100 gram (15 mg vitamin E)
- Kacang tanah kering, 100 gram (7.8 mg vitamin E)
- Bayam rebus, ¼ liter (4 mg vitamin E)
- Buah zaitun fermentasi, 100 gram (3.8 mg vitamin E)
- Pistachios, 100 gram (2.9 mg vitamin E)
- Ikan Rainbow Trout, 100 gram (2.8 mg vitamin E)
- Broccoli rebus, ¼ liter (2.5 mg vitamin E)
- Alpukat, 100 gram (2.1 mg vitamin E)
- Cranberries, 100 gram (2.1 mg vitamin E)
- Paprika merah mentah, 100 gram (1.6 mg vitamin E)
- Aparagus dimasak, 100 gram (1.5 mg vitamin E)
- Mangga, ¼ liter (1.5 mg vitamin E)
- Buah kiwi segar, 100 gram (1.5 mg vitamin E)
- Octopus, 100 gram (1.2 mg vitamin E)
- Blackberries, 100 gram (1.2 mg vitamin E)
- Ikan salmon, 100 gram (1.1 mg vitamin E)
- Lobster, 100 gram (1.0 mg vitamin E)
- Black currants, 100 gram (1.0 vitamin E)
- Apricots, 100 gram (0.9 mg vitamin E)
- Raspberries, 100 gram (0.9 mg vitamin E)
- Tomat mentah, ukuran sedang (0.7 mg vitamin E)
Sumber Vitamin E dari Suplemen
Dalam bentuk suplemen vitamin E terdapat dalam dua bentuk; yaitu bentuk alami yaitu d-alpha tocopherol yang lebih bersifat aktif secara biologis, dan dalam bentuk sintetis yaitu dl-alpha tocopherol. Dosis harian yang dianjurkan untuk bentuk alami yaitu 22.4 IU sementara untuk bentuk sintetis 33.3 IU. Karena perbedaan dosis harian yang dianjurkan ini, maka menjadi penting bagi yang mengkonsumsinya untuk mengerti jenis suplemen vitamin yang dikonsumsi.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Seperti disinggung di atas bahwa over dosis dapat terjadi hanya pada suplemen vitamin E saja, tidak pada konsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin E. Over dosis vitamin E pada tubuh manusia cukup berbahaya. Yang pernah dilaporkan di antaranya adalah meningkatkan resiko terjadinya stroke perdarahan dan meningkatkan resiko terjadinya kanker prostat pada pria. Selain efek langsungnya, juga ada efek tidak langsung interaksinya dengan terapi lainnya sbb.:
- Menurunkan efek terapi obat-obat penurun kolesterol
- Menurunkan efektivitas kemoterapi dan radiasi kanker
- Menurunkan efek warfarin, sebuah obat pencegah pembekuan darah.
Manfaat Vitamin E
Radikal bebas dapat terbentuk dari proses normal di dalam tubuh atau bersumber dari luar tubuh. Efek dari hadirnya radikal bebas pada sel-sel di tubuh kita, pada dasarnya sama dengan efek dan proses timbulnya karat pada sebuah besi yang tidak dilapisi cat. Sel-sel di tubuh kita bila tidak terlindungi dapat menjadi ‘berkarat’ akibat terpapar oleh molekul-molekul radikal bebas; yang dapat mengurai sel yang sehat membuatnya lemah sehingga mempercepat proses penuaan sel tersebut. Sampai dapat berkontribusi terjadinya penyakit jantung dan kanker. Di sinilah peran dari antioksidan, di mana salah satunya adalah vitamin E yang selain berperan melindungi sel-sel tubuh kita dari paparan radikal bebas tersebut sehingga mencegah terjadinya stres oksidatif, vitamin E juga berperan dalam proses perbaikan sel dan membantu sistem imunitas. Karenanya vitamin E bermanfaat bagi tubuh kita sebagai terapi untuk beberapa kondisi degeneratif seperti pengerasan arteri (arteriosclerosis), tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit Alzheimer’s dan kanker. Juga dapat membantu menekan faktor resiko pada orang yang sering terpapar radikal bebas dari lingkungan seperti dari asap rokok, polusi udara, dan paparan tinggi sinar UV.
Vitamin E dan Kulit
Karena properti efek antioksidan kuat yang dimiliki vitamin E, sering dijadikan obat dalam dunia kecantikan kulit. Antioksidan kuat memberikan efek positif membuat kulit menjadi lebih segar, menunda proses pengkeriputan, melindungi dari paparan sinar UV serta digunakan dalam pengobatan beberapa kondisi masalah kulit seperti jerawat dan psoriasis. Vitamin E (yang larut di dalam lemak) sampai ke jaringan kulit diangkut oleh sebum, zat berminyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous. Karenanya daerah tubuh yang lebih berminyak seperti pada muka dan bahu akan mengandung vitamin E lebih tinggi. Begitu pula dengan orang pemilik tipe kulit berminyak bisa memiliki kandungan vitamin E lebih tinggi pada jaringan kulitnya.
Karena vitamin E bersifat mudah diserap di kulit, maka dalam dunia kecantikan, vitamin E terdapat dalam sediaan cream untuk digunakan langsung pada kulit. Cream vitamin E ini biasanya ditambahkan ke dalam produk kosmetik, produk-produk antiaging, eye serum, sunscreen, dan makeup. Pengaplikasian cream vitamin E pada kulit yang sering kering seperti pada pangkal kuku dan juga siku, dapat kembali menyegarkan dan meremajakannya. Sebuah penelitian pada hewan juga melaporkan bahwa penggunaan cream vitamin E dapat mengurangi kerusakan kulit akut dan kronis karena sinar UV.
Vitamin E dan Rambut
Karena efek antioksidan kuatnya juga, vitamin E digunakan untuk menjaga kesehatan rambut, dan berkembanglah produk-produk kesehatan rambut. Vitamin E kini sering ditambahkan ke dalam shampoo, conditioner, dan minyak rambut. Berikut beberapa manfaat vitamin E bagi rambut yang sudah diketahui:
- Mengembalikan kemampuan pertumbuhan rambut, bagi orang yang mengalami kerontokan. Ini terjadi karena vitamin E mengurangi stres oksidatif yang terjadi pada kulit kepala.
- Meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala, sehingga rambut tumbuh lebih sehat dan lebih lebat.
- Menyeimbangkan produksi minyak pada kulit kepala dan folikel rambut, sehingga dapat menciptakan pelindung pada permukaan kulit kepala dengan menjaga kelembapannya.
- Memperbaiki lapisan pelindung pada permukaan rambut, sehingga rambut kembali bersinar.
Vitamin E dan Menopause
Vitamin E juga sering dikatakan sebagai vitaminnya wanita yang memasuki atau sudah menopause. Ini disebabkan karena pada wanita yang di dalam proses memasuki menopause dan sudah menopause sering menderita depresi, penyakit jantung, dan peningkatan berat badan. Ketiga hal yang terkait karena terjadinya faktor penuaan. Vitamin E sebagai sebuah antioksidan dapat memerangi efek penuaan tadi dengan mengurangi peradangan di dalam tubuh, dan membantu regenerasi sel. Kondisi yang dapat mengurangi resiko terjadinya depresi, penyakit jantung, dan kenaikan berat badan. Dosis yang disarankan untuk wanita perimenopause dan menopause adalah minimal 15 mg per hari. Lebih diutamakan didapatkan dari bahan makanan.
Penutup
Karena sangat banyak sumber makanan di alam yang mengandung vitamin E, tanpa harus khawatir terkena bahaya over dosis vitamin E dari sumber makanan; maka lebih baik Anda mengandalkan sumber vitamin E dari makanan saja. Senantiasalah berkonsultasi dengan dokter Anda saat Anda ingin secara rutin mengkonsumsi suplemen vitamin E.
©IKM 2019-09