Vitamin A termasuk ke dalam kelompok vitamin yang larut di dalam lemak yang berperan penting di dalam tubuh manusia. Secara alami vitamin A banyak terdapat di dalam makanan yang biasa dikonsumsi, tapi juga bisa didapatkan dari suplemen. Tak layaknya seperti pedang yang bermata dua, vitamin A juga memiliki sisi bahaya, karena juga dapat mencetus kondisi medis bahaya bila dikonsumsi secara berlebihan.
Fakta Tentang Vitamin A
- Karena termasuk vitamin yang larut di dalam lemak, maka dapat disimpan di dalam tubuh, terutama di dalam liver dalam bentuk retinyl esters; untuk kebutuhan selanjutnya.
- Vitamin A lebih dari yang kebanyakan orang tahu, yaitu hanya untuk kesehatan mata saja. Nyatanya vitamin A banyak sekali manfaat bagi tubuh kita.
- Kekurangan vitamin A bisa mengakibatkan banyak hal buruk bagi kesehatan, tapi seperti pedang bermata dua, kelebihan vitamin A juga banyak efek buruknya bagi kesehatan.
Seperti jenis vitamin lainnya, sebenarnya vitamin A juga merupakan kelompok dari beberapa zat yang dibagi menjadi dua yaitu vitamin A aktif dan provitamin A (vitamin A yang belum aktif). Vitamin A aktif terdiri dari tiga jenis yaitu retinol, retinal, dan retinoic acid yang ditemukan di dalam makanan dari sumber hewani. Provitamin A dalam bentuk carotenoids juga terdiri dari tiga jenis yaitu alpha-carotene, beta-carotene dan beta-cryptoxanthin, didapatkan dalam makanan dari sumber nabati seperti buah-buahan dan sayuran.
Vitamin A Sebagai Antioksidan
Provitamin A carotenoids seperti beta-carotene, alpha-carotene, dan beta-cryptoxanthin adalah precursors dari vitamin A yang memiliki sifat sebagai antioksidan. Carotenoids dapat memerangi radikal bebas yang dapat merusak tubuh kita dengan membuat kondisi stres oksidatif; sebuah kondisi yang sudah diketahui berperan dalam kejadian penyakit kencing manis, penyakit jantung, penyakit degeneratif, dan kanker.
Fungsi Vitamin A
1. Untuk Kesehatan Mata. Seperti yang sudah pasti dan yang sering kita dengar, vitamin A sangat berperan menjaga kesehatan penglihatan. Ia diperlukan dalam proses merubah cahaya menjadi sinyal listrik di otak kita. Retinal sebagai bentuk aktif dari vitamin A, bila bergabung dengan protein bernama opsin akan membentuk rhodopsin, sebuah molekul pigmen yang sangat sensitif terhadap cahaya; yang kita perlukan bila melihat di saat gelap dan membedakan warna. Ia juga akan membantu melindungi dan menjaga kornea (lapisan terluar bola mata) dan conjunctiva (bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata). Bahkan salah satu gejala dari defisiensi vitamin A yang paling umum adalah rabun senja (nyctalopia) pada penderitanya. Penyakit mata karena faktor usia yang dikenal dengan age-related macular degeneration (AMD) merupakan penyebab utama kebutaan bagi manula di negara maju dengan terjadinya kerusakan retina terkait dengan hadirnya stres oksidatif kini juga dikaitkan dengan defisiensi vitamin A.
2. Mencegah Kanker. Seperti yang disebut di atas, selain karena vitamin A adalah sebuah antioksidan, ternyata ia juga memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga memiliki fungsi dalam pencegahan kejadian beberapa kanker di tubuh kita. Selain yang sudah diteliti fungsinya dalam mencegah kanker kelenjar getah bening (Hodgkin’s lymphoma), kanker leher rahim; ada penelitian terbaru yang melaporkan dari 10.000 subjek penelitian yang merupakan perokok, bila di dalam tubuhnya terdapat alpa-carotene dan beta-cyrptoxanthin memiliki resiko 46%-61% lebih rendah untuk terkena kanker paru. Penelitian in-vitro (dalam tabung reaksi), retinoids juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker seperti sel kanker kantung kencing, sel kanker payudara, dan sel kanker ovarium.
3. Men-support Sistem Imunitas. Vitamin A memegang peranan penting dalam menjaga pertahanan alamiah tubuh kita. Termasuk pertahanan di mukosa mata, paru-paru, pencernaan serta alat genital yang menahan masuknya bakteri dan agen infeksi lainnya. Vitamin A juga ikut dalam produksi dan fungsi sel-sel darah putih dengan perannya dalam pertumbuhan dan distribusi sel B dan sel-T, sebuah tipe dari sel darah putih yang melindungi kita dari infeksi.
4. Men-support Kesehatan Tulang. Vitamin yang paling penting untuk menjaga kesehatan tulang adalah vitamin D. Tapi ternyata vitamin A juga sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang. Kekurangan vitamin A ternyata juga terkait dengan buruknya kesehatan tulang. Orang yang memiliki kadar vitamin A yang cukup di dalam darahnya memiliki faktor resiko yang rendah untuk mengalami patah tulang. Tapi ada juga penelitian yang melaporkan mengkonsumsi tinggi vitamin A juga akan memiliki resiko tinggi terjadinya patah tulang. Oleh karenanya, kaitan antara vitamin A dan kesehatan tulang sampai sekarang masih tidak sepenuhnya dimengerti.
5. Mendukung Pertumbuhan Sehat Janin dan Reproduksi. Vitamin A juga diperlukan untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi, baik bagi pria maupun wanita. Serta untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan sehat yang normal dari janin selama kehamilan. Penelitian pada tikus telah membuktikan, bila asupan vitamin A rendah, seorang pria akan beresiko mengalami penurunan dari produksi spermanya sampai beresiko menyebabkan dirinya menjadi tidak subur untuk membuahi. Hal yang sama akan terjadi pada wanita dengan vitamin A rendah dalam darahnya akan berefek pada produksi dan kualitas sel telur, serta penanaman telur pada dinding rahim. Setelah terjadi pembuahan, vitamin A memegang peran pada fungsi plasenta serta pada pertumbuhan dan perkembangan banyak organ dan struktur janin seperti tulang, sistem syaraf, jantung, ginjal, mata, paru-paru, dan pankreas. Tapi seperti juga manfaatnya bagi tulang, asupan terlalu tinggi dari vitamin A juga dapat membahayakan bayi karena dapat mencetus kecacatan.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
7. Men-support Pertumbuhan Pada Anak. Ternyata vitamin A juga memegang peranan penting untuk anak di masa pertumbuhan. Ada penelitian dari 1000 orang anak di Indonesia yang ditemui mengalami defisiensi vitamin A kemudian minum suplemen dosis tinggi vitamin A selama 4 bulan, mengalami pertambahan pertumbuhan rata-rata 0.39 cm dibandingkan angka yang hanya diberikan plasebo.
Defisiensi Vitamin A
Walaupun kasus defisiensi atau kekurangan vitamin A jarang terjadi, tapi untuk mereka yang kekurangan gizi, defisiensi vitamin A sangat bisa terjadi. Pada manula kekurangan vitamin A dapat mempercepat proses degenerasi penglihatannya. Karena fungsinya yang banyak agar tubuh kita bekerja dengan sempurna, defisiensi vitamin A dapat menyebabkan komplikasi masalah kesehatan yang serius. Menurut WHO, defisiensi vitamin A adalah penyebab utama kejadian kebutaan pada anak di seluruh dunia. Juga akan meningkatkan resiko penderitanya untuk meninggal karena infeksi campak dan diare. Selain itu resiko terjadinya anemia dan kematian pada wanita hamil akan meningkat bila ia menderita defisiensi vitamin A. Demikian pula dengan perkembangan janin yang dikandungnya akan mengalami perlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Untuk kasus defisiensi vitamin A yang tidak begitu berat akan terlihat efeknya pada kulit dengan meningkatnya kasus hyperkeratosis dan pertumbuhan jerawat. Berikut adalah tanda yang dapat muncul bila seseorang kekurangan vitamin A:
- Kulit kering
- Mata kering
- Rabun senja
- Tidak subur dan kesulitan memiliki anak
- Terhambatnya pertumbuhan pada anak
- Sering terkena Infeksi tenggorokan
- Luka lama sembuh
- Banyak jerawat yang keluar (acne breakouts)
Kebutuhan dan Makanan Sumber Vitamin A
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin A harus didapatkan dari makanan sumber vitamin A aktif dan provitamin A carotenoids. Vitamin A aktif yang berasal dari sumber hewani lebih mudah diserap oleh tubuh manusia dibandingkan dengan provitamin A yang berasal dari sumber nabati. Karena alasan ini, bagi mereka yang vegetarian apa lagi seorang vegans harus memastikan dirinya mendapatkan makanan yang mengandung carotenoid dalam jumlah yang cukup. Kemampuan tubuh untuk secara aktif merubah provitamin A carotenoids seperti beta-carotene menjadi vitamin A, bergantung pada banyak faktor seperti genetik, diet, kondisi kesehatan, dan konsumsi obat-obatan. Makanan yang kaya akan vitamin A (yaitu yang berasal dari sumber hewani) adalah: kuning telur, hati sapi, dairy products, minyak ikan cod, minyak hati ikan cod, hati ikan, ikan salmon, ikan mackerel dan ikan trout. Sementara makanan yang mengandung provitamin A (yaitu yang berasal dari sumber hewani) di antaranya: ubi manis, labu, kale, bayam, kol, paprika merah, dan parsley. Asupan harian yang direkomendasikan atau RDA (recommended dietary allowance) vitamin A adalah sbb.:
- 0 – 6 bulan = 400 mcg
- 7 – 12 bulan = 500 mcg
- 1 – 3 tahun = 300 mcg
- 4 – 8 tahun = 400 mcg
- 9 – 13 tahun = 600 mcg
- 19 + = 900 mcg untuk pria, 700 mcg untuk wanita
- Wanita < 19 tahun hamil = 750 mcg
- Ibu < 19 tahun menyusui = 900 mcg
- Wanita > 19 tahun hamil/menyusui = 1.300 mcg
Mengkonsumsi Terlalu Banyak Vitamin A
Vitamin A di dalam sehari tidak boleh dikonsumsi lebih dari 3.000 mcg karena seperti yang disinggung di atas, kelebihan konsumsi vitamin A juga berbahaya bagi kesehatan. Vitamin A yang dapat disimpan di jaringan lemak dalam tubuh kita dapat menyebabkan seseorang keracunan vitamin A bila ia masih mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah besar dalam waktu yang lama. Suatu kondisi yang lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil karena ukuran tubuh mereka lebih kecil. Hipervitaminosis A sering terjadi dari konsumsi berlebih vitamin A, namun sangat jarang sekali terjadi akibat konsumsi vitamin A aktif dari makanan (yang bersumber dari hewani). Sementara mengkonsumsi provitamin A yang berasal dari sumber nabati, tidak memberikan efek yang berbahaya karena masih dalam bentuk provitamin A. Berikut adalah gejala hipervitaminosis vitamin A:
- Gangguan penglihatan
- Peradangan pada tulang
- Kulit kasar
- Mudah terkena sariawan di sekitar mulut
- Mudah tersinggung
- Nyeri perut
- Mual dan muntah
- Pada bayi dan anak-anak dapat terjadi: pelunakan tulang, penglihatan ganda, bola mata menonjol, susah menaikkan berat badan, coma, meninggal.
Penutup
Vitamin A sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia di banyak sekali proses dan metabolisme. Tapi juga tidak boleh terlalu berlebihan mengkonsumsinya karena juga memiliki efek yang berbahaya. Hal yang dapat terjadi bila mengkonsumsi suplemen vitamin A terlalu banyak dalam waktu lama. Bila dari sumber makanan masih dianggap aman, asal tidak berlebihan.
©IKM 2019-10