Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-456: GERD atau Serangan Jantung

23/12/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Hampir semua orang pernah merasakan rasa tidak nyaman di dadanya. Bahkan ada kalanya rasa tidak nyaman tersebut masuk ke dalam kategori nyeri. Tentunya apa bila terjadi pada dada sebelah kiri, penderita akan merasa khawatir bahwa rasa nyeri tersebut akibat dari masalah yang ada pada jantung. Walaupun masalah pada jantung hanyalah satu dari beberapa penyebab, namun memang yang paling sering adalah serangan jantung dan GERD, yang akan kita bahas lebih banyak dalam artikel ini. Jangankan penderita, dokter saja harus memastikan terlebih dahulu saat menegakkan diagnosis, apakah nyeri pada dada tersebut benar sebuah serangan jantung, kasus GERD, atau disebabkan oleh kondisi lainnya.

Noncardiac Chest Pain (NCCP)
Karena serangan jantung sangat berbahaya dan perlu mendapatkan pertolongan segera, maka nyeri dada dibagi menjadi dua. Yaitu yang disebabkan oleh jantung dan yang bukan. Nyeri yang tidak disebabkan oleh masalah atau kondisi yang terjadi di jantung, dikelompokkan ke dalam noncardiac chest pain atau “nyeri dada non jantung”. Dari seluruh NCCP yang paling sering kasusnya adalah GERD (gastroesophageal reflux disease), yaitu kondisi isi lambung yang mengandung asam klorida berbalik naik ke kerongkongan (esophagus). American College of Gastroenterology (ACG) menjelaskan bahwa NCCP karena GERD sampai dapat meniru rasa nyeri dada karena masalah pada jantung (angina). Hal ini karena rasa nyeri pada GERD sangat mirip dengan angina, sehingga sangat penting bagi kita untuk bisa membedakan agar tepat dalam penanganannya.


Read More
0 Comments

Topik ke-455: Penyakit Pasca Malam Tahun Baru

16/12/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Tidak terasa kita kembali berada di penghujung tahun. Waktu dua tahun ini terasa sangat cepat sekali berlalu, karena sebagian besar orang di dunia hanya melakukan rutinitas saja. Sangat sedikit sekali kesempatan untuk melakukan hal yang istimewa karena aktivitas kita terbatas dan terhalang oleh pandemi COVID-19 (C19) yang belum kunjung usai. Namun bukan berarti kita tidak dapat memeriahkan malam penggantian tahun 2022-2023 ini, selama kita melakukannya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Ada satu hal yang selalu saja terjadi terkait kemeriahan malam tahun baru, baik itu saat pandemi ataupun tidak, yaitu ada beberapa keluhan atau penyakit klasik yang muncul setelah malam tahun baru. Sebenarnya yang salah bukan kemeriahannya, melainkan orang yang menjalani kemeriahan tersebut.

Faktor Terjadinya Penyakit Pasca Malam Tahun Baru
Penyakit yang muncul setelah malam tahun baru tersebut bukanlah penyakit baru atau penyakit khusus yang spesifik, melainkan penyakit biasa namun sering terjadi pasca kemeriahan malam tahun baru. Ada beberapa faktor yang mendukung kejadian penyakit pasca malam tahun baru karena banyak orang yang memeriahkan malam tahun baru melupakan aspek kesehatan:
  1. Sumber didapatkannya atau dibelinya makanan, tidak sehat.
  2. Kecendrungan makan terlalu banyak.
  3. Menu makanan malam tahun baru juga sering bukan merupakan makanan dengan gizi seimbang.
  4. Orang yang sudah memiliki penyakit sering melanggar jenis, jumlah, dan jadwal makan yang sudah dianjurkan dokter.
  5. Mengabaikan waktu tidur.
Jenis penyakit yang sering dikeluhkan oleh mereka yang melupakan aspek kesehatan tersebut dibahas selanjutnya.


Read More
0 Comments

Topik ke-454: Popcorn Lung (Paru-Paru Berondong Jagung)

9/12/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Istilah “popcorn lung” atau “paru-paru berondong jagung” diberikan untuk penyakit paru-paru langka yang membuat jaringan bronchioles (cabang-cabang kecil saluran udara) di paru-paru terluka dan meradang. Hal ini akan menyebabkan batuk kering yang terus menerus, nafas pendek, kesulitan bernafas, sampai kematian. Dalam istilah kedokteran penyakit ini disebut sebagai bronchiolitis obliterans. Penyakit ini bisa disebabkan oleh adanya zat kimia berbahaya yang terhirup seperti dari uap pembersih toilet, uap bahan pengawet, uap las besi, uap asam kuat, dll. Penyakit ini belakangan meningkat kasusnya di dunia, karena ternyata di dalam rokok elektronik dan vape terdapat zat-zat kimia berbahaya tersebut yang dapat menyebabkan popcorn lung.

Sejarah Nama Popcorn Lung
Memang aneh bila sebuah penyakit diberi nama sebuah jenis makanan, tapi tentu ada yang melatarbelakanginya. Penamaan ini bermula dari kejadian di sebuah pabrik berondong jagung (popcorn) pada tahun 2000, di mana 8 orang pekerjanya sakit secara bersamaan setelah menghirup zat kimia berbahaya. Mereka menderita batuk kering berkepanjangan dan kesulitan bernafas. Zat kimia tersebut belakangan diketahui adalah diacetyl, bahan dasar dari perasa mentega buatan berondong jagung yang diproduksi oleh pabrik tersebut. Selain berondong jagung diacetyl sebenarnya biasa ditambahkan ke dalam kopi aroma, minuman perasa buah, caramel, dan produk-produk minuman dan makanan dari bahan dasar susu. Karena sebenarnya diacetyl aman untuk dimakan, dan BPOM di AS (US FDA) juga menetapkannya sebagai bahan yang aman. Namun diacetyl dapat menjadi sangat berbahaya bila dihirup.


Read More
0 Comments

Topik ke-453: Vaksin IndoVac & InaVac

2/12/2022

1 Comment

 
Picture
Pendahuluan
Pada tanggal 13 September 2022, Presiden Jokowi secara resmi memperkenalkan vaksin COVID-19 (C19) pertama buatan Indonesia, karena 80% bahan bakunya berasal dari tanah air. Vaksin tersebut diberi merek “IndoVac” dengan nama lain “Vaksin BUMN” karena diproduksi oleh PT Biofarma (Persero). Tujuan dibuatnya vaksin BUMN ini adalah untuk menciptakan kondisi swasembada dan menghentikan import vaksin C19. IndoVac merupakan jenis protein subunit vaccine, seperti vaksin C19 dari Novovax (AS) dan Anhui (China). Selain IndoVac juga ada vaksin InaVac yang dalam waktu dekat juga akan di-release untuk digunakan di Indonesia. “InaVac” adalah merek yang diberikan untuk vaksin yang lebih dikenal sebelumnya dengan nama “Vaksin Merah Putih”. InaVac dibuat dari virus yang di-inaktivasi, seperti halnya vaksin SinoVac dari China yang lebih dulu didistribusikan luas di Indonesia.

Tonggak Sukses Indonesia
Sebagai sebuah negara yang sebelumnya sudah meng-import lebih dari 400 juta dosis vaksin C19, tentunya keberhasilan ini merupakan tonggak sukses tersendiri bagi Indonesia. Hal ini juga membuat Biofarma menjadi terangkat namanya di dunia, karena IndoVac juga sudah diproduksi untuk tujuan ekspor ke negara-negara di Afrika. Pengalaman export bagi Biofarma bukan hal yang baru, karena Biofarma merupakan perusahaan peng-ekspor vaksin polio terbesar di dunia. Demikian juga halnya dengan InaVac yang dimotori oleh Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia di Surabaya yang sudah sejak lama meneliti vaksin Merah Putih ini, akan memperkaya ketersediaan vaksin C19 di tanah air yang berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa ini.


Read More
1 Comment

Topik ke-452: Sub Varian XBB dan BQ.1 dari Omicron

4/11/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sifat alami dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 (C19), seperti juga virus RNA berantai pendek lainnya adalah terus bermutasi. Dari mulai munculnya pada akhir 2019 sampai sekarang sudah ribuan mutasi yang terjadi. Beberapa di antara hasil ribuan mutasi tersebut di-label menjadi variant of interest dan variant of concern (baca dalam artikel sebelumnya). Salah satu varian of concern atau varian yang mendapatkan perhatian itu adalah varian Omicron yang di-label pertama kali pada 26 November 2021. Sudah hampir satu tahun ketika artikel ini ditulis, belum ada mutasi SARS-CoV-2 yang lebih baru dari varian Omicron untuk diberi nama yang baru. Bukannya virus ini berhenti bermutasi, melainkan mutasinya tidak menjadi lebih berbahaya. Bila tidak di-label sebagai variant of concern, hasil mutasinya diberi label huruf atau angka seperti 2 yang terbaru pada akhir Oktober 2022 yang lalu, di-label: XBB dan BQ.1.

Pertemuan TAG-VE
Setiap ada laporan bahwa terdapat kasus C19 baru yang disebabkan oleh varian yang belum ada sebelumnya, WHO’s Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution disingkat TAG-VE akan bertemu dan membahasnya. Mereka adalah badan penasehat WHO terkait evolusi virus SARS-CoV-2. Yang terbaru mereka bertemu di 24 Oktober 2022 membahas bukti-bukti terbaru tentang Omicron dan bagaimana ia berevolusi lalu bermutasi. Karena setiap ada mutasi terbaru harus dikhawatirkan merupakan variant of concern yang baru. Ada dua mutasi yang dibahas yaitu XBB dan BQ.1. Tetapi setelah diteliti dan dibahas secara mendalam implikasinya terhadap pandemi C19 di dunia, TAG-VE menyimpulkan bahwa kedua phenotypes ini masih merupakan sub-sub varian dari Omicron; variant of concern yang sama.


Read More
0 Comments

Topik ke-451: Gagal dan Cedera Ginjal Akut (Acute Kidney Injury)

21/10/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Ginjal merupakan organ yang bekerja non-stop dan tidak pernah istirahat selama seseorang masih hidup, baik dalam kondisi terjaga maupun tertidur. Bila kerja ginjal terganggu, maka cepat atau lambat akan mengganggu kinerja dari organ lainnya di tubuh. Dan bila ginjal berhenti bekerja yang biasa dikenal dengan istilah gagal ginjal, maka organ lainpun bisa terseret ikut gagal berfungsi dan bisa menyebabkan kematian penderitanya. Gagal ginjal ada yang bersifat kronis atau disebabkan oleh perjalanan penyakit yang lama yang dikenal dengan GGK atau gagal ginjal kronis (chronic kidney failure), dan dapat juga bersifat akut atau tiba-tiba yang kita bahas dalam artikel ini. Gagal ginjal akut (GGA) biasa disebut juga sebagai cedera ginjal akut atau AKI (acute kidney injury).

Kapan Dikatakan Gagal Ginjal Akut
GGA terjadi bila kedua ginjal tiba-tiba kehilangan kemampuan mengeluarkan urin dan sampah metabolisme dari dalam darah. Sehingga dapat terjadi penumpukan cairan dan sampah metabolisme di dalam tubuh sampai pada level yang berbahaya. Kondisi ini bisa terjadi hanya dalam hitungan jam, hitungan hari, sampai minggu. GGA paling sering terjadi pada pasien dengan penyakit kritis yang sedang dirawat di rumah sakit (biasanya ICU) karena penyakit lain sebelumnya. Bila didapatkan jumlah produksi urin tiba-tiba berkurang atau tidak ada sama sekali, maka penderita harus segera mendapatkan penanganan intensif untuk menghindari kerusakan permanen dan untuk mencegah terjadinya kematian.


Read More
0 Comments

Topik ke-450: Bahaya Tersembunyi Vape dan Rokok Elektronik

14/10/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Saat artikel ini ditulis pada akhir tahun 2022, pemakaian vape dan rokok elektronik semakin meningkat. Komoditi tersebut semakin mudah didapat dengan semakin menjamur outlet yang menjualnya, bahkan mudah bisa dibeli dari toko online. Berbeda dengan rokok konvensional dengan regulasi dari pemerintah yang ketat, regulasi untuk vape dan rokok elektronik bisa kita rasakan lebih longgar. Padahal bahaya yang terdapat di dalam vape dan rokok elektronik bukan lebih ringan, bahkan memiliki bahaya yang tidak dimiliki oleh rokok konvensional. Lalu karena aroma aerosol vape dan rokok elektronik seperti buah-buahan dan makanan, banyak yang merasa produk ini tidak berbahaya. Akibatnya semakin banyak digunakan oleh anak-anak usia sekolah bahkan di bawah umur, sementara para orang tua dan pemerintah sebagai regulator terlena, bahwa produk ini tengah meracuni dan membahayakan masa depan generasi muda kita.

Klaim Produsen vs. Para Ahli Kesehatan
Asosiasi industri rokok elektronik atau trade associations for the e-cigarette industry, mengklaim vape dan rokok elektronik tidak beracun dan aman digunakan. Tapi semakin banyak kini para ahli kesehatan justru mengatakan sebaliknya dengan banyaknya penelitian yang mematahkan klaim di atas. Ilmu pengetahuan menggunakan pakem dasar: “the more you look the more you find” atau “semakin banyak dicari akan semakin banyak yang ditemukan”. Nyatanya kini setiap kali para ahli mencari selalu saja ditemukan potensi bahaya baru dari vape dan rokok elektronik. Bahkan bahayanya bukan hanya pada pengguna, tapi juga pada orang lain yang ada di sekitar pengguna. Bahaya pada orang lain atau second hand smokers dari vape dan rokok elektronik lebih tinggi, karena asap yang dikeluarkan beraroma wangi buah-buahan atau makanan. Suatu hal yang membuat orang tidak serta merta menghindar seperti kalau menghirup asap rokok konvensional yang lebih bau dan menyesakkan.


Read More
0 Comments

Topik ke-449: Gas Air Mata (Tear Gas)

7/10/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Gas air mata (tear gas) disebut juga sebagai riot control agents atau agen pengontrol massa. Gas air mata ini biasa digunakan oleh aparat keamanan atau tentara untuk mengendalikan massa saat melakukan demonstrasi atau dengan tujuan membubarkan kumpulan massa pada satu area. Selain itu gas air mata juga ada yang dijual dan dapat dipakai oleh perorangan saat membela diri dari orang yang berpotensi mencelakai dirinya, yang lebih dikenal dengan pepper spray (semprotan merica). Di dalam gas air mata terdapat senyawa kimia yang secara tidak permanen membuat orang sulit untuk beraktivitas dengan cara menyebabkan iritasi pada mata, mulut, kulit, tenggorokan, dan paru-paru. Ada beberapa jenis senyawa yang digunakan untuk membuat gas air mata. Di antaranya ada yang masih digunakan, namun ada yang sudah dilarang karena dapat menyebabkan efek kerusakan permanen pada manusia.

Sejarah Gas Air Mata
Senyawa Chlorobenzalmalononitrile atau (CS) ditemukan pertama kali oleh dua ilmuan AS pada tahun 1928, dan tercatat dalam sejarah digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I. Senyawa ini lalu digunakan pertama kali untuk mengontrol massa oleh tentara AS pada tahun 1959 saat mengatasi sebuah demonstrasi di sana. Mulai saat itulah dikenal dengan nama riot control agents atau agen pengontrol massa, atau nama singkatnya sebagai tear gas (gas air mata). Pada tahun 1993 banyak negara dunia berkumpul di Genewa, Swiss untuk menandatangani perjanjian internasional mencegah penggunaan gas air mata di dalam peperangan. Dalam pasal 5 di dalam perjanjian tersebut tertulis, “Setiap negara dilarang menggunakan gas pengontrol massa sebagai senjata dalam peperangan.” Semua menandatanganinya kecuali Korea Utara, Sudan Selatan, Mesir, dan Israel.


Read More
0 Comments

Topik ke-448: Bergejala Flu di Ujung Masa Pandemi

30/9/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Mempelajari data, mengamati kondisi real di lapangan, dan mengikuti berita dunia; besar harapan kita pada awal Oktober 2022 ini bahwa sebentar lagi pandemi COVID-19 (C19) akan segera berlalu. Kita sudah berada di ujung terowongan gelap yang panjang dan cahaya terang pada ujung terowongan sudah dapat kita lihat dengan jelas. Namun perlu disadari bahwa penyakit C19 akan terus berada bersama kita. Hanya saja tidak seberat seperti pada puncak pandemi, karena saat ini sebagian besar penduduk Indonesia dan juga dunia sudah mendapatkan kekebalan baik dari vaksinasi, secara alami terinfeksi, atau keduanya. Pada ujung masa pandemi ini, kita harus tetap waspada agar tidak terjadi pandemi lanjutan di dunia atau epidemi di Indonesia. Caranya adalah dengan mengetahui apa yang harus dilakukan saat terkena gejala seperti flu dan mengerti perbedaan antara gejala C19, influenza (flu), batuk pilek biasa, atau sekedar gejala karena reaksi alergi.

Gejala Flu
Istilah flu memang sangat umum digunakan untuk semua gejala yang terasosiasikan dengan penyakit tersebut. Gejala tersebut seperti sakit-sakit badan, sakit kepala, demam, batuk, pilek, bersin, hidung meler, dan sakit tenggorokan. Padahal belum tentu orang yang mengalami beberapa atau semua gejala tersebut sedang menderita penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza. Bisa saja hanya batuk pilek biasa atau bahkan sekedar reaksi alergi. Dan pada masa di ujung pandemi ini, juga bisa sebenarnya dia sedang menderita C19 dengan gejala yang ringan. Dalam istilah kedokteran kelompok gejala tersebut disebut sebagai “flu like symptoms” atau “bergejala seperti flu”. Jadi belum pasti sebuah infeksi influenza, melainkan keterangan bahwa seseorang bergejala seperti penyakit influenza.


Read More
0 Comments

Topik ke-447: Kekentalan Darah & Kesehatan Jantung

10/9/2022

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Istilah “kekentalan darah” termasuk istilah medis umum yang mungkin paling terkenal setelah istilah “masuk angin” dan “angin duduk”. Tapi berbeda dengan masuk angin yang hanya ada di negara-negara Melayu seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam; istilah kekentalan darah juga dikenal di berbagai negara termasuk dalam bahasa Inggris yang dikenal dengan sebutan “thick blood”. Darah manusia walaupun terlihat sama, sebenarnya tersusun atas kombinasi yang berbeda-beda dari sel-sel, protein, dan faktor pembekuan. Seperti juga hal lainnya di tubuh manusia, penyusun darah tersebut harus berada pada suatu keseimbangan agar bisa berfungsi normal dan mendukung kehidupan manusia. Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara protein dan sel-sel yang bertanggung jawab terhadap faktor pembekuan darah tsb., maka darah menjadi lebih kental, yang dalam istilah medis dikenal dengan “hypercoagulability”.

Terjadinya Kekentalan Darah
Ada 4 faktor yang dapat mencetus terjadinya kekentalan darah:
  1. Jumlah sel-sel darah yang beredar melebihi normal
  2. Penyakit-penyakit yang mempengaruhi pembekuan darah
  3. Kelebihan protein-protein pembekuan darah
  4. Karena adanya kelainan pembekuan darah.
Tapi keempat faktor di atas hanya dapat mencetus kekentalan darah bila ada kondisi yang melatarbelakanginya seperti:
  • Kanker
  • Lupus
  • Polycythemia vera yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel-sel darah merah
  • Defisiensi protein C
  • Defisiensi protein S
  • Mutasi prothrombin 20210
  • Merokok, karena dapat merusak jaringan serta menekan produksi faktor-faktor anti pembekuan darah
  • Gaya hidup yang tidak sehat lainnya.

Read More
0 Comments
<<Previous
    Home >> Medical Articles >> 2022

    Medical Articles 2022

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2020. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022

    Categories

    All
    Air Minum Cermin Kesehatan
    Alpukat (Avocado)
    Antioxidant For Immune Booster
    Bagaimana Pandemi Ini Berakhir
    Bahaya Tersembunyi Vape & Rokok Elektronik
    Bergejala Flu Di Ujung Masa Pandemi
    Berpuasa & Berlebaran Di Ujung Pandemi
    Booster Kedua COVID-19
    Cacar Monyet (Monkeypox)
    Defisiensi Vitamin & Mineral (Nutritional Deficiencies)
    DSA Dan "Terapi Cuci Otak"
    Dua Sisi Mata Pedang Ganja Medis
    Gagal & Cedera Ginjal Akut
    Gas Air Mata (Tear Gas)
    GERD Atau Serangan Jantung
    Hepatitis Misterius
    Herd Immunity (Kekebalan Kelompok)
    Hilang Semangat (Languishing) Setelah Pandemi
    Kekentalan Darah & Kesehatan Jantung
    Makanan Olahan & Makanan Beku
    Omega 3-6-9
    Pandemi Menjadi Endemi
    Para Mutasi Omicron
    Penyakit Pasca Malam Tahun Baru
    Popcorn Lung
    Produk Rekayasa Genetika (GMO)
    Rahasia Bawang Putih
    Serangan Otak Pada Dewasa Muda
    Sub Varian XBB & BQ.1 Omicron
    Terkena COVID-19 Setelah Booster
    Vaksin IndoVac & InaVac


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge


    Picture

    Picture of the week
    Picture
    GERD atau Serangan Jantung

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly