Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-276: STRES untuk HEBAT, Part 1

16/9/2017

1 Comment

 
Picture
Pendahuluan
Stres untuk Hebat, bukan berarti bahwa bila ingin hebat maka Anda harus terlebih dahulu harus stres. Tetapi apa bila Anda ingin hebat, maka Anda harus “menggunakan” stres yang ada menjadi ingredient tambahan yang harus ada dalam konteks menjadi hebat. Semua kehebatan di dunia ini, semua pencapaian dalam karir, semua harta yang dimiliki, semua kesuksesan, bahkan semua keberhasilan dapat saja dinilai hebat, namun tanpa adanya ingredient stres rasanya kehebatan tersebut akan menjadi hambar. Justru kehebatan baru dirasakan hebat ketika harus meraihnya dengan sebuah perjuangan di mana di dalamnya sudah tentu akan selalu terdapat elemen stres.
 
2 Orang di Dunia yang tidak Stres
Mengapa tidak? Sekarang mari kita perdalam lagi. Sekarang coba tanyakan diri kita, kira-kira siapa orang yang ada di dunia ini yang tidak memiliki stres dalam kehidupannya? Jawabannya hanya ada dua orang. Yang pertama adalah orang yang sudah meninggal, dan kedua adalah orang gila. Bila Anda merasa masih hidup dan merasa tidak gila, maka sesungguhnya Anda memiliki stres. Jadi di sini saya tidak mengajak Anda untuk menghilangkan stres, malah sebaliknya saya akan menggelitik Anda dengan mengatakan bahwa sesungguhnya Anda memiliki stres; kecuali Anda sudah meninggal atau Anda sudah kehilangan kewarasan Anda.
 
Stres Bersifat Subjektif
Masalahnya sekarang, stres itu bersifat amat sangat subjektif. Bagi seorang yang penuh dengan cobaan hidup dan senantiasa terkena stres yang berat, maka pada level tertentu ia akan menjadi kuat terhadap stres yang ringan. Sebaliknya bagi seorang yang jarang terkena cobaan hidup, hidupnya senantiasa nyaman dan tentram, jarang terkena stres yang berat, maka pada level tertentu ia sangat rentan terhadap stres bahkan untuk stres yang ringan sekalipun. Saya menggunakan terminologi ‘level tertentu’ dalam argumen saya di atas, karena bagi orang pertama yang hidup penuh dengan stres, ia dapat berada pada suatu level yang hanya dengan stres ringan saja sudah dapat merubah dirinya dari orang waras menjadi orang gila. Tidak berbeda untuk orang kedua yang hidup dengan stres ringan, sekali terkena stres berat juga dapat merubah dirinya menjadi orang gila.
 
Stres itu Unik dan Spesifik
Masalahnya sekarang juga, stres itu sangat unik dan spesifik untuk individu atau orang tertentu. Satu faktor pencetus stres atau stressor bagi satu orang, boleh jadi bagi orang kedua bukanlah suatu hal yang besar dan dirinya tidak terpengaruh atau kuat dalam menghadapinya. Sebaliknya satu stressor bagi orang kedua, yang membuat dirinya instan menjadi stres, boleh jadi malah bagi orang pertama merupakan suatu yang biasa dan ia akan santai-santai saja dalam menghadapinya. Begitulah seterusnya untuk orang yang berbeda akan memiliki stressor yang berbeda pula.
 
Hubungan Stres dengan Perjalanan Hidup
Ini semua disebabkan karena stres erat sekali hubungannya dengan pengalaman dan perjalanan hidup seseorang. Pengalaman dan perjalanan hidup seseorang itu mengukir kepribadian, pola fikir atau mindset, dan cara pandang dirinya terhadap hidup dan memaknai stres itu sendiri. Bagi yang kuat, ia akan dapat memenangkan ‘pertempuran’ melawan kondisi stres kehidupan bagi dirinya tersebut dan menjadi hebat. Sebaliknya bagi yang tidak kuat, akan membuat dirinya tambah terpuruk, menjadi seorang yang neurosis, bahkan bisa sampai menjadi seorang yang psikosis atau gila.
 
Neurosis vs Psikosis
Perbedaan antara seorang yang stres dengan gejala-gejala neurosa atau seorang neurosis yang pada dirinya dengan orang gila atau psikosis, memang sangat tipis. Perbedaannya berada pada kemampuan dirinya untuk bisa menempatkan dirinya pada konteks kenyataan atau realita. Seorang yang masih waras, walaupun hidup penuh dengan stres yang berat boleh saja memiliki gejala-gejala neurosa tapi ia senantiasa masih dapat berpijak pada kenyataan atau realita. Ia masih tahu tentang posisi dirinya dalam kehidupan dan lingkungan sosial, masih menyadari akan hidup dan tanggung jawab dalam kehidupannya, dan tidak kalah penting ia masih mengenal Tuhan-nya.
 
Sementara orang yang ketika terkena satu episode stres dalam kehidupannya, kemudian tidak bisa kembali pada kenyataan dan realita, maka ia dikatakan sudah gila atau psikosis. Orang tersebut akan tidak tahu lagi posisi dirinya dalam kehidupan dan lingkungan sosialnya, kehilangan kesadaran akan hidup dan lupa akan tanggung jawab dalam kehidupannya, serta yang pasti ia sudah tidak lagi mengenal Tuhan-nya. Anda akan temui bahasan lebih mendalam tentang hal ini pada kupasan dalam Part 2; tentang bagaimana mengontrol stres.
 
Stres yang Dibutuhkan untuk menjadi Hebat
Jadi stres yang seperti apa yang kita butuhkan? Stres yang bagaimana yang masih kita katakan sehat? Serta stres pada level apa yang berguna bagi kita agar kita menjadi hebat? Semua aspek dalam medis apa pun itu, yang kita butuhkan, yang kita katakan sehat, dan yang berguna bagi kita, termasuk di dalamnya stres; adalah yang ‘sedang-sedang saja’. Dan bila kita bicara tentang stres, adalah stres yang kita tahu bagaimana cara mengontrolnya.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Picture
Kita sudah bahas di atas, bahwa tidak mungkin seorang yang hidup terlepas dari stres. Setiap hari kita mengalami apa yang disebut sebagai stres. Hanya saja, bila stresnya terlalu kecil dan kita sudah biasa menjalaninya, maka hal tersebut menjadi sesuatu yang biasa. Hal tersebut tidak kita katakan lagi sebagai suatu stressor, malah hal tersebut dapat kita abaikan sampai pada suatu titik kita tidak merasakan stres sama sekali. Contohnya sesederhana merasakan haus dan lapar. Sesungguhnya ketika kita merasakan haus atau lapar, kita terkena stres yang amat sangat ringan dengan tujuan kita berusaha untuk mencari minuman atau makanan untuk mengatasi dan memuaskan rasa haus dan lapar kita. Hal ini kita alami setiap hari, tanpa kecuali, sehingga kita tidak pernah mengatakan stres ketika merasa haus atau lapar. Kecuali bila rasa haus dan lapar tersebut menjadi teramat sangat terasa sementara kita tidak mampu untuk menghilangkannya, barulah kita menyadari kita tengah stres karena rasa haus atau lapar.
 
Contoh berikutnya sesederhana berkendara di pagi hari untuk berangkat bekerja misalnya. Sesungguhnya setiap saat ketika berkendara, baik naik mobil, naik motor, atau pun kendaraan umum kita senantiasa berada dalam kondisi stres. Namun karena sudah terbiasa, dijalani setiap hari dengan kondisi yang nyaris sama, secara rutin untuk kurun waktu yang panjang; membuat kita menjadi master mengatasi stres dalam berkendara dari rumah berangkat bekerja sampai bahkan tidak merasakan stres tersebut sama sekali. Kecuali terjadi suatu kondisi yang tidak biasa, seperti kemacetan total, kendaraan yang ditumpangi mogok, atau terhadang dengan demonstrasi di jalan, barulah kita menyadari kita tengah stres dalam berkendara.
 
Yang Sedang-Sedang Saja
Jadi ketika saya sebutkan yang ‘sedang-sedang saja’ juga menjadi sangat subjektif dan berbeda bagi setiap orang. Tak bedanya seperti seekor katak percobaan yang dimasukkan ke dalam mangkuk berisi air panas, maka ia akan langsung terkejut dan berusaha untuk segera keluar dari mangkuk tersebut. Tapi ketika katak percobaan itu sebelumnya sudah berada dalam mangkuk berisi air biasa, lalu dipanaskan pelan-pelan di atas api; maka tubuhnya akan beradaptasi secara perlahan seiring dengan air yang memanas. Katak kedua ini mungkin malah bisa bertahan lebih lama pada suhu yang lebih panas dibandingkan dengan suhu air pada percobaan katak yang pertama.
 
Hal yang sama juga terjadi pada kita, manusia. Bila kita tiba-tiba langsung berada dalam kondisi yang tidak nyaman, kondisi yang tidak kita sukai, atau kondisi yang memberatkan kita; maka kita akan instan merasakan stresnya. Tetapi bila ketidaknyamanan, hal yang tidak disukai, serta hal yang memberatkan itu terjadi secara perlahan dengan kecepatan seiring dengan terbangunnya daya tahan dan toleransi dalam diri; maka boleh jadi kita tidak merasakan adanya stres tersebut. Seorang yang baru pindah dari daerah ke kota Jakarta, bisa langsung merasakan stres di hari pertama ia berangkat ke tempat kerjanya karena kemacetan di jalan. Sementara yang sudah tinggal di Jakarta, katakanlah untuk 20 tahun terakhir, akan merasa kemacetan biasa-biasa saja dan menjalani hari-hari berangkat ke tempat kerja dalam kemacetan dengan tenang-tenang saja, padahal Jakarta sudah semakin bertambah macet dalam 20 tahun terakhir.
 
Pentingnya Ingredient Stres
Di awal saya menyampaikan bahwa kehebatan yang kita nikmati akan terasa hambar bila tidak ada ingredient stres. Maksud saya juga sama seperti uraian di atas. Katakanlah ada seorang anak pengusaha kaya yang sejak kecilnya hidup dalam kondisi berkecukupan, selalu nyaman, dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Suatu saat ketika ayahnya menyerahkan perusahaan pada dirinya, orang lain bisa menganggap dirinya hebat, tapi apa yang ia rasakan akan polos dan hambar saja. Ini terjadi karena ia mendapatkannya dengan tanpa perjuangan. Absennya pengalaman merasakan perjuangan dan berada dalam stres membangun perusahaan, justru bisa menjadi sebuah kekurangan dan cacat dalam dirinya. Bila sesuatu terjadi pada perusahaan yang ia pimpin, walaupun sesuatu yang kecil misalnya, bisa menggiringnya membuat keputusan strategis keliru yang justru dapat membuat perusahaannya bangkrut di kemudian hari.
 
Di lain pihak, ada seorang anak dari orang tua yang biasa-biasa saja. Dia memulai usahanya dengan kerja keras dan segala pengorbanan. Mungkin seperti pengusaha sukses, ayah dari anak yang kita bicarakan di atas. Dalam perjalanan meniti usahanya penuh dengan segala benturan, berhadapan dengan segudang kegagalan, dan sudah pasti menghiasi hari-harinya dengan stres. Tapi justru dengan adanya ingredient stres tersebutlah ia dapat menjadi pengusaha besar, yang dapat menuntunnya membuat keputusan-keputusan strategis yang tepat dan malah membuat perusahaannya bertambah besar, sehingga akhirnya dapat diwariskan kepada anaknya. Dalam setiap langkah dan batu kilometer kesuksesan ketika membangun usahanya, ia sudah pasti akan senantiasa merasa hebat. Bukan dari kaliber keberhasilan yang diraih pada setiap langkahnya, tapi dari setiap kepuasan dan keberhasilan-keberhasilan kecil ketika meraihnya dan ketika sadar ia sudah dapat mengatasi semua masalah dan stres yang timbul karenanya.
 
Penutup Part 1
Hidup itu adalah layaknya suatu perjalanan, hidup itu adalah suatu proses, dan setiap kejadian dalam hidup adalah cara mendewasakan orang yang menjalaninya. Tidak ada yang terjadi dalam hidup dan proses kehidupan itu yang terjadi percuma atau terjadi sia-sia. Seseorang bisa menjadi seperti apa ia saat ini adalah karena perjalanan, proses dan kejadian yang ia alami dalam hidup dan kehidupannya. Karena tidak mungkin seorang yang hidup dan masih waras itu lepas dari apa yang dikatakan sebagai stres, maka sudah pasti stres bukan sesuatu yang kita harus takuti, stres bukan sesuatu yang harus kita hindari, dan sudah tentu bukan sesuatu yang harus kita ingkari.
 
Karena bukan sesuatu yang ditakuti, dihindari dan diingkari; maka sudah tentu berarti stres adalah sesuatu yang harus kita jadikan teman, yang harus kita hadapi, dan harus kita akui keberadaannya. Justru dengan mengakui keberadaan stres pada diri, kita akan mampu untuk mengontrolnya, kita akan mampu untuk mengatasinya, dan malah kita akan mampu untuk memanfaatkannya. Itulah sebabnya dengan singkat bisa kita katakan bahwa untuk menjadi hebat Anda memerlukan stres; Stres untuk Hebat.

Copyright IKM 2017-09
1 Comment

Topik ke-275: Diet untuk Bentuk Tubuh Ideal

8/9/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sebenarnya antara diet atau pola makan, harusnya dipisahkan dengan bentuk tubuh ideal. Saya katakan demikian karena tujuan dasar dari mengatur diet bukan semata-mata membentuk tubuh ideal, melainkan untuk membuat tubuh tetap fit, sehat, dan jauh dari segala macam penyakit. Diet sendiri juga termasuk satu pilar dari lima pilar gaya hidup sehat yang tidak dapat dipisahkan dan harus senantiasa dijaga. Sementara bentuk tubuh yang akan menjadi lebih baik karena seseorang menjaga dietnya merupakan bonus dari mengatur diet tersebut. Lebih jauh, menurut saya sebenarnya tidak ada bentuk tubuh yang ideal, karena idealnya bentuk tubuh sangat subjektif. Yang penting seseorang puas dengan bentuk tubuhnya dan ia dalam kondisi sehat dan jauh dari resiko-resiko penyakit. Inilah esensi dasar dari bentuk tubuh yang ideal.
 
Fakta Tentang Diet dan Bentuk Tubuh Ideal
  • Diet dan bentuk tubuh ideal merupakan dua topik yang paling banyak mitosnya yang beredar di masyarakat dan internet.
  • Kaum pria lebih mudah berhasil menjalani program diet dibandingkan kaum wanita, dan ini sepertinya berlaku untuk setiap ras dan suku bangsa di dunia.
  • Mereka yang mau memaafkan diri sendiri bila salah dalam menjalani program diet, biasanya akan lebih mudah untuk bangkit dan kembali ke program yang direncanakan, ketimbang mereka yang menghukum diri yang malah semakin merasa terpaksa menjalaninya.
  • Bentuk tubuh ideal sebenarnya sesuatu yang diciptakan oleh dunia mode yang menjadi semakin ekstrim sehingga semakin sulit dicapai, dan malah semakin berbahaya juga bagi kesehatan yang bersangkutan.


Read More
0 Comments

Topik ke-274: Air Minum

18/8/2017

2 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Satu hal yang tidak boleh hilang dari kehidupan manusia adalah air minum. Seperti yang sudah pernah dibahas sebelumnya, bila kita kekurangan minum dan menderita dehidrasi maka kita akan menderita gangguan pencernaan, menjadi lemah, mudah terkena penyakit, bahkan bisa mencetus kematian. Tapi dehidrasi bukanlah satu-satunya tanda, bahwa seseorang membutuhkan minum. Ini disebabkan karena dehidrasi terjadi bila kekurangan cairan sudah pada tahap lanjut. Tanda-tanda awal ketika tubuh membutuhkan air minum inilah mungkin yang harus kita cermati, agar tubuh kita senantiasa tercukupi kebutuhan cairannya. Lebih jauh dalam artikel ini juga akan dibahas banyak hal tentang air minum dan efeknya bagi tubuh.
 
Fakta Mengenai Air Minum
  • Haus adalah tanda sederhana kita membutuhkan minum.
  • Tapi kaum manula cendrung sedikit minum karena pada tubuh mereka bisa kehilangan sensasi rasa haus.
  • Menurut penelitian IOM tahun 2004, Rata-rata asupan cairan orang dewasa yang baik adalah 2,7 L untuk pria dan 2,2 L untuk wanita. Yang terdiri dari 81% berasal dari minuman, 19% berasal cairan pada makanan.
  • Orang yang kurang minum 49% lebih rentan terkena kanker kantung kemih.
  • Konsumsi air minum dalam kemasan di AS per tahun lebih dari 25 miliar liter atau sama dengan volume air terjun Niagara selama 2,5 jam!

Read More
2 Comments

Topik ke-273: Kesuburan (Fertilitas) - Fertility

12/8/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Kesuburan atau fertilitas (fertility) merupakan masalah yang dapat saja terjadi pada semua orang sampai terbukti bahwa dirinya dapat memiliki keturunan. Sepasang suami-istri dikatakan memiliki masalah kesuburan bila tidak memiliki keturunan setelah mencoba untuk hamil setidaknya selama 1 tahun. Tapi bukan berarti bahwa pasangan tersebut tidak dapat memiliki anak sama sekali, karena ada yang akhirnya hamil pada tahun kedua tanpa intervensi medis. Untuk yang tetap tidak berhasil, intervensi medis dapat menolong banyak pasangan untuk akhirnya memiliki keturunan.
 
Fakta Tentang Kesuburan
  • 10-15% pasangan di dunia mengalami masalah kesuburan.
  • 50% masalah kesuburan disebabkan oleh masalah pada sistem reproduksi wanita, 35% disebabkan oleh masalah pada sistem reproduksi pria.
  • 10% dari masalah kesuburan tidak dapat ditentukan penyebabnya, sementara 5% disebabkan oleh masalah yang tidak biasa.
  • Seorang wanita berada pada kondisi paling subur adalah pada usia akhir 20-an. Setelah usia 35, kesuburannya mulai menurun dan meningkatkan resiko keguguran.
  • Kesuburan pria juga menurun seiring usia, tapi proses penurunannya jauh lebih lambat dari wanita, ada yang mengatakan pria bisa membuahi sampai usia 98 tahun.
  • Masalah kesuburan tidak akan menimbulkan gejala apa-apa, baik pada pria maupun pada wanita.

Read More
0 Comments

Topik ke-272: Penurunan Pendengaran (Hearing Loss)

4/8/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Hearing loss adalah kondisi terjadinya penurunan pendengaran sampai dengan hilangnya pendengaran sama sekali. Kondisi medis yang satu ini bisa terjadi secara seketika, tapi sebagian besar terjadi secara gradual dengan perlahan-lahan. Tergantung dari penyebabnya masalah berkurang atau hilangnya pendengaran ini dapat berupa kasus ringan yang bersifat sementara atau berupa kasus berat yang bersifat permanen. Walaupun terkesan sepele, tapi penurunan pendengaran yang tidak atau terlambat terdiagnosis dapat mencetus depresi dan isolasi sosial bagi penderitanya.
 
Fakta Tentang Hearing Loss
  • WHO tahun 2013 melaporkan hearing loss diderita oleh lebih dari 360 juta orang di dunia.
  • Di AS, hearing loss diderita oleh 1 dari 3 orang berusia 60 tahun ke atas, 1 dari 6 dewasa usia 41-50 tahun, 1 dari 14 dewasa berusia 29-40 tahun, dan 1 dari 5 remaja. Totalnya mencapai 12% dari populasi orang di AS.
  • Rata-rata, orang menunggu sampai 7 tahun sebelum mencari pertolongan dari hearing loss yang dideritanya.
  • Sebagian besar kasus hearing loss dapat teratasi dengan alat bantu dengar, tapi baru 20% saja penderita hearing loss di dunia yang baru menggunakannya.

Read More
0 Comments

Topik ke-271: Peradangan dan Pembesaran KGB

28/7/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
KGB merupakan kependekan dari Kelenjar Getah Bening. Bila ia meradang atau terinfeksi maka disebut sebagai lymphadenitis atau limfadenitis. Kelenjar getah bening tersebar di beberapa tempat pada tubuh manusia yang merupakan bagian dari sistem limfatik dan komponen dari sistem imunitas atau pertahanan tubuh kita. KGB dapat ditemukan di dalam tubuh berdiri sendiri atau berkelompok, di mana ukurannya dari mulai seujung jarum sampai dengan sebesar kelereng. Dalam kondisi normal, KGB tidak teraba dan tidak menimbulkan rasa nyeri. Bila membesar atau menimbulkan rasa nyeri, berarti sudah terjadi suatu kasus peradangan KGB.
 
Fakta Tentang Pembesaran KGB
  • Terdapat setidaknya 500-700 KGB di seluruh tubuh kita.
  • Tidak ada orang di dunia ini yang tidak pernah mengalami pembesaran atau peradangan pada KGB-nya.
  • Pada anak-anak dan remaja, KGB bisa saja membesar dan masih dianggap normal bila tidak ditemukan adanya kasus medis lain. Ini terjadi karena sistem limfatik pada anak-anak lebih aktif dari pada orang dewasa.
  • Sebagian besar kasus pembesaran dan peradangan KGB hilang dengan sendirinya, saat kondisi medis penyebabnya juga hilang.
  • Walaupun hilangnya KGB bisa sampai beberapa minggu setelah kondisi medis penyebabnya hilang.
  • Namun untuk kasus penyakit autoimun atau kanker, KGB dapat senantiasa membesar dan meradang.

Read More
0 Comments

Topik ke-270: Olahraga dan Diet Mengatasi Kegemukan

21/7/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Mengatasi kegemukan dapat menjadi masalah besar bagi seseorang dan tak jarang menjadi suatu perjuangan seumur hidupnya dengan tidak pernah mencapai suatu keberhasilan. Dengan menjamurnya informasi mengenai cara mengatasi kegemukan dan menjadi langsing di internet membuat tidak sedikit orang akhirnya mengambil cara instan yang hampir dapat dipastikan tidak berefek baik secara umum bagi kesehatannya. Sebagian besar dari mereka yang menjalani cara instan itu justru banyak yang tidak berhasil malah justru memetik efek samping berupa keluhan-keluhan medis yang muncul setelah menjalaninya. Padahal olahraga dan diet atau mengatur pola makan yang baik merupakan pendekatan yang paling rasional dan juga aman untuk mengatasi kegemukan.
 
Fakta Mengenai Mengatasi Kegemukan
  • Salah satu alasan klasik orang menempuh cara instan adalah merasa tidak punya waktu.
  • Di AS obesitas berada pada nomor 2 dari urutan penyebab kematian yang dapat dicegah. (Nomor 1-nya merokok).
  • Orang yang obesitas memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena berbagai macam kondisi medis; dengan turun 10% berat badan saja sudah dapat secara signifikan menurunkan resiko tersebut secara signifikan.
  • Naiknya berat badan disebabkan kalori yang masuk lebih banyak dari yang dibutuhkan. Rata-rata orang membutuhkan 2.500 kalori per hari atau sekitar 17.500 kalori per minggu. Dibutuhkan sekitar 7.000 kalori ekstra untuk meningkatkan 1 kg berat badan.
  • Untuk menurunkan berat badan asupan kalori harus lebih rendah dari kebutuhan; lebih rendah 3.500 kalori per minggu atau sekitar 500 kalori per hari.

Read More
0 Comments

Topik ke-269: Dehidrasi

30/6/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Dehidrasi (dehydration) terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dalam jumlah besar, di mana yang keluar lebih banyak dari pada yang masuk. Kondisi ini dapat terjadi bila seseorang kurang minum atau mengeluarkan cairan dalam jumlah besar seperti ketika menderita diare, muntah, berkeringat sangat banyak, atau ketika berolahraga. Secara medis dehidrasi berarti seseorang kehilangan sejumlah cairan sampai tubuhnya kehilangan kemampuan untuk berfungsi normal sehingga mencetus beberapa gejala. Sampai level tertentu tubuh akan menggunakan cairan yang ada seperti dari darah dan jaringan. Tapi bila sudah terjadi dehidrasi yang sangat berat, tidak ada lagi cairan yang dapat digunakan, maka seseorang bisa mengalami shock hipovolemik membuat penderitanya kehilangan kesadaran, bahkan bisa menyebabkan kematian.
 
Fakta Tentang Dehidrasi
  • Dehidrasi bisa terjadi pada semua umur, tapi lebih bahaya bila terjadi pada bayi, anak kecil, dan manula.
  • 75% orang di AS, kurang minum sampai terjadi dehidrasi.
  • Dehidrasi merupakan faktor resiko penyakit ginjal mulai dari batu ginjal sampai gagal ginjal.
  • Menurut penelitian IOM tahun 2004, Rata-rata asupan cairan orang dewasa yang baik adalah 2,7 L untuk pria dan 2,2 L untuk wanita. Yang terdiri dari 81% berasal dari minuman, 19% berasal cairan pada makanan.
  • Kelebihan minum juga berbahaya yang dikenal dengan over hydration dan juga dapat sampai mengancam jiwa.


Read More
0 Comments

Topik ke-268: Berpuasa yang Sehat

9/6/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Berpuasa pada hakekatnya adalah menjalankan ibadah.  Dengan keimanan kita, kita meyakini bahwa di balik setiap perintah ibadah tersebut ada hikmah dan manfaat untuk diri dari orang yang menjalaninya.  Sesuai dengan Hadist Nabi Muhammad SAW: “Berpuasalah kamu maka kamu akan sehat”. Dari ilmu kesehatan berpuasa sangat bermanfaat bagi tubuh orang yang menjalaninya. Namun untuk mendapatkan seluruh hikmah dan manfaat dari berpuasa; dan jangan malah jatuh sakit karena berpuasa; kita harus memiliki pengetahuannya untuk senantiasa sehat dan bugar di bulan puasa.
 
Manfaat Puasa bagi Kesehatan
1. Bagi Kesehatan Jiwa
Saat marah hormon adrenalin dan cortisol (dua hormon stres) akan dapat meningkat sampai 20 kali lipat. Saat puasa, karena perasaan tidak dipenuhi rasa marah, hormon-hormon ini akan rendah dan jiwa akan merasa tenang.  Penelitian di Moscow menunjukkan penderita schizophrenia yang dianjurkan berpuasa mengalami kemajuan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak puasa.


Read More
0 Comments

Topik ke-267: Luka Bakar – Burns

1/6/2017

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Luka bakar atau burns adalah jenis luka yang terjadi pada tubuh karena sesuatu yang panas atau menghasilkan panas, seperti api, uap panas, listrik, zat kimia, sinar matahari, dll. Luka bakar dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, otot, syaraf, pembuluh darah, organ dalam, bahkan sampai dengan tulang. Hampir seluruh kejadian luka bakar merupakan kasus kecelakaan yang sebenarnya dapat dicegah. Di Indonesia kesadaran untuk melakukan tindakan pencegahan dari terkena luka bakar masih sangat kurang. Selain itu masih banyak mitos dan cara yang salah dalam penanganan luka bakar di Indonesia yang sering malah menambah buruk kondisi korban dan dapat mengurangi kemungkinannya untuk selamat atau terhindar dari kecacatan tetap.
 
Fakta Tentang Luka Bakar
  • Setiap tahun di AS, terdapat lebih dari 486 ribu kasus luka bakar yangmendapatkan perawatan medis.
  • Korban luka bakar lebih banyak pada pria (68%), dibandingkan wanita (32%).
  • Luka bakar 43% disebabkan oleh api dan jilatan api, 34% oleh hawa dari sesuatu yang panas, 9% disebabkan oleh kontak dengan sesuatu yang panas, 4% karena tersengat listrik, 3% oleh zat kimia, dan 7% karena yang lainnya.
  • Lokasi terjadinya luka bakar 73% terjadi di rumah, 8% terjadi di tempat kerja, 5% di jalan, 5% di tempat rekreasi, dan 9% terjadi pada tempat lainnya.
  • Survival rate atau derajat keselamatan dari penderita luka bakar kini semakin tinggi yaitu sekitar 96,8%.

Read More
0 Comments
<<Previous
Forward>>
    Home >> Medical Articles >> 2017

    Medical Articles 2017

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Manfaatkan STRES untuk menjadi HEBAT; baca di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2018. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2016. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017

    Categories

    All
    Air Minum
    Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
    Berpuasa Yang Sehat
    Cairan Infus & Terapi Infus
    Complementary & Alternative Medicine
    Dehidrasi
    Diet Untuk Bentuk Tubuh Ideal
    Electronic Muscle Stimulation
    Eye Floaters
    Fakta & Fantasi Tentang Diet & Metabolisme
    Fitness For A Better Healthy Life
    Fitness Trackers
    Kanker Getah Bening - Lymphoma
    Kemoterapi (Chemotherapy)
    Kesuburan (Fertilitas) - Fertility
    Luka Bakar (Burns)
    Makanan Untuk Kecantikan (Beauty Diet)
    Mastitis (Radang Payudara)
    Menopause
    Nyeri Haid (Dysmenorrhea)
    Olahraga & Diet Mengatasi Kegemukan
    Olahraga Untuk Kecantikan (Beauty Exercise)
    Part 1
    Part 2 (Beauty Stress)
    Pembesaran KGB
    Penurunan Pendengaran (Hearing Loss)
    Sindroma Nefrotik Vs Nefritik
    Sirosis Hepatis (Cirrhosis)
    SLE (Systemic Lupus Erythematosus)
    STRES Untuk HEBAT
    Terapi Radiasi (Radiation Therapy)
    Tersengat Listrik (Electrical Shock)
    Tidur Untuk Kecantikan (Beauty Sleep)
    Transfusi Darah (Blood Transfusion)
    Varicocele


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly