Tomat dengan nama latinnya Solanum lycopersicum adalah sejenis buah yang berasal dari Amerika Selatan. Walaupun merupakan produk buah dari sejenis tanaman, tomat sering dipersiapkan untuk makanan sebagai sayur. Tomat merupakan sumber terbesar antioksidan berjenis lycopene, yang diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan termasuk mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan kanker. Sebagian besar varian (subspecies) tomat, berwarna merah ketika matang, tapi juga ada yang berwarna kuning, jingga, ungu, atau tetap berwarna hijau.
Fakta Tentang Tomat
- Nama latin tomat diambil dari kata “lycopene” karena terkandung sangat tinggi pada tomat.
- Setiap subspecies tomat selain berbeda warna juga memiliki bentuk, ukuran dan rasa yang berbeda.
- Kandungan nutrisi tomat banyak terdapat pada kulitnya.
- 80% dari sumber konsumsi lycopene di AS adalah dari tomat, karena penduduk AS termasuk pengkonsumsi tomat terbesar di dunia.
- Pada skala industri, tomat dipanen ketika sebelum matang. Tomat dimatangkan dengan menyemprot mereka menggunakan gas ethylene yang menciptakan kondisi pengeraman pada buah tomat mentah.
- Itulah mengapa, tomat yang matang di pohon lebih enak rasanya dibandingkan tomat produk skala industri.
Di dunia kuliner, tomat biasanya dikelompokkan bersama sayur-sayuran. Tapi tidak jarang pula kita mendengar tomat disebut sebagai buah. Secara nutrisi, buah dan sayuran kaya akan vitamin, mineral dan serat. Walaupun mereka banyak kesamaannya, tapi ada perbedaan di antara keduanya. Sampai kapanpun perdebatan tomat sebagai buah atau sayur akan tetap berlanjut, tergantung kita sedang membahasnya dengan petani tomat atau seorang chef. Bila dilihat dari klasifikasi botanical, jelas tomat merupakan buah karena terbentuk dari bunga, memiliki biji, dan berperan terhadap proses reproduksi tanaman tomat. Walaupun dengan rekayasa genetika, kini ada buah tomat yang tidak memiliki biji dan tidak digunakan untuk kepentingan reproduksi. Sementara yang dikategorikan sebagai sayur pada klasifikasi botanical adalah akar, batang, daun, dan bagian lainnya dari tumbuhan. Tetapi bila dilihat pada klasifikasi dunia kuliner, tomat jatuh ke dalam kategori sayur karena diolah bersama dengan sayuran dan seperti sayur, lebih sering dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan. Selain tomat ada buah lainnya yang sering disebut sebagai sayur seperti timun, paprika, terong, squash, dan okra.
Kandungan Nutrisi Tomat
Terlepas dari tomat sebagai buah atau sayur, tomat sudah jelas kaya akan nutrisi. Sebagian besar atau sekitar 95% dari kandungan tomat adalah air. 5%-nya lagi sebagian besarnya adalah karbohidrat dan serat. Pada setiap 100 gram tomat terkandung sekitar 18 kalori. Berikut yang terdapat di dalam 5%-nya tomat pada setiap 100 gram:
- Karbohidrat: 2,6 gram, terdiri dari glukosa dan fruktosa
- Serat: 1,2 gram yang sebagian besar merupakan serat tidak larut dalam pencernaan seperti hemicellulose, cellulose, dan lignin.
- Protein: 0,9 gram
- Lemak: 0,2 gram
- Vitamin C, Vitamin K1, Vitamin B9 (folate)
- Kalium
Kandungan Lainnya dari Tomat
Selain dari kandungan nutrisi di atas, beberapa zat yang sangat berguna bagi tubuh kita juga terkandung pada tomat:
- Lycopene. Merupakan pigmen merah dan sebuah antioksidan kuat, terdapat sangat banyak pada tomat yang matang terutama pada kulitnya. Semakin keras kulit sebuah tomat, semakin banyak kandung lycopene-nya.
- Beta carotene: sebuah antioksidan yang merupakan pro vitamin A, terdapat pada tomat yang matang.
- Naringenin. Zat yang terdapat pada kulit tomat dengan fungsi mengurangi peradangan dan memberikan perlindungan dari berbagai jenis penyakit pada tikus percobaan.
- Chlorgenic acid. Juga sebuah antioksidan yang dapat berfungsi sebagai penurun tekanan darah.
Manfaat Kesehatan dari Tomat
- Kesehatan Jantung dan Mencegah Stroke. Sebuah penelitian melaporkan bahwa rendahnya kadar lycopene di dalam darah terkait dengan meningkatnya resiko untuk terkena serangan jantung dan stroke. Semakin banyak bukti uji klinis melaporkan pemberian suplemen lycopene membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Juga laporan konsumsi produk dari tomat mengindikasikan manfaat anti peradangan, melindungi lapisan dalam dari pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah terjadinya stres oksidatif.
- Pencegahan Kanker. Sebuah penelitian observasi melaporkan adanya kaitan antara konsumsi tomat dan produknya, terhadap berkurangnya insidensi kanker prostat, kanker paru, dan kanker perut. Penelitian pada wanita juga melaporkan tingginya konsentrasi carotenoids dapat mencegah kejadian kanker payudara.
- Melindungi dari Sunburn. Tomat sudah dinobatkan menjadi makanan untuk kesehatan kulit. Lycopene pada tomat dapat melindungi kulit dari sunburn.
- Melindungi dari Kanker Kulit. Karena bisa melindungi dari terbakar matahari, kandungan lycopene pada tomat juga dapat melindungi dari kejadian kanker kulit non melanoma seperti basal cell carcinoma dan squamous cell carcinoma. Manfaat ini didapat dengan memakan tomat, bukan mengoleskan tomat langsung pada kulit.
- Membantu Produksi Kolagen. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam tomat dapat membantu menstimulasi produksi kolagen pada kulit.
- Mengandung zat-zat anti aging. Kandungan zat terutama antioksidan di dalam tomat, banyak yang berguna untuk menjaga meremajakan sel dan organ di tubuh. Membuatnya disebut juga sebagai buah anti penuaan.
Selain manfaat yang sudah disebutkan di atas, tomat juga sering diklaim memiliki manfaat terutama untuk kulit dengan pengaplikasian langsung pada kulit. Ada yang menggunakan tomat segar yang dihancurkan, ada pula yang sudah berupa produk seperti masker tomat. Beberapa klaim tersebut antara lain: mempercepat kesembuhan luka, meredakan peradangan kulit, membantu membuang sel kulit mati, membantu memerangi kerusakan sel kulit, menjaga kelembapan kulit, dll. Tapi sayangnya belum ada penelitian yang berhasil membuktikan manfaat dari klaim-klaim tersebut. Malah dikhawatirkan pengaplikasian tomat langsung pada kulit dapat mencetus masalah pada kulit itu sendiri, karena adanya sifat asam pada tomat. Efek sampingnya dapat berupa, kemerahan pada kulit (rash), gatal, sampai iritasi dan inflamasi.
Alergi Tomat
Ternyata ada orang di dunia ini yang alergi terhadap tomat. Walaupun tomat mengandung manfaat yang tidak sedikit untuk kesehatan, bagi mereka yang alergi terpaksa tidak dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung tomat. Reaksi alergi tomat sama seperti reaksi alergi lainnya seperti:
- Reaksi pada pencernaan: kram perut, mual dan muntah, diare
- Reaksi pada pernafasan: gatal pada tenggorokan, bersin, batuk, hidung meler
- Bengkak pada area kontak seperti pada muka, mulut, lidah, kerongkongan (angioedema)
- Walaupun jarang, bisa sampai terjadi reaksi anaphylaxis.
Tomatoes Craving
Kebalikan dengan orang alergi, ada pula orang yang sangat senang dengan tomat, keinginan untuk mengkonsumsinya tidak terbendung, sampai seperti kecanduan yang disebut sebagai tomatoes craving. Hal ini dinamakan sebagai tomatophagia. Tomat memang mengandung nilai nutrisi yang tinggi, tapi tetap saja, mengkonsumsi sesuatu secara berlebihan tidak baik bagi tubuh dan kesehatan kita. Penyebab tomatophagia biasanya dicetus oleh kejadian defisiensi nutrisi yang terjadi sebelumnya. Biasa juga terjadi pada ibu yang sedang hamil, yang sampai sekarang penyebab pastinya belum bisa ditentukan. Dicurigai perubahan hormonal selama kehamilan mencetus kejadian tomatophagia pada ibu hamil ini. Seperti pada food cravings lainnya, tomatophagia diasosiasikan dengan kejadian anemia defisiensi besi, walaupun kandungan zat besi pada tomat tidak banyak.
Bila seseorang mengalami tomatophagia ia harus mencari pertolongan medis bila:
- Mengalami tanda-tanda adanya defisiensi nutrisi terutama anemia defisiensi besi; sebaiknya segera mencari pertolongan medis untuk mengatasi kondisi anemia tersebut. Tanda-tanda tersebut dapat berupa: mudah lelah, lemah, kulit pucat, tangan dan kaki sering dingin.
- Timbul kekuningan pada kulit terutama telapak tangan dan telapak kaki yang merupakan tanda terjadinya carotenemia atau lycopenemia. Yaitu kejadian bila seseorang terlalu banyak mengkonsumsi makanan mengandung carotene.
Dokter hanya akan mengobati kondisi yang mungkin melatarbelakangi terjadinya tomatophagia. Sementara cara mengatasi tomatophagia harus diupayakan oleh yang bersangkutan sendiri. Berikut cara yang dianjurkan dan bisa digunakan juga untuk kondisi food carvings lainnya:
- Membuat food diary, untuk mencatat secara akurat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, termasuk tomat.
- Dengan senantiasa merujuk pada food diary diharapkan dapat membantu usaha menjalankan diet seimbangnya.
- Mengganti keinginan makan tomat dengan jenis makanan sehat lainnya secara bertahap. Biasanya lebih mudah menggantinya dengan jenis buah-buahan seperti jeruk, apel, kiwi, strawberry, papaya, mangga dll. karena mereka memiliki rasa yang khas dan kuat juga.
Penutup
Tidak salah bila banyak ahli nutrisi juga menyebut tomat sebagai wonder food karena kandungan nutrisi dan banyak manfaatnya bagi tubuh dan kesehatan manusia. Untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, tomat sebaiknya dikonsumsi mentah atau tidak dimasak terlalu matang. Lalu, karena kandungan nutrisi tadi lebih banyak terdapat pada kulitnya, maka sangat dianjurkan untuk memakan tomat secara utuh. Bila akan membakar tomat (grilled tomatoes), pastikan agar kulit tomat tidak sampai terlalu rusak terbakar.
©IKM 2019-11