Energy drinks atau minuman energi adalah minuman yang mengandung zat-zat di buat dengan tujuan untuk meningkatkan energi atau tenaga, juga untuk meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi (mental performance). Seiring dengan semakin populernya energy drinks ini, semakin banyak para ahli yang meneliti mengenai keamanannya, sehingga semakin banyak juga pro dan kontra yang sering kita dengar dan baca di media terutama media on line. Dalam artikel ini akan dibahas kedua sisi dari energy drinks yaitu sisi baik dan buruknya, dan efeknya bagi kesehatan, serta yang terpenting cara aman dalam mengkonsumsi energy drinks tersebut.
Fakta Tentang Energy Drinks
- Popularitas energy drinks semakin lama semakin meningkat dan semakin banyak orang di dunia mengkonsumsinya.
- Pasar energy drinks global memprediksi total penjualannya akan mencapai US$72 miliar pada tahun 2024. Dengan grup usia konsumsi tertinggi adalah usia 30 sd. 39 tahun.
- Tujuh merk terkenal di dunia adalah Red Bull (di Indonesia: Kratingdaeng), Monster, NOS, Full Trhottle, Rockstar, AMP, dan 5-Hour Energy.
- Sementara di Indonesia: Kratingdaeng, Hemaviton (dengan berbagai macam variannya), M150, Panther, Lipovitan, Kuku Bima, Proman, Enerjos, Fit-Up, dll.
- 20.000 kasus kunjungan ke instalasi gawat darurat rumah sakit di AS setiap tahun, terkait dengan konsumsi energy drinks.
Hampir semua energy drinks mengandung caffeine yang memang berfungsi untuk menstimulasi fungsi otak, meningkatkan kesiagaan dan konsentrasi. Jumlah caffeine yang dimasukkan ke dalam satu botol atau kaleng rata-rata 160 mg. Tapi setiap merk berbeda-beda kadarnya dan perbedaan dari kadar kandungan caffeine inilah yang membedakan kekuatan sebuah merk energy drinks dengan yang lainnya. Selain caffeine juga biasa ditambahkan beberapa zat lain sbb.:
- Gula. Merupakan pemanis dan sumber kalori terbesar di dalam sebuah energy drinks. Walaupun ada juga yang menggantinya dengan pemanis buatan yang rendah atau nol kalori.
- Vitamin-vitamin B. Merupakan vitamin yang memegang peranan penting dalam merubah bahan makanan menjadi energi yang digunakan oleh tubuh.
- Turunan asam amino. Yang paling sering digunakan adalah taurine dan L-carnitine. Keduanya merupakan zat yang juga diproduksi oleh tubuh dan berfungsi di dalam beberapa proses biologis di tubuh terutama perubahan energi.
- Ekstrak herbal. Tujuan ditambahkannya adalah meningkatkan lagi efek yang sudah di dapat dari caffeine seperti penambahan ginseng misalnya.
Tujuan Orang Meminum Energi Drinks
Berbagai alasan orang meminum energy drinks, dengan harapan mendapatkan manfaat dari kandungan yang terdapat di dalamnya. Mungkin Anda juga merupakan salah satu dari mereka. Berikut alasan-alasan tersebut yang disusun dari yang paling banyak:
- Menghilangkan atau mengurangi rasa letih
- Menghilangkan kantuk ketika harus beraktivitas seperti berkendara di malam hari, atau pekerja shift malam
- Meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan
- Menambah tenaga yang terasa berkurang
- Di Indonesia sering dikonsumsi juga pada saat bulan puasa dengan tujuan meningkatkan kekuatan fisik saat berpuasa.
- Kecanduan, sehingga bila tidak mengkonsumsinya sering terasa lebih letih, lebih mengantuk, kurang konsentrasi, kurang waspada, dan tidak bertenaga.
Energy Drinks: Menghilangkan Kantuk & Rasa Letih
Karena manfaat menghilangkan rasa kantuk dan rasa letih ini sering digunakan oleh supir kendaraan terutama yang berkendara di malam hari, maka beberapa penilitian mencoba membuktikannya dengan mensimulasikan dengan berkendara di malam hari. Penelitian-penelitian tersebut melaporkan terjadi peningkatan kualitas berkendara dan penurunan rasa kantuk pada subjek penelitian, walaupun mereka sedang kurang tidur. Satu penelitian melengkapi laporannya bahwa bila dipergunakan secara rutin untuk melawan kantuk di malam hari, akan dapat mengurangi kualitas tidur yang bersangkutan pada malam-malam setelahnya.
Energy Drinks: Meningkatkan Fungsi Otak
Banyak penelitian yang dilakukan membuktikan terjadinya peningkatan fungsi otak dan kesiagaan mental setelah seseorang mengkonsumsi energy drinks. Penelitian-penelitian tersebut melaporkan terjadi peningkatan fungsi otak seperti memory, konsentrasi dan waktu reaksi; yang rata-rata meningkat sampai 24%, serta menurunkan keletihan mental (mental fatigue). Banyak peneliti percaya bahwa ini adalah efek langsung dari caffeine, tapi beberapa peneliti lain memperkirakan merupakan efek gabungan dari caffeine dan gula yang memang terdapat sangat tinggi pada energy drinks.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Selain bermanfaat, energy drinks juga memiliki efek samping, apa lagi bila dikonsumsi terlalu sering. Salah satu yang ditakutkan adalah dapat mencetus masalah pada jantung. Ini terjadi karena energy drinks dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan denyut jantung, menurunkan elastisitas pembuluh darah, dan dapat mencetus terjadinya aneurisma pada pembuluh darah; yang semuanya merupakan kondisi yang tidak baik untuk kerja jantung, bahkan dapat menyebabkan serangan jantung. Para ahli percaya hal ini terjadi karena kandungan caffeine yang sangat tinggi di dalam energy drinks. Sebagian besar kasus kunjungan emergensi di AS terkait masalah jantung akibat mengkonsumsi energy drinks terjadi setelah mereka mengkonsumsinya lebih dari 3 botol/kaleng dalam waktu yang berdekatan. Tapi penelitian lain juga melaporkan, bila tidak memiliki latar belakang penyakit jantung, dan mengkonsumsinya tidak secara berlebihan, energy drinks tidak sampai bisa berefek membahayakan kesehatan jantung.
Energy Drinks: Mengganggu Metabolisme Karbohidrat
Karena kandungan gulanya yang tinggi pada beberapa merk energy drinks, maka mengkonsumsinya apa lagi dalam jumlah yang banyak dapat mengganggu metabolisme karbohidrat. Hal ini disebabkan karena asupan gula yang tinggi akan membuat tubuh bekerja ekstra untuk memetatobolismenya. Sebuah kondisi membuat terjadinya kadar hormon insulin seperti sebuah roller coaster. Hal ini dapat meningkatkan resistensi tubuh terhadap insulin, sehingga membuat kadar gula di dalam darah menjadi tinggi; yang lama-kelamaan dapat mencetus terjadinya kondisi diabetes mellitus atau kencing manis. Bagi mereka yang sudah memiliki penyakit kencing manis dianjurkan untuk mengkonsumsi energy drinks yang menggunakan gula rendah atau nol kalori.
Energy Drinks: Membuat Sering Kencing
Kandungan tinggi caffeine dan gula di dalam energy drinks berefek diuretik pada tubuh manusia, yang membuat meningkatnya frekuensi buang air kecil orang yang meminumnya. Bila hal ini tidak diimbangi dengan asupan cairan air minum bermineral, yang bersangkutan bisa beresiko untuk menderita dehidrasi. Apa lagi bila hal ini terjadi ketika sedang banyak berkeringat seperti saat berolahraga. Oleh karenanya Anda harus memperhatikan total asupan cairan ketika sedang mengkonsumsi energy drinks.
Energy Drinks: Membuat Gangguan Pencernaan
Masih karena kandungan caffeine yang sangat tingginya, energy drinks jelas dapat mencetus gangguan pada pencernaan. Karena dapat membuat produksi asam di lambung menjadi tinggi. Hal ini menyebabkan rasa penuh, mual dan sakit pada perut yang bersangkutan. Apa lagi bila memang sudah memiliki riwayat penyakit maag sebelumnya, maka mengkonsumsi energy drinks dapat menyebabkan kambuhnya penyakit maag, bahkan tidak jarang sampai harus dirawat di rumah sakit.
Energy Drinks Dicampur Alkohol
Ada kebiasaan buruk orang-orang di negara Barat yang meminum energy drinks yang dicampur dengan alkohol. Hal ini sudah dipastikan sangat membahayakan kesehatan. Caffeine memiliki efek dapat menghilangkan efek dari alkohol, sehingga yang bersangkutan tidak merasa bahwa ia telah mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang besar, yang dapat membahayakan kesehatannya. Mengkonsumsi energy drinks yang dicampur dengan alkohol dapat meningkatkan resiko memiliki masalah jantung sampai enam kali lipat.
Energy Drinks Diminum oleh Anak-Anak
Di AS 31% anak-anak usia 12-17 tahun secara rutin mengkonsumsi energy drinks. Data di Indonesia tidak diketahui. Tapi melihat kecendrungan ini, bukan tidak mungkin sudah mulai banyak anak-anak yang berusia 12-17 tahun di Indonesia juga rutin mengkonsumsi energy drinks. Padahal, rekomendasi yang dikeluarkan oleh American Academy of Paediatrics pada tahun 2011 jelas mengatakan bahwa energy drinks seharusnya tidak dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja. Alasannya adalah karena kandungan caffeine yang tinggi di dalamnya dapat meningkatkan resiko anak-anak dan remaja menjadi tergantung kepada efek caffeine sehingga mencetus kecanduan yang tidak baik pada pertumbuhan jantung dan otak mereka. Rekomendasi asupan maksimal caffeine pada anak-anak adalah 2,5 mg/kg berat badan per hari, dan pada remaja tidak melebihi 100 mg per hari. Dari rekomendasi tersebut, jelas tidak ada satu energy drinks pun yang dapat dikonsumsi secara aman oleh anak-anak dan remaja.
Batasan Konsumsi Energy Drinks
Dengan manfaat dan juga bahaya yang terkandung di dalam sebotol atau sekaleng energy drinks, harus diketahui batasan aman bagi seorang dewasa untuk mengkonsumsinya. Karena hampir semua potensi masalah yang bisa muncul disebabkan oleh caffeine yang terdapat di dalamnya, maka yang harus sangat diperhatikan adalah kadar caffeine-nya. Batasan maksimal yang aman bagi seorang dewasa untuk mengkonsumsi caffeine adalah 400 mg per hari. Dengan rata-rata kandungan caffeine di dalam sebotol atau sekaleng energy drinks adalah 160 mg, berarti seorang dewasa secara aman hanya dapat mengkonsumsinya sebanyak dua botol/kaleng per hari. Itupun bila ia tidak mengkonsumsi sumber caffeine lainnya seperti dari kopi atau makanan-makanan ringan. Artinya di sini, bila Anda ingin aman mengkonsumsi energy drinks harus senantiasa memperhatikan total asupan caffeine Anda dalam satu hari.
Pantangan Energy Drinks
Energy drinks jelas tidak untuk semua orang. Anak-anak dan remaja sudah jelas tidak disarankan untuk meminumnya. Orang dewasa dengan kondisi tertentu juga disarankan untuk tidak meminumnya, seperti mereka dengan:
- Wanita hamil dan menyusui, karena mereka tidak boleh juga mengkonsumsi caffeine dalam jumlah tinggi
- Gangguan atau penyakit jantung dan pembuluh darah
- Penyakit hipertensi
- Stroke atau ter-suspect akan terkena serangan stroke
- Memiliki riwayat penyakit jantung
- Memiliki riwayat gangguan jiwa kecemasan dan depresi.
Selain itu konsumsi energy drinks harus segera dihentikan bila setelah meminumnya timbul gejala-gejala seperti sakit kepala dan migraine, insomnia dan gangguan tidur lainnya, gangguan psikis seperti gelisah, gampang marah, dan panik, frekuensi buang air kecil sangat sering, sakit perut, mual dan muntah, Palpitasi, serta tremor pada otot.
Penutup
Seperti juga seluruh jenis makanan dan minuman, kita harus pintar-pintar dalam mengkonsumsinya. Bila memang seperti dijelaskan di atas, tidak disarankan mengkonsumsi energy drinks, cobalah untuk disiplin untuk tidak mengkonsumsinya. Dan bila Anda termasuk yang boleh mengkonsumsinya, minumlah dalam jumlah yang terbatas dan tidak berlebihan.
©IKM 2019-04