Istilah Palliative Care mungkin terdengar asing di Indonesia. Padahal prakteknya kini sudah semakin banyak dilakukan. Secara harafiah palliative care adalah suatu tindakan perawatan bagi mereka yang sudah terdiagnosis penyakit berat. Terkadang dikatakan juga sebagai end of life care atau perawatan di akhir hayat. Walaupun terdengarnya kurang mengenakkan, tapi bagi penderita dan keluarga yang membutuhkan, jenis perawatan ini akan sangat berguna. Palliative care tidak ditujukan hanya untuk penderita, tapi juga pendekatan kepada keluarga dan teman dari penderita; sehingga biasa dikenal juga dengan istilah supportive care.
Fakta Tentang Palliative Care
- Cakupan palliative care cukup luas, mulai dari perawatan orang yang sakit berat sampai dengan perawatan orang yang akan meninggal (end of life care).
- Palliative care sering disama-artikan dengan hospice care, yang akan dijelaskan dalam artikel ini.
- Banyak juga mitos tentang palliative care yang harus diluruskan.
Palliative care adalah perawatan atau bantuan yang diberikan untuk penderita yang memiliki penyakit serius dan keluarganya, agar mereka dapat merasa lebih baik. Juga berperan dalam mencegah serta menangani keluhan dan efek samping dari penyakit yang diderita atau dari terapi yang diberikan. Bukan sekedar menangani kebutuhan fisik, palliative care juga memberikan bantuan dan penanganan masalah emosi, sosial, spiritual keagamaan yang timbul akibat penyakit atau kondisi dari penderita. Palliative care dapat diberikan sesaat setelah diagnosis ditegakkan, secara bersamaan dengan terapi, saat melakukan follow-up, atau saat-saat di akhir hayat penderita. Selama mendapatkan palliative care, penderita masih tetap mendapatkan perawatan dari tenaga medis reguler yang menangani penyakitnya. Penyakit atau kondisi yang bisa mendapatkan palliative care ini adalah:
- Kanker, baik saat atau pun setelah kemoterapi/radioterapi
- Motor neuron disease (sejenis kelumpuhan syaraf) dan penyakit syaraf terminal lainnya
- Dementia dan Alzheimer’s disease
- Penyakit jantung
- Penyakit paru
- Gagal ginjal
- HIV/AIDS, dll.
Life-limiting Illness
Di dalam praktek palliative care sering disebut istilah life-limiting illness, mengacu pada jenis-jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan sangat dapat menyebabkan kematian. Sering juga dikatakan sebagai life-threatening (penyakit mengancam jiwa), terminal illness (penyakit pamungkas), atau progressive dan advanced illness (penyakit yang semakin lama semakin buruk). Contoh dari life-limiting illness ini adalah seperti yang disebutkan di atas. Palliative care dapat dimulai pada setiap tahapan dari penyakit tersebut. Tapi bukan pula berarti pasien yang mendapatkan palliative care akan meninggal dengan segera. Beberapa penderita bisa mendapatkan palliative care sampai tahunan lamanya.
End of Life Care
End of life care atau perawatan di akhir hayat merupakan bagian penting dari palliative care yang mencakup perawatan dan dukungan untuk orang yang sudah berada pada ujung dari hidupnya. Biasanya diberikan pada satu tahun terakhir kehidupannya. Tapi karena usia sulit untuk diprediksi, ada penderita yang hanya mendapatkan perawatan dalam hitungan minggu bahkan hari saja. End of life care memiliki tujuan menciptakan kenyamanan semaksimal mungkin bagi penderita. Juga mencakup penjelasan kepada keluarga dan teman apa yang akan dihadapi dan diharapkan pada saat-saat terakhir kehidupan penderita. Bahkan di luar negeri end of life care sampai mengurusi wasiat dan dukungan secara finansial.
Palliative Care dan Hospice Care
Bila kita membicarakan palliative care, ada juga yang istilah yang disebut sebagai hospice care. Keduanya merupakan end of life care dan sama-sama bertujuan memberikan kenyamanan pada penderita. Perbedaannya adalah; palliative care dapat dimulai sejak diagnosis ditegakkan, dan diberikan bersamaan dengan terapi. Sementara hospice care biasanya diberikan pada sarana pelayanan kesehatan khusus, dimulai ketika pengobatan dihentikan, dan sudah jelas bahwa penderita tidak akan sembuh dari sakitnya. Hospice care diberikan ketika usia statistik penderita sudah dapat diprediksi dan harapan hidupnya sudah rendah. Paling sering diberikan untuk penderita yang secara statistik memiliki harapan hidup kurang dari 6 bulan.
Cakupan Palliative Care
Penyakit serius memberikan efek dan masalah tidak saja pada fisik penderita, karena dapat berefek pada seluruh aspek dari kehidupan penderita, keluarga dan temannya.
1. Aspek Fisik; untuk membantu meringankan atau mengatasi kondisi seperti:
- Nyeri
- Gangguan dan masalah tidur
- Sesak dan gangguan bernafas lainnya
- Hilang nafsu makan, mual dan muntah.
- Bantuan pemberian obat
- Bantuan mengurus diri seperti mandi, memakai baju, makan, dll.
- Bimbingan gizi
- Terapi fisik
- Terapi okupasi
- Konseling
- Diskusi keluarga
- Support group
- Konsultasi dengan ahli jiwa (psikiater)
3. Aspek Spiritual. Ketika seseorang sedang dihadapi dan harus menjalani kondisi berpenyakit yang parah atau tidak dapat disembuhkan, tidak jarang ia dan keluarganya bisa kehilangan kepercayaan kepada Tuhan. Tim palliative care termasuk dapat memberikan bantuan kepada penderita dan keluarga agar kembali mendekatkan diri kepada agama, sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Agar mereka dapat menemukan kedamaian dan lebih ikhlas dalam menjalani cobaan yang sedang dihadapi.
4. Aspek Lainnya; Beberapa masalah yang muncul akibat penyakit yang diderita terkadang sampai mencetus masalah lain seperti keuangan, gangguan bekerja, asuransi, bahkan masalah hukum. Tim yang tergabung di dalam palliative care dapat juga membantu:
- Menjelaskan dan memberikan saran penyelesaian masalah kepada penderita dan keluarganya
- Menjembatani penderita dan keluarga dengan pihak pemberi kerja, pihak asuransi, dan aparat hukum
- Memberikan atau merujuk penderita dan keluarga kepada ahli konseling keuangan
- Bahkan, sampai dapat memberikan saran dan bantuan mengenai masalah tempat tinggal.
Bagaimana Mendapatkan Palliative Care
Palliative care biasa direkomendasikan oleh dokter. Bila ada pasien dan keluarga yang membutuhkannya, sangat dianjurkan mereka berdiskusi dengan dokter yang merawat tentang manfaat dan apa yang bisa diharapkan dari sebuah palliative care untuk spesifik kasus dari penderita. Terkadang penderita atau si sakit menolak untuk diberikan palliative care. Namun bukan berarti menjadi tidak dapat diberikan, karena keluarga dan teman dari penderita masih bisa mendapatkan palliative care untuk mendukung mereka dalam menghadapi memiliki anggota keluarga yang sedang sakit. Palliative care dapat diberikan sebagai pelayanan dasar palliative care, dapat juga berupa pelayanan palliative care yang lebih khusus.
Pemberian Palliative Care Dasar
Palliative care dasar dapat diberikan di beberapa lokasi berbeda termasuk rumah, panti jompo, nursing home, dll. termasuk juga rumah sakit; yang diberikan oleh sekelompok profesional tergantung dari jenis perawatan yang dibutuhkan. Para profesional yang dapat memberikan palliative care dasar ini antara lain:
- Dokter keluarga, yang biasanya dokter umum
- Perawat di rumah sakit atau yang dipanggil ke rumah
- Tokoh agama seperti ustadz atau pendeta
- Bahkan, para pekerja sosial
Specialist Care Professionals
Para profesional spesialis palliative care adalah mereka yang ahli dalam memberikan perawatan lebih kompleks. Mereka ikut dalam memberikan palliative care bila dibutuhkan atau dirujuk oleh dokter yang memberikan palliative care dasar. Para spesialis palliative care dapat berupa:
- Dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
- Perawat spesialis palliative care
- Physiotherapist
- Occupational therapist
- Massage therapist
- Ahli gizi, dan
- Konselor, yang biasanya seorang psikologis.
Mitos Tentang Palliative Care
Karena kekurang-pahaman orang banyak tentang palliative care sering kita temukan mitos tentangnya, yang sudah tentu kurang tepat atau salah. Berikut yang paling sering ditemukan:
- Bila harus mendapatkan palliative care, penderita harus dirawat pada tempat pelayanan kesehatan khusus (hospice). Nyatanya palliative care dapat diberikan bahkan di rumah sekalipun.
- Bila mendapatkan palliative care, berarti dokter dan tim medis sudah menyerah dan tidak memberikan pengobatan lagi. Nyatanya palliative care diberikan berbarengan dengan pemberian terapi atau pengobatan.
- Mendapatkan palliative care, berarti penderita akan meninggal dengan segera. Usia ada di tangan Tuhan, dan tidak ada manusia yang bisa secara pasti menentukannya. Palliative care bisa diberikan pada setiap tahapan dari penyakit yang dijalani.
- Dalam menjalani palliative care penderita akan ditinggalkan oleh keluarga. Nyatanya palliative care mencakup juga meringankan beban keluarga dan dapat diberikan oleh pihak keluarga juga.
Penutup
Dengan semakin tingginya angka harapan hidup manusia termasuk juga di Indonesia, maka semakin banyak juga jenis kondisi medis atau penyakit yang bersifat terminal yang kini harus dihadapi oleh masyarakat. Begitu pula dengan kondisi medis terkait usia yang kini semakin sering dijumpai. Orang yang harus menjalaninya, baik penderita sendiri maupun dari pihak keluarga dan teman membutuhkan satu sistem bantuan dan perawatan yang holistik untuk kondisi tersebut. Di sinilah saatnya palliative care dapat berperan dan berguna bagi penderita dan keluarganya agar penderita mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, serta pihak keluarga dan teman dapat memahami dan menerima dengan ikhlas kondisi yang mereka sedang hadapi.
©IKM 2019-11